Anda di halaman 1dari 13

Oleh Kelompok 4

 Diksi merupakan sebuah pilihan kata yang tepat atau


selaras dalam penggunaannya untuk mengungkapkan
gagasan sehingga didapatkan efek tertentu seperti apa
yang diharapkan. Atau dengan kata lain,
diksi adalah pilihan kara pembicara atau penulis dalam
menggambarkan cerita yang dibuatnya.
Tidak hanya diartikan sebagai pilihan kata, diksi juga
diartikan sebagai suatu pernyataan yang digunakan untuk
mengungkapkan sebuah gagasan ataupun mengungkapkan
suatu cerita meliputi persoalan seperti gaya bahasa,
ungkapan gagasan dan lain sebagainya. Dengan diksi
maka setiap kata dapat dibaca dan dipahami pembaca
maupun pendengar.
 Untuk menghasilkan cerita yang menarik dengan pilihan
kata, maka diksi yang baik harus memenuhi syarat-syarat
berikut ini diantaranya:

 Ketepatan dalam pemilihan kata dalam menyampaikan


sebuah gagasan

 Pengarang harus memiliki kemampuan membedakan


secara tepat nuansa makna sesuai dengan gagasan yang
ingin disampaikan dan kemampuan menemukan bentuk
yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa bagi pembaca

 Menguasai berbagai kosakata dan mampu memanfaatkan


kata tersebut menjadi sebuah kalimat yang jelas, efektif
dan mudah dimengerti
 Adapun ciri-ciri diksi yaitu:

 Tepat dalam pemilihan kata untuk mengungkapkan


gagasan atau hal yang diamanatkan

 Dapat digunakan untuk membedakan secara tepat


nuansa makna dan bentuk yang sesuai dengan
gagasan dan situasi serta nilai rasa pembaca.

 Menggunakan pembendaharaan kata yang dimiliki


masyarakat bahasanya dan dapat menggerakan dan
memberdayakan kekayaan tersebut menjadi jaring
kata yang jelas
 Adapun fungsi diksi, diantaranya yaitu:

 Dengan diksi maka suatu kata akan lebih jelas, kata tersebut akan
terasa tepat dan sesuai dengan penggunaannya. Ketepatan pemilihan
kata (diksi) tersebut bertujuan untuk tidak menimbulkan interpretasi
atau tafsiran yang berbeda antara penulis dengan pembaca. Selain itu,
bertujuan untuk memperindah kalimat, pengarang ata penulis bisa
membuat cerita menjadi lebih runtut. Berikut beberapa fungsi diksi
yang lainnya yaitu:

 Membuat pembaca memahami apa yang disampaikan penulis


atau pengarang
 Membuat komunikasi lebih efektif dan juga lebih efisien
 Menggambarkan ekspresi yang ada pada gagasan
 Membentuk gagasasan yang tepat.
 Manfaat diksi yakni agar pembaca atau
pendengar bisa membedakan secara baik
terhadap kata-kata denotatif, konotatif,
sinonim, antonim, dan juga kata yang hampir
memiliki ejaan yang mirip. Sedangkan bagi
penulis, diksi bermanfaat agar penulis bisa
membedakan kata-kata yang di tulisnya
sendiri dan kata-kata yang dikutipnya dari
orang lain.
 Berikut ini jenis-jenis diksi, diantaranya:

 Jenis Diksi Berdasarkan Maknanya

 Makna Denotatif
 Denotatif berarti makna asli, makna asal, atau makna yang sebenarnya dari suatu kalimat
atau kata. Berikut beberapa contohnya:
 Shinta sangat “gemar membaca”, maka tidak heran jika dia pintar dan berpengetahuan
luas.
 Arman terlihat senang, mungkin dia sedang mendapat “keuntungan yang melimpah”.
 Badan helen sangat kurus (Kata kurus, bermakna denotatif keadaan tubuhnya yang lebih
kecil dari ukuran badannya normal)

 Makna Konotatif
 Konotatif, yaitu menyatakan makna yang mempunyai arti bukan yang sebenarnya dari
suatu kalimat atau kata. Berikut :
 Adnan “banting tulang”, bekerja pagi sampai sore untuk memenuhi kebutuhan
keluarganya. (kata “banting tulang” diartikan bahwa Adnan bekerja keras).
 Rima adalah murid yang “kutu buku” jadi tidak heran jika dia pintar dan berpengetahuan
luas. (kata “kutu buku” diartikan bahwa Rima gemar membaca buku).
 Tama sangat bahagia, mungkin dia sedang mendapat “durian runtuh”. (kata “durian
runtuh” diartikan bahwa Tama mendapat keuntungan melimpah) .
 Sinonim
Sinonim adalah kata yang memiliki makna sama. Dengan kata lain, sinonim adalah
persamaan kata. Berikut beberapa contoh sinonim:
 Bahagia = Senang
Matahari = Mentari
Cantik = Elok
Lezat = Enak
Pintar = Pandai

 Antonim
Antonim adalah kata yang memiliki makna yang berlawanan. Dengan kata lain,
antonim adalah perbedaan kata. Berikut beberapa contoh antonim:
 Naik >< Turun
Besar >< Kecil
Banyak >< Sediki
Tinggi >< Pendek
Gelap >< Terang
Cepat >< Lambat
Ganteng >< Cantik
Mahal >< Murah
Homonim
Homonim adalah kata yang memiliki makna berbeda, namun lafal atau ejaannya
sama. Berikut contoh homonim :

 Pada awal Bulan, ayah selalu menerima upah kerja.

 Bulan purnama terlihat sangat jelas karena langit tidak berawan


Kata “Bulan”, pada kalimat pertama dan kedua kata tersebut memiliki lafal dan
ejaan yang sama namun maknanya berbeda. Jika pada kalimat pertama
menunjukan tanggal, sedangkan kalimat kedua menunjukan bulan di langit.

 Homofon
Homofon adalah kata yang memiliki makna dan ejaan berbeda, namun memiliki
lafal yang sama. Berikut beberapa contoh homofon:

 Rima rajin menabung di Bank.

 Bang Dimas merupakan kakak Rima.

Kata “Bank” dan “Bang”, memiliki lafal yang sama namun memiliki ejaan dan
makna berbeda. Pada kalimat pertama menunjukan tempat, sedangkan kalimat
kedua menunjukan arti saudara.
 Homograf
Homograf adalah kata yang memiliki makna dan lafal yang berbeda, tapi
memiliki ejaan yang sama. Berikut contohnya:

 Dila sedang makan Tahu goreng di warung.

 Dila tidak Tahu bahwa hari ini hari Selasa.

 Kata “Tahu” pada kedua kalimat diatas memiliki ejaannya sama. Pada
kalimat pertama menunjukan makanan dan kalimat kedua menunjukan
lupa akan hari.

 Wildan memiliki mental yang kuat saat menghadapi permasalahan hidup.

 Handphone Wildan terjatuh dan langsung mental ke lantai.

 Kata ‘mental” pada kedua kalimat diatas memiliki ejaannya sama, namun
kalimat pertama menunjukan watak dan kalimat kedua menunjukan
memantul ke lantai.
 Polisemi
Polisemi adalah kata yang memiliki banyak arti atau
pengertian.Berikut beberapa contoh polisemi:

 Menabung di bank, maka akan mendapatkan Bunga.

 Rima adalah bunga desa di kampung ini.

 Bunga mawar merah itu sangat indah dan harum.


Pada kalimat pertama kata “bunga” menunjukan
bahwa keuntungan menabung di bank, pada kalimat
kedua menunjukan perempuan paling cantik, dan
kalimat ketiga menunjukan bunga pada tanaman.
 Hipernim dan Hiponim.
Hipernim adalah kata yang mewakili banyak kata lain. Jadi
sebuah kata hipernim bisa menjadi kata umum dari penyebutan
kata lainnya. Sedangkan Hiponim adalah kata yang terwakili
artinya oleh sebuah kata hipernim.
Berikut contoh kalimat yang mengandung kata hipernim dan
hiponim:

 Di hutan banyak berbagai macam binatang liar, contohnya


seperti harimau, srigala, macan tutul, rusa, kera, dan lain
sebagainya

 Kata hipernim: Binatang liar. Sedangkan kata hiponim: harimau,


srigala, macan tutul, rusa, kera, dan lain sebagainya

 Chandra ke supermarket membeli buah-buahan, seperti buah


apel, jeruk, semangka dan anggur.
 Kata hipernim: buah-buahan. Sedangkan kata hiponim: apel,
jeruk, semangka dan anggur
DARI KAMI KELOMPOK 4, BILA ADA
KESALAHAN PEMBACAAN ATAU APAPUN
ITU KAMI MOHON MAAF. KARENA
MANUSIA TIDAK LUPUT DARI KESALAHAN.

TERIMA KASIH
THANK YOU
ARIGATO
DANKE
MERCI

Anda mungkin juga menyukai