Anda di halaman 1dari 10

JOURNAL READING

Oleh Pembimbing
Indah Riyansa Putri Dr. Saut Idoan Sijabat, Sp.B.
J510170039
Pengantar

Hemorrhoid  penyakit yang paling banyak di temui di


operasi anorektal. 10%-20%  memerlukan operasi
terutama pasien dengan prolaps hemorrhoid

2 metode terapi hemorrhoid : MMH & PPH


Metode terbaru  TST (Tissue-selecting therapy
stapler)

35 juta orang  terkena HIV


5,9-34%  mengalami penyakit perianal &
membutuhkan operasi
Tujuan

Tujuan dari penelitian


ini adalah untuk
mengevaluasi apakah
TST efektif pada pasien
dengan infeksi HIV
Metode
Tempat Penelitian

• Third People’s Hospital of Dalian, China

Waktu Penelitian

• Juni 2014 – November 2014

Sampel

• Pasien yang terinfeksi HIV dengan hemorrhoid stadium III-


IV yang menjalani TST.
Metode
Inklusi

• Pasien prolaps hemorrhoid stadium III-IV


• Pasien HIV yang CD4 > 350sel / uL dan tidak ada pengobatan.

Eksklusi

• Pasien dengan fisura kronis, trombosis akut, hemorrhoid eksternal yang


sudah ada fibrosa, abses, penyakit jinak rektum, kanker kolorektal, striktur
rektum, dan penyakit primer berat.

• 62 pasien dengan hemorrhoid grade III-IV. 32 pasien pada kelompok TST


dan 30 pasien pada kelompok TST & HIV.
TST terdiri dari dua baris staples titanium
33mm diameter  obturator itu dimasukkan Data yang dikumpulkan : usia,
ke dalam anus untuk dilatasi penuh  tiga- jenis kelamin, tahap
window anoscope dengan obturator itu
dimasukkan ke dalam anus lagi  obturator
hemorrhoid, stenosis pasca
ditarik keluar  mukosa dijahit operasi, perdarahan
menggunakan jahitan 2/0 Vicryl  pada 3-4 intraoperative, perdarahan
cm di atas linea dentate  TST dibuka
secara maksimal  pada jahitan 2/0 Vicryl pasca operasi, pasca operasi
diikat pada batang dari TST  stapler itu retensi urin, dan inkontinensia
tegang dan dihentikan  TST telah dilepas
dari anus.
anal.
Hasil

TST TST + HIV P nilai


perdarahan intraoperatif (ml) 4.81 ± 1,55 4.57 ± 1,33 0,507
waktu operasi (min) 29,6 ± 6.5 30,4 ± 10.1 0,710
perdarahan pasca operasi
1/32 1/30 0,964
(pasien / seluruh kelompok)
Pasca operasi retensi urin
5/32 3/30 0.761
(pasien / seluruh kelompok)
Panjang tinggal di rumah
6,25 ± 2,08 6.30 ± 2.04 0,924
sakit (d)
Diskusi
 Penelitian ini menjelaskan tidak ada perbedaan yang jelas dalam perdarahan intraoperatif
antara kedua kelompok serta menjelaskan pasien terinfeksi HIV memiliki proses pengobatan
yang sama, sehingga TST aman pada pasien terinfeksi HIV.
 Perdarahan intraoperatif pada kelompok HIV + TST lebih sedikit dari pada kelompok TST, hal ini
dapat dijelaskan dengan operasi yang lebih hati-hati dilakukan pada pasien terinfeksi HIV.
 Tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok TST dan HIV + TST sehubungan dengan
waktu operasi, walaupun lebih lama pada kelompok TST + HIV. Semakin lama waktu mewakili
prosedur yang lebih hati-hati dan hati-hati. .
 Tidak ada perbedaan yang signifikan pada retensi urine pasca operasi antara kedua kelompok.
 Pendarahan pasca operasi terjadi pada 1/32 (3,13%) dan 1/30 (3,33%) pasien pada kelompok
TST dan TST + HIV.
 Tidak ada perbedaan signifikan dalam kekambuhan wasir antara kelompok TST dan HIV + TST.
 Indeks kepuasan yang tinggi pada 12 bulan pada kelompok HIV + TST dibandingkan kelompok
TST.
Kesimpulan

 TST adalah teknik yang aman dengan tingkat komplikasi yang rendah dan
kesulitan teknis ringan, terutama untuk pasien terinfeksi HIV. Ada indeks
kepuasan yang tinggi pada pasien terinfeksi HIV.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai