Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEBIDANAN PADA MASA PERSALINAN,

MASA NIFAS DAN BAYI BARU LAHIR PADA NY “Y”


DENGAN KALA II MEMANJANG
DI RSUD CIBABAT
2018

Oleh
Nelda Fitri Febriani : 1518811002
Nuryanti Siska Pratiwi : 151 881 1001

YAYASAN KARIMUR RAHMAH


AKADEMI KEBIDANAN AR-RAHMAH
BANDUNG
2018
BAB I
PENDAHULUAN
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput
ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika
prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu)
tanpa disertai adanya penyulit (JNPK-KR, 2007, p. 37).
Lama persalinan adalah panjangnya waktu yang dibutuhkan
ibu primipara dalam proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin
turun ke dalam jalan lahir. Median durasinya kala II adalah 50 menit
untuk nulipara. Pada umumnya, Kala II yang lebih lama dari 2 jam
untuk primigravida atau 1 jam untuk multipara dianggap abnormal
(Varney, 2008, p. 751).
Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik membuat
pengkajian studi kasus dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada Masa
Persalinan, Masa Nifas dan Bayi Baru Lahir Pada Ny. “Y” dengan Kala
II memanjang di RSUD Cibabat Tahun 2018”.
Tujuan Umum
• Mampu memberikan Asuhan Kebidanan Masa
Persalinan, Masa Nifas dan Bayi Baru Lahir Pada Ny.
“Y” dengan kala II memanjang di RSUD Cibabat Tahun
2018.
BAB II
TINJAUAN TEORI
• Persalinan Kala II Memanjang
Persalinan kala II lama didefinisikan sebagai persalinan kala II
yang lebih dari 3 jam dengan analgesia regional dan lebih dari 2 jam
tanpa analgesia regional pada nullipara sedangkan pada multipara,
keadaan ini didefinisikan sebagai persalinan kala II yang lebih 2 jam
dengan analgesia regional dan lebih dari 1 jam tanpa analgesia regional
(Cunningham, 2013)
• Etiologi
Pada prinsipnya, sebab-sebab kala II lama dapat dibagi menjadi:
• Kelainan tenaga (kelainan his)
• Inersia Uteri
• Incoordinate Uterine Action
• Kelainan janin
• Kelainan jalan lahir.
• Faktor Lain
B. Patofisiologi
Faktor penyebab kala II lama yaitu kelahiran jalan lahir yang sering ditemui
saat kepala fetus terlalu besar untuk rongga pelvis, adanya persalin yang tidak
efektif serta dystosia jaringan lunak, maka kondisi tersebut akan menghambat
kemajuan persalinan serta akan menimbulkan komplikasi pada ibu maupun
janin (Prawirohardjo, 2010).
D. Faktor predisposisi
Faktor Predisposisi pada kala II yaitu ketika fase laten lebih dari 8 jam dan
persalinan telah berlangsung selama 12 jam atau lebih tetapi bayi di dalam
kandungan belum lahir, pembukaan serviks melewati kanan garis waspada
dalam partograf pada persalinan fase aktif. (Prawirohardjo, 2010)
E. Faktor risiko
Bahaya dari partus lama bagi ibu dan janin, yaitu :
a. Bahaya bagi ibu
b. Bahaya bagi janin
F. Keluhan Subyektif
Pada persalinan dengan kala II lama biasannya mengeluhkan sudah
tidak tahan ingin meneran, merasa kelelahan, dan merasa cemas akan
kondisinya beserta bayinya
G. Tanda Klinis atau Laboratorium
a. Pada ibu
Gelisah, letih, suhu badan meningkat, berkeringat, nadi cepat,
pernapasan cepat dan meteorismus. Di daerah lokal sering dijumpai:
Ring Bandle, oedema serviks, cairan ketuban berbau, terdapat
meconium.
b. Pada janin
Denyut jantung janin cepat atau hebat atau tidak teratur bahkan negarif,
airketuban terdapat mekonium, kental kehijau-hijauan, berbau.
• Kaput succedaneum yang besar
• Moulage kepala yang hebat
• Kematian Janin Dalam Kandungan (KJDK)
• Kematian Janin Intra Parental (KJIP)
H. Prognosis
Prognosis dari partus kala II lama ini ditentukan oleh kecepatan
dan ketepatan dalam mendiagnosis serta menanganinya. Semakin
lama partus tersebut berlangsung, maka semakin besar
kemungkinan terjadinya partus lama dan semakin banyak
komplikasi yang ditimbulkan baik pada ibu maupun pada
janinnya hingga terjadinya partus kasep. (Mochtar, 2013)
I. Penatalaksanaan dan pengobatan
Penatalaksanaan pada kala II lama menurut Prawirohardjo (2010)
adalah upaya mengejan ibu menambah resiko pada bayi karena
mengurangi jumlah oksigen ke plasenta, maka dari itu sebaiknya
dianjurkan mengedan secara spontan, mengedan dan menahan
nafas yang terlalu lama tidak dianjurkan. Perhatikan DJJ
bradikardi yang lama mungkin terjadi akibat lilitan tali pusat.
Dalam hal ini lakukan ekstraksi vakum atau forcep bila syarat
memenuhi.
BAB III
TINJAUAN KASUS

Kala II Pukul 05.50 WIB


S = Ibu datang pukul 05.50 WIB, mengaku hamil 9 bulan dirujuk oleh bidan
Puskesmas dengan kala II memanjang telah dipimpin meneran sejak pukul 04.30 WIB
di Puskesmas, Ibu merasa lelah dan lemas
O =Hasil pemeriksaan TTV dan keadaan umum ibu dalam batas normal, TFU Menurut
Mc.Donald: 34 cm, LI : tfu berada diantara px-pusat, teraba bokong di fundus. L II :
Punggung Kanan (Puka). L III : Teraba kepala, sudah masuk PAP. L IV : Divergen,
Perlimaan : (5/5), DJJ: 130x/m, regular.
PD = v/v t.a.k, Portio : Tidak teraba, Pembukaan : 10 cm, Ketuban : Negatif (Jernih),
Molage : Tidak ada ( 0 ), Presentasi : kepala, Bagian lain yang teraba: Tidak ada,
turunnya bagian terendah: H III+, Stasion 0

A = Diagnosa : Ny. Y umur 27 tahun G2P1A0 parturient aterm janin hidup presentasi
kepala dan keadaan ibu dan janin dalam keadaan baik dengan kala II memanjang.
Masalah : mengeluh lelah dan lemas sehingga tenaga mengedan kurang
Kebutuhan : Pemberian dukungan mental
P=
• Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga
mengenai hasil pemeriksaan, bahwa pembukaan sudah lengkap.
• Memberi dukungan mental kepada ibu.
• Membantu ibu memilih posisi yang nyaman untuk meneran
serta memasangkan underpad dibawah bokong ibu.
• Memastikan kembali alat-alat persalinan (partus set, hecting
set, obat obatan, serta Alat Perlindungan Diri) dan memakai
APD
• Mendekatkan partus set dan membukanya, memakai sarung
tangan steril
• Memimpin ibu untuk meneran pada saat ada kontraksi,
menginstruksikan ibu apabila ada kontraksi ibu disarankan
untuk mengedan, kepala diangkat mata lihat ke perut serta
tangan memegang lipatan paha.
• Mengnjurkan ibu untuk istirahat serta minum ketika kontraksi
tidak ada.
• Melakukan episiotomi saat ada kontraksi
• Meminta petugas yang lain untuk memanggil perawat
dari ruangan perinatologi bahwa akan ada bayi yang akan
lahir
• Setelah kepala bayi telah membuka diameter 5-6 cm,
meletakan kain bersih diatas perut ibu untuk
mengeringkan bayi.
• Melakukan penahanan dengan tangan kanan diperineum
ibu dan tangan kiri menahan vulva untuk mencegah
robekan pada jalan lahir akibat kepala bayi ekstensi.
• Memeriksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat pada
leher bayi
• Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi
luar secara spontan.
• Melakukan teknik biparietal, tangan kanan diatas kepala bayi
dan tangan kiri menyanggah dibawah kepala bayi. Menyusuri
badan bayi hingga semua anggota tubuh bayi lahir
• Menilai keadaan umum bayi serta mengeringkan bayi dengan
kain bersih, serta mengganti kain yang kotor dengan kain yang
bersih.
• Bayi di ambil oleh perawat dari ruang perinatologi dan bayi
diletakan diatas perut ibu, mengeringkan bayi dengan kain
bersih, serta mengganti kain yang kotor dengan kain yang
bersih..
• Melakukan palpasi untuk mengecek kemungkinan adanya bayi
kedua.
* pada pukul 06.45 WIB bayi lahir spontan, langsung menangis,
jenis kelamin laki-laki, A/S 7/9, anus (+), cacat (-).
Kala III Pukul 06.46 WIB

S = ibu merasa senang atas kelahiran bayinya serta masih merasakan lelah dan mulas
O = TTV dalam batas normal dan terdapat tanda-tanda pelepasan plasenta.
A = Diagnosa : Ny. Y umur 27 tahun P2A0 Kala III dengan keadaan umum ibu baik.
Masalah : Plasenta belum lahir
Kebutuhan : Pertolongan melahirkan plasenta

