TINJAUAN PUSTAKA
• Kecerdasan
• Pendidikan
• Pengalaman
• Informasi
• Kepercayaan
• Usia
• Dibandingkan periode 2008 - 2011, cakupan imunisasi dasar lengkap periode tahun 2012 -
2015 mengalami penurunan.
• Cakupan imunisasi dasar lengkap berdasarkan data rutin pada tahun 2010 - 2013
mencapai target Rencana Strategi (Restra) Kementerian Kesehatan. Namun pada tahun
2014 dan 2015 cakupan imunisasi tidak mencapai target Renstra yang diharapkan.
• Proporsi imunisasi dasar lengkap menurut survei Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada
tahun 2010 (53,8%) dan 2013 (59,2%) belum mecapai target yang ditetapkan pada tahun
tersebut., akan tetapi telah mengalami peningkatan yang cukup baik.
Radang paru yang disebabkan oleh
pneumokokus menduduki peringkat utama
(716.000 kematian)
Penyakit campak (525.000
kematian)
Rotavirus (diare)
Haemophilus
influenza tipe B
Pertusis
Tetanus
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
Tercapainya target Universal Child Immunization (UCI) yaitu cakupan imunisasi lengkap minimal 80% secara merata pada bayi di seluruh desa/
kelurahan pada tahun 2014,
Tervalidasinya Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal (insiden di bawah 1 per 1.000 kelahiran hidup dalam satu tahun) pada tahun 2013,
Eradikasi polio pada tahun 2015,
Tercapainya elimisasi campak pada tahun 2015,
Terselenggaranya pemberian imunisasi yang aman serta pengelolaan limbah medis (safety injection practice and waste disposal management).
Sasaran Imunisasi
Pertusis
• Penyakit pada saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri Bordetella pertusis (batuk
rejan)
• Penularan: Melalui percikan ludah (droplet infection) dari batuk atau bersin
• Gejala
• Pilek
• Mata merah
• Bersin
• Demam
• Batuk ringan yang kelama – lamaan menjadi parah dan menimbulkan batuk yang cepat dan
keras.
Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi
(PD3I)
Tetanus
• Penyakit yang disebabkan oleh Clostridium tetani yang menghasilkan neurotoksin
• Penularan: Melalui kotoran yang masuk ke dalam luka yang dalam
• Gejala
• Gejala awal : kaku otot pada rahang, disertai kaku pada leher, kesulitan menelan,
kaku otot perut, berkeringat dan demam.
• Pada bayi terdapat gejala berhenti menetek (sucking) antara 3 – 28 hari setelah
lahir.
• Gejala berikutnya kejang yang hebat dan tubuh menjadi kaku
Tuberculosis (TBC)
• Penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosa
• Penularan: Melalui percikan ludah (droplet infection) dari batuk atau bersin
• Gejala
• Gejala awal : lemah badan, penurunan berat badan, demam, dan keluar keringat
pada malam hari.
• Gejala selanjutnya: batuk terus – menerus, nyeri dada dan (mungkin) batuk darah
• Gejala lain: tergantung pada organ yang diserang.
Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi
(PD3I)
Campak
• Penyakit yang disebabkan oleh virus myxovirus viridae measles
• Penularan: Melalui udara (percikan ludah) dari bersin atau batuk penderita
• Gejala
• Gejala awal : demam, bercak kemerahan, batuk, pilek, konjungtivitis (mata
merah) dan koplik spots.
• Selanjutnya timbul ruam pada muka dan leher, kemudian menyebar ke tubuh
dan tangan serta kaki.
Poliomyelitis
• Penyakit pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus polio tipe 1, 2
atau 3. Secara klinis menyerang usia < 15 tahun dan menderita lumpuh layu
akut (acute flaccid paralysis = AFP)
• Penularan: Melalui kotoran manusia (tinja) yang terkontaminasi
• Gejala
• Demam
• Nyeri otot dan kelumpuhan terjadi pada minggu pertama
Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi
(PD3I)
Hepatitis B
• Penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis B yang merusak hati (penyakit kuning)
• Penularan:
• Penularan secara horizontal
• Dari darah dan produknya
• Suntikan yang tidak aman
• Transfusi darah
• Melalui hubungan seksual
• Penularan secara vertical : Dari ibu ke bayi selama proses persalinan
• Gejala
• Merasa lemah
• Gangguan perut
• Gejala lain seperti flu, urin menjadi kuning, kotoran menjadi pucat
• Warna kuning bisa terlihat pada mata ataupun kulit.
Penggolongan Vaksin
Jenis Imunisasi
Imunisasi Dasar
Vaksin DPT-HB-Hib Polio Oral (Oral Polio Vaccine (OPV))
BCG Campak
Imunisasi Lanjutan
Vaksin DT (Difteri Tetanus)
Vaksin TT
Vaksin Td
Kolom hijau imunisasi optimal (imunisasi diberikan sesuai usia yang dianjurkan)
Kolom kuning imunisasi kejar (catch-up immunization), yaitu imunisasi yang diberikan diluar waktu yang
direkomendasikan.
Kolom biru imunisasi penguat (booster)
Kolom merah muda imunisasi yang direkomendasikan untuk daerah endemis.
Memberitahukan risiko Vaksin harus didinginkan Jarum suntik harus
Penyimpanan
imunisasi dan risiko apabila pada temperatur 2-8°C dan disuntikan dengan sudut 450-
tidak divaksinasi tidak membeku 600 ke dalam otot vastus
Persiapan bila terjadi KIPI. lateralis atau otot deltoid.
Baca dengan teliti informasi
tentang produk (vaksin) yang
akan diberikan
Tinjau Kontraindikasi
Periksa identitas penerima
vaksin
Periksa jenis vaksin
Berikan vaksin dengan teknik
yang benar
otot vastus lateralis pada Pernah mengalami KIPI Jenis vaksin yang
sebelum Imunisasi
Kartu Imunisasi
bayi dan anak umur yang berat diberikan, termasuk
dibawah 12 bulan Alergi nomor batch dan nama
dagang
Sedang mendapat
pengobatan Steroid Tanggal melakukan
jangka panjang, vaksinasi
radioterapi/kemoterapi. Efek samping bila ada
3 bulan yang lalu Tanggal vaksinasi
mendapat imunoglobulin berikutnya
atau tranfusi darah. Nama tenaga
Menderita penyakit medis/paramedis yang
susunan saraf pusat memberikan vaksin
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)