Anda di halaman 1dari 9

HAIRUDIN TANASSY

HASAN C ULUPUTY
ALI IMRAN WATNGIL
LARA CLAUDIA RENWARIN
INDRA LAKSONO
ENANG J. LEGWURNITUA
Salah satu tahap pembangunan kapal adalah
pengkontruksian material menjadi ril sebuah kapal
.Seiring penemuan teknologi las (welding tecnology)
mengantikan teknologi keling (riveting tecnology)
,maka teknologi perakitan kapalpun mengalami
evolusi teknologi. Teknologi untuk merakit kapal
mengalami perkembangan mulai dari sistem
komponen atau metode tradisional/konvensional
sampai dengan sistem blok atau metode modren.
Sebelum teknologi las di temukan , tiap kapal
di bangun dengan cara/urutan yang sama yaitu
setela lunas di letakan gading gading di letakan
baru kemudian memasang pelat setahap demi
setahap, layak nya pembangunan kapal kayu.
Proses ini diistilahkan berorientasi sistem (system
oriented) arti nya lunas di rakit sebagai sebuah
sistem , kemudian sistem gading – gading di rakit ,
tahap berikut nya sistem kulit dan seterusnya
sampai utuh menjadi kapal.
Tahap pertama ini, diberi nama tahapan
sistem/tradisional kerena pekerjaan dipusatkan pada
masing – masing sistem fungsional yang ada dikapal.
Kapal dibangun dan direncanakan sebagai suatu sistem .
Pertama lunas diletakan, kemudian gading – gading
dipasang dikulitnya.bila badan kapal hampir selesai
dirakit pekerjaan outfitting dimulai.pekerjaan outfitting
direncanakan dan dikerjakan sistem demi sistem ,seperti
pemasangan ventilasi,sistem pipa,listrik dan mesin.
Metode ini merupakan metode yang paling konvesional
dengan tingkat produktifitas masi sangat rendah,kerena
semua lingkup pekerjaan dilakukan secara berurutan dan
saling ketergantungan satu sama lain sehinga
membutukan waktu yang sangat lama.
Tahapan, ini dimulai dengan digunakannya
teknologi pengelasan pada pembuatan kapal
.proses pembuatan badan kapal kemudian menjadi
proses pembuatan blok – blok atau seksi – seksi di
las, seperti seksi geladak dan kulit dan lain – lain
,yang kemudian dirakit menjadi badan kapal
.perubahan ini diikuti dengan perubahan pekerjaan
outfitting ,dimana pekerjaan ini dapat dikerjakan
pada blok dan pada badan kapal yang suda
jadi,perubahan ini dikenal dengan pre-outfitting .
Tahapan berikut diberi nama zone/area/stage.
Kebanyakan galangan di jepang dan di eropa mengunakan
sistem ini. Evolusi dari teknologi pembangunan kapal
moderen dari metode tradisional dimulai pada tahapan
ini.tahapan ini ditandai dengan process lane construction dan
zone outfitting ,yang merupakan aplikasi group teknologi
(GIT) pada hull construction dan outfitting work.GT adala
suatu metode analitis untuk secara sistematik menghasilkan
produk dalam kelompok – kelompok yang mempunyai
kesamaan dalam perencanaan maupun proses produksinya.
Proses lane dari segi praktis adalah suatu seri work
station(bengkel)dilengkapi dengan fasilitas produksi
(mesin,peralatan dan tenaga kerja dengan keahlian tertentu).
Pertama adala proses lane untuk
subassembly bentuk datar ,kurva, dan bentuk
kompleks.
Zone outfitting adalah teknologi kedua yang
membedakan tahapan ini dengan metode
tradisional istilah zone outfitting berarti membagi
pekerjaan ini menjadi region/zone,tidak
berdasarkan sistem fungsionalnya. Karakteristik
dari metode ini adalah dibaginya pekerjaan
outfitting menjadi tiga stage atau tahap,ialah on-
unit ,on-blok dan on – board
Pendekatan keempat di tandai dengan suatu
kondisi dimana pekerjaan pembuatan badan
kapal,outfitting dan pengecatan suda diintegrasikan
,keadan ini digunakan untuk mengambarkan teknologi
yang paling maju di industri perkapalan , pada tahapan
ini pengecatan dilakukan sebagai bagian dari proses
pembuatan kapal yang terjdi dalam setiap stage,selain
itu karakteristik utama dari tahapan ini adalah
digunakannya teknik – teknik manajemen yang bersifat
analitis ,khususnya analisa statistik untuk mengontrol
proses produksi atau yang di kenal sebagai accuracy
control system.

Anda mungkin juga menyukai