Refreshing CO Di IGD 21032017
Refreshing CO Di IGD 21032017
di IGD
Suhariyanto (Anto)
– Hypoglycemia – Vasospasme
– Hyponatremia – Seizures
– Infection
– Hypoxic – Ischemic
Prinsip Penanganan
“ little can be done about the primary
brain injury, but that a lot can be
done to minimize secondary brain
injury “
Close observation
Prompt diagnosis and treatment
Close
Observation
Prompt Diagnosis and Treatment
Langkah-langkah Tatalaksana Cedera Otak di
Ruang Gawat Darurat
1. General precaution
2. Stabilisasi Airway, Breathing, Circulation
3. Survey sekunder (pemeriksaan status general terdiri
dari anamnesa dan pemeriksaan fisik seluruh sistem
organ)
4. Pemeriksaan neurologis
5. Menentukan diagnosis klinis dan pemeriksaan
tambahan
6. Menentukan tahapan tatalaksana selanjutnya sesuai
algoritma
Algoritma
Definisi
– Pasien trauma kepala sadar dan orientasi baik
(GCS 14-15)
Langkah-langkah
Anamnesa
– Identitas penderita : Nama, Umur, Sex, Suku, Agama,
Pekerjaan, Alamat
– Mekanisma trauma
– Waktu trauma
– Pernah pingsan atau sadar setelah trauma
– Amnesia retrograde atau antegrade
– Keluhan : Nyeri kepala seberapa berat, kejang, vertigo
– Riwayat mabuk, alkohol, narkotika
– Penyakit penyerta : epilepsi, jantung, asma, pernah
trepanasi
Pemeriksaan Umum
– Dari ujung rambut sampai dengan ujung kaki
– Per sistim organ B1 – B6
Pemeriksaan Neurologis, terdiri dari
– Tingkat kesadaran (GCS)
– Saraf kranial
» Pupil besar & bentuk, reflek cahaya bandingkan
kanan-kiri
» Motoris & sensoris bandingkan kanan dan kiri,
atas dan bawah
» Autonomis:bulbocavernous reflek,cremaster reflek,
spingter reflek.
Pemeriksaan Radiologis, atas dasar indikasi
– Servical lateral, bila :
» Jejas di leher
» Nyeri di leher
» Mekanisme trauma (jatuh dari ketinggian, flexi
extensi leher dsb)
» Gejala neurologis kelainan spinal
» Pasien tidak sadar
– Photo kepala AP / Lat, bila
» Jejas di kepala dengan diameter > 5 cm
» Luka tusuk, clurit,tombak atau korpus alienum lain
» Fraktur terbuka
» Deformitas kepala
– Indikasi CT-Scan
» Nyeri kepala, muntah menetap dengan obat-obatan
» Kejang
» Luka tusuk atau tembak, korpus alienum
» GCS < 15
» Penurunan GCS > 1 point
» Lateralisasi (anisokor, hemiparese)
» Bradikardia dengan gejala lain diatas
» Cidera kepala GCS < 15 disertai cidera multiple
organ
» Indikasi sosial
Observasi di IRD
GCS < 8
GCS < 13 dg tanda TIK tinggi
GCS < 15 dengan lateralisasi
GCS 15 dengan Hemodinamik tidak
stabil.
cidera kepala neurologis progresif menurun
belum definitif indikasi operasi.
Algoritma
Pasien
Cidera Otak
2. Anamnesis, fisik diagnostik
3. Pemeriksaan radiologis, sesuai indikasi
4. Pemeriksaan , labolatoris DLdan GDA + Lab sesuai indikasi
Ringan
5. Tx. Simtomatik + Antibiotik sesuai indikasi
6. Lapor jaga bedah saraf
VS. Stabil
Neurologis Stabil Cepat
memburuk
R. Perawatan
Resusitasi + Rediagonosis
KRS NeICU/
ROI Operasi
CIDERA OTAK SEDANG
Definisi
– pasien cidera 0tak ,bingung atau somnolen tapi
masih mampu mengikuti perintah sederhana (
GCS : 9 – 13 )
Penderita
Penanganan
collar brace
IRD • Lapor jaga bedah saraf
• Atasi hipotensi dengan cairan isotonis, cari penyebabnya
Cidera Otak
• Pemeriksaan darah (DL, BGA, GDA, cross match)
• Bila tensi stabil, infus 0,9 NS 1,5 ml/kgBB/jam .
