Anda di halaman 1dari 22

REFRESHING

BEDAH ANAK
DOKTER PEMBIMBING : Dr. Saleh Setiawan, Sp. B
STASE ILMU KEDOKTERAN BEDAH
• Umur yang optimal

• Keadaan anak yang optimal


Perhitungan kebutuhan cairan dan elektrolit maintenance
setiap hari untuk bayi dan anak:
• 100 cc /kg/24 jam untuk berat badan 10 kg pertama
• 50 cc /kg/24 jam untuk berat badan 10 kg kedua
• 20 cc /kg/24 jam untuk berat badan ke tiga dan
berikutnya.
Kebutuhan elektrolit yang penting sehari-hari untuk
maintenance
• natrium 3 mEq/kg bb/24 jam
•Klor 3 mEq / kg bb/24 jam
• kalium 2 mEq / kg bb/24 jam
• 5 % berat badan : bibir kering, mata cekung
• 10% berat badan : turgor kulit berkurang, mata cekung
• 20 % berat badan : terdapat tanda-tanda presyok dan syok

Indikasi nutrisi parentral penuh


• reseksi usus ekstensif
•Ileus berkepanjangan
•Fistula usus
•Malabsorpsi dengan diare berkepanjangan

Indikasi nutrisi parentral parsial


• neonatus, bayi dan anak-anak pasca bedah yang masih di puasakan
sampai hari ke 5 atau lebih.
Pencegahan infeksi
• Pemasangan infus dilakukan dengan benar
• Ganti botol cairan setiap 24 jam untuk menghindari kontaminasi
• Pada penggunaan kateter vena sentral kemungkinan terjadi septikimia
besar.

Muntah pada neonatus, bayi dan anak-anak yang berhubungan dengan kelainan
bedah saluran cerna sangat luas. Proses radang seperti pada apendisitis akut
terdapat sekitar 70 % dimulai dengan muntah. Gangguan passase total atau pun
parsial seperti atresi, stenosis duodenum, malrotasi dengan volvulus, invaginasi
diakhiri dengan muntah hijau atau fekal.
Muntah bermakana yang perlu pemeriksaan lebih lanjut antara lain adalah
• Muntah hijau ( bercampur empedu)
• Proyektil
• Persisten
• Bercampur darah
• Disertai penurunan berat badan yang berlebihan

Gejala dan tanda lain yang menimbulkan kecurigaan adanya kelainan bedah
• Gangguan evakuasi atau kelainan mekonium.
• Distensi abdominal
• Serangan rasa sakit

Etiologi-patologi
Etiologi secara pasti belum diketahui menurut teori disebabkan kegagalan
perkembangan atau proses degenerasi ganglion dan serabut saraf. Terjadi pada
300-900 kelahiran dan wanita : pria = 1: 4
Gejala dan tanda
• muntah proyektil, mulai pada umur 2-3 minggu
•Kegagalan pertumbuhan dan kehilangan berat badan
•Obstipasi
•Pada pemeriksaan fisik kontour dan peristaltik lambung terlihat di abdomen
bagian atas dan teraba tumor di daerah epigastrium atau hipokondrium kanan
• bayi rewel dengan kesan lapar dan selalu ingin minum setelah muntah
• pada stadium lanjut bayi dalam keadaan dehidrasi malnutrisi-hipokalemi
serta hipoalbuminemia

Pemeriksaan Radiologik
Pemeriksaan barium-meal jika pada palpasi tidak teraba tumor. Dan akan
terlihat saluran pilorus kecil dan memanjang disebut sebagian string-sign.
Pada fluoroskopi tampak pengosongan lambung terlambat. Lambung tampak
membesar dan jelas terlihat gambaran peristaltis
Gambaran stenosis pilorik hipertropik
Terapi
• lambung di bilas dengan NaCl untuk mengeluarkan
sisa barium bila bayi dilakukan pemeriksaan barium-
meal
•Koreksi keadaan dehidrasi, hipokalemi dan
hipoalbuminemia

Pembedahan
• dilakukan pembedahan setelah persiapan prabedah
tercapai yang umumnya memakan waktu 24-48 jam
•Pembedahan yang dilakukan piloromiotomi
setelah pembedahan bayi masih sekali-kali muntah
dan sembuh sempurna setelah 2-3 hari
Terjadi pada bayi usia 5000 sampai 10.000 kelahiran, penderita down sindrom
lebih Sering, keterlambatan diagnosis dan tindakan mengakibatkan bayi
aspirasi, dehidrasi dan hipokalemi karena muntah-muntah.
Patofisiologi
• Diperkiran karena oklusi vaskuler di daerah duodenum dalam perkembangan
fetal
• atresia dan juga stenosis doudenal sering disebabkan oleh kelainan
perkembangan pankreas yang mengelilingi duodenum sehingga tidak tumbuh
normal dan terjadilah stenosis atau atresia
• Manifestasi klinik berupa obstruksi usus letak tinggi beberapa jam setelah lahir
bayi muntah hijau
• Keterlambatan diagnosis dan tindakan menyebabkan bayi mengalami aspirasi
dehidrasi hiponatremi hipokalemi karena muntah
Gambaran atresia duodenum
Diagnosis
• kehamilan dengan penyulit polihidramnion dan bayi dengan down sindrom
harus di curigai menderita atresia duodenal
• Beberapa jam setelah lahir bayi akan untah. Muntah berupa proyektil,
berwarna hijau bila letak atresi di distal ampula vateri
• Abdomen kembung sedikit terbatas di bagian atas dan kempes kembali
setelah bayi muntah

Pemeriksaan Pra bedah dan Terapi


• pemeriksaan foto polos abdomen bayi dalam posisi tegak akan terlihat
gambaran double bubble
• tindakan dekompresi dengan pemasangan sonde lambung dan dilakukan
pengisapan cairan dan udara tindakan ini untuk mencegah aspirasi dan muntah

Pembedahan
Anastomosis duodeno-dudenostomi ujung ke ujung merupakan tindakan terpilih
atau anas tomosis duodeno-yeyunostomi.
Manifestasi klinis stenosis duodenal bergantung pada kaliber lumen yang stenosis.
Dapat timbul langsung seperti atresi duodenal bila lumen stenosis sangat kecil.
Pada stenosis dengan kaliber lumen yang agak lonjong akan timbul setelah bayi
berusia beberapa bulan atau tahun dengan nafsu makan berkurang yang di
sertai muntah dan infeksi saluran nafas yang berulang.

Diagnosis
Pada pemeriksaan fisik terlihat kontur atau peristaltik lambung atau usus di
daerah epigastrium.

Radiologi
Foto polos abdomen dalam posisi tegak terlihat doubel bubble dengan terlihat
gelembung-gelembung udara kevil pada bagian distal.
Peemeriksaan foto dengan barium-meal akan terlihat penyempitan di daerah
duodenum.
Foto barium-meal sebaiknya tidak dilakukan pada penderita yang dalam
keadaan muntah
Terapi
• reseksi bagian usus yang menyempit dan anastomosis ujung ke ujung
• Atau tindakan plastik dengan membuat sayatan memanjang di bagian usus
yang menyempit dan menutup kembali dengan jahitan melintang.

75 % penderita dengan gejala dan tanda obstruksi total saluran cerna


dalam masa neonatal karena volvulus, setipa nenonatus dengan muntah
hijau dan tanda-tanda obstruksi saluran cerna letak tinggi harus dicari
kemungkinan malrotasi dan volvulus, kare kelainan ini dapat menyebabkan
iskemi dan nekrosis seluruh usus halus.

Etioliogi
Dalam minggu ke 10 sekum dan usus halus kembali ke abdomen dan rotasi
ke kuadran kanan bawah, usus halus rotasi dengan aksis arteri mesentrika
superior dan terfiksasi pada dinding posterior abdomen. Setiap berhenti
akan timbul pita (ladd’s band) yang menyilang duodenum dari sekum yang
tidak berotasi sempurna dan menyebabkan mesentrium usus halus tidak
terfiksasi pada dinding post abdmen sehingga usus bebas bergerak
menyebabkan terjadinya volvulus
Diagnosis
• muntah hijau dan lebih sering tidak disertai kembung abdomen
• udara yang telah berada di usus distal duodenum akan keluar atau diabsorpsi
• Gejala gangguan pasase saluran cerna setinggi duodenum terjadi segera setelah terjadi
malrotasi

Radiologi
• pemeriksaan foto polos abdomen dengan posisi tegak terlihta gambaran doubel bubble
seperti pada atresia duodenal tetapi dengan disertai gambaran gelembung udara kecil
yang min im pada bagian distal
• pemeriksaan barium enema terlihat sekum terletak antara kuadran kanan atas di bawah
hepar

Terapi
• pembedahan berupa pemotongan pita yang menyilang duodenum, pembebasan
duodenum dan selanjutnya duodenum diletakan vertikal di sebelah kanan. Sekum dan kolon
di letakan di sebelah kiri. Apendiktomi selalu di kerjakan pada prosedur ini
• untuk neonatus atau bayi yang datang dengan malrotasi tanpa volvulus sempurna dapat
dilakukan pembedahan seperti di atas.
Gambaran malrotasi
Gambaran volvulus
merupakan satu penyebab obstruksi pada neonatus dan terjadi antara 1500-2000
kelahiran.

Patofisiologi
Disebabkan oleh oklusi pembuluh darah mesentrium misalnya akibat volvulus atau
invaginasi sewaktu kehidupan intrauterin. Bagian usus yang tidak mendapatkan
aliran darah akan nekrosis. Karena keadaanya steril maka bagian yang nekrosis ini
tidak berkembang ke proses peritonitis tetapi diabsorpsi dan selanjutnya terjadi
atresia atau stenosis.

Diagnosis
• riwayat hidramnion dalam kehamilan
• pada atresia usus letak tinggi, akan terjadi muntah yang lebih cepat, distensi
abdomen lebih terbatas di bagian atas dan menghilang setelah bayi muntah
• adanya pasase mekonium bukan indikasi tidak adanya atresia usus.
Radiologi
•Foto polos abdomen dengan posisi tegak membantu
penegakan diagnosis
 atresia duodenum : terlihat dua gelembung udara dengan
garis-garis permukaan udara cairan di dalamnya
 atresia yeyunum : terlihat tiga atau beberapa gelembung
udara di dalamnya
 atresia ileum : seluruh abdomen penuh dengan gelembung
udara yang tersebar rata kecuali sedikit di bagian bawah

Foto barium-enema : untuk memebedakan perlu pemeriksaan


barium enema pada atresia ileum akan terlihat mikro kolon

Foto barium-meal : tidak membantu diagnosis dan tidak perlu


dilakukan karena akan menyebabkan aspirasi
Terapi
Prabedah :
• hentikan pemberian cairan peroral
•Membantu pernafasan mencegah aspirasi
•Cairan dan elektrolit untuk maintenance dan rehidrasi kalo ada
dehidrasi
• antibiotik

Pembedahan
Pada dasarnya tindakan bertujuan menciptakan kontinuitas
lumen usus. Bagian ujung usus yang membesar direseksi dan
dianastomosiskan dengan ujung usus bagian distal dari ujung ke
ujung.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai