Peran Peran Perawatterapi Somatik Dan Psikofarmaka
Peran Peran Perawatterapi Somatik Dan Psikofarmaka
3. Setelah ECT
o Observasi dan awasi tanda vital sampai kondisi stabil
o Setelah sadar bantu orientasi dg menjelaskan apa yang
terjadi.
Sleep Deprivation Therapy
Yaitu : terapi anti depresi pada klien secara total malam hari
saat tidur.
Tujuan : meningkatkan aktivitas tidur 3,5 jam
(bervariasi tergantung sugesti klien)
Mis: klien tidur jam 18.00, terbangun jam 02.00. Maka
diberi terapi ini mencegah kekambuhan.
Indikasi : klien depresi dengan gej bervariasi tiap hari dan
punya suhu yang abnormal malam hari (meningkat)
Photo therapi
Pemberian : 5 – 20 menit
Posisi : duduk, mata terbuka, klien tetap dapat
melakukan ADL
Keuntungan: melindungi seseorang yg dlm pengobatan
Indikasi : klien depresi non psikotik dan gg afektif
Efek samping: sakit kepala, iritabilitas, insomnia,
kelelahan, mual, gg hidung dan sinus.
THERAPI PSIKOFARMAKA
Prinsip pemberian obat
1. Persiapan : pencocokan resep, tujuan pemberian, cara
kerja obat, dosis, efek samping,cara pemberian.
2. Pemberian
pedoman pemberian obat
3. Evaluasi
Respon klien dengan pengamatan : identifikasi TL
(cara berjalan, saliva berlebihan), kaji fisik dan mental
klien secara adequat, monitor keadaan klien,
dokumentasi.
Penggolongan obat
Klasifikasi obat:
1. Derivat fenotiazin
- Klorpromazin (Largactil, promactil, ethibernal)
- Trifluopereazin (Stelazine)
- Fluferazin (Anatensol)
- Thioridazin(Melleril)
1. Derivat butifenon
- haloperidol (haldol, serenance)
Anti psikotik…..
Efek utama : mensupresi gej psikosis spt gg proses waham, gg
persepsi (halusinasi), aktivitas psikomotor yang berlebihan
(agresifitas)
Efek samping :
GG neurologis
1. Gej ektrapiramidal (gelisah motorik, tdk dpt ddk diam)
- Distonia akut (kekakuan otot)
- Sindroma Parkinson (rigiditas otot, tremor kasar)
- Diskenesia tardif (grk’an involunter berulang)
2. Sindroma Neuroleptik maligna, gej darurat tanda:
(febris tinggi, kejang2, nadi meningkat, keringat berlebihan,
kesadaran menurun) terjd pd pemakaian
kombinasi antipsikotik gol butirofenol dg garam lithium.
3. Penurunan ambang kejang perhatikan pd epilepsi yg diberi
antipsikotik
Lanjutan…..
GG Otonom
1. Hipotensi ortostatik (penurunan TD pd perub posisi)
2. Gg ss gatrointestinal (mulut kering, diare, obst,
hipersalivasi)
3. Gg ss urogenital (inkontinensia)
4. Gg mata (sulit akomodasi, mata kabur, fotophobia
5. Gg hidung (hidung mampet)
GG Hormonal
GG ss Hematologi
Anti depresan
Utk mengurangi atau menghilangkan gej depresif
meningkatkan neurotransmitter norepinefrin dan
serotonin
Jenis :
1. Amitriphylin (Laroxyl)
2. Amoxapin
3. Desipramin
4. Imipramin (Tofranil)
GG depresan berat dg kecendrungan bunuh diri jg
dipertimbangkan ECT
Efek samping:
1. GG ss kardiovaskuler
- hipotensi
- hipertensi antidepresan gol MAOI klasik
- perub gamb EKG gol trisiklik
2. GG ss otonom
Mengakibatkan efek antikolinergik
(obstipasi, mulut dan tenggorokan kering, mual, sakit
kepala)
Antiansietas
Mengurangi kecemasan yg patologis tanpa byk pengaruh pd
fs kognitif
Efek : Sedatif
Potensi : ketergantungan gol benzodiazepin.
Klasifikasi:
1. Derivat benzodiazepin (Kardiozepoksid/lubrium,
diazepam/valium, bromazepam/lexotan,
lorazepam/ativan, clobazam/frisium,
alprazolam/xanam, buspiron/buspar)
2. Derivat gliserol (Meprobamat/deparon)
3. Derivat Barbiturat(Fenobarbital/Luminal)
Byk disalah gunakan efek hipnotik dan Aman
pemakaian dosis besar kec dikombinasikan.
Anti maniak (Mood stabilizer)
Utk kasus gg afektif bipolar episode maniak dan mencegah
kambuh.
Jenis :
1. Gol garam lithium
2. Karbamazepin
3. As. Valproal