Anda di halaman 1dari 43

Autisme pada Anak

Pendahuluan

AUTISME
Ggn perkemb.
Kompleks 
meningkat

Kecemasan bagi
orang tua
….pendahuluan

Ggn perkemb
yang berat
muncul usia 3
tahun
Autisme Ciri : terganggu
interaksi sosial,
komunikasi
menyimpang,
tingkah laku
terbatas
Autisme

istilah yang digunakan untuk


menggambarkan suatu jenis gangguan
perkembangan pervasif pada anak
yang mengakibatkan gangguan atau
keterlambatan pada bidang kognitif,
bahasa, perilaku, komunikasi dan
interaksi sosial
Autisme

1966 Victor
1943  dr. Leo 1988 Tanouse
Lotter 4-5 dari
Kanner, Psikiatri 13 dalam 10.000
10.000 anak di
Amerika anak.
Inggris

Indonesia  > Laki-laki:


10.000 anak Perempuan = 4 : 1
Definisi
Autisme berasal dari kata “autos” yang
berarti segala sesuatu yang mengarah
pada diri sendiri.
berorientasi terhadap
pikiran dan khayalan
Dr. Leo sendiri
Kanner

Ekspresi wajah
kosong
Gejala psikosis
pada anak 
Kehilangan fikiran
sindrom Kanner

Sulit menarik
perhatiannya
Autisme

Menarik diri dari


Perilaku pasien dunia luar,
Bleuer skizofrenia menciptakan dunia
fantasi sendiri
Etiologi

Faktor
Genetik Imunologik Neurologik
lingkungan
• Fk. genetik yg terlibat dlm patogenesis autis. Interaksi antara fc. antigen multipel &
lingkungan , seperti ineksi intrauterin, alkohol/toksin, tindakan obsetri suboptimal,
dpt mempengaruhi perkembangan otak intrauterin & awal postnatal, & merusak
pathway neurobiologi krusial, migrasi neuron & organisasi kortek pd sinap &
konformasi dendrit, menghasilkan perobahan jalan yg dilibatkan dlm patogenesis
autisme syndrom
Tabel. Gen yg berhubungan dg autis
Tabel.gen yg berhubungan dg autism
Patofisiologi

Pertumbuhan otak yang terlalu


ukuran otak lebih kecil atau
cepat dan abnormal terjadi
normal saat lahir  membesar Otak lebih mementingkan
pada sel syaraf integrative di
terlalu cepat pada tahun strategi pemprosesan informasi
korteks frontalis dan juga
pertama, lalu mendatar dan lokal  memperhatikan detail
disebabkan pematangan mielin
berhenti pada umur 2-4 tahun.
terlalu cepat
….patofisiologi

Kesulitan emosi
wajah seseorang
Struktur otak yg
berhub dg
interaksi sosial Amygdala

• peningkatan kadar neurotransmitter  serotonin


Autisme • Di otak terjadi gangguan pembentukan serotonin
pada daerah-daerah tertentu.
• Gambar. Mekanisme patogenesis potensial sindrom autis.
Bbrp kondisi medis yg berhub. dg syndr.autis muncul mempengaruhi dan secara potensial merusak proses
neurodevelopmental, tmsk pertumbuhan otak, koneksi kortek, jalur neurotransmiter. Perobahan
neurobiologi ini sepertinya mempengaruhi jalan lintas perkembangan prilaku sosial & komunikasi selama
tahap awal masa anak & menentukan penotip yg berbeda dari syndr. autis
Manifestasi

Gangguan Gangguan
Gangguan
perilaku intelektual
fisik

• anak autis, IQ < • Epilepsi: 15 %


• Gangguan perilaku 50=50%, 5 % > 100
yang mencolok 
penderita
• IQ< 70 pd 70 % remaja,
interaksi dan anak autis, IQ <
hubungan yang biasanya
50=50%, 5 % > 100
abnormal terhadap ringan
lingkungan dan sosial. • Sulit melakukan
tugas yg • Kdang ggn
• Kurang berespon melibatkan fungsi motorik
• Tidak menikmati pemikiran simbolis kasardan
sentuhan fisik atau empati halus
• Menghindari kontak • Sekitar 1/5 anak
mata autis berdetiorasi
• Usia 2-3 th tdk ada bid. kognitif pd
ber,manja-manja usia remaja
• Tidak bermain dg anak
seusia.
• Bermain imajinatif
Diagnosis

