Anda di halaman 1dari 21

KELOMPOK 9

Energi insurance, on-shore risk


dan third party liabilities

AMIN JUNAIDI (025160005)


BAGUS FEBRIYANTO (025160015)
NUR KHOIRIAH (025160068
ASURANSI ENERGY
(ENERGY INSURANCE)

Asuransi ini memberikan jaminan untuk


segala risiko yang terkait dengan
pengeboran maupun pengolahan data
minyak dan gas , serta risiko lain yang
terikat dengan sekor energi seperti panas
bumi dan listrik
On-shore risk

 Adalah penjamin dalam program ini terutama


disusun pada risiko timbul dari perminyakan terkait
dengan aset-aset seperti properti on-shore
termasuk kilang minyak, bangunan liquified natural
gas dan atau segala sesuatu yang berkaitan
dengan minyak dan gas industri petrokimia yang
sedang beroperasi .termasuk gangguan bisnis
 Industri minyak dan gas bumi merupakan suatu industri
komplek dengan membutuhkan dana yang amat besar
dan melibatkan teknologi tinggi. Karena sifatnya yang
demikian, maka risiko yang dihadapi oleh industri ini juga
amat beragam dan tinggi. Perusahaan menghadapi risiko
fisik maupun tanggung jawab hukum (operasional risks)
saat melakukan kegiatan dan risiko keuangan (financial
risk) yang pasti terjadi jika ternyata kandungan minyak/
gas yang diharapkan dinilai tidak ekonomis (speculative
risks).
 Kegiatan di sektor minyak dan gas bumi walaupun
mempunyai karakhristik “frekuensi terjadinya
kerugian relatif rendah” tetapi “potensinya terjadinya
kerugian tinggi” dan kalau terjadi insiden akan
menimbulkan “jumlah kerugian (severity) yang
sangat Besar” dan seringkali fatal
 Salah satu cara untuk mengatasi tingginya tingkat
risiko yang dihadapi adalah dengan adanya sistem
manajemen keselamatan proses yang menjamin
bahwa fasilitas industri perminyakan telah dirancang
dan dioperasikan dengan memperhatikan aspek
keselamatan kerja. Hal ini implementasikan dengan
adanya unit yang menangani Health, Safety and
Enviromental (HSE). Asuransi merupakan salah satu
metoda pengelolaan risiko (pure risk) bagi Operator
Migas, dalam menghadapi risiko operasional
(operasional risk) yang dapat mengganggu keuangan
perusahaan
 Namun dalam ber-asuransi, tak dapat dihindari terjadi
antara tertanggung dan Penanggung yang disebabkan
oleh faktor-faktor, antara lain:

 1. Pengetahuan
 2. Kontrak
 3. Polis dan pasar asuransi migas berasal dari Negara
yang bukan peng lasil migas.
 4. Menetapkan Nilai atau Limit Pertanggungan
1. Kegiatan Industri Migas

Secara garis besarnya, kegiatan dalam industri migas terdiri dari 2


bagian, yaitu
 kegiatan hulu (upstream) dan kegiatan hilir (down stream)

 Kegiatan Migas di sektor hulu meliputi 4 (empat) fase kegiatan, yaitu:


a. Fase Seismik dan eksplorasi (kegiatan yang bertujuan memperoleh
informasi mengenai kondisi geologi untuk menemukan dan memperoleh
perkiraan cadangan Minyak dan Gas Bumi di Wilayah Kerja yang
ditentukan),

b. Fase eksploitasi (rangkaian kegiatan yang bertujuan untt. k


menghasilkan Minyak dan Gas Bumi dari Wilayah Kerja yang ditentukan,
yang terdiri atas pengeboran danpenyelesaian sumur),

c. Fase pembangunan fasilitas produksi, dan

d. Fase produksi (pengolahan untuk pemisahan dan pemurnian minyak


dan gas bumi).
 Kegiatan sektor hulu (upstream) merupakan
kegiatan migas dengan tingkat risiko yang paling
tinggi, terutama dalam kegiatan eksploitasi.
Risiko yang mungkin dihadapi antara lain
semburan liar (blowout) yang disebabkan major
perils (Fire, Lightning, Explosion) dan kesalahan
manusia (human error). Risiko dalam fase
pembangunan fasilitas produksi terutama fasili
tas produksi di lepas pantai/offshore (misalkan
platform/ anjungan) antara lain construction/
design defect, subsidence yang dihadapi selama
periode konstruksi, serta tabrakan, kandas, dan
tenggelam yang disebabkan oleh marine peril.
2. Karakteristik Risiko Dalam Industri Migas

