Kelompok VB
Keterangan:
BEP = Titik impas
VC =variabel cost
FC = Fixed cost
S = Penjualan
P = Harga jual per unit
HARGA POKOK PRODUKSI
Harga pokok produk (cost of goods manufactured) adalah pembebanan biaya yang
bergantung pada tujuan manajemen, karena biaya yang berbeda untuk tujuan yang
berbeda pula. Penentuan harga pokok pada perusahaan jasa dipengaruhi juga oleh
rantai nilai harga pokok. (Hansen dan Mowen (2009:55)
METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC)
Activity Based Costing (ABC ) adalah aktivitas-aktivitas yang terjadi dalam
perusahaan, dengan menelusuri biaya yang mengacu pada cost driver untuk
menghitung harga pokok produk atau jasa. Artinya biaya tersebut ditelusuri
berdasarkan aktivitas yang mengkonsumsi sumber daya dan produk atau jasa.
(Maulana, 2014)
Studi Literatur
Identifikasi Masalah
Perumusan Masalah
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Analisis
Penutup
selesai
Studi Identifikasi Perumusan Pengumpulan Pengolahan Analisis Penutup
Literatur Masalah Masalah Data Data
• Teori pendukung • Mengenai • Bagaimana cara • Direct material • Perhitungan • Analisis • Kesimpulan dan
untuk analisis estimasi menghitung • Direct labor harga pokok terhadap hasil saran
menyelesaikan biaya, biaya harga pokok • Overhead produksi, harga yang diperoleh
laporan yang diestimasi produksi dan pokok penjualan
yaitu harga harga pokok • Administrasi dan Break Even
pokok produksi penjualan pada • Data aset, dsb Point
dan harga pokok CV Geffit
penjualan serta
Break Even Point
BAB 4
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BIAYA DIRECT MATERIAL
Kebutuhan Biaya Biaya
Kebutuhan
No Nama Material Satuan Harga per Komponen Komponen per
per bulan
produk per Produk Bulan
1 Kulit asli domba 1 feet Rp 29,500 3 264 Rp 88,500 Rp 23,364,000
2
3
Busa
Resleting
pcs / bulan
pcs / bulan
Rp
Rp
6,250
3,500
1
1
264
264
Rp
Rp
6,250
3,500
Rp
Rp
1,650,000
924,000
Tas Kulit Asli
4 Furing pcs / bulan Rp 4,100 1 264 Rp 4,100 Rp 1,082,400
5 Magnet Penutup unit/tahun Rp 1,000 1 264 Rp 1,000 Rp 264,000
Total Rp 27,284,400
Satuan/
No Jenis Jumlah Harga/Satuan Total/Bulan
Waktu
1 PBB 1 Rupiah Rp 500,000 Rp 500,000
2 Perawatan Gedung - - - Rp 150,000
3 Pajak Kendaraan 1 Rupiah Rp 645,667 Rp 645,666.67
4 Maintenance Mesin 1 kali Rp 200,000 Rp 200,000
Total Rp 1,495,667
PERHITUNGAN DENGAN METODE ABC
Tingkat Aktifitas Biaya Produksi No Cost Driver Jumlah
1 Jumlah Unit 1056 Unit
Unit Biaya Bahan Baku Tidak Langsung 2 Jam Tenaga Kerja 176 Jam
Batch Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung 3 Jam Kerja Mesin 176 Jam
Biaya Listrik
Fasilitas Biaya Air
Biaya Administrasi
Cost Level
Aktivitas Cost Driver
Pool Aktivitas
Biaya Benang Perak Unit Produk Unit
Pool 1
Biaya Penyusutan Aset dan Reparasi Unit Produk Unit
Pool 2 Biaya Tenaga Kerja Jam Tenaga Kerja Batch
Kwitansi Jam Kerja Mesin Fasilitas
Buku Pembukuan Jam Kerja Mesin Fasilitas
Alat Tulis Kantor Jam Kerja Mesin Fasilitas
Biaya Promosi Jam Kerja Mesin Fasilitas
Pool 3
Kertas HVS Jam Kerja Mesin Fasilitas
Tinta Printer Hitam Jam Kerja Mesin Fasilitas
Tinta Printer Warna Jam Kerja Mesin Fasilitas
Biaya Listrik Jam Kerja Mesin Fasilitas
Biaya Air Jam Kerja Mesin Fasilitas
PERHITUNGAN DENGAN METODE ABC
UNIT
Elemen BOP Jumlah Total
Biaya Benang Perak 70 1056 Rp 1,056,000
Total Rp 1,056,000
Jumlah Unit Produksi 1056
Pool Rate 1 Rp 1,000.00
BATCH FASILITAS
Total per Bulan
No Jumlah Elemen BOP Gaji (Rupiah) Elemen BOP Total
(Rupiah)
1 1 Direktur Utama Rp 3,562,000 Rp 3,562,000 Biaya Penyusutan Aset dan Reparasi Rp 3,616,808
2 1 Sekretaris Rp 2,740,000 Rp 2,740,000 Kwitansi Rp 5,000
3 1 Manajer Pemasaran dan Keuangan Rp 3,014,000 Rp 3,014,000 Buku Pembukuan Rp 9,000
4 1 Manajer HRD Rp 3,014,000 Rp 3,014,000 Alat Tulis Kantor Rp 90,300
5 1 Manajer Produksi Rp 3,014,000 Rp 3,014,000 Biaya Promosi Rp 99,000
6 4 Karyawan Pemasaran dan Keuangan Rp 2,603,000 Rp 10,412,000 Kertas HVS Rp 68,700
7 3 Karyawan HRD Rp 2,603,000 Rp 7,809,000 Tinta Printer Hitam Rp 74,400
8 4 Karyawan Produksi Rp 2,740,000 Rp 10,960,000 Tinta Printer Warna Rp 62,400
9 1 Satpam Rp 2,329,000 Rp 2,329,000 Biaya Listrik Rp 325,000
10 2 Cleaning Service Rp 2,192,000 Rp 4,384,000 Biaya Air Rp 500,000
Total Rp 51,238,000 Total Rp 4,850,608
Jumlah Jam Tenaga Kerja 176 Jumlah Kerja Mesin 176
Pool Rate 2 Rp 291,125.00 Pool Rate 3 Rp 27,560.27
PERHITUNGAN DENGAN METODE ABC
Level Aktivitas Cost Driver Total BOP
Rp200,000,000
Rp150,000,000
FC
Biaya
VC
Rp100,000,000 Total Cost
Income
Rp50,000,000
Rp-
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 1100
Unit
BREAK EVEN POINT
BEP TAS KULIT SINTESIS
Rp200,000,000
Rp180,000,000
Rp160,000,000
Rp140,000,000
Rp120,000,000
FC
Biaya
Rp100,000,000
VC
Rp80,000,000 Total Cost
Income
Rp60,000,000
Rp40,000,000
Rp20,000,000
Rp-
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 1100
Unit
BREAK EVEN POINT
BEP TAS KANVAS
Rp160,000,000
Rp140,000,000
Rp120,000,000
Rp100,000,000
FC
Biaya
Rp80,000,000
VC
Total Cost
Rp60,000,000
Income
Rp40,000,000
Rp20,000,000
Rp-
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 1100
Unit
BAB 5
ANALISIS
ANALISIS KOMPONEN BIAYA
Biaya didefinisikan sebagai semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk
memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk
menciptakan barang-barang yang diproduksi perusahaan tersebut (Sukirno, 2003).
Komponen biaya terdiri atas direct material, direct labor, overhead, dan biaya administrasi.
Nilai untuk masing-masing komponen biaya bervariasi, tergantung dari faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Untuk direct material, CV geffit memproduksi 3 jenis tas dimana biaya
paling besar didapatkan dari tas asli, sedangkan untuk tas kulit sintetis dan tas kanvas
biayanya hampir berdekatan. Direct labor untuk tas kulit asli dan tas kulit sintetis sama,
sedangkan untuk tas kanvas ada penambahan proses penyablonan. komponen biaya
selanjutnya yaitu overhead nilainya lumayan besar, terutama untuk inderect labor dan aset,
sedangkan indirect material tidak begitu besar. Komponen biaya yang terakhir yaitu biaya
administrasi, biaya administrasi tidak terlalu besar, hanya sejutaan.
ANALISIS PENYUSUTAN
Depresiasi adalah semua aktiva tetap kecuali tanah akan menyusut. Ayat jurnal
penyesuaian diperlukan untuk mencatat pengalokasian beban penyusutan yang
merupakan pemindahan dari akun aktiva ke akun beban (Soemarso, 2005). Aktiva
yang dimiliki perusahaan terdiri dari 11 jenis, diantaranya mesin jahit, meja
pemotong, keranjang, mobil kantor, dan lainnya. Penyusutan yang terjadi pada tiap
jenis aktiva adalah sebesar 20% tiap tahunnya. Penyusutan juga dipengaruhi oleh
harga perolehan dan umur ekonomis suatu barang, sehingga total penyusutan yang
terjadi pada aktiva tiap bulannya adalah sebesar Rp 2.121.142.
ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI
Penentuan harga pokok adalah bagaimana memperhitungkan biaya kepada suatu
produk atau pesanan atau jasa, yang dapat dilakukan dengan cara memasukkan
seluruh biaya produksi atau hanya memasukkan unsur biaya produksi variabel saja
(Bustami dkk, 2008). Harga pokok produksi dapat ditentukan dengan menjumlahkan
biaya direct material, biaya direct labor, biaya overhead, biaya administrasi, biaya
reparasi dan aktiva tetap. Harga pokok produksi untuk Tas kulit asli adalah sebesar
Rp 182.944 per unit, biaya harga pokok produksi untuk Tas kulit sintetis adalah
sebesar Rp 141.744 per unit, dan harga pokok produksi untuk tas kanvas adalah
sebesar Rp 121.355.
ANALISIS HARGA POKOK PENJUALAN
Jika persen keuntungan kecil harga pokok penjualan akan menurun tetapi tidak
mampu memenuhi tujuan perusahaan untuk mendapatkan profit. Apabila
menggunakan persen keuntungan terlalu besar maka harga pokok penjualan akan
tinggi dan pelanggan tidak akan membeli produk perusahaan karena kalah saing
dengan perusahaan sejenis lainnya. Sehingga diperoleh harga pokok penjualan untuk
tas kulit asli adalah sebesar Rp 201.239 per unit, harga pokok penjualan untuk tas
tas kulit sintetis adalah sebesar Rp 155.919 per unit, dan harga pokok penjualan tas
kanvas adalah sebesar Rp 133.491 per unit.
ANALISIS BREAK EVEN POINT
Break event point dapat diartikan sebagai suatu titik atau keadaan dimana
perusahaan di dalam operasinya tidak memperoleh keuntungan dan juga tidak
menderita kerugian, dengan kata lain dengan keadaan tersebut keuntungan atau
kerugian adalah sama dengan nol (Syamsuddin, 2000). Break event point pada tiap
tas laptop dapat ditentukan dengan mencari fixed cost dan variable cost. Fixed cost
untuk semua jenis tas adalah sebesar Rp 78.352.667, sedangkan variable cost untuk
tas kulit asli, kulit sintetis, dan kanvas berturut-turut adalah sebesar Rp 104.350; Rp
63.150, dan Rp 38.350.
Break event point untuk tas kulit asli adalah sebanyak 809 unit, sedangkan untuk tas
kulit sintetis adalah sebanyak 845 unit, dan untuk tas kanvas adalah sebanyak 824
unit. Perusahaan tidak akan mengalami kerugian maupun mendapatkan keuntungan
apabila berhasil mejual tiap-tiap jenis tas sebanyak bilangan di atas.
ANALISIS LABA RUGI
Perencanaan laba akan memudahkan tugas manajemen untuk mencapainya dan
mengawasinya terhadap kegiatan perusahan dimasa yang akan datang.
Perencanaan yang baik akan memungkinkan manajemen untuk berkerja lebih efektif
dan efisien (Ahmad, 2001). Laba dan rugi suatu perusahaan dapat dihitung dengan
mengalikan jumlah produksi dengan harga pokok penjualan per unit lalu dikurangkan
dengan harga pokok produksi. CV. Geffit mendapatkan laba sebesar Rp
52.944.035 per bulan untuk penjualan tas kulit asli, untuk tas kulit sintetis perusahaan
mendapatkan laba sebesar Rp 41.020.755 per bulan. Penjualan terakhir yaitu untuk
tas kanvas mendapatkan laba sebesar Rp 70.361.704 per bulan.
BAB 6
KESIMPULAN
Harga pokok produksi tas laptop pada CV. Geffit ini adalah untuk tas kulit asli
sebesar Rp 182.944, untuk tas kulit sintetis sebesar 141.744, dan tas kanvas sebesar
Rp. 121.355.
Harga pokok penjualan tas laptop pada CV. Geffit ini adalah untuk tas kulit asli
sebesar Rp. 201.239, untuk tas kulit sintesis sebesar Rp. 155.919, dan tas kanvas
sebesar Rp. 133.491.
Break Event Point pada CV. Geffit adalah untuk tas kulit asli sebanyak 809 unit, tas
kulit sintetis sebanyak 845 unit, dan untuk tas kanvas sebanyak 824 unit.