Keluhan orang tua Komunikasi sosial Perilaku

Anak tidak berespon bila dipanggil namanya. Perkembangan


bahasa terlambat. Sesewaktu tampaknya seolah-olah tuli. Ia tidak
Komunikasi menunjuk atau melambai. Anak tidak mampu menyatakan apa
yang dikehendaki. Anak tidak mengikuti arah

Anak tidak senyum sosial. Seolah berada di “dunia


Sosial sendiri”. Tidak tertarik pada anak lain. Memilih bermain
sendiri. Kontak pandang atau mata buruk.

Suka mengamuk (tantrum). Tidak tahu memainkan mainan. Jalan jinjit.


Sangat peka atau tertarik pada tekstur atau bunyi tertentu. Sangat tertarik
Perilaku pada mainan tertentu, misalnya selalu memegang objek tertentu.
Hiperaktif, tidak kooperatif atau melawan. Suka membariskan mainan atau
barang. Pola geraknya ganjil
Seorang dokter harus segera mengevaluasi atau
merujuk segera anak dg:
• Tdk bersuara atau berbunyi pd usia 12 bln
• Tdk mengeluarkan sepatah katapun saat usia 16 bulan
• Tdk dpt memberi isyarat saat usia 12 bln
• Tdk menggunakan frase yg terdiri dari 2 patah kata pd usia 24
bulan
 Defisit inti pd berbahasa mencakup komunikasi sosial, tdk
punya keinginan utk berkomunikasi, malah berbicara
kadang2 banyak tapi kurang berupa konversasi interaktif
Kriteria Diagnosis DSM IV
Didapatkan jumlah total 6 atau lebih item dari (1), (2), & (3), dg sekurang-kurangnya 2
dari (1) & masing-masing 1 dari (2) & (3 )
Ggn non verbal: kontak mata

Gagal menjalin persahabatan


Ggn Interaksi Sosial
Kurang berbagi kesenangan
Minimal 2 gejala Kurang dlm hub timbal balik
emosional & sosial

Keterlambatan bicara

Ggn dlm Komunikasi Bicara berulang-ulang

Minimal 1 gejala Tdk bs berpura-pura


Kriteria Diagnosis DSM IV…

Preokupasi dg minat terbatas

Rutinitas tanpa tujuan


Kurang Minat
Tindakan motorik stereotip

Minimal 1 gejala Preokupasi persisten dgn


suatu objek
Diagnosis menurut DSM IV

B. Terlambat atau fungsi yg abnormal dari sekurang2nya satu dari bidang


berikut yg bermula sblm usia 3 thn, yaitu:
a) Interaksi sosial
b) Bahasa yg digunakan pd interaksi sosial
c) Permainan simbolik & imajinatif
 Gangguan yg dijumpai tdk lebih sesuai digolongkan pd gggn Rett atau
childhood disintegratif & imajinatif
• Diagnosis ditegakkan scr klinis, namun perlu ditelusuri kelainan susunan
syaraf yg menyertai.
• Pemeriksaan ini mencakup biakan kromosom, EEG, CT atau MRI.
Deteksi Dini Autisme (M-CHAT)

• M-CHAT merupakan daftar (check list) yang terdiri dari


23 pertanyaan.

• untuk memberikan tanda dini anak-anak autisme.

• M-CHAT dikembangkan di Amerika dari CHAT yang


ditemukan dan digunakan di Inggris.

