Anda di halaman 1dari 18

GIZI DAN PENYAKIT

INFEKSI

Oleh: Jumirah
PENDAHULUAN
Sejarah Interaksi Gizi-Penyakit Infeksi
Pada tahun 1968, World Health
Organization (WHO) menerbitkan WHO
Monograph on Nutrition-infection
Interactions. Publikasi ini merupakan
hasil kerjasama Nevin S. Scrimshaw,
Carl Taylor, dan John Gordon dari MIT
Malagizi Diare

Kaitan Sinergistis antara Malagizi dan


Diare
Contoh: Hubungan penyakit
menular dengan status gizi

Gizi

diare pnemonia

meninggal
Contoh: Hubungan Sakit - Faktor
Risiko

Pangan
Gizi
sanitasi

imunitas
diare campak
pengobatan
meninggal
Paradigam Baru Kaitan
Gizi-Infeksi
DIET DIET

AGEN INANG AGEN INANG


(a) (b)

Interkasi Gizi-Infeksi: (a) paradigma lama (b)


paradigma baru
SISTEM IMUNITAS
Fungsi Imunitas

Pertahanan Inang Dapat Digambarkan sebagai Payung


Pelindung
GIZI DAN IMUNITAS

Kekurangan gizi
mempengaruhi hampir semua
aspek imunitas, baik imunitas
spesifik maupun non-spesifik
Beberapa Zat Gizi Penting
1. Energi-Protein
2. Vitamin
Vitamin C
Vitamin E
3. Mineral
Selenium
Seng
TOPIK KHUSUS: GIZI DAN
FLU BURUNG
Flu burung disebabkan oleh infeksi virus flu
burung (Avian influenza virus)
Berdasarkan kombinasi protein [hemagglutinin (H)
dan neuraminidase (N)] pada permukaannya,
terdapat 16 subtipe virus influenza A.
Virus flu burung merupakan kombinasi antara
hemagglutinin 5 dan neuraminidase 1. Atas dasar
itu, virus flu burung disebut juga virus H5N1.
Bagaimana Virus Berubah
(Mutasi)?
• Antigenic drift
Perubahan kecil dan perlahan-lahan yang
terjadi melalui mutasi pada dua gen yang
berisikan material genetik untuk
menghasilkan protein permukaan (protein H
dan N)
• Antigenic shift
Perubahan besar dan mendadak yang
menghasilkan virus influenza yang lebih
berbahaya
Jumlah Kumulatif Kasus Flu Burung di Beberapa
Negara (sampai Oktober 2006)
Jumlah kasus
Negara
Terinfeksi Meninggal CFR
Azerbaijan 8 5 0,625
Kamboja 6 6 1,000
Cina 21 14 0,667
Djibouti 1 0 0,000
Mesir 15 6 0,400
Indonesia 72 55 0,764
Irak 3 2 0,667
Thailand 25 17 0,680
Turki 12 4 0,333
Viet Nam 93 42 0,452
Total 256 151 0,590
Gizi dan Pencegahan
Flu Burung
Vitamin C dan E
Penelitian mutakhir yang dilakukan oleh Li
dan koleganya dari Dept Gizi dan Dept
Patologi dan Lab Kedokteran, Univ of North
Carolina, yang dipublikasikan pada Journal of
Nutrition, Oktober 2006, menunjukkan bahwa
kekurangan vitamin C meningkatkan patologi
paru pada tikus yang terinfeksi virus influenza
Status vitamin C mempengaruhi
pengaturan produksi sitokin. Atas
fakta ini juga diperkirakan bahwa
vitamin C berperan membantu
meningkatkan daya tahan tubuh
terhadap infeksi virus flu burung
dan mengurangi tekanan oksidatif.
Selenium dan Seng
Pada penelitian prospektif, dengan desain acak
terkendali, buta-ganda pada pengaruh
suplementasi formula gizi (Se, Zn,
oligosakarida terfermentasikan, dan trigliserol
terstruktur) pada usia lanjut yang menderita
ISPA yang dilakukan pada kurun waktu 1999-
2000, diketahui bahwa Se dan Zn dapat
meningkatkan fungsi imunitas dan
menurunkan episode simptom ISPA
Menurunkan kejadian gizi kurang, berarti
menurunkan kematian bayi dan balita

Malaria
ISPA 5%
19% Diare
19%

Gizi kurang
Campak
54%
7%
Lainnya
32%
Perinatal
18%
Sumber: WHO, 2002
PENUTUP
 Perbaikan fungsi imunitas merupakan
faktor antara peran gizi pada pencegahan
penyakit infeksi. Gizi dan penyakti infeksi
berkaitan secara sinergistis.
 Penelitian mutakhir menghasilkan
paradigma baru kaitan antara gizi dan
patogen, yaitu diet diketahui
mempengaruhi agen.
 Berkaitan dgn flu burung, pendekatan gizi
harus lebih ditekankan pada pencegahan
melalui peningkatan daya tahan tubuh.
PENUTUP (sambungan)
 Upaya untuk mengatasi masalah flu burung
harus dilakukan secara komprehensif
 Perlu dipertimbangkan utk melakukan
intervensi gizi pada kelompok masyarakat
yang secara ekologis rentan terhadap
infeksi virus flu burung.

Anda mungkin juga menyukai