• Anamnesis, pemeriksaan fisik umum (B1-B6) dan
Sedang
neurologis
• Obat simptomatik IV atau supp
• CT scan kepala, foto leher lat, thorak foto AP bila telah
stabil
• Pemeriksaan radiologis lain atas indikasi
• Pasang kateter, evaluasi produksi urine
Membaik Memburuk
• Stabilisasi + Resusitasi
VS. Stabil
• Rediagnosis cito
Neurologis Stabil
NeICU/
ROI Operasi
Ruang
Perawatan
CIDERA OTAK BERAT
Definisi
– penderita tak mampu mengikuti perintah
sederhana (GCS : 3-8)
• Resusitasi airway, breathing dan sirkulasi, dijamin ABC baik.
Penderita
• Bersihkan lendir, benda asing, jawthrust bila perlu, kepala tidak
Algoritma
boleh hiperextensi, hiperflexi atau rotasi, pasang orofaring atau
nasofaring tube bila perlu. Bila ada sumbatan jalan nafas akut
dilakukan cricothyrotomi dan persiapan intubasi atau tracheostomi
• Intubasi + kontrol ventilasi ( PCO2 35 – 40 mmhg,, PaO2 : 80 – 200
Penanganan
atau Spo2 >97 % ) pasang orogastric tube
• Pasang collar brace
• Lihat gerakan nafas, auskultasi, palpasi, perkusi dada. Cari tanda-
Cidera Otak
IRD tanda pneumothorak, hematothorak, flail chest atau fraktur costa..
• Bila shock, segera atasi dengan cairan isotonis (RL, NaCl, atau
koloid atau darah). Cari penyebab, atasi, pertahankan tensi > 90
mmHg.
Berat
• Bila ada tanda-tanda TIK meningkat dan tidak ada hipotensi atau
gagal ginjal dan atau gagal jantung, diberikan manitol 20% 200 ml
bolus dalam 20 menit atau 5 ml/kgBB, dilanjutkan 2 ml/ kgBB dalam
20 menit setiap 6 jam, jaga osmolalitas darah < 320 mOsm.
• Bila kejang : Diazepam 10 mg iv pelan, dapat ditambah hingga
kejang berhenti. Awasi depresi nafas, dilanjutkan phenitoin
Lapor jaga bedah saraf bolus10-18 mg/kgBB encerkan dengan aqua steril 20 ml iv pelan,
dilanjutkan 8 mg/kgBB
• Bila telah stabil Infus cairan isotonis (NaCl 0,9 %)
1,5 ml/kgBB/jam pertahankan euvolume,pemasangan CVP atas
indikasi.
. Pemeriksaan kimia darah (DL, BGA, GDA, cross match)
• Anamnesis, termasuk pemakaian obat-obatan, sedasi, narkotika,
intake terakhir.
• Pemeriksaan fisik umum dan neurologis secara cepat
• Obat simptomatik IV atau supp dan antibiotika sesuai indikasi
• Pasang kateter, catat keadaan dan produksi urine
• Bila tanda vital stabil : CT scan kepala, foto leher lat, thorak fot AP,
• Pemeriksaan radiologis lain atas indikasi
• Pemeriksaan refleks batang otak. Hati-hati pada pemeriksaan reflek
oculocephalik
• Pasang ICP monitor, pertahankan tekanan <15 mmhg.atau<22 cm
H2O pada pasien yang tidak ada indikasi operasi lesi intrakranial.
Bila ada lesi intrakranial indikasi operasi, ICP monitor dipasang
bersamaan saat operasi emergensi
MRS di
ICU - NeCU R. Perawatan
INDIKASI OPERASI
Semoga Bermanfaat