Anda di halaman 1dari 20

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Pengetahuan Tingkat Pengetahuan


• hasil tahu setelah melakukan • Tahu (Know)
penginderaan terhadap objek tertentu • Memahami (Comprehension)
 penglihatan, pendengaran, • Aplikasi (Application)
penciuman, rasa dan raba
• Analisis (Analysis)
• Sintesis (Syntesis)
• Evaluasi (Evaluation)
Faktor – faktor yang mempengaruhi pengetahuan

• Kecerdasan
• Pendidikan
• Pengalaman
• Informasi
• Kepercayaan
• Usia

Kriteria Penilaian Pengetahuan


P = Nilai pencapaian (%)
SP = Skor yang didapat
SM = Skor maksimal semua pertanyaan yang dijawab benar

Pengetahuan baik = 76 – 100%


Pengetahuan cukup = 56 – 75 %
Pengetahuan kurang = 40 – 55 %
Pengetahuan tidak baik = < 40%
• Imunisasi berasal dari kata immune yang
artinya kebal atau resisten

Pengertian • Imunisasi adalah suatu upaya untuk


menimbulkan/meningkatkan kekebalan
seseorang secara aktif terhadap suatu

Imunisasi penyakit, sehingga apabila suatu saat


terpajan dengan penyakit tersebut tidak
akan sakit atau hanya mengalami sakit
ringan

• Vaksin adalah antigen berupa


mikroorganisme yang sudah mati, masih
hidup tapi dilemahkan, masih utuh atau
Pengertian bagiannya, yang telah diolah, berupa toksin
mikroorganisme yang telah diolah menjadi

Vaksin toksoid, protein rekombinan yang apabila


diberikan kepada seseorang
menimbulkan kekebalan spesifik secara
akan

aktif terhadap penyakit infeksi tertentu


Epidemiologi

• Dibandingkan periode 2008 - 2011, cakupan imunisasi dasar lengkap periode tahun 2012 -
2015 mengalami penurunan.
• Cakupan imunisasi dasar lengkap berdasarkan data rutin pada tahun 2010 - 2013
mencapai target Rencana Strategi (Restra) Kementerian Kesehatan. Namun pada tahun
2014 dan 2015 cakupan imunisasi tidak mencapai target Renstra yang diharapkan.
• Proporsi imunisasi dasar lengkap menurut survei Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada
tahun 2010 (53,8%) dan 2013 (59,2%) belum mecapai target yang ditetapkan pada tahun
tersebut., akan tetapi telah mengalami peningkatan yang cukup baik.
Radang paru yang disebabkan oleh
pneumokokus menduduki peringkat utama
(716.000 kematian)
Penyakit campak (525.000
kematian)

Rotavirus (diare)

Haemophilus
influenza tipe B

Pertusis

Tetanus
Tujuan Umum

Menurunkan angka kesakitan, kematian, dan kecacatan akibat Penyakit yang


Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I)

Tujuan Khusus
Tercapainya target Universal Child Immunization (UCI) yaitu cakupan imunisasi lengkap minimal 80% secara merata pada bayi di seluruh desa/
kelurahan pada tahun 2014,
Tervalidasinya Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal (insiden di bawah 1 per 1.000 kelahiran hidup dalam satu tahun) pada tahun 2013,
Eradikasi polio pada tahun 2015,
Tercapainya elimisasi campak pada tahun 2015,
Terselenggaranya pemberian imunisasi yang aman serta pengelolaan limbah medis (safety injection practice and waste disposal management).
Sasaran Imunisasi

Imunisasi pada Bayi

Imunisasi pada Anak Balita

Imunisasi pada Anak


Sekolah Dasar (SD/Sederajat)

Imunisasi pada Wanita Usia Subur


Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi
(PD3I)
Difteri
• Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphteriae
• Penularan: Melalui kontak fisik dan pernafasan
• Gejala
• Radang tenggorokan
• Hilang hafsu makan
• Demam ringan
• Dalam 2 – 3 hari timbul selaput putih kebiru – biruan pada tenggorokan dan tonsil

Pertusis
• Penyakit pada saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri Bordetella pertusis (batuk
rejan)
• Penularan: Melalui percikan ludah (droplet infection) dari batuk atau bersin
• Gejala
• Pilek
• Mata merah
• Bersin
• Demam
• Batuk ringan yang kelama – lamaan menjadi parah dan menimbulkan batuk yang cepat dan
keras.
Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi
(PD3I)
Tetanus
• Penyakit yang disebabkan oleh Clostridium tetani yang menghasilkan neurotoksin
• Penularan: Melalui kotoran yang masuk ke dalam luka yang dalam
• Gejala
• Gejala awal : kaku otot pada rahang, disertai kaku pada leher, kesulitan menelan,
kaku otot perut, berkeringat dan demam.
• Pada bayi terdapat gejala berhenti menetek (sucking) antara 3 – 28 hari setelah
lahir.
• Gejala berikutnya kejang yang hebat dan tubuh menjadi kaku