• Balita yang dapat dideteksi dini memiliki peluang lebih


besar untuk membaik jika intervensi sebelum usia 5
tahun.
M-CHAT …………

1. Apakah anak anda menyukai diayun, ditimang ? (Y/T)


2. Apakah anak anda memiliki rasa tertarik pada anak-anak lain ? (Y/T)
3. Apakah anak anda menyukai memanjat, misalnya tangga ? (Y/T)
4. Apakah anak anda menyukai permainan ciluk ba ? (Y/T)
5. Apakah anak anda pernah bermain "sandiwar", misalnya : Pura-pura bicara di
telpon ? Menjadi tokoh tertentu ? Bicara pada boneka ? (Y/T)
6. Apakah anak anda pernah menggunakan telunjuk untuk meminta sesuatu
? (Y/T)
7. Apakah anak anda pernah menggunakan telunjuk menunjukkan rasa
tertariknya pada sesuatu ? (Y/T)
8. Dapatkah anak anda bermain dengan mainan kecil (mobil-mobilan/balok)
dengan sewajarnya tanpa hanya memasukkannya ke dalam mulut, kutak
kutik atau menjatuhkannya saja ? (Y/T)
M-CHAT …………

9. Apakah anak anda pernah membawa obyek/benda dan diperlihatkan pada


anda ? (Y/T)
10.Apakah anak anda melihat pada mata anda lebih dari 1 atau 2 detik ? (Y/T)
11. Apakah anak anda sangat sensitif terhadap bunyi ? (Y/T)
12. Apakah anak anda tersenyum pada wajah anda atau senyuman anda ? (Y/T)
13. Apakah anak anda meniru anda ? (Misalnya bila anda membuat raut wajah
tertentu, anak anda menirunya ?) (Y/T)
14. Apakah anak anda memberi reaksi bila namanya dipanggil ? (Y/T)
15. Bila anda menunjuk pada sebuah mainan di sisi lain ruangan, apakah anak
anda melihat pada mainan tersebut ? (Y/T)
16. Apakah anak anda dapat berjalan ? (Y/T)
17. Apakah anak anda juga melihat pada benda yang anda lihat ? (Y/T)
18. Apakah anak anda membuat gerakan-gerakan jari yang tidak wajar di sekitar
wajahnya ? (Y/T)
19. Apakah anak anda mencoba mencari perhatian anda untuk kegiatan yang
sedang dilakukannya ? (Y/T)
M-CHAT …………

20. Apakah anda pernah berpikir bahwa anak anda tuli ? (Y/T)
21. Apakah anak anda mengerti apa yang dikatakan orang lain ? (Y/T)
22. Apakah anak anda terkadang menatap dengan tatapan kosong atau mondar-
mandir tanpa tujuan ? (Y/T)
23. Apakah anak anda melihat pada wajah anda untuk melihat reaksi anda
ketika ia dihadapkan pada situasi yang asing atau tidak ia mengerti ? (Y/T)

 Seorang anak berpeluang menyandang autis jika :


 3 atau lebih dari pertanyaan M-CHAT dijawab TIDAK.
 Tidak semua anak berpeluang menyandang autis
memenuhi kriteria spektrum autis
 Daftar ini digunakan agar orang tua dan dokter anak
waspada untuk segera mengirim anak yang
berpeluang autis kepada dokter.
Penatalaksanaan

Intensif & terpadu

Terapi medikamentosa

Terapi psikologis

Terapi wicara

Terapi
Fisioterapi
wicara
….penatalaksanaan

Tujuan terapi

untuk mencapai perkembangan potensial yang optimal

Melalui intervensi sedini mgkn, penatalaksanaan tepat &


komprehensif diharapkan dpt mencapai perkembangan
emosional yg optimal dimana anak menjadi lebih komunikatif

Melalui intervensi sedini mgkn, penatalaksanaan tepat &


komprehensif diharapkan dpt mencapai perkembangan
emosional yg optimal dimana anak menjadi lebih komunikatif
…Tatalaksana Saat ini pemakaian obat diarahkan untuk
memperbaiki respon anak sehingga diberikan
obat-obat psikotropika jenis baru seperti obat-
obat antidepressan SSRI (Selective Serotonin
Reuptake Inhibitor ) yang bisa memberikan
keseimbangan antara neurotransmitter
serotonin dan.
dopamin

Pemakaian obat akan sangat


membantu untuk memperbaiki
1. Terapi medikamentosa respon anak terhadap lingkungan
sehingga ia lebih mudah menerima
tata laksana terapi lainnya.

