Dengan diksi maka suatu kata akan lebih jelas, kata tersebut akan
terasa tepat dan sesuai dengan penggunaannya. Ketepatan pemilihan
kata (diksi) tersebut bertujuan untuk tidak menimbulkan interpretasi
atau tafsiran yang berbeda antara penulis dengan pembaca. Selain itu,
bertujuan untuk memperindah kalimat, pengarang ata penulis bisa
membuat cerita menjadi lebih runtut. Berikut beberapa fungsi diksi
yang lainnya yaitu:
Makna Denotatif
Denotatif berarti makna asli, makna asal, atau makna yang sebenarnya dari suatu kalimat
atau kata. Berikut beberapa contohnya:
Shinta sangat “gemar membaca”, maka tidak heran jika dia pintar dan berpengetahuan
luas.
Arman terlihat senang, mungkin dia sedang mendapat “keuntungan yang melimpah”.
Badan helen sangat kurus (Kata kurus, bermakna denotatif keadaan tubuhnya yang lebih
kecil dari ukuran badannya normal)
Makna Konotatif
Konotatif, yaitu menyatakan makna yang mempunyai arti bukan yang sebenarnya dari
suatu kalimat atau kata. Berikut :
Adnan “banting tulang”, bekerja pagi sampai sore untuk memenuhi kebutuhan
keluarganya. (kata “banting tulang” diartikan bahwa Adnan bekerja keras).
Rima adalah murid yang “kutu buku” jadi tidak heran jika dia pintar dan berpengetahuan
luas. (kata “kutu buku” diartikan bahwa Rima gemar membaca buku).
Tama sangat bahagia, mungkin dia sedang mendapat “durian runtuh”. (kata “durian
runtuh” diartikan bahwa Tama mendapat keuntungan melimpah) .
Sinonim
Sinonim adalah kata yang memiliki makna sama. Dengan kata lain, sinonim adalah
persamaan kata. Berikut beberapa contoh sinonim:
Bahagia = Senang
Matahari = Mentari
Cantik = Elok
Lezat = Enak
Pintar = Pandai
Antonim
Antonim adalah kata yang memiliki makna yang berlawanan. Dengan kata lain,
antonim adalah perbedaan kata. Berikut beberapa contoh antonim:
Naik >< Turun
Besar >< Kecil
Banyak >< Sediki
Tinggi >< Pendek
Gelap >< Terang
Cepat >< Lambat
Ganteng >< Cantik
Mahal >< Murah
Homonim
Homonim adalah kata yang memiliki makna berbeda, namun lafal atau ejaannya
sama. Berikut contoh homonim :
Homofon
Homofon adalah kata yang memiliki makna dan ejaan berbeda, namun memiliki
lafal yang sama. Berikut beberapa contoh homofon:
Kata “Bank” dan “Bang”, memiliki lafal yang sama namun memiliki ejaan dan
makna berbeda. Pada kalimat pertama menunjukan tempat, sedangkan kalimat
kedua menunjukan arti saudara.
Homograf
Homograf adalah kata yang memiliki makna dan lafal yang berbeda, tapi
memiliki ejaan yang sama. Berikut contohnya:
Kata “Tahu” pada kedua kalimat diatas memiliki ejaannya sama. Pada
kalimat pertama menunjukan makanan dan kalimat kedua menunjukan
lupa akan hari.
Kata ‘mental” pada kedua kalimat diatas memiliki ejaannya sama, namun
kalimat pertama menunjukan watak dan kalimat kedua menunjukan
memantul ke lantai.
Polisemi
Polisemi adalah kata yang memiliki banyak arti atau
pengertian.Berikut beberapa contoh polisemi:
TERIMA KASIH
THANK YOU
ARIGATO
DANKE
MERCI