Anda di halaman 1dari 12

INTERVENSI

HDR. RENDAH
SITUASIONAL

Ulfi Saputri Muhammad Rizal


Muhammad Arifin
Eliya Rafika
Panji Agung
Sartika Handayani G
Indra
Elgy
MASALAH KEPERAWATAN

1. Harga diri rendah situasional


2. Ketidakefektifan koping
3. Isolasi Sosial
4. Perubahan persepsi sensori
5. Resiko perilaku kekerasan
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
1 Harga diri Tujuan umum : 1. Bina hubungan terapeutik. 1. Membina hubungan
rendah - Klien dapat meningkatkan harga dirinya saling percaya.
Tujuan khusus: 2. Diskusikan kemampuan dan aspek 2. Klien dapat
a. Klien mampu membina hubungan saling positif yang masih dimiliki klien. mengidentifikasi
percaya kemampuan yang
b. Klien dapat mengidentifikasi 3. Berikan kesempatan untuk dimiliki.
kemampuan yang dimiliki mencoba kegiatan yang telah di 3. Memberikan
c. Klien dapat merancang kegiatan sesuai rencanakan. kesempatan kepada
dengan kemampuan yang dimiliki klien mandiri dapat
d. Klien dapat melakukan kegiatan. meningkatkan
motivasi dan harga
Kriteria hasil: diri klien.
Setelah 2 X 24 jam interaksi pasien dapat 4. Setiap bertemu klien hindari 4. Menghindari
menunjukan penilaian agresif. penurunan harga diri
- ekspresi wajah bersahabat,menunjukan klien.
rasa senang dan mampu berjabat tangan. 5. Berikan pujian atas keberhasilan 5. Meningkatkan harapan
- Pasien dapat menyebutkan kemampuan klien. dan meningkatkan
yang dimiliki rasa percaya diri klien.
- Klien mampu melakukan kegiatan sesuai 6. Untuk mengetahui
dengan kemampuan yang dimiliki 6. Diskusikan kemungkinan perkembangan dan
pelaksanaan kegiatan setelah keaktifan klien dengan
pasien pulang keluarga.
2. Ketidakefekti TU: 1. Lakukan pendekatan yang 1. Menumbuhkan rasa saling
fan koping Klien dapat meningkatkan hangat, menerima klien percaya.
ketidakefektifan koping apa adanya dan bersifat 2. membantu mengatasi
TUK: empati. meningkatnya stimulus.
a. Klien dapat membina 2. ajarkan pasien untuk 3. agar pasien dapat membina
hubungan saling percaya mengendalikan emosi. terus rasa percaya terhadap
dengan perawat 3. Sediakan waktu untuk perawat.
b. Klien dapat mengendalikan berdiskusi dan bina 4. pujian dapat meningkatkan
dan mengekspresikan hubungan suportif. HDR klien
emosinya. 4. Beri waktu klien 5. Memberikan kenyamanan
c. Klien dapat meyakini tentang merespon pujian pada klien dan
manfaat mekanisme koping 5. Tunjukan respon meningkatkan HDR klien.
d. Klien dapat melakukan emosional dan terima
kegiatan yang menarik dan klien apa adanya.
aktivitas yang terjadwal 6. Gunakan teknik 6. untuk membina hubungan
KH: terapeutik saling percaya
Setelah 1 X 24 jam klien dapat 7. Bantu klien 7. ekspresi perasaan sebagai
membina hubungan saling mengekspresikan cermin perasaan hati yang
percaya, dapat mengenali dapan perasaannya di miliki oleh klien.
mengekspresikan emosi, dan 8. Diskusikan masalah yang 8. memudahkan membuat
dapat melakukan kegiatan yang di hadari klien rencana untuk mengatasi
terjadwal. masalah klien
9.Bantu meningkatkan pemikiran yang 9. membantu meningkatkan
positif. pengendalian diri, tingkah laku
dan perubahan harga diri.
10. Beri umpan balik tentang perilaku 10. umpan balik mendorong
stressor dan sumber koping semangat untuk menggunakan
prilaku - prilaku yang faat di
terima.
11. Kuatkan ide bahwa kesehatan fisik 11. Meningkatkan kesehatan
berhubungan dengan kesehatan klien.
emosional.

12. Beri klien aktivitas yang produktif. 12. Meningkatkan hdr klien.

13.Beri latihan fisik sesuai bakatnya. 13. mengembalikan energi


semangat pasien.
14. Bersama klien buat jadwal 14. contoh peran yg dilihat klien
aktivitas yang dapat di lakukan sehari akan memotivasi klien untuk
– hari. melaksanakan kegiatan.

