Anda di halaman 1dari 25

Kehamilan normal

Liquor amnii (air tuban)


Ruang amnion berisi 1 liter air tuban terkadang,
banyaknya air ketuban sangat berbeda-beda.
• Pada minggu ke-36 banyaknya: 1030 cc
• Pada minggu ke-40 bayaknya: 790 cc
• Pada minggu ke-43 sudah berkurang menjadi
240 cc
• Jumlah air tuban lebih dari 2 liter, dinamakan
polihidramnion atau hidramnion
• Jika jumlah air tuban terlalu sedikit, kurang
dari 500 cc, disebut oligohidramnion
Sifat-sifat air tuban
• Hal harus kita ketahui agar dapat
membedakan yang keluar itu adalah air seni
atau air tuban.
• Sifat air seni: asam, (dapat di bedakan dengan
kertas lakmus atau nitrazin ), baunya pesing
dan jernih, tidak mengandung verniks kaseosa
atau lanugo.
• Sifat air tuban: jernih tidak mengandung
verniks kaseosa atau lanugo
cara amnioskopi atau amniosentesis
Di gunakan untuk mengetahui sifat-sifat air
tuban. Seperti kejernian atau kekeruannya,
banyaknya, dan susunannya dapat di
pergunakan untuk mengenali keadaan janin
• Amnioskopi: warna air tuban kuning, hijau
muda, atau hijau tua ( warna hijau tua
menunjukan bayi dalam keadaan bahaya
distres)
• Amniosentesis: dapat di tentukan umur janin
dan jenis kelamin janin
Fungsi air tuban yakni sebagai berikut:
• Memengkinkan anak untuk bergerak ke segala arah
• Untuk melindungi anak dari tekanan-tekanan dari luar
dan melindungi ibu dari gerakan-gerakan bayi dalam
kandungan.
• Mempertahankan suhu yang tetap bagi anak
• Sewaktu persalinan air tuban membuka serviks dengan
cara mendorong selaput janin ke dalam ostium uteri.
Bagian selapt anak di atas ostium uteri yang menonjol
sewaktu his ini disebut tuban. Tuban inilah yang
membuka serviks
• Memberi informasi tentang kesejahteraan dan
maturitas janin
Jika asal air tuban belum jelas mungkin berasal
dari :
1. kencing janin
2. Transudat darah ibu
3. Sekret epitel amnion
4. Sekresi janin dan paru-paru dan kulit
5. Campuran 1,2,3 dan 4
Tali pusat (feoniculus)
• Tali pusat terdapat antara pusat janin dan
permukaan fetal plasenta.
• Warnanya dari luar putih dan bukan merupakan
tali yang lurus, melaikan terpilin.
• Pembuluh-pembuluh darah tali pusat biasanya
lebih panjang dari pada tali pusat itu sendiri
sehingga pembulu tersebut menjadi berkelok-
kelok sehingga menimbulkan tonjolan pada
permukaan tali pusat dan di beri nama “simpul
palsu”.
• Teli pusat diliputi oleh amnion yang sangat
erat melekat.
• Tali pusat mengandung 2 arteriae umbilicales
dan satu vena umbilicalis, selebihnya terisi
oleh zat seperti agar-agar yang disebut agar
Wharton (Wharton’s jelly).
Pertumbuhan janin
Beberapa nama yang diberikan pada anak yang di
kandung tersebut:
• Mulai dari 0-2 minggu setelah fetilisasi disebut
ovum
• Mulai dari 3-5 minggu disebut embrio(mudigah)
• Pada saat ini mudigah manusia belum dapat
dibedahkan dari mudiga binatang lain.
Pembentukan alat-alat badan dalam bentuk dasar
sudah terjadi.
• Lebih dari 5 minggu disebut fetus ( janin), yang
sudah mempunyai bentuk manusia.
• Di bawa ini di tuturkan pertumbuhan janin
pada akhir tiap bulan (dari 4 minggu)
Akhir bulan I
Badan bayi dangat melengkung, panjangnya 7,5-
10 mm, kepalanya 1/3 dari seluruh mudigah.
Saluran yang akan menjadi jantung terbentuk
dan sudah berdenyut. Dasar-dasar traktus
digestivus sudah tampak, permulaan kaki dan
tangan membentuk tonjolan.
Akhir bulan II
Wajah sudah jelas berbentuk wajah manusia, dan sudah mempunyai
lengan serta tungkai dengan jari tangan dan kaki, alat kelamin sudah
tampak, walaupun belum dapat ditentukan jenisnya. Panjangnya
kurang lebih 2,5cm
Akhir bulan III
Panjang bayi sekitar 7-9 cm, sudah terdapat pusat-pusat penulangan
kuku sudah ada dan jenis kelamin sudah dapat ditentukan, janin sudah
dapat bergerak namun pergerakannya masih halus dan belum dapat di
rasakan ibu. Ginjal sudah membentuk sedikit air kencing
Akhir bulan VI
Panjang bayi sekitar 10-17 cmm dengan berat 100 gr. Alat kelamin luar
sudah dapat ditentukan jenisnya. Kulit ditumbuhi rambut yang halus
(lanugo). Pergerakan anak mungkin sudah dapat dirasakan oleh ibu.
Akhir bulan V
Panjang bayi sekitar 18-27 cm dengan berat 300 gr.
Bunyi jantung sudah di dapat di dengarkan dengan
stetoskop monoaural. Jika saat ini dilahirkan, bayi
sudah berusaha untuk bernafas.
Akhir bulan VI
Panjang bayi sekitar 28-34cm dengan berat 600 gr.
Kulitnya keriput dan lemak ditimbun dibawa kulit.
Kulit tertutup oleh verniks kaeosa yang bertujuan
untuk melindungi kulit.
Akhir bulan VII
Panjang bayi sekitar 35-38 dengan berat kurang
lebih 1000 gr. Jika saat ini dilahirkan, bayi sudah
dapat hidup didunia luar, namun kemungkinan
untuk terus hidup masih sangat kecil. Jika menangis,
bayi mengeluarkan suara yang lemah
Akhir bulan VIII
Panjang bayi sudah mencapai 42,5 cm dengan berat
1700 gr. Permukaan kulit masih merah dan keriput
seperti kulit orang tua
Akhir bulan IX
Panjang bayi sudah mencapai 46 cm dengan berat 2500
gr. Karena sudah ada lapisan lemak di bawa kulit, ia sudah
berisi.
Akhir bulan X
Janin sudah cukup bulan (matur,aterm). Panjangnya
mencapai 50 cm dengan berat 3000 gr. Bayi laki-laki
biasanya lebih berat daripada bayi perempuan. Kulitnya
halus dan hampir tdk memiliki lanugo lagi. Pada laki-laki,
testes sudah ada dalam skrotum, sedangkan pada
perempuan, labia majora menutupi labia minora.
Lama kehamilan
Lama kehamilan kira-kira 40 minggu atau 280
hari dihitung dari hari pertama haid terakhir.
Sebenarnya lebih tepat kita menghitung umur
janin mulai dari saat konsepsi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan janin
Pertumbuhan janin dipengaruhi oleh brbagai faktor, yaitu
1. Faktor ibu, seperti:
• Tinggi badan
• Keadaan gizi
• Ketinggian tempat tinggal
• Peminum alkohol
• Perokok
• Kelainan pembuluh darah
• Kelianan uterus
• Kehamilan ganda
2. Faktor anak seperti:
• Jenis kelamin
• Kelinan genetik
• Infeksi intra uterin, terutama virus
• Kelinan kogenital lainnya
3. Faktor plasenta
Insufisiensi plasenta dapat menyebabkan malnutrisi intrauterin.
Indikasi plasenta
Indikasi plasenta adalah beray plasenta di
bagi berat bayi. Pada kehamilan biasa, indeks
plasenta menurun cepat sampai minggu ke-36,
kemudian menurun dengan snagat lambat sampai
minggu ke-38. setelah minggu ke-38, indeks ini
tidak berkurang lagi.
plasenta yang kecil atau banyak infraknya
tidak dapat memenuhi kebutuhan janin. Insufisiensi
plasenta akan menambah resiko hidup anak. Indeks
plasenta juga memengaruhi kematian perinatal.
Kepala anak
• Untuk persalinan kepala bayi adalah yang
terpenting, karena dalam persalinan,
perbandingan antara besarnya kepala dan luas
panggul merupakan hal yang menentukan.
Kepala terdiri dari:
1. Bagian muka
• Tulang hidung(os nasale)
• Tulang pipi(os zygomaticum), 2 bulan
• Tulang rahang atas (os , maxillare)
• Tulang rahang bawa(os mandibulare)
2. Bagian tenggorokan
Bagian ini paling penting pada persalinan karena biasanya
bagian tengkoraklah yang paling depan yang membentuk
bagian tengkorak yaitu:
Tulang dahi (os frontale) 2 buah
Tulang ubun-ubun (os parientale) 2 buah
Tulang pelipis (os temporale) 2 buah
Tulang belakang kepala (os occipitale)
Bagian dalam masih ada tulang baji (os speinodale) dan
tulang tapisan (os etmoidale), tapi tulang-tulang ini tidak
penting untuk persalinan.
Sutura dan ubun-ubun penting diketahui untuk
menentukan letak kepala anak dalam jalan lahir.
Suturanya yang di kenal adalah sebagai berikut
1. Sutura sagitalis
2. Sutura koronaria
3. Sutura lambdoidea
4. Sutura frontalis
• Ubun-ubun besar terdapat pada pertemuan
antara 3 buah sutura, yaitu:
1. Sutura sagitalis
2. Sutura koronaria
3. Sutura frontalisss
• Ubun- ubun kecil (fontikulus minor) bukan
merupakan lubang besar pada tengkorak, tempat
2 buat sutura bertemu, yaitu:
1. Sutura lambdoidea
2. Sutura sagitalis
Ukuran-ukuran kepala bayi
1. Ukuran muka belakang
• Suboksipito-bregmatika diameter adalah 9,5
cm ukuran muka belakang yang kecil
• Suboksipito-frontalis diameter adalah 11 cm
• Fronto oksipitalis diameter adalah 12 cm
• Daimeter mento-oksipitalis adalah 13,5 cm
• Diameter submento-bregmatika adalah 9,5 cm
• Ukuran-ukuran muka belakang bayi pada pintu atas panggul
menempatkan diri pada diameter melintang (diameter transversa)
atau diameter serong (diameter oblik ) pintu atas panggul.
2. ukuran melintang
a. diameter biparetalis (ukuran yang terbesar antara kedua os
parietale) berukuran 9 cm.
b. Diameter bitemporalis (jarak yang terbesar antara sutura-
koronalis kanan kiri) berukuran 8 cm
3. Ukuran lingkaran
a. Sirkumferensia suboksipitobregmatika (lingkaran kecil kepala )
berukuran 32 cm
b. Sirkumferensia fronto-oksipitalis (lingkaran sedang kepala)
berukuran 34 cm
c. Sirkumferensia mentooksipitalis (lingkaran besar kepala) 35 cm

Anda mungkin juga menyukai