Anda di halaman 1dari 17

Infeksi Akut Kasus Obstetrik

Rubella
KELOMPOK I

Anggota :
Sari cahyani isyaputri
Dela Karen cici Damayanti
Adella Eka Winanda
Dian Septiaris
Rubella
Definisi

Rubela atau dikenal juga dengan nama Campak Jerman adalah penyakit menular
yang disebabkan oleh virus Rubella. Virus biasanya menginfeksi tubuh melalui
pernapasan seperti hidung dan tenggorokan. Anak-anak biasanya sembuh lebih
cepat dibandingkan orang dewasa. Virus ini menular lewat udara. Rubela juga
biasanya ditularkan oleh ibu kepada bayinya, makanya disarankan untuk
melakukan tes Rubela sebelum hamil. Bayi yang terkena virus Rubela selama di
dalam kandungan beresiko cacat (wikipedia).

Rubela atau dikenal juga dengan nama Campak Jerman adalah penyakit menular
yang disebabkan oleh virus Rubella. Virus biasanya menginfeksi tubuh melalui
pernapasan seperti hidung dan tenggorokan ( Sarwono : 2008 )
Penularan Rubella
Cara penularan rubella melalui sekret nasofaring
dari orang terinfeksi. Infeksi terjadi melalui droplet atau
kontak langsung dengan penderita. Pada lingkungan
tertutup seperti asrama calon prajurit, semua orang yang
rentan dan terpajan bisa terinfeksi. Bayi dengan CRS
mengandung virus pada sekret nasofarin dan urin mereka
dalm jumlah besar, sehingga menjadi sumber infeksi. .
Penularan juga terjadi melalui kontak dengan cairan yang
berasal dari nasopharynx penderita. Virus ini juga menular
melalui partikel udara. Rubella biasanya di tularkan oleh
ibu kepada bayinya, makanya di sarankan untuk
melakukan tes rubella sebelum hamil.
Penularan virus rubella dapat terjadi ketika orang
yang terinfeksi batuk atau bersin atau menular melalui
kontak langsung dengan sekret pernapasan (seperti
lendir) orang yang terinfeksi. Rubella juga dapat di
tularkan dari wanita hamil ke janinya melalui aliran darah.
Orang yang terinfeksi rubella juga dapat menularkan
penyakitnya bahkan sebelum gejalanya muncul. Rubella di
tularkan dari orang ke orang.
Gejala
Gejala-gejala rubella sebagai berikut:

Pembekakan pada kelenjar getah bening


Demam di atas 38o C
Mata terasa nyeri
Muncul bintik-bintik merah di seluruh tubuh
Kulit kering
Sakit pada persendian
Sakit kepala
Hilang nafsu makan
Wajah pucat dan lemas
Terkadang di sertai dengan pilek
Gejala rubella terutama pada anak-anak tanda atau gejala rubella seringkali
sangat ringan sehingga sulit untuk di identifikasikan. Jika memang tanda dan
gejala terjadi, umunya baru akan muncul antara 2 atau 3 minggu setelah terpapar
virus. Gejala-gejala umum dari rubella antara lain:
• Ruam merah (di mulai dari wajah lalu menjalar ke leher dan ekstremitas kaki dan
tangan yang berlangsung sekitar 3 hari)
• Demam ringan 38,9o C atau lebih rendah
• Pembesaran kelenjar getah bening (di dasar tengkorak, bagian belakang leher dan
belakang telinga).
• Mata merah
• Hidung tersumbat atau meler
• Nyeri sendri terutama pada wanita muda
• Sakit kepala
• Gejala rubella bisa berbeda-beda pada tiap orang dan gejalanya juga mirip dengan
gejala penyakit atau kondisi kesehatan lain.
Efek Samping terhadap Kehamilan
Infeksi rubella berbahaya bila terjadi pada
wanita hamil muda, Secara spesifik, infeksi pada
trimester I berdampak terjadinya sindroma
rubella kongenital sebesar 25% ( 50% resiko
terjadi pada 4 minggu pertama ), resiko sindroma
rubella kongenital turun menjadi 1% bila infeksi
terjadi pada trimester II dan III. (menurut America
College of Obstatrician and Gynecologist, 1981)
Pengaruhnya secara langsung kepada janin adalah
keguguran spontan yang bisa mencapai 50%. Sel yang belum
mtang lebih mudah terinfeksi virus Rubella. Hal ini disebabkan
antigen yang dibuat janin baru berfungsi setelah kelahirannya. Ini
berarti antigen harus menunggu sampai jangka waktu tertentu.
Karena itu, virus mudah terinfeksi pada kehamilan 3 bulan pertama.
Akibatnya yang nampak, kecenderungan resiko pada bayi
keguguran mencapai angka 50%. Biasanya selain menyebabkan
abortus spontan, juga menyebabkan pertumbuhan tengkorak kecil
dan penyakit lainnya. Makin tua kehamilan (terutama setelah 20
minggu) kelainan pada bayinya lebih sedikit.
Infeksi fetal :
Tidak berdampak terhadap bayi dan janin dilahirkan dalam
keadaan normal
Abortus spontan
Sindroma Rubella kongenital
Rubella dapat meningkatkan angka kematian perinatal dan sering
menyebabkan cacat bawaan pada janin. Sering dijumpai apabila infeksi
dijumpai pada kehamilan trimester I (30-50%).
Anggota tubuh anak yang bisa menderita karena rubella :
Mata (katarak, glaucoma, mikroftalmia)
Jantung (Duktus arteriosus persisten, stenosis pulmonalis, septum terbuka)
Alat pendengaran (tuli)
Susunan syaraf pusat (meningoensefalitis, kebodohan)
Pencegahan Rubella
Imunisasi aktif
Pemberian immune globulin (IG) pada
wanita hamil setiap trimester kehamilan
Kontrol/terapi:
Medikamentosa
Simtomatis
Pencegahan rubella juga dapat di lakukan
dengan:
a. Melakukan penyuluhan kepada masyarakat umum mengenai
cara penularan dan pentingnya imunisasi rubella.
b. Berikan dosis tunggal vaksin hidup, yaitu vaksin virus rubella
yang di lemahkan Irubella Virus Vaccine, Live), dosis tunggal
c. Jika di ketahui adanya infeksi alamia pada awal kehamilan,
tindakan aborsi sebaiknya di pertimbangkan karena riko
terjadinya cacat pada janin sangat tinggi.
d. IG yang di berikan sesudah pajanan pada awal masa kehamilan
mungkin tidak melindungi terhadap terjadinya infeksi atau
viremia, tetapi mungkin bisa mengurangi gejala klinis yang
timbul.
Pemeriksaan
Pemeriksaan rubella harus dikerjakan pada
semua pasien hamil dengan mengukur IgG.
Mereka yang non-imune harus memperoleh
vaksinasi pada masa pasca persalinan. Tindak
lanjut pemeriksaan kadar rubella harus dilakukan
oleh karena 20% yang memperoleh vaksinasi
ternyata tidak memperlihatkan adanya respon
pembentukan antibodi dengan baik. Infeksi rubella
tidak merupakan kontra indikasi pemberian ASI.
Pengobatan
Virus Rubella terbilang sulit. Sampai sekarang
medis belum menemukan obatnya. Biasanya yang
dapat dicapai adalah menghilangkan keluhan
pasien seperti demam atau rasa nyeri. Wanita hamil
yang berkontak dengan infeksi rubella harus segera
menghubungi dokter kebidanannya.
Rubella biasanya ringan pada anak-anak,
biasanya cukup dirawat dirumah saja. Amati suhu
tubuh anak dan hubungi dokter jika demam naik
terlau tinggi. Untuk mengurangi rasa nyaman, dapat
diberikan paracetamol atau ibuprofen.
Pendokumentasian Asuhan Kebidanan

ASKEB Pendokumentasian.doc
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai