Anamnesis (Autoanamnesis)
Keluhan Tambahan : Bicara Pelo (+), Perot (+)
Kanan Kiri
Ptosis - -
Gerakan Mata
Medial Baik Baik
Atas Baik Baik
Bawah Baik Baik
Ukuran Pupil Pupil bulat isokor Ø ODS 3 mm
Refleks Cahaya Langsung + +
NERVUS
TROKHLEARIS
Kanan Kiri
Gerakan Mata Medial Baik Baik
Bawah
Menggigit Normal
Membuka mulut Normal
Sensibilitas
Oftalmikus + +
NERVUS
TRIGEMINUS
Maksilaris + +
Mandibularis + +
Refleks kornea + +
Refleks bersin Normal
14
NERVUS
ABDUSENS
Kanan Kiri
Gerakan mata ke lateral + +
Refleks muntah +
16
NERVUS ASSESORIUS
Kanan Kiri
NERVUS HIPOGLOSUS
Sikap lidah Deviasi ke kiri
Fasikulasi -
Tremor lidah -
Medikasi (Pengobatan)
Inj. Citicolin 500 mg/12 jam
Clopidogrel 1 x 75 mg
Aspilet 1x1 tab
Inj. Ranitidin 1 A
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI STROKE
30 May 2018
24
DIAGNOSIS
Berdasarkan klinis anamnesis & pemeriksaan neurologis
Sistem skoring untuk membedakan jenis stroke
1. Algoritma stroke Gajah Mada
2. Skor stroke Sirriraj
CT-scan (gold standar) untuk membedakan infark dengan
perdarahan.
MRI lebih sensitif mendeteksi infark sereberi dini dan
infark batang otak.
25
Dimana :
Derajat kesadaran 0 = komposmentis; 1 = somnolen; 2 = sopor.
Muntah 0 = tidak ada; 1 = ada.
Nyeri kepala 0 = tidak ada; 1 = ada.
Ateroma 0 = tidak ada; 1 = salah satu/ lebih (DM, angina,
penyakit pembuluh darah).
Hasil : Skor > 1 : perdarahan intraserebri
Skor < 1 : infark serebri
27
Skor Gajah
Mada
KASUS
30 May 2018
Apa perbedaan lesi nervus VII sentral dan
perifer?
Sentral
Pada lesi sentral, otot-otot wajah bagian bawah saja yang
mengalami kelumpuhan sedangkan otot wajah atas tidak
lumpuh
Perifer
Pada lesi perifer, baik otot wajah atas maupun bawah
mengalami kelumpuhan
Apa perbedaan lesi nervus XII sentral dan
perifer?
• Sentral
Pada lesi sentral, terdapat kelumpuhan otot lidah tanpa
adanya atrofi dan fasikulasi.
• Perifer
Pada lesi perifer, terdapat atrofi dan fasikulasi pada lidah.
Penatalaksanaan
• Penatalaksanaan awal
• Tindakan awal
▫ Bed rest
▫ Kepala dan tubuh atas dalam posisi 300 dengan bahu
pada sisi lemah diganjal dengan bantal.
▫ Periksa kadar oksigen, bila hipoksia berikan oksigen.
▫ Pemasangan infus
▫ Monitor jantung (ECG)
▫ Nutrisi enteral dgn nasogastrik tube (NGT)
▫ Pemasangan dauer kateter urin.
Terapi akut
Rekanalisasi cepat pada pembuluh darah yang tersumbat.
Jika pembuluh darah tersumbat oleh embolus, misalnya
embolus dapat diuraikan oleh percepatan sistem
fibronolitik tubuh (terapi trombolitik)