Anda di halaman 1dari 51

Telinga-Kulit-Lidah

Candra Rohman
Gayu Indrisulistioningrum
Lalla Muthohharoh
Mulyaningsih
Sonia Ervina
Wahyu Amin Pratiwi

Pendidikan Biologi A 2015


PANCA INDERA
• Panca indera adalah organ-organ akhir yang
dikhususkan untuk menerima rangsangan tertentu.
• Serabut saraf merupakan alat perantara yang
membawa stimulus rasa (sensory impuls) dari
organ indera menuju otak.
• Impuls sensoris ini bisa berupa sentuhan,
penglihatan, pendengaran, penciuman dan
pengecapan
• Serabut saraf sensorik dilengkapi dengan ujung
akhir-khusus  mengumpulkan rangsangan
perasaan yang khas  berhubungan dengan organ
tertentu.
LIDAH
Indera Pengecap
• Lidah terdapat pada dasar mulut
• Permukaan atasnya  seperti beludru dan
ditutupi papil-papil.
• Rasa dideteksi dengan kuncup rasa (taste buds)
yang terletak pada papil-papil lidah.
• Papil yang mengandung kuncup kecap yaitu papil
sirkumvalata & papil fungiformis.
• 4 rasa kecapan  manis dan asin (pada ujung
lidah), pahit (pada daerah sekitar papila
sirkumvalata), dan asam (pada samping lidah).
Papil pada lidah terdiri dari :
• Papil Sirkumvalata 8-12 buah terletak pada
dasar lidah. Merupakan papil terbesar dan
dikelilingi oleh lekukan seperti parit, serta
membentuk huruf V pada bagian belakang lidah.
• Papil Fungiformis  menyebar pada permukaan
ujung dan sisi lidah, serta berbentuk jamur.
• Papil Filiformis  terbanyak dan tersebar di
seluruh permukaan lidah.
• Papil Foliata  terletak pada samping dan
belakang lidah, berbentuk lipatan-lipatan mirip
daun.
Papillae and Taste Buds
Taste Buds

• Sebagian besar dari 10.000 atau lebih


kuncup lidah ditemukan di lidah.
• Kuncup rasa ditemukan di papilla pada
mukosa lidah.
• Papillae terdiri dalam tiga jenis : filiform,
fungiform, dan circumvallate.
• Fungiform dan circumvallate papilla
mengandung taste buds.
GUSTATORY (TASTE) RECEPTORS
Taste Sensations

• Ada lima sensasi rasa dasar yaitu :


– Manis – gula, sakarin, alkohol, dan
beberapa asam amino.
– Garam – unsur logam.
– Asam – ion hidrogen.
– Pahit – alkaloid seperti quinine dan nicotine.
– Umami – yang dipicu oleh asam amino
glutamat.
• Pada manusia, sel reseptor untuk rasa
dimodifikasi sel epitel yang
diorganisasikan ke dalam Taste Buds.
• Ada lima persepsi rasa: manis, asam, asin,
pahit, dan umami (ditimbulkan oleh
glutamat).
• Setiap jenis rasanya bisa dideteksi di
daerah manapun dari lidah
• Ketika receptor rasa dirangsang, sinyal
ditransduksi ke neuron sensorik.
• Setiap sel rasa hanya memiliki satu jenis
reseptor.
Potensi reseptor muncul berbeda untuk rasa yang
berbeda.
1. Rasa asin - Na + memasuki sel reseptor
gustatory melalui saluran, menyebabkan
depolarisasi, membuka saluran Ca2 + dan
memicu sekresi neurotransmitter.
2. Rasa asam - ion H + memasuki saluran H +
yang mempengaruhi saluran lain yang
menyebabkan depolarisasi dan sekresi
neurotransmiter.
3. Rasa manis, pahit, dan umami berikatan dengan
reseptor G-protein yang menghasilkan
depolarisasi sel reseptor dan akhirnya sekresi
neurotransmitter.
Actions of Major Tastants
Fisiologi Indra Pengecapan
1. Tastant dilarutkan dalam air liur
2. Berikatan pada rambut gustatory yang
menghasilkan potensial reseptor yang
merangsang sekresi neurotransmitter
3. Neurotransmiter berikatan ke reseptor
pada neuron sensorik orde pertama yang
postsynaptic ke sel reseptor gustatory.
Fig. 50-13
Sugar molecule
G protein
Sweet
receptor

