Anda di halaman 1dari 11

A.

A Istri Rai Spadyani


16710194
KASUS:

Pasien perempuan berusia 23tahun datang ke klinik,


perempuan tersebut sangat cerewet begitu masuk keruangan
dokter langsung mengeluh berbagai macam yang dirasakan.
Dokter A tidak menanggapi keluhan si ibu muda dan segera
membuat surat rujukan untuk ibu tersebut ke LAB KLINIK
“Cepat Tepat” langganannya yang berada di kota, jauh dari
puskesmas. Dari Lab ini Dokter A mendapat sejumlah uang
yang sejajar dengan jumlah pasien yang ia kirim ke sana.
Kriteria Ada Tidak ada
1.Utamakan alturisme (menolong tanpa pamrih, rela berkorban) 

2.Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia 

3.Memandang pasien/keluarga dan sesuatu tak sejauh menguntung dokter 

4.Mengusakan agar kebaikan/manfaatnya lebih banyak dibandingkan dengan 


keburukannya.
5.Paternalisme bertanggung jawab/ kasih sayang 

6.Menjamin kehidupan baik minimal manusia 

7.Pembatasan Goal-Based 

8.Maksimalisasi pemuasan kebahagiaan/preferensi pasein 

9.Minimalisasi akibat buruk. 

10.Kewajiban menolong pasien gawat darurat 

11. Menghargai hak pasien secara keseluruhan 

12. Tidak menarik honorarium diluar kepantasan 

13.Maksimalisasi kepuasan tertinggi secara keseluruhan 

14.Mengembangkan profesi secara terus-menerus 

15. Memberikan obat berkhasiat namun murah 


kriteria Ada Tidak ada
1. Menolong pasien emergency

2. Kondisi untuk menggambarkan kriteria ini adalah: √


a. Pasien dalam keadaan berbahaya. √
b. Dokter sanggup mencegah bahaya atau kehilangan. √
c. Tindakan Kedokteran tadi terbukti efektif √
d. Manfaat bagi pasien > kerugian dokter (hanya mengalami risiko minimal)

3. Mengobati pasien yang luka √

4. Tidak membunuh pasien (tidak melakukan euthanasia) √

5. Tidak menghina/caci maki. √

6. Tidak memandang pasien sebagai objek √

7.Mengobati secara tidak proporsional √

8.Tidak mencegah pasien secara berbahaya √

9.Menghindari misrepresentasi dari pasien √

10. Tidak membahayakan kehidupan pasien karena kelalaian √


Kriteria Ada Tidak ada

1.Menghargai hak menentukan nasib sendiri, menghargai martabat pasien. √

2.Tidak mengintervensi pasien dalam membuat keputusan (pada kondisi elektif) √

3.Berterus terang √

4. Menghargai privasi. √

5. Menjaga rahasia pribadi √

6. Menghargai rasionalitas pasien. √

7. Melaksanakan informed consent √

8. Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil keputusan sendiri. √

9. Tidak mengintervensi atau meghalangi outonomi pasien. √

10. Mencegah pihak lain mengintervensi pasien dan membuat keputusan, termasuk, √
termasuk keluarga pasien sendiri.

11. Sabar menunggu keputusan yang akan diambil pasien pada kasus non emergensi. √

12. Tidak berbohong ke pasien meskipun demi kebaikan pasien. √

13. Menjaga hubungan (kontrak) √


Kriteria Ada Tidak ada
1. Memberlakukan segala sesuatu secara universal √

2. Mengambil porsi terakhir dari proses yang telah ia lakukan √

3. Memberi kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam posisi yang sama √

4. Menghargai hak sehat pasien (affordability, equality, accessibility, avaibility, quality) √

5. Menghargai hak hukum pasien √

6. Menghargai hak orang lain √

7. Menjaga kelompok yang rentan (paling dirugikan) √

8. Tidak melakukan penyalahgunaan √

9. Bijak dalam makro alokasi √

10. Memberi kontribusi yang relatif sama terhadap kebutuhan pasien √

11. Meminta partisipasi pasien sesuai dengan kemampuan √

12. Kewajiban mendistribusi keuntungan dan kerugian (biaya, beban, sanki) secara √
adil
13. Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada saat yang tepat dan kompeten √

14. Tidak memberi beban yang berat secara tidak merata tanpa alasan tepat/sah √
15. Menghormati hak populasi yang sama rentan penyakit/gangguan kesehatan √

16. Tidak membedakan pelayanan pasien atas dasar SARA, status sosial, dsb. √
 BENEFICIENCE
- Tidak mengutamakan alturisme (menolong tanpa pamrih)
- Memandang pasien hanya sejauh menguntungkan dokter
- Tidak bertanggung jawab

 NON-MALEFICIENCE
- Memanfaatkan pasien
- Melakukan white collar crime yang merugikan pasien : melakukan rujukan agar mendapat keuntungan

 AUTONOMI
- Tidak menjaga hubungan (kontrak) : langsung merujuk begitu saja

 JUSTICE
- Tidak memberikan kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam posisi yang sama : bandingkan
dengan pasien-pasien sebelumnya
- Melakukan penyalahgunaan wewenang
Dilema etik :
 Beneficience
 Justice

Prima facie : Beneficience


Medical Preference Quality of Life

Pasien perempuan
usia 23tahun Dokter mendapat
dengan berbagai keuntungan dari
macam yang pemeriksaan lab
dikeluhkan

Client Preference Contextual Feature

pasien berusia 23
tahun dan seluruh Keadaan pasien
keputusan berada tidak emergency
di tangannya
 Accountability :Dokter tidak memberikan penjelasan
tentang keadaan pasien
 Duty :Dokter sudah melakukan kewajibannya
yaitu merujuk pasien untuk priksa ke lab
 Altruism : dokter tidak mementingkan hak
pasien dan dokter hanya mencari keuntungan dari
pemeriksaan Lab tersebut

 Respect :Tidak menghormati keputusan pasien

 Humanity :Tidak empati.

Anda mungkin juga menyukai