Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh :
Arvin Aditya Prakoso
G1A216105
2
PENDAHULUAN
Etiologi proses peradangan yang tepat terkait dengan RSK masih belum jelas.
Namun, keberadaan bakteri pada rongga sinus sudah tidak dapat dipungkiri.
Proses
pembersihan pada
Kolonisasi flora mukosiliar
bakteri pada
rongga sinus
Pertahanan tubuh
Peran utama
Pembentukan
patogenesis dan
biofilm
persistensi infeksi
4
Rinosinusitis akut
10 hari
Streptococcus Staphulococcus
pneumoniae, aureus sebagai
haemophilus influenzae, patogen
dan moraxella
5
• H. influenzae
• S. pneumoniae
• Prevotella spp
• Peptostreptococcus
spp.
6
Bakteri aerob gram negatif telah diisolasi lebih sering pada mereka yang telah
berulang kali diobati dengan antibiotik atau telah menjalani operasi sinus.
▸ Jamur
▸ Sinusitis Odontogenik
Merupakan sinusitis yang menyumbang
sekitar 10-12% kasus sinusitis maksila.
Dapat menyebabkan rinosinusitis jamur
alergi, kolonisasi jamur, atau sinusitis
invasif. Kondisi ini jarang terjadi pada anak
dibandingkan dengan orang dewasa.
• S. Aureus Menginaktivasi
• H. influenzae Beta laktamase cicin beta-laktam
• M. cattarrhalis disekresikan sebelum
• Prevotella spp kejaringan atau membunuh
• Porphyromonas abses yang bakteri yang
• fusobacterium terinfeksi rentan
11
▸ Terdapat data yang terbatas dan belum cukup kuat bukti bahwa antibiotik
saja bermanfaat dalam pengobatan RSKA
13
▸ Para ahli tidak mencapai konsensus bahwa bukti saat ini mendukung
penggunaan terapi antibiotik topikal atau irigasi antral dalam mengelola
anak-anak dengan RSKA.
14
Amoksilin /
Ampisilin 6 orang perubahan terapi
(16 orang) 4 orang memerlukan intervensi bedah
Bakteri Anaerob :
Bakteri aerob : • Fusobacterium nucleatum
• S. Pneumoniae • Pigmentasi prevotella
• H. influenzae • Porphyromonas
• M. catarrhalis • Peptostreptococcus ssp
17
▸ Kultur secara langsung dari rongga sinus atau endoskopi harus dilakukan
pada mereka yang belum menunjukkan perbaikan atau memburuk
meskipun mendapat terapi.
▸ Resistensi antimikroba telah meningkat selama dua dekade terakhir. Hal ini
termasuk pada produksi betalaktamase dan sefalosporinase.
18
• Clindamycin (pada anak-anak: 20-40 mg / kg per hari dibagi secara oral setiap 6-8
jam; pada orang dewasa: 300 mg empat kali sehari atau 450 mg tiga kali sehari)
• Metronidazol (30-50 mg / kg / hari dalam dosis terbagi tiga kali sehari; dosis harian
maksimum: 2.250 mg / hari), ditambahkan salah satu dari berikut ini: cefuroxime
axetil, cefdinir, cefpodoxime proxetil, levofloxacin (umumnya hanya pada orang
dewasa), azitromisin, klaritromisin, atau trimetoprim-sulfametoksazol (TMP-SMX).
21
• Aminoglikosida
Meatus media dapat dilakukan pemasangan spacer, implan atau spons yang
bisa tetap ada dan biodegraded melepaskan obat (kortikosteroid atau
antibiotik) selama periode waktu yang lama tanpa menyebabkan kerusakan
jaringan
25
▸ Terlepas dari banyak keuntungan dari implan nasal bersalut obat untuk
RSK, masih banyak tantangan yang masih ada termasuk pengembangan
sindrom syok toksik, penyumbatan implan dan pembentukan granulasi.
THANKS!
Any questions?