Oleh
Nelda Fitri Febriani : 1518811002
Nuryanti Siska Pratiwi : 151 881 1001
A = Diagnosa : Ny. Y umur 27 tahun G2P1A0 parturient aterm janin hidup presentasi
kepala dan keadaan ibu dan janin dalam keadaan baik dengan kala II memanjang.
Masalah : mengeluh lelah dan lemas sehingga tenaga mengedan kurang
Kebutuhan : Pemberian dukungan mental
P=
• Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga
mengenai hasil pemeriksaan, bahwa pembukaan sudah lengkap.
• Memberi dukungan mental kepada ibu.
• Membantu ibu memilih posisi yang nyaman untuk meneran
serta memasangkan underpad dibawah bokong ibu.
• Memastikan kembali alat-alat persalinan (partus set, hecting
set, obat obatan, serta Alat Perlindungan Diri) dan memakai
APD
• Mendekatkan partus set dan membukanya, memakai sarung
tangan steril
• Memimpin ibu untuk meneran pada saat ada kontraksi,
menginstruksikan ibu apabila ada kontraksi ibu disarankan
untuk mengedan, kepala diangkat mata lihat ke perut serta
tangan memegang lipatan paha.
• Mengnjurkan ibu untuk istirahat serta minum ketika kontraksi
tidak ada.
• Melakukan episiotomi saat ada kontraksi
• Meminta petugas yang lain untuk memanggil perawat
dari ruangan perinatologi bahwa akan ada bayi yang akan
lahir
• Setelah kepala bayi telah membuka diameter 5-6 cm,
meletakan kain bersih diatas perut ibu untuk
mengeringkan bayi.
• Melakukan penahanan dengan tangan kanan diperineum
ibu dan tangan kiri menahan vulva untuk mencegah
robekan pada jalan lahir akibat kepala bayi ekstensi.
• Memeriksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat pada
leher bayi
• Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi
luar secara spontan.
• Melakukan teknik biparietal, tangan kanan diatas kepala bayi
dan tangan kiri menyanggah dibawah kepala bayi. Menyusuri
badan bayi hingga semua anggota tubuh bayi lahir
• Menilai keadaan umum bayi serta mengeringkan bayi dengan
kain bersih, serta mengganti kain yang kotor dengan kain yang
bersih.
• Bayi di ambil oleh perawat dari ruang perinatologi dan bayi
diletakan diatas perut ibu, mengeringkan bayi dengan kain
bersih, serta mengganti kain yang kotor dengan kain yang
bersih..
• Melakukan palpasi untuk mengecek kemungkinan adanya bayi
kedua.
* pada pukul 06.45 WIB bayi lahir spontan, langsung menangis,
jenis kelamin laki-laki, A/S 7/9, anus (+), cacat (-).
Kala III Pukul 06.46 WIB
S = ibu merasa senang atas kelahiran bayinya serta masih merasakan lelah dan mulas
O = TTV dalam batas normal dan terdapat tanda-tanda pelepasan plasenta.
A = Diagnosa : Ny. Y umur 27 tahun P2A0 Kala III dengan keadaan umum ibu baik.
Masalah : Plasenta belum lahir
Kebutuhan : Pertolongan melahirkan plasenta
P = Memeriksa perut ibu (uterus) untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus. (tidak
ada janin ke 2)
Menyuntikan oxytosin 10 IU pada 1/3 paha atas bagian luar secara IM. (oxytosin telah
disuntikan)
Melakukan PTT dan melahirkan plasenta.
*Plasenta lahir lengkap secara spontan pukul 06.51 WIB. tali pusat ±50 cm, kontiledon
lengkap dapat disatukan, pengapuran tidak ada, selaput ketuban tidak ada yang tersisa,
diameter 20 cm, insersi tali pusat sentralis.
*Memastikan kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum. (terdapat laserasi derajat II)
Kala IV Pukul 06.55 WIB
P = Penjahitan perineum.
BAB IV
PEMBAHASAN
• Kala II
Kala II persalinan dimulai ketika pembukaan servik
sudah lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi.
(Asrinah, 2010:4). Diagnosis kala II dapat ditegakan atas dasar
hasil pemeriksaan dalam yang menunjukan pembukaan servik
telah lengkap. Pada kala II ibu mengalami kontraksi yang
semakin lama semakin sering, ada dorongan meneran, tekanan
pada anus, vulva membuka dan perineum menonjol. Pada kala II
ini sudah di persiapkan untuk persalinan yaitu dengan mengatur
posisi ibu saat meneran yaitu posisi litotomi.
Lamanya kala II pada Ny.”Y” adalah 2 jam 15 menit, hal
ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa lamanya
kala II untuk multigravida 1/2-1 jam.
2. Kala III
Kala III batasannya adalah dimulai setelah lahirnya bayi dan
berakhir dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban yang
berlangsung tidak lebih dari 30 menit (Asrinah, 2010:5). Menurut buku
Triana, dkk (2015). Pada kasus ini kala III berlangsung secara normal
plasenta lahir lengkap dan berlangsung selama 5 menit setelah bayi
lahir. Kala III tidak mengalami atonia uteri atau pendarahan karena telah
dilakukan manajemen aktif kala III.
3. Kala IV
Kala IV persalinan dimulai setelah lahirnya plasenta sampai 2
jam masa nifas. Asuhan yang diberikan pada Ny.”Y” yaitu mengawasi
pendarahan masa nifas, tinggi fundus uteri kontraksi uterus, keadaan
ibu, suhu dan tekanan darah. (Saiffudin, 2006:118). Asuhan yang
diberikan bertujuan untuk memantau perdarahan masa nifas, tinggi
fundus uteri, kontraksi uterus, keadaan umum ibu, pernafasan dan
tekanan darah, hal ini sesuai dengan teori sarifuddin dalam buku Ilmu
Kebidanan. Pada kala IV Ny.”Y” berlangsung normal tidak ada masalah
dan komplikasi apapun
BAB V
KESIMPULAN
Asuhan kebidanan masa persalinan, masa nifas dan bayi
baru lahir yang diberikan kepada Ny.”Y” di Ruang Bersalin
RSUD Cibabat, mulai dari persalinan, nifas dan bayi baru lahir
yang dikaji pada tanggal 5 April 2018 ditemukan bahwa terdapat
penyulit persalinan, yaitu kala II memanjang. Tidak terjadi
kompilkasi dari penyulit persalinan yang dialami oleh Ny.”Y”
karena mendapatkan asuhan kebidanan dari tenaga kesehatan
yang dilakukan di fasilitas kesehatan.
Pada masa persalinan ibu mengalami perpanjangan kala
II selama 2 jam 15 menit dan pada masa nifas berjalan dengan
normal tanpa ada penyulit ataupun komplikasi. Keluarga selalu
menemani dan memberikan motivasi agar ibu merasa tenang
selama proses persalinan. Bayi lahir dengan normal tanpa ada
masalah dan penyulit apapun dan berat badan lahirnya pun
termasuk kategori normal yaitu 3380 gram.
TERIMA KASIH