Tongue

Phospholipase C
SENSORY
RECEPTOR
Sugar CELL
Taste pore molecule
Sensory PIP2
Taste
bud receptor
cells
IP3
(second
messenger) Sodium
channel
Sensory IP3-gated
neuron calcium
Nucleus
channel

ER Ca2+
(second Na+
messenger)
Reseptor
• Dibedakan menjadi :
– Termoreseptor
– Mekanoreseptor
– Kemoreseptor
– Osmoreseptor
• Jenis-Jenis Reseptor
– Vater Paccini  Terstimulasi oleh tekanan dan
getaran
– Meissner  Peka terhadap sentuhan
– Krause  Peka terhadap dingin  bukan reseptor asli
– Ruffini  Peka terhadap panas
– Spindel Neuromuskular  terstimulasi oleh regangan
(pada otot)
Kulit
• Kulit melindungi tubuh, dengan cara :
– Menghalangi serangan mikroorganisme
– Membantu pengaturan suhu tubuh, dengan
mengeluarkan keringat dan berbagai limbah
katabolisme
– Menjadi organ pengindera yang luas bagi tubuh untuk
menerima rangsangan raba, suhu dan nyeri
– Mempunyai kemampuan eksretori, sekretori dan
absorbsi
Fungsi Kulit
• Sebagai Organ Pengatur Panas
– Panas dapat dilepas oleh kulit dengan cara ;
penguapan, pemancaran, konduksi dan konveksi
• Sebagai Indera Peraba
– Rangsangan raba pada ujung saraf sensorik yang
terdapat di dalam kulit berbeda-beda menurut ujung
saraf yang di rangasang.
• Sebagai Tempat Penyimpanan
– Kulit dan jaringan di bawahnya bekerja sebagai
tempat penyimpanan air, dan jaringan adiposa
dibawah kulit merupakan tempat penyimpanan lemak
yang utama pada tubuh.
Kulit
• Kulit terdiri dari 2 lapisan :
– Epidermis (Lapisan tanduk)
Tersusun atas epitelium berlapis gepeng dengan
lapisan tandukdan terdiri atas 4 jenis sel  sel
keratinosit, sel melanosit, sel langerhans dan sel
merkel. Tidak berisi pembuluh darah. Saluran kelenjar
keringat menembus epidermis dan mendampingi
rambut. Sel epidermis membatasi folikel rambut.
– Dermis
Tersusun atas jaringan fibrous dan jaringan ikat yang
elastik. Pada permukaan  papil-papil kecil  berisi
ranting-ranting pembuluh darah. Di dalam dermis
terdapat : Ujung akhir saraf sensoris, kelenjar keringat
Epidermis
• Epidermis (Lapisan tanduk), terdiri dari 5 lapis /
stratum, yaitu :
– Stratum Korneum  Paling luar, tipis, datar, seperti sisik
dan terus-menerus dilepaskan
– Stratum Lusidum  Selnya mempyai batas tegas, tetapi
tidak ada intinya.
– Stratum Granulosum  Selapis sel yang jelas tampak
berisi inti dan granula
– Stratum Spinosum  Sel dengan fibril halus yang
menyambung sel yang satu dengan yang lainnya di dalam
lapisan ini, sehingga setiap sel seakan-akan berduri
– Stratum Basal  Sel ini terus-menerus memproduksi sel
epidermis. Sel ini disusun dengan teratur, berderet dan
rapat.
• Pelengkap Kulit :
– Rambut  folikel rambut
– Kuku  kulit yang telah berubah
– Kelenjar Sebaseous  mengeluarkan sebum
 memelihara kulit tetap empuk dan halus.
Mekanisme Tangan Dicubit
INDERA PENDENGARAN
TELINGA

 Telinga adalah organ penginderaan dengan fungsi


ganda dan kompleks (pendengaran dan
keseimbangan).
 Indera pendengaran berperan penting pada partisipasi
seseorang dalam aktivitas kehidupan sehari-hari.
 Sangat penting untuk perkembangan normal dan
pemeliharaan bicara, dan kemampuan berkomunikasi
dengan orang lain melalui bicara tergantung pada
kemampuan mendengar.
STRUKTUR TELINGA
- Terdiri dari 3 bagian:
• Telinga Luar (External Ear)
• Telinga Tengah (Middle Ear)
• Telinga Dalam (Internal Ear)
BAGIAN TELINGA

• Telinga bagian luar terdiri dari:


1. pinna (daun telinga)
2. meatus auditory eksternus (saluran telinga)
3. membran timpani (gendang telinga)
Aurikula/Pinna/Daun Telinga

 Bagian yg menyerupai ujung trompet yang terlekat di sisi


kepala pada sebelah kiri dan kanan
 Terdiri dari rawan elastik & diliputi oleh kulit
 Aurikula berfungsi menampung gelombang suara datang
dari luar masuk ke dalam telinga.
 Suara yang ditangkap oleh daun telinga mengalir melalui
saluran telinga ke gendang telinga.
Meatus Auditory Eksternus (saluran telinga)
 Saluran penghubung aurikula dengan membrane timpani
 Panjangnya ±2,5 cm
 Terdiri tulang rawan dan tulang keras.
 Saluran ini mengandung rambut, kelenjar sebasea dan kelenjar
keringat, khususnya menghasilkan secret – secret berbentuk
serum.
 Meatus Auditory Eksrenus (saluran telinga) ini juga berfungsi
sebagai mengatur perubahan kelembaban dan temperature yang
dapat mengganggu elastisitas membrane timpani.
 Fungsi dari daun telinga dan liang telinga adalah mengumpulkan
bunyi yang berasal dari sumber bunyi.
Membran Timpani (Gendang Telinga)

• Gendang telinga adalah selaput tipis yang dilapisi oleh kulit,


yang memisahkan telinga tengah dengan telinga luar
• Terdiri dari jaringan fibrosa elastic
• Membran timpani berbentuk bundar dan cekung bila dilihat
dari arah liang telinga
• Membran Timpani (Gendang Telinga) ini merupakan bagian
yang berfungsi untuk menangkap gelombang suara
Telinga bagian tengah
- Ruang timpanum / tympanic cavity
- Ruang dlm tulang temporal yg dilapisi epitelium
- Dinding sisi luar (lateral) terdiri dari membran timpanum
- Dinding atas & bawah terdiri dari tulang temporal
- Dinding medial terdiri dari:
- Tingkap bujur (oval window): bagian atas & terikat dgn tulang
stapes
- Tingkap bulat (round window): bagian bawah & dilapisi tisu
fibrous

Telinga bagian tengah ini, dipisahkan dari telinga luar oleh membran
timpani(gendang telinga) dan dari telinga dalam oleh Jendela oval
(oval window) & Jendela bulat (round window)
3 Tulang Pendengaran
a. Malleus, merupakan tulang pada bagian lateral,
terbesar, berbentuk seperti martil dengan gagang yang
terkait pada membrane timpani, sementara kepalanya
menjulur ke dalam ruang timpani.
b. Incus, atau landasan adalah tulang yang terletak di
tengah. Berbentuk seperti gigi dengan dua akar
c. Stapes, atau tulang sanggurdi, adalah tulang yang
dikaitkan pada inkus dengan ujungnya yang lebih kecil,
sementara dasarnya yang bulat panjang terkait pada
membrane jendela oval (Oval window)
Saluran Eustachius/ Auditory Tube
 Tuba Eusthakius memiliki panjang ± 4 cm
 Dilapisi oleh epitelium
 Menghubungkan nasofarinks ke bagian telinga
tengah
 Celah tuba Eusthakius akan tertutup jika dalam
keadaan biasa, dan akan terbuka setiap kali kita
menelan.
 Fungsi > mengimbangkan tekanan udara luar
dengan udara di dalam ruang tengah telinga
malleus stapes
incus

oval
window
round
window

external auditory tympanic Auditory


canal membrane tube
Telinga Dalam
• Telinga Dalam (Labirin) terdiri atas bagian tulang
dan bagian membran. Labirin secara umum
adalah telinga dalam, tetapi secara khusus dapat
diartikan sebagai alat keseimbangan.
• Labirin tulang merupakan rongga yang terbentuk
pada tonjolan tulang pelipis yang berisikan cairan
perilimfe.
• Labirin Membran terletak pada bagian dalam
labirin tulang dan bentuknya sama seperti labirin
tulang. Namun tempatnya lebih dalam dan dilapisi
oleh sel epitel serta berisi cairan endolimfe.
Proses Mendengar
Getaran suara (bunyi) – Daun telinga –
Saluran telinga – Gendang Telinga – Maleus –
Inkus – Stapes – Jendela Oval – Koklea
(Cairan pada koklea bergetar) – Ujung Saraf
Pendengaran – Otak - Mendengar
Telinga sebagai Indera
Keseimbangan
Labirin Tulang terbagi menjadi :
• Koklea
• Vestibuli

Labirin Membran terbagi menjadi


• Labirin Statis/Keseimbangan diam :
Utriculus & Sacculus
• Labirin Dinamis/Keseimbangan
bergerak : Kanalis semisirkularis
Koklea
• Koklea (rumah siput), merupakan sebuah tabung
berbentuk spiral yang menyerupai rumah siput. Didalam
koklea terdapat organ korti yang merupakan organ
pendengaran. Organ korti yang berisi ribuan sel-sel
rambut sensori yang merupakan reseptor getaran. Pada
bagian koklea yang berhubungan dengan telinga tengah
terdapat dua lubang berselaput, yaitu tingkap oval dan
tingkap bulat. Tingkap oval menerima getaran masuk ke
koklea, sedangkan tingkap bundar meneruskan getaran
keluar.
Vestibuli
Vestibuli adalah bagian yang terdiri dari sakula
dan utrikula. Sakula dan Utrikula ini disusun oleh sel
rambut yang memiliki struktur khusus, sel rambut ini
disebut macula acustika. Sel rambut pada sakula
tersusun secara vertikal, sedangkan pada utrikula
tersusun secara horizontal. Pada sel rambut macula
austica ini tersebar partikel serbuk protein kalsium
karbonat (CaCO3) yang disebut otolith.
Kanalis Semisirkularis
Kanalis Semisirkularis adalah saluran setengah
lingkarang yang terdiri dari 3 saluran semisirkularis yang
tersusun menjadi satu kesatuan dengan posisi yang
berbeda. 3 Saluran tersebut adalah :
• Kanalis Semisirkularis Horizontal
• Kanalis Semisirkularis Vertikal Superior (Vertikal Atas)
• Kanalis Semirikularis Vertikal Posterior (Vertikal
Belakang)
• Utrikulus dan sakulus merupakan 2
kantong dalam labirin membran, berlokasi
di vestibulum telinga dalam. Makula
merupakan organ reseptornya
• Pada permukaan makula terdapat lapisan
gelatin disertai adanya endapan kalsium
yaitu otolit
• Otolit lebih padat dari endolimfe, bereaksi
terhadap gaya gravitasi
• Masing-masing kanalis semisirkularis
tegak lurus satu dengan yang lainnya
• Ampula merupakan organ sensoris krista
yang berada pada setiap kanal
• Kupula merupakan struktur gelatin yang
menutupi bagian atas krista
Tubuh Diputar ke Kanan

Arah Putaran dan Gerakan Kupula


a.Kepala dalam posisi tegak dan tubuh diputar ke kanan
b.Karena faktor lembam  n cairan tertinggal  arah gerak
ke kiri.
Biolistrik
Ketika sel rambut dalam
posisi lurus/tegak, +++
membran sel dalam
kondisi polarisasi
---
Polarisasi: muatan ion di
luar lebih positip (ion
Na+) dan di dalam lebih
negatip (ion K+)
Jika terjadi perangsangan:
 pergerakan cairan endolimfe
 sel rambut menjadi bengkok
---
 Terjadi depolarisasi +++
 Saluran ion terbuka
 ion Na+ masuk ke dalam sel
dan ion K+ keluar sel.
 Di dalam sel menjadi lebih
positip, dan di luar sel menjadi
lebih negatif
Ketika tubuh dalam posisi berdiri tegak,
otolit jatuh tegak lurus dengan sel rambut
di sakulus dan utrikulus.
Ketika tubuh
dimiringkan ke
depan, karena
gaya gravitasi
otolit jatuh ke
arah depan.

Sel rambut
membengkok
dan terjadi
depolarisasi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai