Anda di halaman 1dari 25

Brema Alexander Gurusinga1610631030060

Chairunisa Puspa Juwita 1610631030063


Kristiyani 1610631030157
Nandias Alfiana Rosi 1610631030191
Novia Chris Monica 1610631030202
Resha Ariella 1610631030230
Violin Lasro Sitorus 1610631030293
Chrysta Alpa Diera Sitorus 1610631030310

4 AK 8
Jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar
dari imbalan lain yang diserahkan untuk memperoleh suatu aset
pada saat perolehan, atau konstruksi atau jika dapat diterapkan
jumlah yang dapat diatribusikan ke aset pada saat pertama kali
diakui sesuai dengan persyaratan tertentu. (PSAK No.6 Revisi
2007)
Berdasarkan PSAK 16, Biaya Perolehan adalah jumlah kas atau
setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar dari imbalan lain
yang diserahkan untuk memperoleh suatu aset pada saat
perolehan atau konstruksi atau, jika dapat diterapkan, jumlah
yang diatribusikan ke aset pada saat pertama kali diakui sesuai
dengan persyaratan tertentu dalam PSAK lain, misalnya PSAK 53
(revisi 2010): Pembayaran Berbasis Saham.
Biaya perolehan aset tetap harus diakui sebagai aset jika dan
hanya jika:
• Kemungkinan besar entitas akan memperoleh manfaat
ekonomik masa depan dari asset tersebut; dan
• Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
Perolehan aset tetap walaupun tidak secara langsung
meningkatkan manfaat ekonomik masa depan dari suatu aset
tetap yang ada, mungkin diperlukan bagi entitas untuk
memperoleh manfaat ekonomik masa depan dari aset lain yang
terkait. Dalam keadaan ini, perolehan aset tetap semacam itu
memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai aset, karena aset
tersebut memungkinkan entitas memperoleh manfaat ekonomik
masa depan yang lebih besar dari aset-aset terkait
dibandingkan dengan manfaat ekonomik yang dihasilkan
seandainya aset tersebut tidak diperoleh.
Sesuai dengan prinsip pengakuan, entitas tidak boleh mengakui
biaya perawatan sehari-hari aset tetap sebagai bagian dari aset
bersangkutan. Biaya-biaya ini diakui dalam laba rugi saat
terjadinya. Biaya perawatan seharihari terutama terdiri atas
biaya tenaga kerja dan bahan habis pakai (consumables)
termasuk di dalamnya suku cadang kecil. Pengeluaran-
pengeluaran untuk hal tersebut sering disebut “biaya
pemeliharaan dan perbaikan” aset tetap.
Suatu aset tetap yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai
aset pada awalnya harus diukur sebesar biaya perolehan. Biaya
perolehan aset tetap meliputi:
• Harga perolehannya
• Biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk
membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset
siap digunakan sesuai dengan intensi manajemen;
• Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset
tetap dan restorasi lokasi aset.
Biaya perolehan dari suatu aset tetap diukur pada nilai wajar
kecuali:
• Transaksi pertukaran tidak memiliki substansi komersial;
• Nilai wajar dari aset yang diterima dan diserahkan tidak
dapat diukur secara andal.
Beban penyusutan merupakan bagian dari biaya perolehan aset
lain dan dimasukkan dalam jumlah tercatatnya. Beban penyusutan
untuk setiap periode harus diakui dalam laba rugi kecuali jika
beban tersebut dimasukkan dalam jumlah tercatat aset lainnya.
Biaya pinjaman adalah bunga dan biaya lain yang
ditanggung entitas sehubungan dengan peminjaman dana.
Biaya pinjaman dapat meliputi:
• beban bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga
efektif seperti dijelaskan dalam PSAK 55 (revisi 2011):
Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran;
• beban keuangan dalam sewa pembiayaan yang diakui sesuai
dengan PSAK 30 (revisi 2011): Sewa; dan
• selisih kurs yang berasal dari pinjaman dalam mata uang asing
sepanjang selisih kurs tersebut diperlakukan sebagai
penyesuaian atas biaya bunga.
Entitas mengkapitalisasi biaya pinjaman yang dapat diatribusikan
secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan
aset kualifikasian sebagai bagian dari biaya perolehan aset
tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada
periode terjadinya.
Selisih Lebih Jumlah Tercatat Aset Kualifikasian atas
Jumlah Terpulihkan
Ketika jumlah tercatat atau ekspektasi biaya perolehan aset
kualifikasian melebihi jumlah yang dapat dipulihkan atau nilai
realisasi netonya, maka jumlah tercatat diturun-nilaikan atau
dihapus-bukukan sesuai dengan pengaturan dalam PSAK lain.
Dalam keadaan tertentu, jumlah yang diturun-nilaikan atau
dihapus-bukukan dapat dipulihkan sesuai dengan PSAK lain
tersebut.
Entitas mulai mengkapitalisasi biaya pinjaman sebagai bagian
biaya perolehan aset kualifikasian pada tanggal awal.
Entitas menghentikan sementara kapitalisasi biaya pinjaman
selama periode yang diperpanjang dimana pengembangan aktif
atas aset kualifikasian juga dihentikan. Biaya pinjaman tersebut
adalah biaya pemilikan aset yang selesai sebagian dan tidak
memenuhi syarat untuk kapitalisasi.
Entitas menghentikan kapitalisasi biaya pinjaman ketika secara
substansial seluruh aktivitas yang diperlukan untuk
mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan sesuai
dengan maksudnya atau dijual telah selesai.
Entitas mengungkapkan:
• Jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi selama periode
berjalan; dan
• Tarif kapitalisasi yang digunakan untuk menentukan jumlah
biaya pinjaman yang dapat dikapitalisasi.
1. Pembagian laba dengan nama dan dalam bentuk apapun
2. Biaya untuk kepentingan pribadi pemegang saham, sekutu dan
anggota
3. Pembentukan atau pemupukan dana cadangan
4. Natura dan kenikmatan
5. Jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada
pemegang saham atau pihak
6. Harta yang dihibahkan, bantuan atau sumbangan
7. Pajak penghasilan
8. Biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan
pribadi
9. Gaji yang dibayarkan kepada anggota persekutuan, firma, atau
perseroan komanditer yang modalnya tidak terbagi atas saham
10. Sanksi administrasi perpajakan
11. Biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang:
a. bukan merupakan objek pajak
b. pengenaan pajaknya bersifat final; dan/atau
c. dikenakan pajak berdasarkan Norma Penghitungan Penghasilan Neto
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 UU PPh dan Norma Penghitungan
Khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 UU PPh
1. Biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan
dengan kegiatan usaha
2. Penyusutan atau Amortisasi
3. Iuran Kepada Dana Pensiun
4. Kerugian karena penjualan atau pengalihan harta yang
dimiliki dan digunakan dalam perusahaan atau yang dimiliki
untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan
5. Kerugian selisih kurs mata uang asing
6. Biaya Penelitian dan Pengembangan Perusahaan yang
Dilakukan di Indonesia
7. Biaya Beasiswa, Magang, dan Pelatihan
8. Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih
9. Biaya Pembangunan Infrastruktur Sosial
10. Sumbangan Khusus
PT. Lawang meminta bantuan KAP ( Kantor Akuntan Publik )
Candra untuk menyusun rekonsiliasi fiskal berdasarkan data
laporan keuangan pada tahun 2015 sebagai berikut :

Penjualan Rp20.000.000.000
HPP 7.500.000.000
Laba bruto Rp12.500.000.000
Biaya Operasional :
1. Gaji 550.000.000
2. Tunjungan Transport Karyawan 150.000.000
3. Biaya makan kantor 10.000.000
4. Biaya pengobatan yang ditanggung perusahaan 80.000.000
5. Biaya training karyawan 20.000.000
6. Biaya seragam satpam 10.000.000
7. Biaya pengangkutan 10.000.000
8. Biaya bunga pinjaman 30.000.000
9. Cadangan penghapusan piutang 25.000.000
10. Biaya listrik dan telepon kantor 5.000.000
11.PBB dan biaya materai 5.000.000
12.Penyusutan asset tetap 150.000.000
13.Premi asuransi kebakaran pabrik 20.000.000
14.Bantuan untuk panitia HUT RI 10.000.000
Total Biaya Operasional 1.075.000.000
Laba Usaha Rp11.425.000.000
Pendapatan Lain – Lain :
1. Dividen dari PT. AI ( Setelah Dividen )
( % kepemilikan 20 % ) 246.500.000
2. Keuntungan Selisih Kurs 10.000.000
Total Pendapatan Lainnya 256.500.000
Laba Usaha sebelum PPh Rp11.681.500.000
Keterangan Tambahan :

•Penyusutan Fiskal menggunakan metode garis lurus.


Jenis Aset Tahun Beli Harga Beli Nilai Sisa

Bangunan Permanen 05 – 07 - 04 750.000.000 100.000.000

Anda mungkin juga menyukai