Anda di halaman 1dari 12

TEKNIK PELAKSANAAN BANGUNAN

“TAHAPAN PEMBUATAN JALAN DAN


PENGASPALAN”

ROMI JAYA (1410…..37)


“TAHAPAN PEMBUATAN JALAN DAN
PENGASPALAN”

1. Pekernaan pemetaan
2. Pekerjaan Clearing & Grubbing (Pembersihan badan
Jalan dari Pohon dan Sampa)
3. Pekerjaan Stripping (Pembentukan Badan Jalan)
4. Pekerjaan Sub Grade (Pemadatan Tanah)
5. Pekerjaan Sub Base Course (Lapisan Pondasi Bawah)
6. Pekerjaan Base Course (Pondasi Atas)
7. Pekerjaan Hot Mix Binder Coarsa atau Lapisan Atas ATB
8. Pekerjaan Surface Course (Lapisan Permukaan)
9. Pekerjaan Finishing
10. Pekerjaan Marka Jalan
1. Pekernaan pemetaan

a. Pengukuran untuk perencanaan jalan baru


b. Pengukuran jalan lama
2. Pekerjaan Clearing & Grubbing
(Pembersihan badan Jalan dari Pohon dan
Sampah)
Sebelum badan Jalan di bentuk lahan perlu
dibersihkan dahulu dari sampah dan pepohonan agar
tidak jadi masalah di kemudian hari. Yang dimaksud
dengan clearing and grubbing adalah pekerjaan
pembersihan dan pembongkaran tanah dari pangkal
atau tunggul batang pohon, gelondongan kayu,
belukar dan tanaman lain serta bahan-bahan non
organi yang berupa pagar, bangunan, fondasi, puing
dan kotoran lainnya sesuai dengan yang ditetapkan
dalam gambar kerja atau dalam batas wilayah garis
sepadan daerah atau lokasi pekerjaan.
3. Pekerjaan Stripping (Pembentukan
Badan Jalan)
Pekerjaan ini juga dinamakan pekerjaan
galian dan timbunan.Pekerjaan galian adalah
pekerjaan pemotongan tanah dengan tujuan
untuk memperoleh bentuk elevasi permukaan
sesuai gambar yang di rencanakan,untuk
mengetahui elevasi jalan perlu menggunakan
alat ukur theodolit, lengkapnya pekerjaan
stripping dilakukan agar bentuk badan jalan
,tinggi dan belokannya sesuai apa yang
direncanakan.
4. Pekerjaan Sub Grade (Pemadatan
Tanah)

Setelah badan jalan terbentuk maka tanah perlu


dipadatkan inilah yang dinamakan pekerjaan sub
grade. Sub grade adalah tanah dasar dibagian
bawah lapisan perkerasan jalan lapisan ini bisa
berupa tanah asli yang di padatkan jika tanah
aslinya baik,atau tanah urugan yang di
datangkan dari tempat lain lalu dipadatkan,atau
tanah yang di stabilkan dengan semen atau
kapur,yang terpenting adalah tanah harus bebas
dari sampah dan rumput. Untuk pemadatannya
menggunakan alat buldozer dan vibrator roller.
5. Pekerjaan Sub Base Course (Lapisan
Pondasi Bawah)

Setelah lapisan sub grade memenuhi


standar kepadatan pekerjaan selanjutnya
adalah penghamparan material pondasi
bawah berupa batu kali/batu limstone
menggunakan alat transportasi dump
truck kemudian diratakan dan di
padatkan dengan menggunakan alat
tandem roller, untuk ketebalan lapis
pondasi Sub base course biasanya 30 cm.
6. Pekerjaan Base Course (Pondasi Atas)

Penghamparan material pondasi atas berupa


sirdam sama menggunakan dump truck dan
diratakan lagi dengan tandem roller, lapisan
ini di buat untuk menyempurnakaan daya
dukung beban juga sebagai bantalan
terhadap lapis permukaan.
7. Pekerjaan Hot Mix Binder Coarsa atau
Lapisan Atas ATB

Setelah di cor dengan prime coat kemudian


dilakukan pelapisan atas menggunakan
material asphalt jenis ATB (Asphalt Treated
Base) atau AC-BC dan pelapisannya
menggunakan mesin finisher lalu di padatkan
menggunakan mesin TR. Dan sebelum di
hampar lapisan permukaan perlu di cor tack
coat (lem perekat antara ATB dengan asphalt
hot mix)dan pembersihan debu dengan air
compressor.
8. Pekerjaan Surface Course (Lapisan
Permukaan)

Pekerjaan selanjutnya setelah dicor tack


coat adalah penghamparan lapisan
permukaan menggunakan asphalt hot mix
penghamparannya sama menggunakan
mesin finisher lalu dipadatkan
mengunakan tandem roller.
9. Pekerjaan Finishing
10. Pekerjaan Marka Jalan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai