Anda di halaman 1dari 36

Dadaku benjol

Biomedik 3
Dona Christin Victe
405120218
LO 1.
Definisi, Patofisiologi, Etiologi
dan klasifikasi tumor
Definisi
pembengkakan, satu dari tanda
kardinal peradangan, pertumbuhan baru
suatu jaringan dengan multiplikasi sel- sel
yang tidak terkontrol dan progresif.
(Dorland)
Faktor Karsinogen : Faktor Hospes :
• genotipe
• faktor kimia
• jenis kelamin
co : netrosamin dan amida • umur
co : wanita  40 – 79 tahun
• faktor fisik
pria  60 – 79 tahun
co : sinar UV • imunologi
• hormon
• faktor biologi
co : virus, parasit (nematoda
.. jaringan)
Faktor Lingkungan :
• makanan
• obat- obatan
• agenesis yang menginduksi
hiperplasi
• keadaan geografis
co : perbedaan intensitas cahaya
matahari
Berdasarkan Sifat Biologik
• Tumor Jinak (Benign Tumor) • Tumor Ganas (Malignant Tumor)
– Tumbuhnya lambat – Tumbuh cepat
– Mempunyai simpai (kapsul) – Tidak mempunyai simpai
– Tidak tumbuh infiltratif (kapsul)
– Tidak merusak jaringan sekitar – Infiltratif
– Merusak jaringan sekitar
• Tumor Intermediate – Dapat menyebar ke seluruh
– Sifat invasif lokal tubuh melalui : limfe atau aliran
darah
– Kemampuan metastasis kecil
– Contoh : Karsinoma sel basal kulit
Berdasarkan Histogenesis
• Sel Totipoten • Tumor Sel yang Berdiferensiasi
– Dapat berdiferensiasi ke dalam – Jenis sel dewasa yang
tiap jenis sel tubuh berdiferensiasi
– Contoh : Zygot berkembang
menjadi janin – Kebanyakan tumor pada manusia
terbentuk dari sel berdiferensiasi
• Sel Embrional Pluripoten
(Embrioma/Blastoma)
– Dapat berdiferensiasi ke dalam
berbagai jenis sel dan dapat
membentuk jenis struktur alat
tubuh
– Contoh : Nefroblastoma sering
berdiferensiasi ke dalam struktur
yang menyerupai tubulus ginjal
LO 2.
Pengambilan spesimen
(pemeriksaan penunjang) dan
interprestasi hasil
I. Pemeriksaan Patologi Anatomi
a. Biopsi insisi
mengambil sebagian kecil bagian tumor padat dengan
menggunakan pisau bedah
b. Biopsi eksisi
mengambil seluruh tumor secara eksisi. Untuk tumor
jinak tindakan ini sekaligus sebagai terapi.
c. Biopsi truncut
mengambil sebagian bagian tumor dengan alat biopsi
khusus berbentuk jarum besar yang dapat memotong
dan mengambil jaringan tumor.

d. Biopsi sumsum tulang


biopsi ini dilakukan pada daerah strnum atau krista iliaca
setelah disinfeksi dilakukan anestesi lokal pada kulit
e. Biospi endoskopi
mengambil sebagian kecil jaringan tumor dengan
menggunakan endoskop.

f. Biopsi aspirasi dengan jarum


mengambil sebagian kecil tumor padat dengan cara
disedot dengan menggunakan jarum yang ditusukkan
ke dalam jaringan tumor.

II. Pemeriksaan Makroskopik


Dengan penglihatan mata biasa diperhatikan jaringan
tumor itu. Secara makroskopik dapat terlihat ada atau
tidaknya simpai tumor, adanya pertumbuhan yang infiltratif,
apakah jaringan tumor rapuh atau tidak.
III. Pemeriksaan histologik
Cara yang paling penting untuk menegakkan
diagnosis tumor. Contohnya dengan frozen section,
digunakan pada operasi cepat dan diagnosisnya tepat
sampai 50 - 95%.

IV. Pemeriksaan sitologik


Dasar pemeriksaan ini adalah:
– perubahan patologik yang disebut anaplasi yang
merupakan sifat sel tumor ganas dan yang
merupakan perubahan dari sel normal.
– sel- sel tumor ganas kohesinya kurang dari sel
normal,sehingga mudah terlepas.
V. Pemeriksaan darah tepi
Salah satu cara adalah menentukan sel-sel tumor
pada peredaran darah. Sel-sel tumor dikumpulkan
dengan sedimentasi, sentrifugasi darah dalam larutan
albumin atau larutan-larutan lain yang mempunyai berat
jenis tertentu. Komponen pembentuk darah antara lain:
Sel darah merah(RBC),Hematokrit, Hemoglobin, Sel
darah putih (WBC), Komponen sel darah putih,
Trombosit/Platelet.

VI. Pemeriksaan Limfografi


FNAC (fine needle aspiration
cytology)
Pemeriksaan mammografi
sarari
LO 3.
Menjelaskan Komplikasi
Akibat lokal
• menimbulkan tekanan pada alat-alat penting di
sekitarnya
• pada tumor ganas terjadi infiltrasi pada alat
sekitar
• nekrosis terjadi pada tumor ganas yang terletak
pada kulit atau mukosa
• sel-sel tumor menimbulkan invasi langsung atau
penekanan saraf, infiltrasi atau penekanan
pembuluh darah/ limfe
Akibat umum :
• Gejala kaheksi > badan lemah, kurus, anoreksia, anemia.
Disebabkan oleh kelainan metabolisme.

Akibat fungsi :
• lebih khas pada tumor jinak,
• terjadi pada kelenjar endokrin, menimbulkan gejala-gejala
yang disebabkan hormon.
LO 4.
Jejas Sel
 Atropi :
Pengecilan ukuran sel bagian tubuh yang pernah berkembang
sempurna dengan ukuran normal
Sifat : fisiologik, patologik, umum, lokal
– Fisiologik : proses menjadi tua
– Patologik : mengecil paska peradangan
 Selalu diikuti penurunan fungsi bagian yang terkena
Penyebab :
a. Berkurangnya beban kerja (imobilisasi, disuse atropi)
b. Hilangnya persarafan
c. Berkurangnya suplai darah
d. Malnutrisi
e. Hilangnya rangsangan endokrin
f. Penuaan
 Hipertropi :
ukuran sel jaringan atau organ yang menjadi lebih
besar dari ukuran normalnya.
sifat : fisiologik, patologik, umum, lokal
fungsi dapat meningkat, normal, atau menurun 
dilandasi apa yang menyebabkan hipertropi.
hipertropi murni : terjadi pada jaringan yang terdiri atas
sel permanen, tidak ada penambahan sel baru.
Misal : otot skelet.
 Hiperplasia
merupakan peningkatan jumlah sel dalam organ
atau jaringan
hipertrofi dan hiperplasi sering terjadi bersamaan
hiperplasia fisiologik :
a. H. Hormonal  Payudara masa pubertas dan
kehamilan
b. H. kompensatorik yaitu H. yang terjadi saat
sebagian jaringan/ organ dibuang.
Mis  Saat ginjal kita yang satu gag bekerja ginjal
yang satunya akan mengalami pembesaran.
Metaplasia
Adl bentuk adaptasi terjadinya
perubahan sel mature jenis tertentu
menjadi sel mature jenis lain.
Contoh :
– Epitel torak endoserviks dengan epitel
skwamosa.
– Epitel bronkus pada saluran napas.
 Degenerasi :
Yaitu keadaan terjadinya perubahan
biokimia intraseluler yang disertai perubahan
morfologi.
Degenerasi dibagi atas :
a. Degenerasi bengkak keruh
b. Degenerasi albumin
c. Degenerasi vakuoler
d. Degenerasi lemak  Hati
 Jantung
e. Degenerasi hialin
f. Degenerasi mucin
LO 5.
Nematoda Jaringan
Mikobacterium tuberculosis
WUCHERERIA BANCROFTI
Morfologi :
• bentuk seperti benang, warna putih kekuningan
• Ukuran :
• Jantan : 40 mm x 0,1 mm
• Betina : 65 – 100 mm x 0,25 mm
• Terdapat di aliran darah tepi
• Periodisitas nokturna
Manifestasi klinik :
• Stadium akut : demam, menggigil, malaise, orkitis, abses
• Stadium kronis : kiluria
Hospes : manusia
Vektor : culex quinguefasciatus (kota), anopheles & aedes
(pedesaan), Aedes kochi (irian jaya), Aedes polynensis (pasifik).
http://www.dpd.cdc.gov
BRUGIA MALAYI/TIMORI
Morfologi :
 Brugia malayi : bentuk seperti benang, warna putih
kekuningan
 Brugia timori :
 Panjang : +/- 280 mikron
 Lekuk badan : agak kaku
 Badan : inti-inti tidak teratur
 Ekor : ada 2 inti tambahan
Hospes : manusia
Vector : anopeles barbirostris/nigerimus
Periodik : nokturna (timori),
nokturna, subnokturna, non periodik
http://www.dpd.cdc.gov
BAKTERI
Mikroorganisme
Mycobaterium tuberculosis
Tanda dan gejala
▪ Gejala umum
letih, lesu, kurus, dan demam
▪ Gejala pada tuberkulosis paru
batuk - batuk yang disertai darah, sakit
dada, anemia, keringat malam, LED
meningkat karena IgG dan IgA meningkat
Patogenesis :
Infeksi biasanya melalui debu atau titik air
yang mengandung kuman tuberkulosis dan
masuk ke jalan nafas. Penyakit yang timbul
setelah kuman menetap dan berkembang biak
dalam paru – paru atau kelenjar getah bening.

Ada 2 tipe kelainan patologi yang terjadi:


▪ Tipe eksudatif
▪ Tipe produktif
LO 6
Karsinogen dan Kokarsinogen
 Karsinogen
Semua yang menyebabkan terjadinya
kanker disebut “karsinogen”
Kerusakan akibat karsinogen terjadi pada satuan
terkecil disebut “gen”
Karsinogen terbagi :
a. Kimia
b. Virus
c. Fisik
d. Agen biologik
a. Kimia :
• Bereaksi langsung- gol alkylating agents
- gol acylating agents
• Memerlukan perubahan metabolis
- hidrokarbon
- amon aromatik
• Nitrosamin
• Unsur logam yang bersifat elektrofilik
b. Virus
• Virus DNA
Human papiloma virus Epstein-Barr,
virus hepatitis virus cytomegalovirus
• Virus RNA
Rous Sarcoma virus, Bittner milk faktor
c. Karsinogen fisik
• Sinar ultra violet-kulit
• Radiasi pengion-pekerja industri/lab

d. Agen biologik
• Hormon
• Mikotoksin (jamur)
• Parasit
Kokarsinogen
a. Jenis kelamin
b. Umur
c. Ras
d. Lingkungan
e. Geografik
f. Herediter
g. Peny.paraneoplastik
LO 7.
Perbedaan Tumor dan Neoplasma

Tumor  pembengkakan, satu dari tanda kardinal peradangan;


pertumbuhan baru suatu jaringan dengan multiplikasi
sel- sel yang tidak terkontrol dan progresif. (Dorland)

Neoplasma  setiap pertumbuhan baru dan abnormal; secara


khusus pertumbuhan jaringan baru dengan
pertumbuhan yang tidak terkontrol dan progresif.
(Dorland)
 Kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel
yang tumbuh terus-menerus secara tidak terbatas,
tidak terkoordinasi dengan jaringan di sekitarnya dan
tidak berguna bagi tubuh. Neoplasma membentuk
tonjolan, tapi tidak semua tonjolan disebabkan oleh
neoplasma.

Anda mungkin juga menyukai