 Walaupun frekuensi kejadian yang dapat dialami suatu kilang


minyak terbakar relatif rendah, besarnya kerugian (severity) dari
kerusakan propertinya bisa mencapsi jutaan dollar AS belum
ditambah dengan kerugian akibat kehilangan keuntungan
(Business lnterruption/ Loss of Profit) akibat tidak
berproduksinya kilang minyak tersebut. Kerugian tel sebut dapat
mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan. Banyak eara
yang dapat dilakukan perusahaan minyak dan gas bumi maupun
para kontraktor dan operatornya dalam menjaga kondisi
keuangannya terhadap risiko yang tidak diinginkan, seperti
konsep pemindahan risiko (risk transfer) melalui asuransi, atau
dengan konsep pembiayaan risiko (risk funding) untuk risiko
yang tidak dapat ditangani melalui pemindahan risiko
3.Obyek Pertanggungan Asuransi

Obyek dalam asuransi dalam minyak dan gas antara lain:

 Fasilitas produksi: Di darat (onshore): kilang minyak/ gas, tangki


penimbunan dan sebagainya. Di lepas pantai (offshore): anjungan
(platform), jaringan pipa kabel bawah laut, tanker (SBM, FPSO/
FSO, storage tanker dan sebagainya). Stok minyak dan gas (dalam
tangki penimbunan atau di dalam ppa).

 Peralatan pengeboran (land rig, drilling rig/ jack up rig, drilling,


barge, drilling ship, semi submersible rig dan sebagainya). Minyak
dan gas (LNG/ LPG). Manusia (yang dapat menjadi objek asuransi
kecelakaan kerja, asuransi kesehatan, asuransi jiwa, maupun dana
pensiun). Obyek berupa assets juga dapat diikuti dengan kerugian
finansial dari prakiraan pendapatan yang akan diperoleh akibat
terjadinya kerusakan (business interruption), dan kerugian atas
timbulnya tanggung jawab hukum akibat tuntutan pihak ketiga yang
menderita kerugian akibat kerusakan properti maupun terhadap
jiwa manusia atau luka badan
 4. Asuransi Minyak dan Gas Bumi (Migas)

Secara sederhana asuransi minyak dan gas bumi dapat


diartibn sebagai beragam Liputan asuransi yang dapat
menjamin risiko-risiko (insurable risks) dalam kegiatan
industri migas dari hulu upstream (eksplorasi –
eksploitasi – produksi) sampai hilir downstream
(pengilangan, penimbunan, transportasi dan niaga).
 a. Asuransi Dalam Kegiatan Eksploitasi Dalam kegiatan ini,
terdapat 2 (dua) Liputan asuransi utama yang diperlukan oleh
Operator Migas atau Kontraktor Pengeboran (Drilling
Contractor), yaitu

 1. Rig Insurance

 2. Operator Extra Expenses Insurance

 3. Comprehensive General Liability Rig Insurance Terdapat


beberapa jenis rig yang biasa digunakan untuk melakukan
pengeboran sumur,yaitu: untuk sumur di darat (onshore) land
rig, sedangkan untllk pengeboran di lepas pantai(offshore)
adalah drilling rig/jack up rig, drilling barge, d-illing ship,
submersible rig, semi submersible rig. Penggunaan jenis rig
untuk di lepas pcntai tergantung pada kondisi laut atau
kedalaman air.
 Jenis polis yang digunakan untuk liputan asuransi tersebut
adalah The London Standard Drilling Barge Form. Polis ini dapat
menjamin kerusakan fisik atas rig yang diakibatkan oleh risiko
semburan liar (blowout). Premi asuransi dihitullg berdasarkan
nilai rig, sedangkan faktor-faktor yang mellentukan suku premi,
antara lain : Jenis dan usia rig, fasilitas rig, area pekerjaan dan
kondisi laut. Perhitungan premi seperti halnya jenis asuransi
Marine Hull. Operator Extra Expenses Insurance Jenis penutupan
asuransi untuk risiko ini disebut juga “Cost if Control Insurance”
yang menggunakan polis asuransi khusus yang disebut Energy
Exploration and Development (EED 8/86).
 Polis ini menjamin biaya-biaya yang timbul akibat semburan liar
(blowout) yang meliputi:

a. Biaya Pengendalian Sumur (Cost of Well Control), yaitu biaya-


biaya yang timbul untuk mengendalikan sumur yang diakibatkan
oleh semburan liar (blowout),

b. Redrilling/ Extra Expenses, yaitu biaya-biaya yang timbul untuk


pengeboran kembali sumur pengganti (Replacement Well) yang
diakibatkan oleh semburan liar (blowout) dan

c. Seepage, Pollution & Contamination, yaitu biaya-biaya yang


timbul akibat rembesandan pencemaran minyak mentah selama
operasi pengeboran. Juga termasuk biaya pencegahan agar
rembesan pencemaran dimaksud tidak mengotori/ mencapai
pinggiran pantai. Keunikan dari jenis asuransi ini adalah,
perhitungan premi (dihitung berdasarkan kedalaman sumur yang
akan di-bor. Besarya tarif premi selain tergant 109 dari kedalaman
sumur, juga bergantung dari besamya limit pertanggungan
(Combined Single Limit).
 . Asuransi Dalam Kegiatan Pembangunan Fasilitas Produksi

Liputan asuransi yang diperlukan dalam fase ini terutama atas


fasilitas di lepas pantai (offshore) adalah asuransi Offshore
Builder Risk (OBR). Risiko yang dijamin polis meliputi kegiatan
antara lain: “pengadaan barang, konstruksi, produksi
(fabrication), load out, bongkar/muat, transportasi darat, laut
atau udara (termasuk panggilan ke pelabuhan atall tempat-
tempat yang mungkin diperlukan), penyimpanan, penarikan
(towage), mating, insalasi, penguburan (burying), hook-up,
koneksi dan atau operasi penyambungan pipa (ie-in
operations), testing dan commissioning, existence,
pengoperasian awal dan pemeIiharaan, studi-studi proyek,
engineering, desain, manajemen proyek, testing, uji coba,
pipelaying, penggalian saluran pipa (trenching), dan
commissioning.
 . Asuransi Dalam Kegiatan Produksi

Setelah fasilitas produksi di-serah terima-kan oleh Kontraktor


kepada Operator Migas, selanjutnya liputan asuransi utama yang
wajib dibeli Operator Migas oleh BPMIGAS adalah:

I. Offshore Physical Damage Onshore Material Damage

2. Operator Extra Expenses Insurance

3. Comprehensive General Liability Offshore Physical Damage:


Adalah polis “all risks” yang menjamin risiko atas physical damage
terhadap fasilitas produksi. Jenis polis yang digunakan untuk
liputan asuransi tersebut adalah The London Standard Platform
Form. Jenis polis ini merupakan pengembangan dari jenis polis
Rangka Kapal Marine Hull.
 Kekhususan dari jenis polis ini adalah jaminan
terhadap risiko yang diakibatkan oleh semburan liar
(blowout). Onshore Material Damage, Sedangkan
untuk fasilitas produksi yang berlokasi di darat
(onshore) liputan asuransi yang wajib dibeli
Operator Migas oleh BPMIGAS adalah polis “all
risks” yang menjamin risiko atas material damage
terhadap fasilitas produksi. Jenis polis yang
digunakan untuk liputan asuransi tersebut di atas,
adalah Polis Property.
 . Asuransi Dalam Kegiatan Hilir (down stream)

 Liputan asuransi utama dalam kegiatan hilir, antara lain:

1. Asuransi Rangka Kapal (Marine Hull)

2. Asuransi Pengangkutan (Marine Cargo) Note: Kedua jenis


polis di atas sama seperti polis yang digunakan dalam kegiatan
non migas lainnya.
Selesai

terimakasih
1. Salsa 025160081 :
apa itu drilling rig/jack up rig, drilling barge, d-illing ship,
submersible rig, semi submersible rig?

2. Melly 0251600
perhitungan dengan nilai rig maksudnya apa?

3. Laras 0251600
Di Indonesia lebih banyak digunakan asuransi kegiatan yang
mana hulu atau hilir dan resikonya mana yang lebih besar
ditanggung oleh perusahaab asuransi?

Anda mungkin juga menyukai