Anda di halaman 1dari 9

GASTRITIS AKUT

Kelompok 9
BAIQ APIN RIZKI ANJARSARI (175020134)
TIA CAHYANING WULANDARI (175020137)
• Gastritis adalah suatu keadaan peradangan atas
perdarahan mukosa lambung yang dapat bersifat akut,
kronis, difus, atau lokal (Price, 2005).
• Gastritis akut adalah inflamasi mukosa lambung, sering
diakibatkan dari pola diet yang sembarangan. Sedangkan
gastritis kronik adalah inflamasi mukosa lambung yang
berkepanjangan yang disebabkan baik oleh ulkus benigna
atau maligna dari lambung, atau oleh bakteri helicobacter
pylori (Brunner dan Suddart, 2002)
PATOFISOLOGI
• Gastritis akut dapat disebabkan oleh karena stress, zat kimia obat-
obatan dan alkohol, makanan yang pedas, panas maupun asam.
Pada pasien yang mengalami stress akan terjadi peransangan pada
saraf simpatis nervous vagus yang akan meningkatkan produksi
HCl didalam lambung sehingga dapat menyebabkan terjadinya
rasa mual dan muntah.
ETIOLOGI
Beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab terjadinya Gastritis antara lain :
• Pola makan yang tidak teratur atau tidak tepat waktu.
• Iritasi yang disebabkan oleh rangsangan makanan, misalnya makanan pedas,
makanan terlalu asam.
• Alkohol.
• Psikis/stress.
• Rokok. Kandungan dari rokok seperti fenol, metanol, kadmiun, aseton dapat
berdampak terhadap erosi dan mukosa lambung.
• Infeksi oleh bakteri (toksin) helicobacter pylori.
• Obat-obatan seperti aspirin, obat anti inflamasi non steroid yang dapat berdampak
terhadap erosi pada mukosa lambung.
KLASIFIKASI

• Gastritis Akut
• Gastritis Kronik
TANDA DAN GEJALA

• Nyeri ulu hati


Hal ini dapat disebabkan karena adanya suatu proses peradangan yang terjadi akibat
dari adanya iritasi pada mukosa lambung.
• Anoreksia, Nausea dan Vomitting
Ketiga tanda ini sangat umum ditemukan. Hal ini terjadi karena adanya peningkatan
kadar asam lambung didalam tubuh khususnya pada organ lambung.
• Melena dan Hematemesis
Hal ini dapt disebabkan karena adanya suatun proses perdarahan yang berawal dari
adanya iritasi dan erosi pada mukosa lambung.
TERAPI FARMAKOLOGI
• Antasida
• Histamine-2 receptor antagonist
• Proton pump inhibitor
• Obat penangkal kerusakan mukus
Koloid Bismuth
Sukralfat
Analog Prostaglandin
NON FARMAKOLOGI

• Mengurangi makanan berminyak


• Makan teratur dan tidak telat
• Konsumsi buah kaya akan serat
• Perbanyak olahraga dan hindari kebiasaan buruk
• Istirahat cukup
• Konsumsi banyak cairan
DAFTAR PUSTAKA
• Brunner and Suddarth. 2002. Buku ajar keperawatan medikal bedah. Edisi 8 Vol. 2. Jakarta: EGC
• Charlene J. Reevess. 2001. Keperawatan medical bedah. Jakarta: Salemba Medika.
• Guyton A.C. and Hall J.E. 2006. Textbook of Medical Physiology. 11th. Philadelphia: Elsevier Inc.
• Guyton dan Hall. 1997. Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC.
• Hadi, Soeparman. (1999). Ilmu Penyakit Dalam, jilid kedua. Depok: Balai Pustaka FKUI.
• Katzung, B.G, and Trevor, A.J.. 2002. Drug Interactions in Master, S., B., Pharmacology, sixth edition, 531,
Lange medical book/McGraw-Hill, Newyork.
• Pasricha, P.J., and Hoogerwerf, W.A. 2008. Pharmacotherapy of gastric acidity, peptic ulcers, and
gastroesophageal reflux disease. In: Brunton, L.L.Lazo, J.S., parker, K.L. (Eds).
• Price, Sylvia A, dkk.( 2005). Patofisiologi “Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit”, Edisi 6 Vol I.
Jakarta: EGC.
• Price S. A. dan Wilson L. M. 2006. Patofisiologi, Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Jakarta: EGC.
• Price, S.A., dan Wilson, L.M. (1991). Patofisiologi. Penerjemah: Adji Dharma.Edisi II. Jakarta: EGC.
• Tarigan, P. 2001. Buku ajar penyakit dalam jilid 1 Edisi 3 Sirosis hati. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Anda mungkin juga menyukai