Bila kemajuan yang dicapai cukup


baik, maka pemberian obat
dapat dikurangi bahkan
dihentikan.
2. Terapi Psikologis

intervensi difokuskan pada meningkatkan


kemampuan bahasa dan komunikasi, self-
help dan perilaku sosial dan mengurangi
perilaku yang tidak dikehendaki seperti
melukai diri sendiri ( self mutilation ),
temper tantrum dengan penekanan pada
peningkatan fungsi individu dan bukan
“menyembuhkan” dalam arti
mengembalikan penyandang autis ke posisi
normal.
TUJUAN :
• - membantu perkembangan kognitif, bahasa dan sosial yang normal
• - meningkatkan kemampuan belajar anak autistik
• - mengurangi kekakuan dan perilaku stereotype dengan meningkatkan
interaksi penyandang autis dengan orang lain dan tidak membiarkannya
“hidup sendiri” . Interaksi yang kurang justru akan menyebabkan
munculnya perilaku-perilaku yang tidak dikehendaki. Dalam hal ini
pemberian mainan yang bervariasi juga dapat mengurangi kekakuan
ini.
• - mengurangi perilaku maladaptive seperti temper tantrum dan melukai
diri sendiri
• - mengurangi stress pada keluarga penderita autisme
3. Terapi bicara
• Umumnya hampir semua penyandang autisme
menderita gangguan bicara dan berbahasa.
• Oleh karena itu terapi wicara pada penyandang
autisme merupakan keharusan.
• Terapi bicara ini dikembangkan oleh Lovaas pada
tahun 1977
• Anak yang mengalami hambatan bicara dilatih dengan
proses pemberian reinforcement dan meniru
vokalisasi terapis.
4. Fisioterapi

• Pada anak autisme juga diberikan fisioterapi yang


berfungsi untuk merangsang perkembangan motorik
dan kontrol tubuh.
Terapi Lainnya
• a. Terapi musik
Meliputi aktivitas menyanyi, menari mengikuti irama dan
memainkan alat musik. Musik dapat sangat bermanfaat sebagai
media mengekspresikan diri, termasuk pada penyandang autis.
• b. Son- rise program
Program ini berdasarkan pada sikap menerima dan mencintai
tanpa syarat pada anak-anak autistik. Diciptakan oleh orangtua
yang anaknya didiagnosis menderita autisme tetapi karena
program latihan dan stimulasi yang intensif dari orangtua anak
dapat berkembang tanpa tampak adanya tanda-tanda autistik.
• c. Program Fasilitas Komunikasi
merupakan metode penyediaan dukungan fisik kepada
individu dalam mengekspresikan pikiran atau ide-idenya
melalui papan alfabet, papan gambar, mesin ketik atau
komputer.
d. Terapi vitamin
Penyandang autis mengalami kemajuan yang berarti setelah
mengkomsumsi vitamin tertentu seperti B 6 dalam dosis
tinggi yang dikombinasikan dengan magnesium, mineral dan
vitamin lainnya.
e. Diet Khusus ( Dietary Intervention) yang disesuaikan
dengan cerebral allergies yang diderita penyandang autis.
Autisme

Prognosis

Anak akan terus berkembang & input keluarga & edukasi


sangat penting

Prognosis umumnya buruk, sebagian besar anak tdk dpt


berdikari pd usia dewasa, namun ada sbgn kecil (kira 15 %)
yg dapat agak berdikari & memperoleh pekerjaan.

