Anda di halaman 1dari 8

 Manajemen konflik merupakan serangkaian aksi

dan reaksi antara pelaku maupun pihak luar


dalam suatu konflik. Manajemen konflik
termasuk pada suatu pendekatan yang
berorientasi pada proses yang mengarahkan
pada bentuk komunikasi (termasuk tingkah laku)
dari pelaku maupun pihak luar dan bagaimana
mereka mempengaruhi kepentingan dan
interpretasi. Bagi pihak luar (di luar yang
berkonflik) sebagai pihak ketiga, yang
diperlukannya adalah informasi yang akurat
tentang situasi konflik.
 Konflik dapat terjadi hanya karena salah satu
pihak memiliki aspirasi tinggi karena alternatif
yang bersifat integrative dinilai sulit didapat.
 Aspirasi dapat mengakibatkan konflik karena
salah satu dari dua alasan, yaitu masing-masing
pihak memiliki alasan untuk percaya bahwa
mereka mampu mendapatkan sebuah objek
bernilai untuk diri mereka sendiri atau mereka
percaya bahwa berhak memeiliki objek tersebut.
Pertimbangan pertama bersifat realistis,
sedangkan pertimbangan kedua bersifat idealis.
 Faktor Manusia: Ditimbulkan oleh atasan,
terutama karena gaya kepemimpinannya.
 Faktor Organisasi:
-Persaingan dalam menggunakan sumberdaya.
-Perbedaan tujuan antar unit-unit organisasi.
-Interdependensi Tugas.
-Perbedaan Nilai dan Persepsi.
-Kekaburan Yurisdiksional.
-Masalah “status”.
-Hambatan Komunikasi.
 Dampak Negatif
Menghambat komunikasi, Mengganggu kohesi
(keeratan hubungan), Mengganggu kerjasama atau
“team work”, Mengganggu proses produksi, bahkan
dapat menurunkan produksi. Menumbuhkan
ketidakpuasan terhadap pekerjaan. Individu atau
personil menga-lami tekanan (stress), mengganggu
konsentrasi, menimbulkan kecemasan, mangkir,
menarik diri, frustrasi, dan apatisme. Apabila konflik
mengarah pada kondisi destruktif, maka hal ini dapat
berdampak pada penurunan efektivitas kerja dalam
organisasi baik secara perorangan maupun
kelompok, berupa penolakan, resistensi terhadap
perubahan, apatis, acuh tak acuh, bahkan mungkin
muncul luapan emosi destruktif, berupa demonstrasi.
 Dampak Positif
Memunculkan persepsi yang lebih kritis terhadap
perbedaan pendapat. Konflik bisa jadi
merupakan sumber energi dan kreativitas yang
positif apabila dikelola dengan baik. Misalnya,
konflik dapat menggerakan suatu perubahan:
Membantu setiap orang untuk saling memahami
tentang perbedaan pekerjaan dan tanggung
jawab mereka, Memberikan saluran baru untuk
komunikasi, Memberikan kesempatan untuk
menyalurkan emosi.
 Contending (bertanding) yaitu mencoba menerapkan
solusi yang lebih disukai salah satu pihak atau pihak lain;
 Yielding (mengalah) yaitu menurunkan aspirasi sendiri dan
bersedia menerima kurang dari apa yang sebetulnya
diinginkan;
 Problem Solving (pemecahan masalah) yaitu mencari
alternatif yang memuaskan aspirasi kedua belah pihak;
 With Drawing (menarik diri) yaitu memilih meninggalkan
situasi konflik baik secara fisik maupun psikologis. With
drawing melibatkan pengabaian terhadap kontroversi.
 Inaction (diam) tidak melakukan apapun, dimana masing-
masing pihak saling menunggu langkah berikut dari pihak
lain, entah sampai kapan.

Anda mungkin juga menyukai