Ridho Alfisyahrin PO.71.20.1.15.076 Saswika Handayani PO.71.20.1.15.077 Sausan Nabilah PO.71.20.1.15.078 Shinta Maharani PO.71.20.1.15.079 Silvia Ramadhani Saputri PO.71.20.1.15.080 Sri Astuti PO.71.20.1.15.081 Tugas perawat dalam menjalankan perannya sebagai pemberi asuhan keperawatan ini dapat dilaksanakan sesuai dengan tahapan dalam proses keperawatan. Tugas perawat ini disepakati dalam lokakarya tahun 1983 yang berdasarkan fungsi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan adalah: a. Mengumpulkan Data b. Menganalisis dan mengintrepetasi data c. Mengembangkan rencana tindakan keperawatan d. Menilai tingkat pencapaian tujuan. e. Mengidentifikasi perubahan-perubahan yang diperlukan f. Mengevaluasi data permasalahan keperawatan. g. Mencatat data dalam proses keperawatan h. Menggunakan catatan klien untuk memonitor kualitas asuhan keperawatan i. Mengidentifikasi masalah-masalah penelitian dalam bidang keperawatan j. Membuat usulan rencana penelitian keperawatan k. Menerapkan hasil penelitian dalam praktek keperawatan. l. Mengidentifikasi kebutuhan pendidikan kesehatan m. Membuat rencana penyuluhan kesehatan n. Melaksanakan penyuluhan kesehatan o. Mengevaluasi penyuluhan kesehatan p. Berperan serta dalam pelayanan kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. q. Menciptakan komunikasi yang efektis baik dengan tim keperawatan maupun tim kesehatan lain. Terdapat beberapa tugas dalam pelaksanaan perawatan kesehatan keluarga yaitu (Setiadi, 2008): a. Mengenal masalah kesehatan keluarga Mengenal masalah kesehatan keluarga yaitu sejauh mana keluarga, mengenal fakta-fakta dari masalah kesehatan keluarga yang meliputi pengertian, tanda dan gejala, penyebab dan yang mempengaruhi serta persepsi keluarga terhadap masalah. b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat Mengambil sebuah keputusan kesehatan keluarga merupakan langkah sejauh mana keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya masalah, apakah masalah dirasakan, menyerah terhadap masalah yang dihadapi, takut akan akibat dari tindakan penyakit, mempunyai sikap negative terhadap masalah kesehatan, dapat menjangkau fasilitas yang ada, kurang percaya terhadap tenaga kesehatan dan mendapat informasi yang salah terhadap tindakan dalam mengatasi masalah. c. Merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan Anggota keluarga mengetahui keadaan penyakitnya, mengetahui sifat dan perkembangan perawatan yang dibutuhkan, mengetahui sumber-sumber yang ada dalam keluarga (anggota keluarga yang bertanggung jawab, keuangan, fasilitas fisik, psikososial), mengetahui keberadaan fasilitas yang diperlukan untuk perawatan dan sikap keluarga terhadap yang sakit. d. Modifikasi lingkungan fisik dan psikologis Sejauh mana mengetahui sumber-sumber keluarga yang dimiliki, keuntungan/manfaat pemeliharaan lingkungan, mengetahui pentingnya hygiene sanitasi dan kekompakan antar anggota keluarga. e. Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di sekitar keluarga Dimana keluarga mengetahui apakah keberadaan fasilitas kesehatan, memahami keuntungan yang diperoleh dari fasilitas kesehatan, tingkat kepercayaan keluarga terhadap petugas kesehatan dan fasilitas kesehatan tersebut terjangkau oleh keluarga. Peran : bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seesorang pada situasi sosial tertentu. (Kozier Barbara, 1995:21) Fungsi itu sendiri adalah suatu pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan perannya. Fungsi dapat berubah disesuaikan dengan keadaan yang ada. Peran perawat menurut konsorsium ilmu kesehatan tahun 1989 terdiri dari peran sebagai pemberi asuhan keperawatan, advokat pasien,pendidik,koordinator, kolaborator,konsultan dan peneliti yang dapat di gambarkan sebagai berikut : 1. Pemberi asuhan keperawatan 2. Pembuat Keputusan Klinis 3. Advokat pasien 4. Manajer Kasus 5. Edukator 6. Rehabilitator 7. Pemberi Kenyamanan 8. Komunikator 9. Penyuluh 10. Kolaborator 11. Konsultan 12. pembaharu Peran sabagai