15. Libatkan keluarga dan system 15. keluarga merupakan support


pendukung lainnya. sistem yg baik untuk mendukung
penyembuhan klien
3 Isolasi sosial TU: Klien dapat berhubungan dengan 1. Bina hubungan saling percaya 1. Hubungan saling percaya
orang lain secara optimal. dengan mengungkapkan prinsip merupakan dasar untuk
TUK: komunikasi therapeutic. kelancaran hubungan
1. Klien dapat membina hubungan saling interaksi selanjutnya.
percaya. 2. Diskusikan kemampuan dan 2. Mendiskusikan tingkat
2. Klien dapat mengidentifikasi aspek positif yang dimiliki klien. kemampuan klien seperti
kemampuan dan aspek positif yang menilai realitas, control diri
dimiliki atau integritas ego
3. Klien dapat menilai kemampuan yang diperlukan sebagai dasar
digunakan. asuhan keperawatannya.
4. Klien dapat merencanakan kegiatan 3. Setiap bertemu hindarkan dari 3. Reinforcement positif akan
dengan kemampuan yang dimiliki. memberi nilai negatif. meningkatkan harga diri
5. Klien dapat melaksanakan kegiatan klien.
yang boleh dilakukan 4. Usahakan memberin pujian 4. Pujian yang realistic tidak
6. Klien dapat memanfaatkan system yang realistic. menyebabkan klien
pendukung yang ada di keluarga. melakukan kegiatan hanya
karena ingin mendapatkan
pujian.
5. Diskusikan dengan klien 5. Keterbukaan dan
kemampuan yang masih dapat pengertian tentang
dilakukan dalam sakit. kemampuan yang dimiliki
adalah prasarat untuk
berubah.
KH: setelah 2X 24 jam klien 6. Diskusikan kemampuan yang masih 6. Pengertian tentang kemampuan yang
dapat : dapat dilanjutkan penggunaannya. masih dimiliki klien memotivasi untuk
tetap mempertahankan penggunaannya.
1. menunjukan tanda – tanda 7. Rencanakan bersama klien aktifitas 7. Membentuk individu yang
percaya kepada atau yang dapat dilakukan setiap hari sesuai bertanggung jawab terhadap dirinya
terhadap perawat ( wajah dengan kemampuan. sendiri.
berseri, mau berkenalan, ada 8. Beri contoh pelaksanaan kegiatan 8. Contoh perilaku yang dilihat klien
kontak mata,dll). yang boleh dilakukan klien. akan memotivasi klien untuk
2. Klien mampu melaksanakan kegiatan.
mengidentifikasi kemampuan 9. Beri kesempatan pada klien untuk 9. Memberikan kesempatan kepada
dan aspek positif yang mencoba kegiatan yang telah klien mandiri dapat meningkatkan
dimiliki. direncanakan. motivasi dan harga diri klien.
3. Klien menilai kemampuan 10. Beri pujian atas keberhasilan klien. 10. Reinforcement positif dapat
yang dapat digunakan. meningkatkan harga diri klien.
4. Klien membuat rencana 11. Beri penkes pada keluarga tentang 11. Mendorong keluarga untuk mampu
kegiatan harian. cara merawat klien dengan harga diri merawat klien mandiri di rumah.
5. Klien melakukan kegiatan rendah.
sesuai kemampuannya. 12. Bantu keluarga memberikan 12. Support system keluarga akan
6. Klien memanfaatkan system dukungan selama klien dirawat. sangat mempengaruhi dalam
pendukung yang ada di mempercepat proses penyembuhan
keluarga. klien.
13. Bantu keluarga menyiapkan 13. Meningkatkan peran serta keluarga
lingkungan rumah. dalam merawat klien di rumah.
4. Perubahan TU: klien dapat mengontrol 1. Bina hubungan saling 1. Hubungan saling percaya
persepsi halusinasi percaya dengan merupakan dasar untuk
sensori TUK: mengungkapkan prinsip kelancaran hubungan interaksi
1. Klien dapat membina hubungan komunikasi terapeutik selanjutnya.
saling percaya 2. Meningkatkan hdr klien.
2. Klien dapat mengenal halusinasi 3. Mengenal halusinasi
3. Klien dapat mengontrol 2. Tunjukan sikap empati memungkinkan klien untuk
halusinasi dan beri klien menghindarkan faktor pencetus
4. Klien memilih cara mengatasi perhatian. timbulnya halusinasi
seperti yang telah di diskusikan 3. Observasi tingkah laku 4. Mengenal perilaku pada saat
5. Klien dapat dukungan dari klien terhadap halusinasi timbul memudahkan
keluarga dalam mengontrol halusinasi perawat dalam melakukan
halusinasi 4. Bantu klien mengenal intervensi
6. Klien dapat memanfaatkan halusinasi 5. Dengan mengetahui waktu, isi,
obat dengan baik. 5. Identifikasi bersama dan frekuensi munculnya
KH: klien cara tindakan halusinasi mempermudah
1. Ekspresi wajah bersahabat dan yang dilakukan jika tindakan keperawatan klien yang
ada kontak mata terjadi halusinasi. akan dilakukan perawat.
2. Mau berjabat tangan, menyebut 6. Diskusikan manfaat 6. Upaya untuk memutuskan siklus
nama, dan menjawab salam yang dilakukan jika halusinasi sehingga halusinasi
terjadi halusinasi. tidak berlanjut.
13. Identifikasi bersama klien cara 13. Untuk menghindari
3. Klien dapat tindakan yang dilakukan jika terjadi halusinasi.
membedakan yang nyata halusinasi.
dan tidak nyata 14. beri pujian kepada klien. 14. Reinforcement positif akan
meningkatkan harga diri klien.
4. Klien dapat
menyebutkan waktu, isi, 15. Bantu klien melatih cara 15. Memotivasi dapat
dan frekuensi halusinasi. memutus halusinasi. meningkatkan keinginan klien
untuk mencoba memilih salah
5. Klien dapat satu cara untuk
menyebutkan tindakan mengendalikan halusinasi dan
yang dilakukan untuk dapat meningkatkan harga diri
mengontrol halusinasi. klien.

