91
90
P.38
85
GALIAN : 0.00 m2
EXCAVATION
TIMBUNAN
: 0.00 m2
EMBANKMENT
KUPASAN 80
: 0.00 m2
STRIPING
G. RUMPUT
: 0.00 m
SOD FACING
Bidang persamaan
75
Reference level
73.00
90.140
87.640
85.790
86.370
82.040
79.820
80.010
79.490
80.360
81.730
84.078
84.850
85.070
85.320
85.610
ELEVASI TANAH ASLI
ORIGINAL GROUND LEVEL
JARAK (m)
14.00 13.00 20.00 6.00 4.00 12.00 18.00 6.00 3.00 3.00 10.00 10.00 10.00 10.00
DISTANCE (m)
91
90
P.35/CP.02
85
GALIAN : 0.00 m2
EXCAVATION
TIMBUNAN
: 0.00 m2
EMBANKMENT
KUPASAN m2
: 0.00
STRIPING 80
G. RUMPUT
: 0.00 m
SOD FACING
Bidang persamaan
Reference level
74.00
6
84.380
82.290
81.680
80.980
81.760
82.110
83.930
84.490
85.360
85.710
85.830
87.560
88.170
ELEVASI TANAH ASLI
ORIGINAL GROUND LEVEL
JARAK (m)
1.10
18.30 9.70 6.00 15.70 4.50 2.70 14.00 11.00 11.00 9.00 5.00
DISTANCE (m)
DATA PENAMPANG MEMANJANG SUNGAI
87
85
80
75
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
SV = 1 : 100
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200
SH = 1 : 2000
bidang persamaan / reference level
+ 70.00 meter
PATOK HEKTOMETER
Hm 0 Hm 1 Hm 2 Hm 3 Hm 4 Hm 5 Hm 6 Hm 7 Hm 8 Hm 9 Hm 10 Hm 11 Hm 12 Hm 13 Hm 14 Hm 15 Hm 16 Hm 17 Hm 18 Hm 19 Hm 20
HECTOMETER STONE
BM.0 KN
CP.03
CP.01
NOMOR PROFIL
P.42
P.27
P.26
P.25
P.24
P.47 P.46 P.45 P.44 P.43 P.41 P.40 P.39 P.38 P.37 P.36 CP.02 P.34 P.33 P.32 P.31 P.30 P.29 P.28 P.1 P.6 P.7 P.8 P.9 P.10 P.11 P.12 P.13 P.14 P.15 P.16 P.17 P.18 P.19 P.20 P.21 P.22 P.23
P.2
P.3
P.4
P.5
PROFILE NUMBER
1029.6
1058.6
1081.6
1101.6
1130.6
1160.7
1203.7
1249.3
1280.9
1332.9
1394.9
1451.9
1509.9
1568.1
1627.1
1685.5
1766.5
1842.9
1906.9
1968.9
2028.9
2090.5
2163.5
2169.9
143.2
190.2
232.2
252.6
292.6
346.6
397.6
444.6
476.6
518.6
566.6
600.8
642.8
677.8
728.4
774.0
820.2
871.2
897.2
923.2
949.2
974.2
999.2
JARAK PROFIL/DISTANCE BETWEEN TWO PROFILE
47.2
95.2
0.0
47.2 48.0 48.0 47.0 42.0 20.4 40.0 54.0 51.0 47.0 32.0 42.0 48.0 34.2 42.0 35.0 50.6 45.6 46.2 51.0 26.0 26.0 26.0 25.0 25.0 30.4 29.0 23.0 20.0 29.0 30.1 43.0 45.6 31.6 52.0 62.0 57.0 58.0 58.2 59.0 58.4 81.0 76.4 64.0 62.0 60.0 61.6 73.0
ACCUMULATED DISTANCE
80.89 84.56 83.75
82.15 81.93
ELEVASI TANGGUL
BANK LEVEL
RENCANA / DESIGN
82
KEMIRINGAN DASAR RATA-RATA SUNGAI KALIS
81
80
79
78
77
76
y = -0.0021x + 79.963
7
75
0 500 1000 1500 2000 2500
PERENCANAAN DASAR BENDUNG
Berdasarkan analisa terhadap peta situasi bendung skala 1 : 500 dan hasil pemetaan sungai
Lebar Bendung
Yang dimaksud dengan lebar bendung adalah jarak antara tembok pangkal di satu sisi dan tembok pangkal di sisi
lainnya.
Ada dua alternatif untuk pemilihan lebar bangunan pengambilan, yaitu :
• Alternatif 1
Untuk tidak terlalu banyak mengganggu aliran sungai setelah ada bangunan pengambilan, maka yang paling ideal
lebar bangunan pengambilan adalah sama dengan lebar normal sungai.
B = Bn
Dimana :
B = Lebar Bangunan pengambilan
Bn = Lebar normal sungai’
• Alternatif 2
Akan tetapi oleh karena suatu hal, bila ternyata lebar bangunan bendung sama dengan lebar normal sungai akan
mengakibatkan tingginya air di atas mercu tinggi sekali, maka lebar bangunan bendung masih dapat diperbesar
sampai mencapai
Dengan mempertimbangkan tinggi muka air diatas mercu maka lebar bendung untuk B rata-rata = 42,05 m adalah:
Lebar Bendung diambil 1,20 dari lebar rata-rata sungai = 1,20 x 42,05 = 50,5 m dibulatkan 50,00
8 m
PERENCANAAN DASAR BENDUNG
Mercu Bendung
Mercu/pelimpah adalah bagian dari bendung yang berfungsi untuk:
Meninggikan muka air sungai, pada saat debit sungai kecil (musim kering),
Melimpahkan air banjir, pada saat debit sungai besar (musim hujan/banjir).
Mercu bendung harus didesain sesuai dengan kriteria desain untuk memudahkan pelaksanaan;
bentuk mercu dapat didesain berupa mercu bulat (dengan satu atau dua radius) atau ambang lebar;
kriteria desain yang dimaksud menyangkut parameter aliran, debit rencana untuk kapasitas limpah, kemungkinan
benturan batu.
Di Indonesia pada umumnya digunakan dua tipe mercu untuk bendung pelimpah : tipe Ogee dan tipe bulat.
Pada bendung Kalis, mercu yang digunakan adalah type bulat dengan 2 buah jari-jari.
Elevasi Mercu
Fungsi dari mercu adalah untuk meninggikan elevasi muka air sedemikian rupa sehingga elevasi muka air terendah yang
diperlukan oleh air sungai tersebut untuk dapat mengalirkan air ke seluruh daerah yang direncakanan dapat terjamin.
Elevasi mercu bendung ditentukan berdasarkan beberapa faktor berikut .
Elevasi Sawah tertinggi = +86,49 m
Tinggi air di sawah = 0,10 m (Penggenangan...)
Kehilangan energi dari tersier ke sawah = 0,10 m
Kehilangan energi dari induk ke tersier = 0,10 m
Kehilangan energi karena kemiringan sal. = 0,10 m
Kehilangan energi pada alat ukur = 0,30 m
Kehilangan energi dari sungai ke induk = 0,10 m
Persediaan energi unuk eksploitasi = 0,10 m
Persediaan energi untuk lain-lain = 0,30 m + 9
Elevasi Mercu = +87,69 m
PERENCANAAN DASAR BENDUNG
Tinggi Mercu
Tinggi mercu adalah jarak antara lantai muka bangunan pengambilan sampai puncak mercu (P).
Elevasi lantai muka bangunan pengambilan direncanakan sama dengan elevasi dasar sungai terendah.
Elevasi dasar sungai terendah : +79,74 m
Elevasi mercu = +87,69 m
Elevasi lantai muka = +79,74 m
Tinggi mercu = 7,95 m
Dikarenakan tinggi bendung diatas 7 m, maka bendung memerlukan kolam olak ganda (double jump).
Tebal Pilar
Pilar berfungsi untuk tempat kedudukan dari pintu pembilas.
Untuk perencanaan bendung, tebal pilar dapat diambil dari harga sebagai berikut.
Tergantung dari lebar pintu pembilas
Tergantung tingginya pilar itu sendiri.
Tebal pilar umumnya sebesar 1,00 m.
12
PERENCANAAN DASAR BENDUNG
13
KOEFISIEN DEBIT MERCU BULAT
14
KOEFISIEN DEBIT MERCU BULAT
15
KOEFISIEN DEBIT MERCU BULAT
16
PERENCANAAN HIDROLIS BENDUNG
91.25
91.00
90.75
90.50
90.25
90.00
89.75 Q100
89.50
613,68 m3/dt
89.25 Q50
89.00 585,60 m3/dt
88.75
88.50
88.25
88.00
87.75
87.50
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 1100 1200
Debit Banjir (m3/dt)
Berdasarkan perhitungan di atas, muka air Banjir di atas mercu pertama Bendung
Kalis adalah setinggi 3,40 m atau pada elevasi +87,69 + 3,40 = +91,09 m
17
PERENCANAAN HIDROLIS BENDUNG KALIS
• Tinggi muka air maksimum di atas hilir mercu dihitung berdasarkan bank full capacity dari
penampang sungai di posisi hilir bendung.
• Patok hasil pengukuran yang berada pada posisi hilir bendung adalah Patok P.34.
Level Cross Section Radius Conveyance V Debit Rating Curve S. Kalis pada Patok P.34
(m) Area = A (m2) (R) m (1/n*A.R^(2/3)) (m/dt) (m3/dt) 86.50
86.00
79.68 0.00 0.00 0.00 0 0
85.50
79.79 0.43 0.07 3.70 0.39 0.17 85.00
79.90 1.74 0.14 23.48 0.62 1.08 84.50
80.06 4.45 0.26 91.38 0.94 4.19 84.00
83.50
Elevasi (m)
80.21 7.69 0.39 205.45 1.22 9.41
83.00
80.62 17.12 0.77 716.32 1.92 32.83 82.50
81.03 26.82 1.16 1478.13 2.53 67.74 82.00
81.44 36.78 1.55 2462.13 3.07 112.83 81.50
Q50
81.00
81.85 47.04 1.94 3654.28 3.56 167.46 80.50
585,06 m3/dt
82.26 57.61 2.32 5047.78 4.02 231.32 80.00
82.67 68.51 2.70 6638.71 4.44 304.22 79.50
83.49 91.27 3.44 10404.31 5.22 476.79 79.00
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 550 600 650 700 750 800 850 900 950 1000
83.76 99.21 3.68 11812.60 5.46 541.32 Debit (m3/dt)
84.03 107.62 3.89 13311.58 5.67 610.01
84.30 116.50 4.10 14909.78 5.86 683.25
84.57 125.85 4.29 16613.78 6.05 761.34
84.94 139.24 4.55 19113.68 6.29 875.90
85.31 153.32 4.81 21827.90 6.52 1,000.28
85.67 168.09 5.06 24762.57 6.75 1,134.76
86.04 183.55 5.31 27924.49 6.97 1,279.66
Dari grafik di atas, untuk Q50 = 585,06 m3/dt, elevasi muka air berada pada level +83,60 m
18
PERENCANAAN HIDROLIS BENDUNG KALIS
1.50 1.00
+91.69 +92.63
MAB. +91.09 +91.09
2.00
0
2.
.0
=6
1 R=
R
3 +84.63 +84.63
R=0.60
1.00
60
+82.63 1. 1
0
R=
.0
+81.89 1
=6
2.000.15
R
1.00
+79.74
0.50
0.50
1.001.000.60
+78.63
4.00 0.50 4.00 0.50 4.00 0.50 4.00 0.50 4.00 0.40 0.50
0.50 22.00 1.50 1.500.72
0.00
1.00 1.50 0.84 1.50
0.00 6.49 0.80 1.56 1.00
0.30 1.00
19
Roni Farfian, S.T, MPSDA