• Lelaki 22 tahun demam 1 minggu cenderung tinggi di sore hari, ada pusing nyeri
perut, mual dan muntah.
ANAMNESIS
• Keluhan utama :
o Keluhan demam sudah 1 minggu.
o Demam berlangsung sepanjang hari dan memburuk menjelang sore hari
• Keluhan tambahan :
o pusing, nyeri perut, mual, dan muntah
o Belum BAB sejak 4 hari yang lalu
o Tidak ada batuk dan pilek
o Os sering makan di tempat yang kurang bersih
PEMERIKSAAN FISIK
• Demam Berdarah Dengue : nyeri kepala, demam. Demam naik turun tidak teratur. Hb
↓, trombosit ↓ (pendaharan), limofistosis, Ht 20%<
• Leptospirosis : nyeri tiba-tiba di kepala bagian frontal. Ditemukan fotofobia
• Malaria : demam intermitten, Trias Malaria
WORKING DIAGNOSIS
• Menguji sampel tinja atau darah -> memastikan keberadaan bakteri Salmonella sp
• Membiakkan darah pada hari 14 yang pertama dari penyakit.
• Tes widal mulai positif pada hari ke 10, titer meningkat sampai berakhirnya penyakit.
• Pengulangan tes widal selang 2 hari -> peningkatan progresif dari titer aglutinin ->
diatas 1:200 -> diagnosis positif infeksi aktif demam tifoid
WORKING DIAGNOSIS
• Gambaran darah -> ada lakopeni polimorfonuklear dengan limfositosis yang relatif
pada hari ke 10 dari demam -> demam tifoid menjadi jelas
• Terjadi lekositosis polimorfonuklear -> infeksi sekunder bakteri di dalam lesi usus
GEJALA KLINIS
• Minggu ketiga
Suhu tubuh turun dan normal kembali di akhir minggu. Bila keadaan membaik gejala
berkurang, temperatur turun. Terjadi komplikasi perdarahan dan perforasi. Kalau
memburuk toksemia memberat.
• Minggu ke-empat
• Stadium penyembuhan (pneumonia lobar atau tromboflebitis vena femoralis)
ETIOLOGI
• Umumnya prognosis pada anak baik asal penderita cepat berobat, mortalitas pada
penderita dirawat = 6%.
• Prognosis menjadi kurang baik atau buruk bila terdapat gejala klinis yang sangat
berat, seperti :
• 1. Panas tinggi (hiperpireksia) atau febris kontinyu.
• 2. Kesadaran menurun sekali yaitu sopor, komas atau delirium
• 3. Terdapat komplikasi yang berat (dehidrasi dan asidosis, peritonitis,
bronkopneumonia dll).
• 4. Keadaan gizi penderita yang buruk (malnutrisi energi protein).
PENATALAKSANAAN
• Non faramako
Dilakukan tanpa obat-obatan
Bed rest dan perawatan professional
Diet bubur saring, bubur kasar, nasi. (mengistirahatkan usus)
PENATALAKSANAAN
• Farmako
• Kloramfenikol (tidak boleh pada wanita hamil)
• Tiamfenikol
• Ko-trimoksazol (Kombinasi Trimetoprim dan Sulfametoksazol)
• Ampislin dan Amoksisilin
• Sefalosporin generasi ketiga
• Fluorokinolon
• Azitromisin
PENCEGAHAN
• Identifikasi dan eradikasi Salmonella typhi pada demam tifoid maupun karier
• Pencegahan transmisi langsung dari pasien terinfeksi
• Proteksi pada orang yang beresiko ( menjaga kebersihan makanan, pengecekan
kebersihan lingkungan secara rutin, penyuluhan kepada masyarakat)
KESIMPULAN
• Demam tifoid adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri salmonella tyhphii,
bakteri ini banyak berada di makanan yang kurang higenis. Ciri-ciri penyakit ini
salah satunya yang paling khas adalah demam tinggi pada sore hari, dan buang air
besar yang tidak normal. Jadi, dengan ini kesimpulannya adalah os pada scenario ini
menderita tifoid dan dapat diobati sampai sembuh.