OBAT ANTIDIARE
Ana karenia Ratika sapitri
Anggi gamelina Tiya Hartinah
Frestya silvia anggraini Yuniar tia kurnia
Nor afriyanti
DIARE
Diare adalah kondisi yang ditandai keluarnya feses secara abnormal dalam interval
waktu yang sangat singkat. Kondisi ini disebabkan oleh berbagai sebab di antaranya
perubahan diet, intoleransi makanan seperti laktosa, gangguan inflamasi pada usus
karena mengonsumsi obat seperti antibiotik, kandungan magnesium dalam antasida,
infeksi bakteri (keracunan obat) atau infeksi virus (rotavirus pada anak-anak).
Diare adalah keadaan dimana buang air dengan banyak cairan (mencret) dan
merupakan gejala dari penyakit-penyakit tertentu atau gangguan lainnya, berasal dari
bahasa Yunani yaitu diarrea yang berarti “mengalir melalui”. Pada diare terdapat
gangguan dari resorpsi sedangkan sekresi getah lambung-usus dan motilitas usus
meningkat. Menurut teori klasik, diare disebabkan oleh meningkatnya peristaltik usus,
hingga pelintasan chymus sangat dipercepat dan masih mengandung banyak air pada
saat meninggalkan tubuh sebagai tinja.
NEXT…
Secara patofisiologis Diare adalah kondisi ketidakseimbangan
absorpsi dan sekresi air dan elektrolit. Mekanisme patofisiologis
yang mengganggu keseimbangan air dan elektrolit yang
mengakibatkan terjadinya diare yaitu:
1. Perubahan transport ion aktif yang disebabkan oleh
penurunan absorpsi natrium atau peningkatan sekresi klorida.
2. Perubahan motilitas usus.
3. Peningkatan osmolaritas luminal.
4. Peningkatan tekanan hidrostatik jaringan.
PENYEBAB GASTROENTERITIS DAN
DIARE
1. Diare akibat virus, misalnya ‘influenza perut’ dan ‘travellers diarrhoea’ yang disebabkan
antara lain oleh rotavirus dan adenovirus. Mekanisme: virus melekat pada sel-sel mukosa
usus yang menyebabkan kerusakan sehingga kapasitas resorpsi menurun dan sekresi air
dan elektrolit terganggu.
2. Diare bakterial (invasif) agak sering terjadi, tetapi mulai berkurang berhubung semakin
meningkatnya derajat higiene masyarakat. Mekanisme: kuman (bakteri) tertentu menjadi
invasif dan menyerbu ke dalam mukosa, memperbanyak diri sambil membentuk toksin.
Enterotoksin ini dapat diresopsi ke darah menyebabkan gejala hebat & kejang. Cont
bakteri: E. coli spec, Shigella, Salmonella, dan Campylobacter.
3. Diare parasiter. Mekanisme :disebabkan oleh protozoa yang mengakibatkan toksin. Ciri:
mencret cairan yg intermiten, feses berlendir, dan bertahan selama satu minggu. seperti
protozoa Entamoeba histolytica, Giardia Llambia, Cryptosporidium, dan Cyclospora,
yang terutama terjadi di daerah (sub)tropis.
NEXT…
4. Diare akibat penyakit, misalnya colitis ulcerosa, kanker colon,
dan infeksi-HIV, serta akibat alergi makanan.
5. Diare akibat obat, yaitu digoksin, kinidin, garam Mg,
sefalosporin, dan penyalahgunaan laksansia.
6. Diare akibat keracunan makanan. Penyebab utama: tidak
memadainya kebersihan pada waktu pengolahan, penyimpanan,
dan distribusi makanan/minuman dengan akibat pencemaran yang
meluas. Kuman menyebabkan keracunan adalah kuman-kuman
Gram negatif
JENIS DIARE
1. Diare Akut
Mula terjadinya tiba-tiba, tinja cair terjadi diikuti lemas, adanya gas, nyeri, seringkali demam
dan muntah. Umumnya episode diare akut reda/hilang dalam 72 jam atau 3 hari.
2. Diare Kronis
keluarnya tinja tidak berbentuk, sering atau berulang dan biasanya disebabkan multi faktor.
Diare kronik termasuk diare yang sering terjadi selama dua sampai tiga periode panjang.
ANTI DIARE
Anti diare adalah obat-obat yang digunakan untuk
mengobati panyakit yang disebabkan oleh bakteri, kuman,
virus, cacing, atau keracunan makanan.
Gejala penyakit diare :
KANDUNGAN :Per tablet : Difenoksilat HCl 2,5 mg, Atropin Sulfat 0,025 mg.
INDIKASI :Terapi tambahan untuk rehidrasi tepat pada diare akut dan kronis, setelah
kolostomi atau ileostomi untuk mengontrol massa/bentuk feces/tinja, menghilangkan
gejala-gejala pada kolitis ulseratif.