Anda di halaman 1dari 33

BAB 1

PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Kebutuhan gizi merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam membantu proses
pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan anak, mengingat manfaat gizi dalam tubuh
dapat membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak, serta mencegah terjadinya
berbagai penyakit akibat kurang gizi dalam tubuh.
Keadaan gizi di pengaruhi atas 2 :
1. Secara langsung keadaan gizi dipengaruhi oleh ketidak cukupan asupan makanan dan
penyakit infeksi
2. Secara tidak langsung dipengaruhi oleh ketersediaan pangan tingkat rumah tangga,
ketersediaan pelayanan kesehatan, pola asuh yang tidak memadai.
• Prevalensi WHO 54% kematian anak disebabkan oleh keadaan gizi buruk.
• Di indonesia berdasarkan hasil riset kesehatan dasar prevalensi nasional
kependekan dan kekurusan pada anak 6-12 tahun dapat dilihat dari
1. Jenis kelamin, prevalensi kependekan pada anak laki-laki lebih ditinggi di banding perempuan yaitu
36,5% : 34,5%.
2. Tempat tinggal, prevalensi anak kependekan di perkotaan lebih rendah : pedesaan yaitu 29,3%
:41,5%

o Prevalensi kekurusan
1. Jenis kelamin, prevalensi kekurusan anak laki-laki lebih tinggi di banding perempuan yaitu 13,2% :
11,2%.
2. Tempat tinggal, prevalensi anak kependekan di perkotaan lebih rendah : pedesaan yaitu 11,9% dan
12,5%
• Indonesia masih memiliki banyak penyakit yang merupakan masalah kesehatan, salah satu diantaranya
ialah cacingan yang ditularkan melalui tanah, yaitu ascaris lumbricoides (cacing gelang), trichuris trichiura
(cacing cambuk), dan ancylostoma duodenale, necator americanus, (cacing tambang).
• Cacingan ini dapat mengakibatkan menurunnya kondisi kesehatan, gizi, kecerdasan dan produktifitas
penderitanya sehingga secara ekonomi banyak menyebabkan kerugian
• Prevalensi cacingan bervariasi antara 2,5% - 62%.
• Rendahnya status gizi disebabkan oleh berbagai faktor yang saling berkaitan, yaitu: ketersediaan pangan di
tingkat rumah tangga, kesehatan lingkungan, status ekonomi dan penyakit infeksi. Perilaku hidup bersih
dan sehat merupakan faktor tidak langsung yang menyebabkan penurunan status gizi pada balita
• Rumusan masalah
Apakah ada hubungan kecacingan dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan status gizi balita (1-
5 tahun) di puskesmas tuntungan medan.

o Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui hubungan kecacingan dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan status gizi
balita (1-5 tahun) di puskesmas tuntungan medan.
Tujuan khusus
1. Mengetahui prevalensi kecacingan pada balita (1-5 tahun) di puskesmas tuntungan medan.
2. Mengetahui prevalensi perilaku hidup bersih dan sehat (phbs) pada balita (1-5 tahun) di
puskesmas tuntungan medan.
3. Mengetahui status gizi balita (1-5 tahun) di puskesmas tuntungan medan.
4. Mengetahui hubungan kecacingan dengan status gizi balita (1-5 tahun) di puskesmas tuntungan
medan.
5. Mengetahui hubungan perilaku hidup bersih dan sehat (phbs) dengan status gizi balita (1-5 tahun)
di puskesmas tuntungan medan
 Manfaat penelitian
1. Bidang pendidikan
• Dijadikan bahan referensi bagi yang memerlukan dan sebagai sumber data untuk penelitian selanjutnya.
• Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat ilmiah dalam menggambarkan peranan perilaku hidup
bersih dan sehat (phbs) dengan status gizi balita (1-5 tahun) di puskesmas tuntungan medan
2. Bidang Penelitian
• Memberikan pengalaman kepada penulis dalam hal melakukan penelitian
3. Bidang Masyarakat
• Sebagai informasi dan edukasi bagi masyarakat untuk mengetahui hubungan kecacingan dan perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan status gizi balita (1-5 tahun) di puskesmas tuntungan medan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

 DEFINISI KECACINGAN
Menurut asal katanya helminth berasal dari kata yunani yang berarti cacing. Cacing
merupakan hewan yang terdiri dari banyak sel yang membangun suatu jaringan tubuh dan
organ yang kompleks.
 PENYEBAB KECACINGAN
- Kurang hygine perorangan
- Tangan yang kotor
- Kuku jari yang panjang
- Orang tua yang bekerja di sawah atau kebun
CARA PENULARAN

faktor lingkungan Faktor perilaku hidup bersih


dan sihat
JENIS-JENIS CACING

Cacing gelang (Ascaris Cacing tambang Cacing cambuk


Lumbricoides) (Ancylostoma Duodenale) (Trichuris trichiura)
PENCEGAHAN

Pendidikan kesehatan seluruh anggota keluarga .


Menciptakan linkungan yang bersih dan sehat bebas dari tinja
Membuat jamban yang sehat dan biasakan buang tinja pada jamban
Mencuci tangan dengan deterjen/ sabun sebelum makan
Menggunting kuku tangan
Hindari bermain di tanah
Menggunakan alas kaki
Faktor-faktor yang
berhubungan dengan
infestasi

Higiene Sanitasi
1. Kebiasaan mencuci tangan ibu dan anak 1. Kepemilikan jamban
2. Kebiasaan memakai alas kaki 2. Lantai rumah
3. Frekuensi memotong kuku 3. Ketersediaan air bersih
4. Kebiasaan bermain di tanah
FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG DAPAT MEMPENGARUHI
TERJADINYA PENYAKIT CACINGAN

1. Linkungan
2. Tanah
3. Iklim
4. Perilaku
5. Sosial ekonomi
6. Status gizi
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN
SEHAT (PHBS)
APA ITU PHBS?
• PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT ADALAH WUJUD KEBERDAYAAN
MASYARAKAT YANG SADAR, MAU DAN MAMPU UNTUK MEMPRAKTIKKAN
PHBS.
• DALAM PHBS ADA LIMA PRIORITAS YAITU KIA, GIZI, KESEHATAN
LINGKUNGAN, GAYA HIDUP DAN ASURANSI KESEHATAN. DENGAN
DEMIKIAN, UPAYA UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN
TINDAKAN DALAM MENCIPTAKAN SUATU KONDISI BAGI KESEHATAN
PERORANGAN, KELUARGA, KELOMPOK DAN MASYARAKAT SECARA
BERKESINAMBUNGAN.
MANFAAT PHBS DI RUMAH TANGGA
• SETIAP ANGGOTA KELUARGA MENINGKATKAN KESEHATANNYA DAN TIDAK MUDAH SAKIT.
• ANAK TUMBUH SEHAT DAN CERDAS.
• PRODUKTIVITAS KERJA ANGGOTA KELUARGA MENINGKAT.
• PENGELUARAN BIAYA RUMAH TANGGA DAPAT DIFOKUSKAN UNTUK PEMENUHAN GIZI KELUARGA,
PENDIDIKAN DAN MODAL USAHA UNTUK PENINGKAATAN PENDAPATAN KELUARGA.
SASARAN PHBS DI RUMAH TANGGA
• PASANGAN USIA SUBUR
• IBU HAMIL DAN MENYUSUI
• ANAK DAN REMAJA
• USIA LANJUT
• PENGASUH ANAK
CARA HIDUP BERSIH & SEHAT DI RUMAH TANGGA
1. PERTONGAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN
2. BALITA DIBERIKAN ASI
3. MEMPUNYAI JAMINAN PEMELIHARAAN KESEKATAN
4. TIDAK MEROKOK
5. LAKUKAN AKTIVITAS FISIK SETIAP HARI
6. MAKANLAH DENGAN GIZI SEIMBANG (MAKAN SAYUR DAN BUAH SETIAP
HARI)
7. TERSEDIA AIR BERSIH
8. TERSEDIA JAMBAN
9. KESESUAIAN LUAS LANTAI DENGAN JUMLAH PENGHUNI
10. LANTAI RUMAH BUKAN DARI TANAH
Status gizi adalah suatu keadaan tubuh
yang diakibatkan oleh keseimbangan
antara asupan zat gizi dengan kebutuhan

Faktor Gizi Eksternal


Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Status
Gizi

Faktor Gizi Internal


Penilaian Status Gizi
HUBUNGAN KECACINGAN DAN PHBS DENGAN
STATUS GIZI

Peneltian Norhasanah dkk, Penelitian Irmayanti,


terdapat hubungan antara menunjukkan bahwa ada
perilaku hidup bersih dan hubungan antara infeksi
sehat terhadap status gizi kecacingan dengan status
pada anak gizi berdasarkan BB/U

Penelitian Hehy dkk, Pada penelitian


Penelitian Julius dan mendapatkan tidak terdapat Munawaroh,
Saftarina, tidak ada hubungan antara kecacingan
menemukan tidak
hubungan yang dengan status gizi.
bermakna antara ada hubungan
Penelitian Anthonie dkk, tidak antara PHBS dengan
PHBS ibu dengan ada hubungan antara
kejadian gizi kurang
status gizi. kecacingan dengan status
gizi pada murid SD pada balita
METODE PENELITIAN
BAB 4
Jenis Penelitian Lokasi Penelitian Waktu Penelitian

Analitik Puskesmas 4 Juni


(Cross Tuntungan sampai 25
sectional) Medan Juni 2018
Populasi

• Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien


balita (1-5 tahun) yang datang ke Puskesmas
Tuntungan Medan

Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah pasien balita (1-5 tahun) yang datang ke
Puskesmas Tuntungan Medan
Kriteria Inklusi

• PASIEN BALITA (1-5 TAHUN) YANG DATANG KE PUSKESMAS TUNTUNGAN MEDAN

Kriteria Ekslusi

• KELUARGA ATAU PASIEN YANG MENOLAK MENGISI KUESIONER


Teknik
Pengumpulan • Total Sampling
Sampel

Metode
Pengumpulan
• Metode angket
Data (kuesioner)
METODE ANALISA DATA
• SEBELUM DIANALISIS, DATA DIEDIT, DIKODING, DITABULASI DAN DIENTRI KE DALAM KOMPUTER
• DATA JENIS KELAMIN, KARAKTERISTIK SUBJEK PENELITIAN, DAN USIA DIDESKRIPSIKAN SEBAGAI
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PRESENTASI.
• UJI STATISTIK DILAKUKAN DENGAN PROGRAM SPSS FOR WINDOWS.
DEFINISI OPERASIONAL

Variabel Independent
• Kecacingan adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh
parasit berupa cacing.
• Alat Ukur : Data kecacingan yang diperolah dari hasil
pemeriksaan Laboratorium Parasitologi dengan Teknik
Katokatz.
• Cara Ukur : Melihat data kecacingan dari hasil
pemeriksaan Laboratorium Parasitologi.
• Hasil Ukur : Ditemukan cacing atau tidak ditemukan cacing
• Skala Ukur : Nominal.
• PERILAKU KESEHATAN YANG DILAKUKAN ATAS KESADARAN SEHINGGA ANGGOTA KELUARGA
ATAU KELUARGA DAPAT MENOLONG DIRINYA SENDIRI DI BIDANG KESEHATAN DAN BERPERAN
AKTIF DALAM KEGIATAN-KEGIATAN KESEHATAN DI MASYARAKAT.
• ALAT UKUR : KUESIONER
• CARA UKUR : PENGISIAN KUESIONER
• HASIL UKUR : KUESIONER TERDIRI DARI 10 PERNYATAAN DAN PILIHAN JAWABAN. NILAI
TERTINGGI : 10 DAN TERENDAH : 0 - KURANG : 0-3 - CUKUP : 4-6 - BAIK : 7-10
• SKALA UKUR : NOMINAL
Variabel Dependent
• Status Gizi adalah indikator untuk menilai keberhasilan pembangunan kesehatan
sebuah negara dalam membangun sumber daya manusia yang berkualitas.
• Alat Ukur : Timbangan (kg) dan Pita Pengukur (cm)
• Cara Ukur :
• Pasien diminta berbaring diatas tempat yang datar, pemeriksa berdiri disebelah
kanan pasien. Pemeriksa mengukur panjang badan pasien dari ujung kepala sampai
ujung kaki.
• Pasien diminta atau dibantu untuk naik keatas timbangan yang diletakkan diatas
tempat datar, pasien dalam posisi tenang, kemudia pemeriksa melihat angka yang
ditampilkan dari alat tersebut.
• Hasil Ukur :
• Gizi baik (Z-score ≥ - 2,0 s/d Z-score ≤ 2,0; gizi lebih: > 2,0
• Gizi kurang (Z-score ≥ -3,0 s/d Z-score < -2,0; gizi buruk: Z-score < -3,0)
• Skala Ukur : Nominal
KUESIONER PENELITIAN
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
No. Pertanyaan YA TIDAK

1 Persalinan ditolong tenaga medis

2 Ibu membawa balita 1 bulan sekali ke Posyandu

3 Ibu memberi ASI ekslusif

4 Ibu memcuci tangan sebelum dan sesudah melakukan


aktivitas

5 Ibu melakukan 3M plus (Menguras tempat penyimpanan


air, Menutup tempat penampungan air, Mengubur tempat
yang dapat menampung air + Hindari gigitan nyamuk,
gunakan anti nyamuk) setiap 1 minggu sekali
NO PERTANYAAN YA TIDAK

6 Ibu melakukan aktivitas fisik selama 30 menit

7 Ibu mtengkonsumsi sayur dan buah setiap hari.

8 Ibu/ anggota rumah tangga merokok dalam rumah

9 Ibu menggunakan air bersih untuk keperluan rumah tangga

10 Ibu/ anggota rumah tangga menggunakan jamban sehat

Anda mungkin juga menyukai