ISA 240.15
ISA 315 mewajibkan diskusi di antara anggota tim penugasan dan
keputusan partner (yang memimpin) penugasan mengenai hal-hal yang
harus dikomunikasikan kepada anggota anggota tim yang tidak terlibat
dalam diskusi. Diskusi ini harus memberi penekanan mengenai bagaimana
dan di mana laporan keuangan entitas rentan terhadap salah saji yang
material karena kecurangan, termasuk bagaimana kecurangan bisa terjadi.
Diskusi ini harus dilakukan, dengan mengenyampingkan pendapatan
anggota tim tentang kejujuran dan integritas manajemen dan TCWG
(Those Charged With Governance)
ISA 240.44
Auditor wajib memasukkan hal-hal berikut dalam dokumentasi audit
mengenai pemahaman auditor, mengenai entitas dan lingkungannya, dan
penilaian mengenai risiko salah saji yang material sebagaimana diharuskan
ISA 315.
• Keputusan penting yang diambil dalam diskusi diantara anggota tim
penugasan mengenai kerentanan laporan keuangan entitas terhadap
salah saji yang material karena kecurangan
•Salah saji yang material karena kecurangan, yang diidentifikasi dan
dinilai, pada tingkat laporan keuangan dan tingkat asersi.
ISA 315.10
Partner (yang memimpin) penugasan dan anggota kunci tim penugasan
wajib membahas kerentanan laporan keuangan entitas terhadap salah saji
yang material, dan penerapan FRF yang berlaku terhadap fakta dan situasi
entitas. Partner (yang memimpin) penugasan wajib menentukan hal-hal
yang harus dikomunikasikan kepada anggota tim yang tidak terlibat dalam
diskusi.
Manfaat komunikasi berkelanjutan di antara anggota tim, bagi:
Produktivitas audit
• Setiap anggota tim akan dan dapat memahami entitas yang diaudit, FRF
yang digunakan, apa peran masing-masing anggota dalam audit tersebut ,
dan ekspektasi mengenai bagaimana dan kapan pekerjaan akan
dilaksanakan.
• Potensi untuk audit berlebihan atau sebaliknya dapat ditekan secara
signifikan.
Efektivitas audit
• Staf mendapat insights mengenai klien dan ekspektasi mengenai audit
yang akan dilaksanakan, langsung dari partner penugasan dan anggota
inti/kunci dalam tim audit.
• Diskusi diantara anggota tim audit, mengenai kerentanan laporan
keuangan entitas terhadap salah saji yang material akan membantu
penanganan risiko bisnis dan risiko kecurangan.
• Pengambilan keputusan yang lebih baik mengenai sifat, waktu
pelaksanaan, dan luasnya penilaian risiko dan prosedur audit selanjutnya.
• Komunikasi secara terbuka memungkinkan reaksi yang cepat-tanggap
terhadap informasi baru mengenai hal-hal seperti transaksi dan peristiwa
luar biasa, hubungan pihak berelasi, dan masalah pelaporan.
Pengembangan Staf
• Best Practies (praktik-praktik terbaik) dalam auditing dapat dibagi dan
terbagi antara partner dan staf.
• Staf terdorong untuk bertanya dan mempertimbangkan kembali
efektivitas tanggapan terhadap risiko yang dinilai dalam audit tahun lalu.
Entitas
Sejarah &tujuan bisnis.
Budaya perusahaan/korporasi.
Perubahan dalam kegiatan/oprasi bisnis,personalia/sistem.
Penetapan FRF yang berlaku terhdap fakta&situasi yang dihadapi entitas.
Manajemen
Sifat/struktur entitas&manajemen.
Sikap terhadappengendalian intern.
Insentif untuk melakukan kecurangan.
Perubahan yang tidak bisa dijelaskan mengenai perilaku/gaya hidup pimpinan.
Adanya indikasi bias dalam keputusan/sikap manajemen.
Financial information
Budgets Industry information
Report Competitive intelligence
Performans mesures Credit rating agencies
Tax returns Creditors
Accounting policies in use Government agencies
Adjusment and estimates Media ‘n other eksternal
parties
Vision, values, objectives and strategies Information on the internet
Non financial info.