BLOOD AND TISSUE FLAGELLATES

FAM. TRYPANOSOMATIDDE
DIAMBIL DARI BUKU PENUNTUN DAN LAPORAN
PRAKTIKUM PARASITOLOGI FK UNAIR
Genus :
• Trypanosoma
• Leishmania

Trypanosoma
Species patogen :
• T. Gambiense
Afrika Barat – Tengah
• T. Rhodesiense
Afrika Timur
• T. Cruzi
Amerika
Bentuk perkembangan Trypanosomatidar pada manusia
Bentuk perkembangan

Leishmania Leptomona Critidia Trypanoso

s ma
T. Gamb (-) (-) (+) (+)
T. Rhode
(-) (-) (+) (+)
T. Cruzi
(+) (+) (+) (+)
L. Donova (+) (+) (-) (-)
L. Tropica
(+) (+) (-) (-)
L. Brazil
(+) (+) (-) (-)

Leishmania = amastigot
Leptomonas = promastigot
Critidia = epimastigot
Trypanosoma = trypomastigot
Ukuran :
Trypanosoma gambiense

Dis:Gambiantrypanosomiasis
Mid africansleepingsickness
Morfologi : - crithidia
-
trypanosoma
Seperti huruf S
Habitat :
Stage 1 =drh,limphe
Stage 2 =hati,limpa,kel.
Stage 3 =cairancerebrospinal
Siklus hidup :
Hospes vertebrata (manusia, mamalia)
dlm drh, lymphe node, limpa, cairan otak
Trypomastigote

multiplikasi: binary fission

Trypomastigote (jumlah besar)

Hospes vertebrata
Lalat Glossina

Intestine
Set. 10 hari

Trypomastigote (jumlah besar)

multiplikasi :binary fission

Multiplikasi mel.,oesophagus, pharynx,

epipharynx

Kelenjar ludah
Penularan :
• vektor biologis
(lalat tsetse – glossina)
• congenita
• mekanis (sex.intrerc,transfusi)

•Gejala klinik :

Inkubasi : 6 – 14 hari
Stage 1 : radanglokal,1-2 minggu
Stage 2 :gejala akut :
• Febris interm, 1 minggu
• Hepato splemnomehgali
• Winter bottom’s signs
• Tanda kerandel

stage 3 : gangguan saraf  meningoencephalitis,

meningomyelitis
T. O.K. peny / infeksisekunder TR 3
Dx :
- Ax
 Gejala klinik
 Pemeriksaan laboratorium
 Parasit  darah, kel. limphe, sutul cairan otak

Tx : - simptomatis
- khemoterapi a. l.
Tryparsamide, suramin, pentamidin, melarsopol.

Prognose : fase awal  baik

Gejala CNS (+)  jelek

Pencegahan :
Tx pend.
Pemberantasan lalat tsetse
(glossinapalpalis,G.Tachinoides)
Trypanosoma Rhodesiemse
Dis : East african sleeping sickness
Siklus hidup :
Hospes : vertebrata : man, ternak
invertebrata : lalat tsetse
(Glosinapalpalis, g. Morsitans)

Gejala klinik :
Berlangsung & cepat d. p. Gambian trypanosomiasis.
Myocarditis
Keln. CNS jarang tampak + < 1 tahun

Dx, Tx, prognosa, pencegahan :

Idem. T. Gambiense
Epid :
Insidens < T. Gambiense
Endemik : peternakan
Trypanosoma Cruzi

Dis :American trypanosomiasis, chagas’ disease

Siklus hidup :
Hospes :vertebrata:ma.,heawan peliharaan – liar
invertebrata : reduviidae
Siklus hidup :
Man, mamalia
drh

Tripomastigote
tanpa multiplikasi
amastigote

Multiplikasie

Amastigote jumlah bsr

Promastigote

Epimastigote

Trypomastigote

Tertelan insekta

Epimastigote pendek

Multiplikasi
Dlm post mid gut
Penularan :
Kontaminasi, luka gigitan (tinja, mutahan)
Transfusi darah

Gejala klinik :
 Inkubasi : 7 – 14 hari
 Bentuk akut :

Anak, 20 – 30 hari
Febris tinggi interm/terus menerus, kulit kering,
oedem muka – mata pembesaran hepar, kel. limphe
gejala CNS (meningitis, encephalitis) + 1 – 2 minggu

Bentuk kronik :
Dewasa, 50% gejala :

a. Cardiac form
b. Suprarenal form
c. Neurotropic form
Dx :
Akut  par. dalam darah
Kronik  - par. dalam darah
- percobaan
bin
-
xenodiagnosis
Tx :
8 aminoquinolin (primaquin)  par. dalam darah

Prognosa :
Anak  jelek

Pencegahan :
Idem. T. Gambiense
Leishmania

Pada manusia :
L. Donovani
L. Tropica
L. Brazilliensis
Leishmania donovani

Dis : kala azar, leishmaniasis visceralis, peny. hitam, demam

dumdum, tropical splenomegali.

Kala azar :
1. Kala azar klasik; india; dewasa

2. Kala azar mediterania/infantil; mediaterania, cina, amerika latin; anak

anjing
3. Kala azar Sudan; dewasa
Siklus hidup :
Hospes vertebrata :man., anjing
Hospes invertebrata : lalat phlebotomus
Siklus hidup
Hospes mamalia
Leishmania donovani, amastigote
L. brazillensis 
L. tropical Sel reticulo endothelial

Multiplikasi : binary fission

Amostigote (jumlah besar)

Phlebotomus
Antestina (mid gut)

Promastigote

Longitudinal fission
(phanhyx, buccal cavity)
Multiplikasi cepat :
“Rosette forms”
(susunan parasit dengan flagella saling terbelit)
Gejala klinik :
 Febris interm, ”double daily rise”,
menggigil
 Diare  BB
 Kulit : hiper dan hipopigmentasi
 Kelemahan umum  inf. Sekunder
 Darah : anemia, trombositopenia,
lekopeni
+ 2 tahun  infeksi ringan, tanpa tx
bbmgg  infeksi berat, tanpa tx

Dx :
Gejala klinik
Pemeriksaan laboratorium :
Par. dalam darah/jar. biakan
Inokulasi binatang
Serologi : CFT
Tx :
a. istirahat tempat tidur
• Diet gizi tinggi
• Transfusi
• Antibiotika, sulfonamide  inf. sekunder
b. anti leishmania :
pentavalen antimonium, diamidin aromatik

Pencegahan :
• Tx Pend.
• Tx. Anjing
• Pemberantasan phlebotomus, tikus
Leishmania Braziliensis

Dis :
Leishmaniasis mucocutis,
Leishmaniasis america,
Leishmaniasis nasopharunx

3 tipe :
1. Tipe Mexico (”chicle ulcer”)  telinga
2. Tipe Uta
3. Tipe Espundia  metastase
Siklus hidup :
Hospes reservoir : tikus
Hospes invertebrata : phlebotomus

Gejala klinik :
• Keln. Kulit serupa oriental sore
• Tipe Mexico – Uta beda lokasi
• Tipe Espundia  lesi, sekunder di mulut, pharynx,
hidung : demam, malaise, anemia, kerusakan.
Prognosa :
Tipe Uta, Mexico : baik
Tipe Espundia : kurang baik

Dx :
Gejala klinik
Pemeriksaan laboratorium : par. bahan biopsi, tepiculcus
Test Montenegro : i.c.
Leishmania Tropica

Dis : Lesihmaniasis cutis,

oriental sore
1. Tipe kering (urban) – kronis
2. Tipe basah (rural) – akut

Siklus hidup :
Hospes reservoir : tikus
Hospes invertebrata : lalat phlebotomus

Gejala klinik :
Inkubasi : bb.mgg – bb. Bulan
Papel kecil, ungu jernih, sisik coklat ulcus keras,
nanah (bulan ke 3 – 4)
Tanpa komplikasi, sembuh 2 – 10 bulan, parut (+)
Dx :
Gejala klinik
Pemeriksaan laboratorium :
• Par. bahan tepi ulcus
• Biakan
• Tes kulit
Tx : lokal : quinacrine, antibiotika penyinaran, stibofen
infiltration
Sistemik : neostibosan i.v.

Pencegahan :
• Tx. Pend., menutup luka
• Pemberantasan tikus
• Imunisasi aktif
Tx :
• Neostibosan i.v.
• Antibiotica, inf. sec.
• Anti leishmania : piri metamin sikloguanil
pamoate
Pencegahan :
Tx. Pend., menutup luka
Pemberantasan phlebotomus
Imunisasi aktif