6. Keluarga dapat 16. Anjurkan klien memberi tahu 16. Untuk mendapatkan
menyebutkan keluarga jika mengalami halusinasi. bantuan keluarga dalam
pengertian,tanda dan mengontrol halusinasinya.
tindakan untuk 17. Diskusikan dengan keluarga pada 17. Untuk mengetahui
mengendalikan halusinasi. saat bekunjung tentang gejala pengetahuan keluarga tentang
halusinasi. halusinasi dan cara
7. Klien dapat mengatasinya.
menginformasikan manfaat
dan efek samping obat.
18. Beritahu cara merawat 18. Untuk mengetahui
halusinasi dirumah pengetahuan keluarga tentang
halusinasi dan menambah
pengetahuan keluarga dan cara
merawat anggota keluarga yang
mempunyai masalah halusinasi.

19. Diskusikan dengan klien, 19. Dengan menyebutkan dosis,


keluarga tentang dosis, frekuensi frekuensi dan manfaat obat
dan manfaat obat. diharapkan klien melaksanakan
program pengobatan.

20.Anjurkan klien minta obat 20. Menilai kemampuan klien


sendiri kepada perawat dan dalam pengobatannya sendiri.
merasakan manfaatnya.

21. Anjurkan klien berbicara pada 21. Dengan mengetahui efek


Dokter tentang manfaat, efek samping klien akan tahu apa yang
samping obat harus dilakukan setelah minum
obat.

22. Bantu klien minum obat. 22. Dengan mengetahui prinsip


penggunaan obat, maka
kemandirian klien untuk
pengobatan dapat ditingkatkan
secara bertahap.
5 Resiko TU: klien dapat mengontrol 1. Bina hubungan saling 1. hubungan saling percaya
perilaku atau mencegah perilaku percaya memungkinkan terbuka pada
kekerasan kekerasan baik secara fisik, perawat dan sebagai dasar untuk
social, verbal dan spiritual intervensi selanjutnya.
TUK: 2. Bantu klien 2. informasi dari klien pernting bagi
a. Bina hubungan saling mengungkapkan perasaan. perawat untuk membantu klien
percaya dalam menyelesaikan masalah yang
b. Klien dapat konstruktif.
mengidentifikasi tanda – 3. Bantu klien untuk 3. mengetahui perilaku yang
tanda perilaku kekerasan mengungkapkan tanda dilakukan klien sehingga
c. Klien dapat mengontrol perilaku kekerasan memudahkan untuk intervensi.
perilaku kekerasan 4. Diskusikan dengan klien 4. mencari metode kopping yang
keuntungan dan kerugian tepat dan konstruktif.
perilaku kekerasan
5. Diskusikan bersama klien 5. memotivasi klien dalam
cara mengontrol perilaku mendemonstasikan cara
kekerasan mengontrol perilaku kekerasan.
6. Anjurkan klien 6. mengetahui kemajuan klien selama
mempraktekan latihan. di intervensi

Anda mungkin juga menyukai