P = Memeriksa perut ibu (uterus) untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus. (tidak
ada janin ke 2)
Menyuntikan oxytosin 10 IU pada 1/3 paha atas bagian luar secara IM. (oxytosin telah
disuntikan)
Melakukan PTT dan melahirkan plasenta.
*Plasenta lahir lengkap secara spontan pukul 06.51 WIB. tali pusat ±50 cm, kontiledon
lengkap dapat disatukan, pengapuran tidak ada, selaput ketuban tidak ada yang tersisa,
diameter 20 cm, insersi tali pusat sentralis.
*Memastikan kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum. (terdapat laserasi derajat II)
Kala IV Pukul 06.55 WIB

S = Ibu mengatakan masih merasa mules disertai nyeri pada


jalan lahir.

O = TTV dalam batas normal, TFU : 2 jari dibawah pusat,


kontraksi uterus baik (keras), kandung kemih kosong.
Perdarahan : ±50 cc. Laserasi : derajat II

A = Diagnosa : Ny. Y umur 27 tahun P2A0 Kala IV


keadaan umum ibu baik dengan laserasi perineum derajat II
Masalah : Laserasi perineum derajat II
Kebutuhan : Penjahitan perineum

P = Penjahitan perineum.
BAB IV
PEMBAHASAN
• Kala II
Kala II persalinan dimulai ketika pembukaan servik
sudah lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi.
(Asrinah, 2010:4). Diagnosis kala II dapat ditegakan atas dasar
hasil pemeriksaan dalam yang menunjukan pembukaan servik
telah lengkap. Pada kala II ibu mengalami kontraksi yang
semakin lama semakin sering, ada dorongan meneran, tekanan
pada anus, vulva membuka dan perineum menonjol. Pada kala II
ini sudah di persiapkan untuk persalinan yaitu dengan mengatur
posisi ibu saat meneran yaitu posisi litotomi.
Lamanya kala II pada Ny.”Y” adalah 2 jam 15 menit, hal
ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa lamanya
kala II untuk multigravida 1/2-1 jam.
2. Kala III
Kala III batasannya adalah dimulai setelah lahirnya bayi dan
berakhir dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban yang
berlangsung tidak lebih dari 30 menit (Asrinah, 2010:5). Menurut buku
Triana, dkk (2015). Pada kasus ini kala III berlangsung secara normal
plasenta lahir lengkap dan berlangsung selama 5 menit setelah bayi
lahir. Kala III tidak mengalami atonia uteri atau pendarahan karena telah
dilakukan manajemen aktif kala III.

3. Kala IV
Kala IV persalinan dimulai setelah lahirnya plasenta sampai 2
jam masa nifas. Asuhan yang diberikan pada Ny.”Y” yaitu mengawasi
pendarahan masa nifas, tinggi fundus uteri kontraksi uterus, keadaan
ibu, suhu dan tekanan darah. (Saiffudin, 2006:118). Asuhan yang
diberikan bertujuan untuk memantau perdarahan masa nifas, tinggi
fundus uteri, kontraksi uterus, keadaan umum ibu, pernafasan dan
tekanan darah, hal ini sesuai dengan teori sarifuddin dalam buku Ilmu
Kebidanan. Pada kala IV Ny.”Y” berlangsung normal tidak ada masalah
dan komplikasi apapun
BAB V
KESIMPULAN
Asuhan kebidanan masa persalinan, masa nifas dan bayi
baru lahir yang diberikan kepada Ny.”Y” di Ruang Bersalin
RSUD Cibabat, mulai dari persalinan, nifas dan bayi baru lahir
yang dikaji pada tanggal 5 April 2018 ditemukan bahwa terdapat
penyulit persalinan, yaitu kala II memanjang. Tidak terjadi
kompilkasi dari penyulit persalinan yang dialami oleh Ny.”Y”
karena mendapatkan asuhan kebidanan dari tenaga kesehatan
yang dilakukan di fasilitas kesehatan.
Pada masa persalinan ibu mengalami perpanjangan kala
II selama 2 jam 15 menit dan pada masa nifas berjalan dengan
normal tanpa ada penyulit ataupun komplikasi. Keluarga selalu
menemani dan memberikan motivasi agar ibu merasa tenang
selama proses persalinan. Bayi lahir dengan normal tanpa ada
masalah dan penyulit apapun dan berat badan lahirnya pun
termasuk kategori normal yaitu 3380 gram.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai