Anda di halaman 1dari 17

NEGARA HUKUM

DAN
HAK AZASI MANUSIA
Disusun Oleh
HARKEM SAGALA
Npm. 17010226
PENGERTIAN NEGARA
HUKUM
 Istilah negara hukum secara terminologis berasal
dari kata rechtsstaat atau rule of law
 pengertian negara hukum menggambarkan adanya
penyelenggaraan kekuasaan pemerintahan negara
yang didasarkan atas hukum
 Konsep negara hukum mengarah pada tujuan
terciptanya kehidupan demokratis, terlindungi hak
asasi manusia, dan kesejahteraan yang berkeadilan
 Di indonesia konsep negara hukum dapat
dibuktikan dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV;
Bab XIV Pasal 33 dan Pasal 34 UUD 1945
 Dasar yuridis negara Indonesia sebagai negara
hukum tertera pada pasal 1 ayat 3 UUD 1945
(amandemen ketiga), negara Indonesia adalah
negara hukum’
PEMERINTAHAN DI INDONESIA
DIDASARKAN ATAS HUKUM

Contoh : Pemerintah telah membuat dan menerbitkan sejumlah aturan hukum


guna memberikan jaminan kepada konsumen tentang produk barang/jasa
yang dibeli sekaligus tindakan perlindungan kepada konsumen. Mengatur
pula bagaimana posisi perusahaan sebagai produsen
Aturan hukum tsb dikenal dengan:
PENGAWASAN BARANG BEREDAR DAN JASA
Selanjutnya dapat dilihat pada daftar aturan berikut:
DASAR HUKUM
UNDANG-UNDANG RI NO.8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN
PERATURAN PEMERINTAH NO. 102 TAHUN 2000 TENTANG STANDARDISASI NASIONAL
PERATURAN PEMERINTAH NO. 58 TAHUN 2001 TENTANG
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN KONSUMEN
PERATURAN PEMERINTAH NO. 19/2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 11 TAHUN 1962 TENTANG PERDAGANGAN BARANG
DALAM PENGAWASAN
PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN NO. 19/M-DAG/PER/5/2009 TENTANG
PENDAFTARAN PETUNJUK PENGGUNAAN (MANUAL) DAN KARTU JAMINAN/ GARANSI
PURNA JUAL DALAM BAHASA INDONESIA BAGI PRODUK TELEMATIKA DAN ELEKTRONIKA

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN NO. 20/M-DAG/PER/5/2009 TENTANG


KETENTUAN DAN TATA CARA PENGAWASAN BARANG DAN JASA
PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN NOMOR 14/M-DAG/PER/3/2007 TENTANG
STANDARDISASI JASA BIDANG PERDAGANGAN DAN PENGAWASAN
STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) WAJIB TERHADAP BARANG DAN JASA
YANG DIPERDAGANGKAN
PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN NO. 22/M-DAG/PER/5/2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS
PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN NO. 62/M-DAG/PER/12/2009 TENTANG
KEWAJIBAN PENCANTUMAN LABEL PADA BARANG
PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN NO. 23/M-DAG/PER/5/2010 TENTANG
PERUBAHAN KEDUA ATAS PERMENDAG NO.56/M-DAG/PER/12/2008
TENTANG KETENTUAN IMPOR PRODUK TERTENTU
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TERKAIT LAINNYA
CIRI NEGARA
HUKUM
 HAM terjamin oleh undang-undang
 Supremasi hukum

 Pembagian kekuasaan (trias politika) demi


kepastian hukum
 Kesamaan kedudukan di depan hukum

 Peradilan administrasi dalam perselisihan

 Kebebasan menyatakan pendapat, bersikap dan


berorganisasi
 Pemilihan umum yang bebas

 Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak


PERKEMBANGAN KONSEP NEGARA
HUKUM

 Pada abad 19 konsep negara hukum cenderung


mengarah pada konsep negara hukum formal,
yaitu negara hukum dalam arti sempit. Dalam
konsep ini negara hukum diposisikan ke dalam
ruang gerak dan peran yg kecil. Pemerintah
dan unsur2 lembaganya dlm menjalankan
tugasnya terikat oleh hukum yg berlaku. Peran
pemerintah kecil/pasif.
 Abad ke 20 konsep negara hukum mengarah
kpd pengembangan negara hukum dalam arti
material. Tujuannya memperluas peran
pemerintah terkait tuntutan dan dinamika
perkembangan jaman.
MAKNA INDONESIA
SEBAGAI NEGARA HUKUM
 Negara Indonesia adalah negara hukum
dinamis, atau negara kesejahteraan
(welfare state), yg berimplikasi bhw para
penyelenggara negara menjalankan
tugasnya dilandasi ide-ide kreatif dan
inovatif.
 Sebagai negara hukum dinamis, esensinya
adalah hukum nasional Indonesia hrs
tampil akomodatif, adaptif, dan progresif.
Maknanya hukum sbg pengayom, pelindung
masyarakat. Adaptif artinya mampu
menyesuaikan perkembangan jaman.
Progresif, selalu berorientasi kemajuan,
perspektif masa depan.
NEGARA HUKUM DAN HAK ASASI
MANUSIA

 Negara hukum dimanapun di dunia ini


tujuan pokoknya adalah melindungi hak
asasi manusia dan menciptakan kehidupan
bagi warga yang demokratis.
 Keberadaan negara hukum menjadi
prasyarat bagi terselenggaranya hak asasi
manusia dan kehidupan demokratis.
 Perlindungan hak asasi manusia di
Indonesia secara yuridis didasarkan pada
UUD 1945
HAKIKAT HAK ASASI MANUSIA
Pengertian

HAM: HAK DASAR YG MELEKAT & DIMILIKI SETIAP MANUSIA SBG


ANUGERAH TUHAN YME

HAM: HAK-HAK DASAR YG DIBAWA MANUSIA SEJAK LAHIR YG MELEKAT PD


ESENSINYA SBG ANUGERAH ALLAH SWT (MUSTHAFA KEMAL PASHA)

HAM: HAK-HAK DASAR YG DIBAWA MANUSIA SEJAK LAHIR & MELEKAT DNG
POTENSINYA SBG MAKHLUK & WAKIL TUHAN (GAZALLI)

HAM: HAK-HAK DASAR YG DIBAWA MANUSIA SEJAK IA HIDUP YG MELEKAT


PD ESENSINYA SBG ANUGERAH ALLAH SWT

2 LANDASAN PENGAKUAN THD HAM:


a. LANDASAN PERTAMA & LANGSUNG : KODRAT MANUSIA
b. LANDASAN KEDUA & LBH DALAM : TUHAN MENCIPTAKAN MANUSIA 
SAMA, KECUALI AMALNYA.
HAKIKAT HAK ASASI MANUSIA
Pengertian
HAM:
-Natural right (John Locke, 1632-1704)  Hak-hak alamiah manusia
(hak untuk hidup, hak kemerdekaan, hak milik)
- Right of man
- Human right (Eleanor Roosevelt)
Piagam PBB ttg Deklarasi Universal of Human Rights 1948
a. Hak berpikir & mengeluarkan f. Hak utk kemerdekaan hidup
pendapat g. Hak utk memperoleh nama baik
b. Hak memiliki sesuatu h. Hak utk memperoleh pekerjaan
c. Hak mendapatkan pendidikan i. Hak utk mendapatkan
& pengajaran perlindungan hukum
d. Hak menganut aliran kepercayaan
atau agama
e. Hak utk hidup
UU 39/1999 ttg HAM
a. Hak utk hidup f. Hak berkomunikasi
b. Hak berkeluarga g. Hak keamanan
c. Hak mengembangkan diri h. Hak kesejahteraan, dan
d. Hak keadilan i. Hak perlindungan
e. Hak kemerdekaan
HAM DI INDONESIA
Pengakuan Bangsa Indonesia  HAM
a. Pembukaan UUD 1945 Alinea Pertama
“…Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa…”
b. Pembukaan UUD 1945 Alinea keempat
“Kemudian daripada itu, …, Kemanusiaan yang adil dan beradab, …” 
landasan idiil pengakuan & jaminan HAM di Indonesia.
c. Batang Tubuh UUD 1945
- Pasal 28 A  Hak hidup, hak mempertahankan hidup & kehidupan
- Pasal 28 B  Hak membentuk keluarga & melanjutkan keturunan, Hak
kelangsungan hidup-tumbuh-berkembang utk anak, Hak perlindungan dr
kekerasan & diskriminasi
- Pasal 28 C  Hak mengembangkan diri, Hak mendapatkan pendidikan &
memperoleh manfaat iptek & seni budaya, Hak memajukan diri dlm perjuangkan
hak scr kolektif
- Pasal 28 D  Hak pengakuan-jaminan-perlindungan-kepastian hukum, Hak
perlakuan sama di hadapan hukum, Hak bekerja, Hak WN memperoleh
kesempatan sama dalam pemerintahan, Hak status WN
- Pasal 28 E  Hak beragama & beribadah, Hak memilih dikjar-pekerjaan-WN-
tempat tinggal, Hak kebebasan meyakini kepercayaan, Hak kebebasan
berserikat-berkumpul-mengeluarkan pendapat.
- Pasal 28 F  Hak berkomunikasi & memperoleh informasi, Hak mencari-
memperoleh-memiliki-menyimpan-mengolah-menyampaikan informasi
HAM DI INDONESIA
Pengakuan Bangsa Indonesia  HAM
- Pasal 28 G  Hak perlindungan, Hak rasa aman & perlindungan dr ancmn
ketakutan, Hak bebas dr penyiksaan/perlakuan merendahkan derajat martabat
manusia, Hak memperoleh suaka politik
- Pasal 28 H  Hak hidup sejahtera, Hak mendapat kemudahan & perlakuan
khusus utk peroleh kesempatan & manfaat sama capai persamaan & keadilan,
Hak jaminan sosial, Hak milik pribadi
- Pasal 28 I  Hak utk hidup, Hak tdk disiksa, Hak kemerdekaan pikiran-hati nurani,
Hak tdk dituntut atas dsr hukum yg berlaku surut, Hak bebas dr perlakuan
diskriminatif, Hak masyarakat tradisional dihormati
d. Ketetapan MPR
- Tap MPR Nomor XVII/MPR/1998 ttg HAM  Tlh dicabut dng Tap Nomor Tap MPR
Nomor I/MPR/2003. Macam-macam HAM dlm Tap Nomor XVII/MPR/1998: Hak utk
hidup, Hak berkeluarga & melanjutkan keturunan, Hak keadilan, Hak
kemerdekaan, Hak atas kebebasan informasi, Hak keamanan, Hak kesejahteraan,
Kewajiban, perlindungan & pemajuan.
e. UU 39/1999 ttg HAM + UU 26/2000 ttg Pengadilan HAM
- Ps 4  Hak utk hidup, Ps 10  Hak utk berkeluarga, Ps 11 s.d. 16  Hak utk
mengembangkan diri, Ps 17 s.d. 19  Hak utk memperoleh keadilan, Ps 20 s.d.
27  Hak atas kebebasan pribadi, Ps 28 s.d. 35  Hak atas rasa aman, Ps 36
s.d. 42  Hak atas kesejahteraan, Ps 43-44  Hak turut serta dlm pemerintahan,
Ps 45 s.d. 51  Hak wanita, Ps 52 s.d. 66  Hak anak
HAM DI INDONESIA
Bangsa Indonesia  Penegakan HAM

a. Pembentukan Lembaga
1. Komisi Nasional HAM [Dasar: Keppres No 5/93 tgl 7 Juni 1993  UU No 39/1999 ttg
HAM]
 Lembaga mandiri, kedudukan setingkat lembaga negara yg lain.
 Fungsi: pengkajian, penelitian, penyuluhan, pemantauan, mediasi HAM.
 Tujuan: Mengembangkan kond yg kondusif plaks HAM suai PS,
UUD 45, Piagam PBB, Deklarasi Universal HAM. Meningkatkan
perlindungan & penegakan HAM guna perkemb pribadi manusia Indonesia
seutuhnya & kemampuannya berpartisipasi dlm brbagai bid kehdupan.
2. Pengadilan HAM [Dasar: UU No 26/2000 ttg Pengadilan HAM]
 Pengadilan khusus di lingk pengadilan umum, berkedudukan di kab/kota.
 Khususbertugas & berwenangmemeriksa & memutus pelanggaran HAM
berat (termasuk di luar batas teritorial wil RI oleh WNI).
3. Pengadilan HAM Ad Hoc dibentuk atas usul DPR, dengan Keppres.
Peristiwa  Pelanggaran HAM berat sebelum terbit UU No. 26/2006
4. Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi, dibentuk berdasarkan undang-undang 
Alternatif penyelesaian di luar Pengadilan HAM.
HAM DI INDONESIA
5. Contoh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM):
 KONTRAS (Komisi untuk orang hilang dan tindak kekerasan)
 YLBHI (Yayasan lembaga bantuan hukum Indonesia)
 ELSAM (Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat)
 HRW (Human Right Watch)
b. Konvensi Internasional tentang HAM  wujud nyata keperdulian
masy internasional:
 The International on Civil & Political Rights (1966)
 The International Covenant on Economic, Social & Cultural Rights
(1966)
 Optional Protocol
 Declaration on the Rights of Peoples to Peace (1984)
 Declaration on the Rights to Development (1986)
 African Charter on Human & Peoples’ Rights (1981)
 Cairo Declaration on Human Rights in Islam (1990)
 Bangkok Declaration (1993)
 Deklarasi Wina (1993)
HAM DI INDONESIA
c. Keikutsertaan Indonesia dalam Konvensi Internasional
 Ratifikasi perjanjian: pengikatan diri suatu negara utk melaksanakan
ketentuan2 dlm perjanjian, & ketentuan2 itu mnjdi hukum nasionalnya.
 Konvensi internasional ttg HAM yg diratifikasi oleh Indonesia:
a. Konvensi Jenewa 12 Agust 1949 (UU No.59 th 1958)
b. Convention on the Political Rights of Woman (UU No.68 th 1958)
c. Convention of the Elimination of Discrimination Against Women (UU No.7
th 1984)
d. Convention of the Rights of the Child (Keppres No.36 th 1990)
e. Convention on the Prohibition of the Development, Production and
Stockpiling of Bacteriological (Biological) and Toxic Weapons and on their
Destruction (Keppres No.58 th 1991)
f. International Convention Against Apartheid in Sports (UU No.48 th 1993)
g. Torture Convention (UU No.5 th 1998)
h. ILO Convention No.87 Concerning Freedom of Association and Protection
on the Rights to Organise (UU No.83 th 1998)
i. Convention on the Elimination of Racial Discrimination (UU No.29 th 1999)
 HAK ASASI MANUSIA dan DEMOKRASI
 Demokrasi: sistem politik yang dapat memberi penghargaan, menjamin
perlindungan dan penegakan atas hak-hak dasar manusia
 Unsur utama demokrasi:
o Kontrol rakyat atas proses pembuatan keputusan politis

o Kesamaan hak/kesetaraan politis dalam menjalankan kendali

 Konsep pokok demokrasi:


o Kebebasan/persamaan (freedom/equality)

o Kedaulatan rakyat (people’s sovereignty)

 Unsur pokok pemerintahan demokrasi:


o Pengakuan atas HAM

o Partisipasi rakyat dalam pemerintahan

Sehingga:
1. Keinginan negara demokrasi ratifikasi aturan HAM
2. HAM – demokrasi  persyaratan  hubungan internasional
3. Pelanggaran demokrasi – HAM  bukan urusan internal negara

Anda mungkin juga menyukai