Anda di halaman 1dari 35

Kelompok 2

Laki-laki (42tahun)

 K.U : Gusi di gigi belakang bawah kiri bengkak, terasa goyang


dan sering berdarah
 R. Dental : Gigi 36 ditambal amalgam 5 th yll, ekstraksi gigi
37 karena keropos dan sisa akar 3 th yll.
 R.kesehatan : penyakit sistemik (-)
 R. Kebiasaan : Merokok (-)
 R. Keluarga : TAK
 EO :TAK
 IO :
◦ Gingiva :
 Bentuk  oedem seluruh regio , menandakan inflamasi
 Warna  merah gelap , menandakan inflamasi
 Konsistensi  lunak, menandakan inflamasi
 Permukaan  licin, oedem karena inflamasi
 Stippling (-)  inflamasi
 Pitting test (+)  oedem
 Resesi : -
 Poket dalam pada gigi 35, 36, 38

Gigi 36
 Tes EPT (-) gigi non vital
 BOP (+)inflamasi
 Eksudat sulkus (+)  inflamasi
 Supurasi (+) Abses
 Perkusi (+/-)
 Tekan (-)
 Probing bukal 585 , lingual 535
 Mobility grade 2  Periodontitis
Radiografi:
- Resoprsi charter gigi 36 dan
resorpsi vertikal mesial 38
- Keterlibatan furkasi 36 hingga
setengah akar
- Pelebaran ruang periodontal
35 dan 36
- Radiolusen pada apikal gigi
36
- Radiopak pada distal mahkota
gigi 35 dan mesial 36
- Radiolusen dibawah tambalan
hingga mencapai pulpa gigi 36
1.bagaimana dari vaskularisasi jaringan periodontal,perlekatan
dari jaringan periodontal, jalur komunikasi jaringan pulpa dan
jaringan periodontal ?
 Sumber utama pasok darah ke jaringan periodontal
di RA dan RB adalah A. maksilaris yang merupakan
cabang dari A. carotis externa.
 RA: di pasok oleh A. alveolaris superior dan A.
infraorbitalis yang kemudian bercabang menjadi A.
alveolaris superior median dan A. alveolaris superior
anterior.
 RB: darah dipasok oleh A. alveolaris inferior.
 Sebelum masuk ke soket gigi, A. alveolaris superior dan
inferior bercabang menjadi A. intraseptalis yang memasok
darah ke septum interdental. Lalu setelah masuk ke soket gigi
dan sebelum masuk ke pulpa, A. alveolaris superior dan
inferior bercabang lagi untuk memasok bagian ligament
periodontal.
 A. intraseptalis beranastomosis di dalam jaringan periodontal
hingga membentuk anyaman mengelilingi gigi.
 Pasok darah ke gingiva berasal dari A. supraperiosteum yang
merupakan cabang dari A. sublingualis, A. mentalis, A.
bukalis, A. fasialis, A. palatinus mayor, A. infraorbitalis dan A.
alveolaris superior posterior.
 Gingiva  terdiri dari bagian ligament periodontal.
 Ligamen periodontal  bundle serat pembentuk ligament
periodontal yang keluar dari sementum dan tulang alveolar
 Sementum  terdiri dari:
- Sementum aseluler, afibrilar.
- Sementum aseluler, serabut ekstrinsik.
- Sementum seluler serabut bercampur.
- Sementum seluler, serabut ekstrinsik.
 Secara garis besar, terdapat 2 jalur penghubung antara pulpa
dan jaringan periodontal, yakni:
1. Anatomis.
2. Non-anatomis.
a. Foramen apical  penghubung langsung antara jaringan pulpa dan
periodontal. Produk inflamasi dapat mengakibatkan nekrosis pulpa
bila bakteri plak telah mencapai foramen apical hingga mengganggu
suplay darah ke pulpa. Sebaliknya bila pulpa mengalami nekrosis,
iritan juga dapat mencapai periodontium melalui foramen apical.
b. Kanal lateral  saluran akar yang menghubungkan saluran akar
utama dengan ligament periodontal. Sebagian besar ditemukan di
aera apical dan furkasi.
c. Tubulus dentin  pertukaran mikroorganisme antara pulpa dan
jaringan periodontal juga dapat terjadi melalui tubulus dentin yang
terekspose ke lingkungan eksternal akibat hilangnya lapisan
sementum. Ditandai dengan hipersensitif dentin.
 Sering ditemukan pada perforasi saluran akar iatrogenic
dan fraktur akar vertical.
 Infeksi Pulpa Primer
 Infeksi Periodontal Primer
 Infeksi Pulpa dan periodontal yang menyebabkan Lesi endo
perio independen yang simultan
 Infeksi Pulpa dan periodontal primer yang menyebabkan lesi
endo perio gabungan
A. Infeksi pulpa primer
B. Infeksi periodontal primer
C. Infeksi pulpa dan periodontal primer yang menyebabkan lesi endo – perio independen
yang simultan
D. Infeksi pulpa dan periodontal primer yang menyebabkan lesi endo-perio gabungan
2. Apa etiologi,faktor resiko,dan faktor predisposisi pada
kasus?
 Etiologi
Inisial : Bakteri plak

 Faktor predisposisi
Tambalan yang tidak adekuat
Impaksi makanan
Missing teeth
3. Apa diagnosis dan diagnosis banding dari kasus dilihat dari
tanda dan gejala?
Diagnosis:
Abses periodontal dan lesi endo perio independen.
Karena absesnya diakibatkan oleh 2 jalur:
1. Endo: ada karies, pulpa nekrotik
2. Perio: ada poket, ada resorpsi tulang, ada plak

Diagnosis banding:
Abses periapikal
 Tanda dan gelaja yang dirasakan pasien
◦ Pulpal infection
 Pulpitis reversible: Rasa nyeri tajam dan cepat, dan sensitif akibat stimulasi
yaitu perubahan temperatur, tekanan, dan gigitan
 Pulpitis irreversible: nyeri yang spontan dan nyeri berdenyut, lama, dan
sensitif.
 Nekrosis pulpa: asymtomatik
 Adanya lesi periapikal
 Palpasi (+), perkusi (+), EPT (-), probbing normal.
◦ Periodontal infection:
 Oedem, kemerahan gingiva
 Mobility gigi
 Adanya supurative
 Coronal Integrity
◦ Pulpal infection
 Terjadi kerusakan integritas mahkota yaitu adanya karies, failing
restoration, extensive restoration, dan ada cracks yang meluas ke pulpa
◦ Periodontal infection
 Umunya tidak ada defect pada koronal, namun dapat juga terjadi pada gigi
dengan coronal defect.
◦ Lesi gabunagn endo-perio
 Terjadi periodontal infeksi dengan kerusakan koronal yang luas.
 Untuk menentukan lesi primer diperlukan pemeriksaan radiografi yang
cermat.
 Radiographic appearance: dilihat dari integritas koronal,
ketinggian dan bentuk puncak tulang alveolar, tulang
trabekula, integritas laminadura, evalusi obturasi saluran akar.
◦ Pulpa infection:
 Radiolusen/radiopak pada coronal gigi
 Lesi di periapikal (radiolusen)
 Integritas laminadura menebal/putus
◦ Periodontal infection:
 Hilangnya puncak tulang alveolar dari daerah servikal gigi ke arah apikal.
 Radiolusen pada lateral dan atau apikal gigi
 Integritas laminadura terputus pada apikal dan atau lateral gigi
 Vitalitas Pulpa: dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan
test thermal dan EPT
◦ Primary Pulpa infeksi
 Apabila terjadi pulpitis irreversible: nyeri pada test thermal
 Nekrosis pulpa: Vitalitas pulpa (-)
◦ Primary Periodontal infeksi
 Vitalitas pulpa (+)
◦ Kombinasi endo-perio
 Vitalitas pulpa (-)
5. Bagaimana Rencana Perawatan Pada Kasus?
Emergency Phase
◦ drainase abses

Non surgical Phase


◦ OHI
◦ Scalling dan Root Planning
◦ Spinting gigi 36
◦ RCT 36
◦ Ekstraksi 38
Surgical Phase
◦ Kuretase

Restorative Phase
◦ Restorasi gigi 35 dan 36
◦ Protesa gigi 37
Maintenance Phase
◦ recalling 3 bulan sekali dalam satu tahun
◦ recalling pasien setelah 1 tahun:
 kategori A: apabila hasil perawatan dapat dipertahankan maka setelah 1
tahun recalling menjadi 6-12bulan sekali dalam setahun
 kategori B: apabila hasil perawatan terpelihara baik namun kondisi OH
buruk, adanya enyakit sistemik, maalah oklsi, dalam perawatan orthodontik,
dll maka recalling menjadi 3-4bulan sekali dalam setahun
 kategori C: hasil perawatan tidak terpelihara dengan baik, recalling menjadi
1-3bulan sekali dama setahun.
6. Bagaimana prognosis dan komplikasi pada kasus ?
Prognosis Komplikasi
Questionable, karena pada - Tooth loss
gigi 46: - Mobility semakin parah
- LoA > 50% - LoA >>>
- Furkasi kelas III
- Mobility kelas II
7. KIE dan BHP?
Komunikasi Informasi Edukasi
 Anamnesis
 Diagnosis • Rencana Perawatan • Oral Health
 Komunikasi efektif
drg-pasien
• Informed consent Instruction

• Prognosis dan
komplikasi

• Dampak
Periodontitis
 Medical Indication
Beneficence —> pemeriksaan untuk menentukan diagnosis, RP sesuai
Golden Rule Principle
Non Maleficence —> melakukan perawatan sesuai kompetensi

 Patient Preference
Autonomi —> melakukan perawatan sesuai persetujuan pasien, melakukan
informed consent, komunikasi efektif

 Quality of Life
Mengembalikan fungsi stogmatognati
Alternatif perawatan

 Contextual Feature
Justice —> edukasi, hak sama

Anda mungkin juga menyukai