Tuberculosis (TBC)
• Penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosa
• Penularan: Melalui percikan ludah (droplet infection) dari batuk atau bersin
• Gejala
• Gejala awal : lemah badan, penurunan berat badan, demam, dan keluar keringat
pada malam hari.
• Gejala selanjutnya: batuk terus – menerus, nyeri dada dan (mungkin) batuk darah
• Gejala lain: tergantung pada organ yang diserang.
Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi
(PD3I)
Campak
• Penyakit yang disebabkan oleh virus myxovirus viridae measles
• Penularan: Melalui udara (percikan ludah) dari bersin atau batuk penderita
• Gejala
• Gejala awal : demam, bercak kemerahan, batuk, pilek, konjungtivitis (mata
merah) dan koplik spots.
• Selanjutnya timbul ruam pada muka dan leher, kemudian menyebar ke tubuh
dan tangan serta kaki.
Poliomyelitis
• Penyakit pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus polio tipe 1, 2
atau 3. Secara klinis menyerang usia < 15 tahun dan menderita lumpuh layu
akut (acute flaccid paralysis = AFP)
• Penularan: Melalui kotoran manusia (tinja) yang terkontaminasi
• Gejala
• Demam
• Nyeri otot dan kelumpuhan terjadi pada minggu pertama
Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi
(PD3I)
Hepatitis B
• Penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis B yang merusak hati (penyakit kuning)
• Penularan:
• Penularan secara horizontal
• Dari darah dan produknya
• Suntikan yang tidak aman
• Transfusi darah
• Melalui hubungan seksual
• Penularan secara vertical : Dari ibu ke bayi selama proses persalinan
• Gejala
• Merasa lemah
• Gangguan perut
• Gejala lain seperti flu, urin menjadi kuning, kotoran menjadi pucat
• Warna kuning bisa terlihat pada mata ataupun kulit.

Hemofilus Influenza tipe B (Hib)


• Salah satu bakteri yang dapat menyebabkan infeksi dibeberapa organ, seperti meningitis, epiglottitis,
pneumonia, artritis, dan selulitis.
• Penularan: Droplet melalui nasofaring
• Gejala
• Pada selaput otak akan timbul gejala meningitis (demam, kaku kuduk, kehilangan kesadaran),
• Pada paru menyebabkan pneumonia (demam, sesak, retraksi otot pernapasan), terkadang menimbulkan
gejala sisa berupa kerusakan alat pendengaran.
Imunologi
Klasifikasi Vaksin

Penggolongan Vaksin
Jenis Imunisasi
Imunisasi Dasar
Vaksin DPT-HB-Hib Polio Oral (Oral Polio Vaccine (OPV))

Vaksin Hepatitis B IPV (Inactivated Polio Vaccine)

BCG Campak
Imunisasi Lanjutan
Vaksin DT (Difteri Tetanus)

Vaksin TT

Vaksin Td
Kolom hijau  imunisasi optimal (imunisasi diberikan sesuai usia yang dianjurkan)
Kolom kuning  imunisasi kejar (catch-up immunization), yaitu imunisasi yang diberikan diluar waktu yang
direkomendasikan.
Kolom biru  imunisasi penguat (booster)
Kolom merah muda  imunisasi yang direkomendasikan untuk daerah endemis.
Memberitahukan risiko Vaksin harus didinginkan Jarum suntik harus

Arah Sudut Jarum pada


Suntikan Intramuskular
Tata cara pemberian
imunisasi

Penyimpanan
imunisasi dan risiko apabila pada temperatur 2-8°C dan disuntikan dengan sudut 450-
tidak divaksinasi tidak membeku 600 ke dalam otot vastus
Persiapan bila terjadi KIPI. lateralis atau otot deltoid.
Baca dengan teliti informasi
tentang produk (vaksin) yang
akan diberikan
Tinjau Kontraindikasi
Periksa identitas penerima
vaksin
Periksa jenis vaksin
Berikan vaksin dengan teknik
yang benar
otot vastus lateralis pada Pernah mengalami KIPI Jenis vaksin yang

Pencatatan Imunisasi dan


Tempat Suntikan yang

Keadaan Bayi atau Anak


Dianjurkan

sebelum Imunisasi

Kartu Imunisasi
bayi dan anak umur yang berat diberikan, termasuk
dibawah 12 bulan Alergi nomor batch dan nama
dagang
Sedang mendapat
pengobatan Steroid Tanggal melakukan
jangka panjang, vaksinasi
radioterapi/kemoterapi. Efek samping bila ada
3 bulan yang lalu Tanggal vaksinasi
mendapat imunoglobulin berikutnya
atau tranfusi darah. Nama tenaga
Menderita penyakit medis/paramedis yang
susunan saraf pusat memberikan vaksin
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)

Kesalahan Reaksi Suntikan Reaksi Vaksin


Program

• Kelebihan • Trauma akibat • Ringan


dosis tusukan jarum (demam,
• Kesalahan  bengkak, bercak merah,
memilih lokasi nyeri, dan nyeri sendi,
dan cara kemerahan di pusing, nyeri
menyuntik tempat otot)
• Sterilitas suntikan • Berat (reaksi
• Penyimpanan • Kecemasan, anafilaksis
vaksin pusing, atau dan kejang)
pingsan
karena takut
terhadap
jarum suntik

Anda mungkin juga menyukai