Anda di halaman 1dari 16

Anemia Defisiensi Besi

MIRA NUR INDAH


102014133
Skenario 7

 Perempuan 35 tahun datang dengan keluhan utama


berdebar-debar sejak 1 minggu yl. Riwayat penyakit
sekarang: sejak 1 tahun yl OS merasa cepat cape. Kerja
ringan bisa, tetapi kerja berat tidak sanggup karena rasa
lelah dan cepat cape. Sejak 1 minggu yl kerja ringan saja
membuat OS cape dan berdebar-debar. bila beristirahat
keluhan hilang. Pendarahan disangkal, menstruasi biasa,
OS menikah punya 3 anak. pola makan sehari-hari dalam
batas normal
Rumusan Masalah

Perempuan 35 tahun berdebar-debar sejak 1 minggu yl


dan merasa cepat cape
Anamnesis

 Identitas pasien
 Keluhan utama
 Berdebar-debar 1minggu yl
 RPS -> sejak 1 tahun yl OS cepat cape
 RPD
 RP SOS ->
 RP KELUARGA -> orang tua / saudara anemia ?
 Riwayat Gizi -> makanan sehari-hari ? DBN
 Riwayat Kehamilan -> riwayat anemia ?
 Riwayat Pengobatan
Pemeriksaan Fisik

 TTV : TD = 180/80
nadi = 100x/menit
napas = 24x/menit
suhu = 36 oC
 Inspeksi: conjunctiva anemis (-), mukosa bibir
(-) kuku anemis (+)
Pemeriksaan Penunjang

Darah lengkap
 HB dan nilai hematokrit.
 Hitung leukosit , trombosit dan retikulosit.
 MCV (82-92 fl), MCHC (32-37%), dan MCH (27-31 pg)
 Basofil, Eosinofil, Batang, Segmen, Limfosit, Monosit

Sediaan hapus darah tepi


 Eritrosit mikrositik hipokrom, anisositosis, poilositosis, dan sel
pensil.

Kadar besi serum dan TIBC


 Kadar besi serum ≤ 50 mg/dl, Total Iron Binding Capacity
(TIBC) ≥ 350 mg/dl, dan saturasi transferin ≤ 15 %.
Nilai Rujukan Hb (g/dl)
Algoritma Anemia
Anemia Defisiensi Besi

Anemia yang timbul akibat berkurangnya penyediaan


besi untuk eritropoesis, karena cadangan besi kosong
yang pada akhirnya mengakibatkan pembentukan
hemoglobin berkurang.
Anemia EC Penyakit Kronis

Gejala klinik dari anemia akibat penyakit kronik tidak khas karena
didominasi oleh gejala penyakit dasar, spt TB paru, Infeksi saluran
kemih, Kolitis, dll

Pada gambaran laboratorium didapatkan anemia ringan sampai


sedang, hemoglobin jarang kurang dari 8g/dl, anemia bersifat
normositer atau mikrositer ringan.
Etiologi

 Kehilangan besi sebagai akibat perdarahan menahun


 Faktor nutrisi
 Kebutuhan besi meningkat
 Gangguan absorpsi besi
Manifestasi Klinis

 Lemas, mudah lelah, pucat, sakit kepala

 Penurunan konsentrasi

 Pucat pada mukosa bibir, telapak tangan, dasar kuku

 Hepatosplenomegali (-)
Patofisiologi

Cadanga
Kadar besi serum
Feritin serum turun n besi
<<
kosong

Anemia Kadar - Saturasi


mikrositik Hb Gangguan
transferin turun
hipokrom turun eritropoesis
- TIBC naik
Epidemiologi

Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2004:


 balita 40,5%,
 ibu hamil 50,5%,
 ibu nifas 45,1%,
 remaja putri usia (10-18 tahun) 57,1%
 usia 19-45 tahun 39,5%
Penatalaksanaan

 Pemberian preparat besi :


 Besi peroral  Sulfat Ferosus: 3 x 10 mg/kgBB/hari

 Besi parenteral  iron dextran complex (i.m), iron sorbitol citric acid complex

 Vitamin C  untuk meningkatkan absorpsi besi


Kesimpulan

Diagnosa anemia ditegakan melalui anamnesis


lengkap, pemeriksaan fisik dan laboratorium yang
mendukung. Anemia dapat menyebabkan kelelahan
yang memicu penurunan konsentrasi. Anemia
defisiensi besi memiliki prognosis yang baik jika
segera ditangani penyebabnya.

Anda mungkin juga menyukai