Anda di halaman 1dari 10

KOMPENSASI DALAM HUKUM Tradition of Excellence

PIDANA
KELOMPOK 4 :
1. AYU WIDYA NATASARI – 150710101058
2. DICKY HANDRIATAMA - 150710101324
3. BAYU ARDI PUSPITA – 150710101362
4. DENI HIDAYAT – 150710101405
5. GADING HENDRIONO - 150710101426
6. DWI HASBI EKA LESTARI - 150710101570
Pengertian dan dasar hukum
dari kompensasi Tradition of Excellence

• Definisi tentang kompensasi dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun


2000 Tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia maupun dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2002 Tentang Kompensasi,
Restitusi, dan Rehabilitasi Terhadap Korban Pelanggaran Hak Asasi
Manusia Yang Berat, dalam Pasal 1 yang dimaksud “kompensasi
adalah ganti kerugian yang diberikan oleh negara karena pelaku
tidak mampu memberikan ganti kerugian sepenuhnya yang menjadi
tanggung jawabnya.”
Mekanisme pemberian kompensasi Tradition of Excellence

terhadap korban tindak pidana


Pengaturan mengenai hak menunjuk pada pasal 7
ayat (1) UU No. 13 Tahun 2006 Tentang
perlindungan saksi dan korban atas kompensasi
Pemberian kompensasi yang telah diatur terbatas
pada korban pelanggaran HAM berat dan korban
akibat proses penyelidikan, penyidikan, dan
penuntutan
Mekanisme Pemberian Kompensasi,
Restitusi dan Rehabilitasi Terhadap Para Tradition of Excellence
Korban Terorisme
Di atur dalam UU No. 15 Tahun 2003 tentang pemberantasan tindak
pidana terorisme.
mekanisme pemberian kompensasi, restistusi dan rehabilitasi
terdapat dalam Pasal 38, Pasal 39 dan Pasal 40. Dalam pasal-pasal
tersebut dijelaskan mengenai cara pengajuan dan rentang waktu
pemberian kompensasi, restitusi dan rehabilitasi serta pelaksanaan
dalam pemberian kompensasi bagi korban tindak pidana terorisme.
Pasal 39 UU Terorisme menentukan, paling lambat 60 hari sejak
menerima permohonan wajib memberikan kompensasi atau restitusi
Mekanisme Pemberian Kompensasi, Tradition of Excellence
Restitusi dan Rehabilitasi Terhadap Para
Korban dibidang korupsi
• Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi
Pemberantasan Korupsi,
• pada Pasal 35 disebutkan “Dalam hal seseorang dirugikan sebagai
akibat penyelidikan, penyidikan dan penuntutan, yang dilakukan
oleh Komisi Pemberantasan Korupsi secara bertentangan dengan
Undang-Undang ini atau dengan hukum yang berlaku, orang yang
bersangkutan berhak untuk mengajukan gugatan rehabilitasi
dan/atau kompensasi”
Disamping itu terdapat beberapa pokok
penting mekanisme pemberian kompensasi Tradition of Excellence
menurut PP Nomor 44 Tahun 2008,
Pasal 2 :
• Korban pelanggaran hak asasi manusia yang berat berhak
memperoleh Kompensasi.
• Permohonan untuk memperoleh Kompensasi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diajukan oleh Korban, Keluarga, atau kuasanya dengan
surat kuasa khusus.
• Permohonan untuk memperoleh Kompensasi sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia di atas
kertas bermeterai cukup kepada pengadilan melalui LPSK.
Faktor-faktor yang menghambat dalam
Tradition of Excellence
proses penanganan kompensasi.
Dalam proses persoalan implementasi yang menghambat, yaitu
kemauan melaksanakan putusan pengadilan.
Karena selama ini putusan pengadilan masih sering tak diindahkan,
sekalipun sudah ada penetapan eksekusi dalam putusan pengadilan.
Problem lain adalah waktu permintaan kompensasi, dari segi waktu
tidak mudah untuk mendapatkan kompensasi
LANJUTAN →→ Tradition of Excellence

• Dalam proses persoalan implementasi yang menghambat, yaitu


kemauan melaksanakan putusan pengadilan.

• Karena selama ini putusan pengadilan masih sering tak diindahkan,


sekalipun sudah ada penetapan eksekusi dalam putusan pengadilan.
Problem lain adalah waktu permintaan kompensasi, dari segi waktu
tidak mudah untuk mendapatkan kompensasi
CONTOH KASUS Tradition of Excellence

Bantuan kesehatan yang diakomodir dalam pasal 6 UU No. 13 Tahun


2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban. Kalau pengobatan medis
diberikan setelah putusan pengadilan, aturan itu justru kurang
bermanfaat. Seharusnya pemberian kompensasi kepada korban tidak
tergantung sepenuhnya pada ada tidaknya pemidanaan.
menurut peneliti ELSAM, Wahyu Wagiman
Tradition of Excellence

SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai