Pain severity in renal colic: a retrospective evaluation of

initial
visits in patients at a medical center

DISAJIKAN OLEH
Y U S U F H A R PA N , S . K E D

PEMBIMBING
D R . D H A R M A Y O G A R A . S P. B
LATAR BELAKANG:

ADANYA BATU PADA ORGAN URINARIA SERING

TERJADI DALAM PRAKTISI UROLOGI. KEBANYAKAN

PASIEN KOLIK GINJAL HADIR DENGAN NYERI

PINGGANG SEHINGGA MENCARI PENGOBATAN MEDIS

SEGERA. PENELITIAN INI BERTUJUAN UNTUK

MENGETAHUI KORELASI ANTARA PARAMETER KLINIS

DAN PERSEPSI NYERI.

METODE:

171 PASIEN DENGAN KELUHAN AWAL KOLIK GINJAL

KARENA BATU URETER DITELITI DARI JANUARI 2010

SAMPAI NOVEMBER 2012. SKALA ANALOG VISUAL (VAS)

DIGUNAKAN UNTUK MENILAI INTENSITAS NYERI.

MENILAI HUBUNGAN ANTARA DATA KLINIS DAN

KEPARAHAN SEPERTI KARAKTERISTIK DEMOGRAFI,

MISALNYA JENIS KELAMIN, USIA, DAN INDEKS MASSA

TUBUH (BMI).

MENGGUNAKAN KORELASI SPEARMAN MODEL

DIOLAH DGN SPSS

 Hasil

 Keadaaan klinis
 32 % (55)nyeri berulang
 67% (116)nyeri pertama
kali muncul
 Skala VAS
 4 % nyeri ringan
 26% nyeri sedang
 70 % nyeri berat

 Letak batu
 56% dibawah
 5,3 % ditengah
 38,6 % diatas
 pembahasan

 Tidak ditemukan korelasi parameter jenis kelamin,lokasi

batu,dan hidronefrosis.
 Ukuran batu dan BMI adalah berkolerasi.
 Batu dengan ukuran >5 mm sering membuat rasa sakit.
 Skor Vas hanya menjadi subjektif utk memprediksi ukuran
batu.
 lanjutan

 Penelitian ini tidak membahas etiologi dari kolik

ginjal.
 Pendekatan utk mengobati kolik ginal berbeda di
setiap negara.
 Kesimpulan

 VAS adalah pendekatan yang efektif untuk

mengevaluasi pasien dengan nyeri kolik. Sebuah
BMI yang lebih rendah dan batu lebih kecil ureter
(<5 mm) cenderung menyebabkan lebih banyak
sakit parah.
terimakasih