Anda di halaman 1dari 12

UNDANG-UNDANG PERIKANNAN

(PERDA TENTANG USAHA


PERIKANAN KABUPATEN PASURUAN)

ATNI KADIR
I1A116006
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN
NOMOR 28 TAHUN 2012
TENTANG USAHA PERIKANAN
POKOK BAHASAN
• KETENTUAN UMUM
• JENIS USAHA DAN WILAYAH PERIKANAN
• PERIZINAN USAHA PERIKANAN
• SYARAT DAN TATA CARA PEMBERIAN SIUP DAN ATAU TDUP
• KEWAJIBAN PEMEGANG SIUP DAN ATAU TDUP
• PENCABUTAN SIUP DAN ATAU TDUP
• PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
• KETENTUAN PIDANA
• KETENTUAN PENYIDIKAN
• KETENTUAN PERALIHAN
• KETENTUAN PENUTUP
KETENTUAN UMUM
PASAL 1
1. Daerah adalah Kabupaten Pasuruan;
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Pasuruan;
3. Kepala Daerah adalah Bupati Pasuruan;
4. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Pasuruan;
5. Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal
6. Sumberdaya ikan adalah potensi semua jenis ikan;
7. Ikan adalah segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian dari siklus
hidupnya berada di dalam lingkungan perairan;
8. Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan
pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya
mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan
pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan;
9. Pelaku Usaha Perikanan adalah orang/badan yang melakukan
kegiatan di bidang perikanan;
10. Perusahaan perikanan adalah perusahaan yang melakukan usaha perikanan dan
dilakukan oleh warga Negara Republik Indonesia atau badan hukum Indonesia;
JENIS USAHA DAN WILAYAH PERIKANAN
PASAL 2

1. Usaha Perikanan terdiri atas : usaha penangkapan ikan; usaha


pembudidayaan ikan; usaha pengolahan ikan; usaha pemasaran ikan;
2. Usaha penangkapan ikan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1)
huruf a pasal ini meliputi penangkapan ikan secara tradisional maupun
modern yang diklasifikasikan berdasarkan ukuran kapal, besaran tenaga
penggerak, daya jelajah, jenis alat tangkap dan alat bantu penangkapan
ikan.
3. Usaha pembudidayaan ikan yang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b pasal ini memuat jenis kegiatan : pembudidayaan ikan air tawar;
pembudidayaan ikan air payau; pembudidayaan ikan air laut.
4. Usaha pengolahan ikan yang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
c pasal ini memuat jenis kegiatan : pengolahan ikan tradisonal;
pengolahan ikan modern;
5. Usaha pemasaran ikan yang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
d pasal ini merupakan rangkaian dari kegiatan pembelian, pengangkutan
dan penjualan hasil produksi kelautan dan perikanan dengan tujuan
komersial.
PASAL 3
1. Usaha perikanan di wilayah perairan Kabupaten
Pasuruan hanya boleh dilakukan oleh perorangan Warga
Negara Republik Indonesia atau Badan Hukum
Indonesia.
2. Wilayah pengelolaan usaha perikanan di Kabupaten
Pasuruan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini
meliputi : perairan laut Kabupaten Pasuruan sampai
batas 4 mil yang diukur dari garis pantai dalam wilayah
perairan daerah; sungai, danau, waduk, rawa dan
genangan air lainnya yang dapat diusahakan serta lahan
pembudidayaan ikan yang potensial di dalam wilayah
Kabupaten Pasuruan.
PERIZINAN USAHA PERIKANAN
PASAL 4

1. Setiap usaha perikanan baik yang berbentuk


perorangan maupun yang melakukan usaha perikanan
di wilayah Kabupaten Pasuruan wajib memilki Surat
Izin Usaha Perikanan (SIUP) dan atau Tanda Daftar
Usaha Perikanan (TDUP);
2. SIUP dan atau TDUP diberikan untuk masing-masing
usaha perikanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Pasal ini berlaku selama pemegang ijin melakukan
usaha perikanan dengan kewajiban mendaftar ulang
(herregristasi SIUP/TDUP) setiap tahunnya; Usaha
perikanan skala tertentu tidak diwajibkan memiliki
SIUP;
3. Usaha perikanan skala tertentu tidak diwajibkan
memiliki SIUP;
SYARAT DAN TATA CARA PEMBERIAN SIUP
DAN ATAU TDUP
PASAL 5

1. Sebelum melakukan kegiatan usaha perikanan


diwajibkan memiliki SIUP dan atau TDUP dari
Dinas Kelautan dan Perikanan.
KEWAJIBAN PEMEGANG SIUP DAN ATAU TDUP
PASAL 6
1. SIUP diberikan kepada perusahaan perikanan apabila telah
melampirkan persyaratan : surat permohonan; izin lokasi dari
Pemerintah Daerah; akta pendirian perusahaan/ koperasi; rencana
usaha; fotocopy KTP; surat keterangan domisili; Penyajian
Informasi Lingkungan (PIL) atau Analisa Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL); dokumentasi teknik kapal (khusus untuk
penangkapan ikan); NPWP/NPWPD; pernyataan bersedia
membangun kantor perusahaan di ibu kota Kabupaten.
2. TDUP diberikan kepada nelayan, pembudidaya ikan, pengolah dan
pemasaran ikan apabila telah melampirkan persyaratan : surat
permohonan; rencana usaha; surat keterangan berdomisili;
fotocopy KTP; dokumen teknis kapal; surat kepemilikan kapal (dari
kepala desa setempat) (untuk usaha penangkapan ikan); gambar
denah lokasi; surat ijin dari lingkungan sekitar; surat keterangan uji
bebas pemakaian bahan kimia berbahaya (untuk usaha pengolahan
dan atau pemasaran ikan).
PASAL 7
Permohonan SIUP dan atau TDUP sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) dan (2) pasal 6
disampaikan kepada Kepala Dinas Kelautan dan
Perikanan;
PASAL 8
SIUP dan atau TDUP diterbitkan oleh Kepala Dinas Kelautan
dan Perikanan.

PASAL 9
Usaha perikanan yang telah memiliki SIUP dan atau
TDUP dapat melakukan perluasan usaha setelah
memperoleh persetujuan tertulis dari Kepala
Dinas Kelautan dan Perikanan.
KEWAJIBAN PEMEGANG SIUP DAN ATAU TDUP
PASAL10
Pemegang SIUP dan atau TDUP berkewajiban untuk : mentaati Peraturan dan
Perundang undangan yang berlaku; memperhatikan dan menjaga kelestarian sumber
daya perikanan yang ada agar dapat dimanfaatkan secara optimal dan
berkelanjutan;menyampaikan laporan kegiatan usahanya setiap tahun sekali bagi
perusahaan perikanan.

PENCABUTAN SIUP DAN ATAU TDUP


Pasal 11
SIUP dapat dicabut oleh Pemberi Izin dalam hal Perusahaan Perikanan : melakukan perluasan usaha
tanpa persetujuan tertulis dari Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan; tidak menyampaikan
laporan kegiatan usaha 3 (tiga) kali berturut-turut atau dengan sengaja menyampaikan laporan
yang tidak benar;

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN


PASAL 12
Pembinaan dan pengawasan terhadap perusahaan perikanan, nelayan, pembudidaya ikan, pengolah
dan pemasaran ikan dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Pasuruan

KETENTUAN PIDANA
Pasal 13
Setiap Usaha Perikanan yang melanggar ketentuan pasal 10 Peraturan Daerah ini dipidana
menurut ketentuan Pasal 84, 85, 86, 87, 88, 89, 90, 91, 92, 93, 94, 95, 96, 97, 98, 99 dan
100 Undang_undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan.
KETENTUAN PENYIDIKAN
Pasal 14
Selain Pejabat Penyidik Umum yang bertugas menyidik tindak pidana, penyidikan atas tindak
pidana pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah ini dapat juga
dilakukan oleh Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) di lingkungan Pemerintah
Daerah yang pengangkatannya ditetapkan dengan Peraturan Perundang-undangan yang
berlaku.

PASAL 15
1. Penyidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 Peraturan Daerah ini karena
kewajibannya mempunyai wewenang : menerima laporan atau pengaduan dari
seseorang tentang adanya tindak pidana; melakukan tindakan pertama pada saat
kejadian;
2. Penyidik Khusus (PPNS) dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah koordinasi dan
pengawasan Penyidik Umum.

KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 16
Dalam waktu 6 (enam) bulan sejak berlakunya Peraturan Daerah ini, semua kegiatan usaha
perikanan yang sebelumnya telah melakukan kegiatan, wajib menyesuaikan dengan
ketentuan Peraturan Daerah ini.

KETENTUAN PENUTUP
Pasal 17
Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini, akan diatur lebih lanjut oleh
Kepala Daerah sepanjang mengenai pelaksanaannya.
Penutup
Any Question

Anda mungkin juga menyukai