Prognosis berkaitan dg intelegensi & perilaku


• Gagal bereinteraksi sosial
Autisme • Gagal dlm berkomunikasi
• Pola stereotipe dlm tingkah laku, minat & aktivitas

• Kegagalan berinteraksi sosial & minat yg


Sindroma terbatas/repetitif
• Tidak mengalami keterlambatan kognitif, bahasa &
Asperger keterampilan mandiri

Non spesifik • Kegagalan interaksi sosial, komunikasi dan


terbatasnya minat atau perilaku repetitif

Rett’s • sindroma genetik karena mutasi


kromosom X
Disorder • manifestasi : regresi pd perkembangan
ketrampilan pd thn I
Perkembangan
Otak ?
Diet anak dengan autisme
- Diet GFCF ( Gluten Free - Casein Free ) : Hindarkan
semua jenis makanan yang mengandung tepung
terigu ( Roti, Kue-Kue, Snack, mi, dll ) Produk susu
sapi ( Susu Bubuk/Kaleng, Keju, Kue-Kue yang dibuat
dengan memakai Susu Sapi, Es Krim, Yogurt, Yakult,
Snacks, dll). Hindarkan Beras Ketan karena
kandungan Gluten yang cukup tinggi. Buatlah sendiri
Kue atau Snack dengan menggunakan bahan-bahan
yang diperbolehkan, Mis : Tepung beras, Tepung
Larut, Tepung Tapioka.
• Diet Bebas Gula Jangan pula Gunakan gula
buatan seperti : Saccharine, Aspartam ( Mis :
Tropicana Slim, Equal ). Sebagai penggantinya
bisa dipakai : Stevia, Glycerin, atau sarbitol.
• Hindarkan Makanan yang dibuat dengan
Peragian, Mis : Tempe, Roti, dll.
• Kebutuhan Karbohidrat harus dipenuhi
dengan makanan nasi yang cukup, makan
terlalu banyak karbohidrat juga tidak baik.
Perbanyak makan protein ( Daging Sapi,
Kambing, Unggas, Telur, Kedelai, Biji-bijian,
dan kacang-kacangan ).
• Sebisa Mungkin Hindarkan Makan Ikan Karena Kandungan Logam
Beratnya yang Tinggi Akibat Pencemaran Lingkungan Terutama Pada Ikan
Laut. Ikan yang relatif aman dikomsumsi yaitu : Ikan Salmon, Tuna,
Makarel/Tengiri.
• Perbanyak Makan Sayur-Sayuran dan buah-buahan Segar Sebagai
Sumber Vitamin, Mineral, dan Serat ( Fiber ).
• Buatlah Anak Mau minum Air yang banyak ( Kira-kira 2 Liter sehari )
• Jangan Berikan Makanan Yang Mengandung campuran bahan-bahan
Kimia (Additives), misalnya : Pengawet ( Preservatives ), Pewarna (
Colouring ), Penyedap ( Flavoring ). Jangan Tambahkan MSG atau Micin
pada Setiap Masakan Anak Anda.
• Kerena Sebagian Besar Anak-anak Ini Mempunyai Alergi Makanan Akibat
Penumpukan Makanan Yang Sama Akibat komsumsi Yang Berlebihan,
Maka Perlu Diadakan Rotasi makanan ( Food Rotation ) Dengan
menggunakan Makanan yang bervariasi.

• Lakukan Tes Alergi Makanan Lewat Pembuatan Food Diary ; Dengan
Pengamatan Yang cermat Dapat Diketahui Efek Dari makanan Tertentu
Terhadap Perubahan Kesehatan Maupun Perilaku Anak.
• Pemberian Suplement Penting untuk Melengkapi Kebutuhan nutrisi
Yang Tidak Tercukupi dari makanan ( Multi-Vitamin, Mineral-Mineral,
Enzim Pencernaan, Probiotik, Colustrum, dll ). Lihat Lampiran Tentang
Suplemen.
• Periksalah Dengan Teliti Terlebih Dahulu Label makanan Untuk melihat
Komposisi Dari makanan yang Akan Kita Beli Di Toko. Jangan beli jika
terdapat bahan-bahan makanan yang dilarang seperti tersebut di atas.
Karena Seringkali Komposisi ditulis dalam Bahasa Inggris, Daftar bahan
makanan yang harus dihindari berikut ini mungkin bisa membantu :
Wheat Flour, Milk ( dairy ), yeast, Monosodium Glutamate ( MSG ),
Vegetable Oil, Natural Coloring, Natural Flavoring, Food Dyes,
Preservatives.

Anda mungkin juga menyukai