pemberi asuhan keperawatan ini dapat dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan sehingga dapat ditentukan diagnosa keperawatan agar bisa direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat sesuai dengan tingkat kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat perkembangannnya. Sebelum mengambil tindakan keperawatan, baik dalam pengkajian kondisi klien, pemberian perawatan, dan mengevaluasi hasil, perawat menyusun rencana tindakan dengan menetapkan pendekatan terbaik bagi klien. Perawat membuat keputusan sendiri atau berkolaborasi dengan klien dan keluarga. Dalam setiap situasi seperti ini, perawat bekerja sama, dan berkonsultasi dengan pemberi perawatan kesehatan professional lainnya (Keeling dan Ramos,1995). Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam menginterprestasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan kepada klien, juga dapat berperan mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien yang meliputi hak atas pelayanan,hak atas informasi penyakit,hak privasi dll. Rehabilitasi adalah proses dimana individu kembali ke tingkat fungsi maksimal setelah sakit, kecelakaan, atau kejadian yang menimbulkan ketidakberdayaan lainnya. Seringkali klien mengalami gangguan fisik dan emosi yang mengubah kehidupan mereka. Disini, perawat berperan sebagai rehabilitator dengan membantu klien beradaptasi semaksimal mungkin dengan keadaan tersebut. Dalam perannya sebagai manager kasus, perawat mengkoordinasi aktivitas anggota tim kesehatan lainnya, misalnya ahli gizi dan ahli terapi fisik, ketika mengatur kelompok yang memberikan perawatan pada klien. Keperawatan mencakup komunikasi dengan klien dan keluarga, antar sesama perawat dan profesi kesehatan lainnya, sumber informasi dan komunitas. Peran ini dilakukan dengan membantu klien dengan meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan, sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan. Sebagai penyuluh, perawat menjelaskan kepada klien konsep dan data-data tentang kesehatan, mendemonstrasikan prosedur seperti aktivitas perawatan diri, menilai apakah klien memahami hal-hal yang dijelaskan dan mengevaluasi kemajuan dalam pembelajaran. Peran perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri dari dokter,fisioteraphis,ahli gizi dan lain-lain dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya. Peran disini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien terhadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan. Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan perencanaan,kerjasama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan. Fungsi merupakan suatu pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan perannya. Fungsi tersebut dapat berubah disesuaikan dengan keadaan yang ada. Fungsi perawat antara lain: 1. Fungsi independent 2. Fungsi dependent 3. Fungsi interdependent Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain
1. Fungsi independent dimana perawat dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri dalam melakukan tindakan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia
kebutuhan fisiologis,kebutuhan rasa aman,
kebutuhan cinta dan mencintai, pemenuhan harga diri dan aktualisasi diri Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas peran atau instruksi dari perawat lain 2. Fungsi dependent
Sehingga sebagai tindakan pelimpahan
tugas yang diberikan
Hal ini biasanya dilakukan oleh perawat
spesialis kepada perawat umum,atau dari perawat primer kepada perawat pelaksana fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan diantara tim satu dengan yang lainnya. 3. Fungsi interdependent Fungsi ini dapat terjadi apabila bentuk pelayanan membutuhkan kerjasama tim dalam memberikan pelayanan seperti dalam memberikan asuhan keperawatan pada penderita yang mempunyai penyakit kompleks.
Keadaan ini tidak dapat diatasi oleh perawat
saja tetapi memerlukan kerjasama dengan profesi kesehatan lainnya seperti dokter dll TERIMA KASIH