Anda di halaman 1dari 8

PENYAKIT DIFTERI, KLB, dan ORI

Penjelasan Singkat
Sumber : Subdit Imunisasi Kemenkes RI
Penyebab : Gejala Klinis
Corynebacterium
diphtheriae
strain toksin Demam suhu lebih kurang 38 oC

Ada pseudomembrane putih keabu-abuan, tak mudah lepas dan mudah


berdarah. Letak pseudomembrane bisa di pharynx, larynx atau tonsil.

Sakit waktu menelan.

Leher membengkak seperti leher sapi (bullneck), disebabkan karena


pembengkakan kelenjar leher.

Sesak nafas disertai bunyi (stridor).

Penyakit Difteri-1
Kematian : terjadi karena
kelumpuhan otot jantung atau
sumbatan jalan nafas. Bila tidak
Komplikasi : miokarditis,
diobati dengan tepat angka
kelumpuhan otot jantung
kematian 5 – 10 % pada anak usia
<5 tahun dan pada dewasa (diatas
40 tahun) dapat mencapai 20 %

Cara Penularan : melalui droplet Masa inkubasi penyakit 2 – 5


dan kontak langsung dengan hari, tapi penderita dapat
penderita atau karrier. Difteri juga menularkan penyakit ke orang lain
dapat ditularkan secara tidak 2-4 minggu sejak masa inkubasi,
langsung melalui barang-barang sedangkan masa penularan carrier
yang terkontaminasi. bisa sampai 6 bulan.

Penyakit Difteri-2
Ada 4 jenis kasus difteri :
Kasus konfirmasi : Kasus karier :
Kasus klinis : orang dengan orang yang tidak
orang dengan gejala difteri dan Kasus kontak : menunjukkan
gejala difteri dan dengan hasil orang dengan gejala difteri tapi
dengan hasil laboratorium apus kontak erat dengan hasil laboratorium
laboratorium tenggorok positif kasus klinis atau apus tenggorok
hapus tenggorok terhadap konfirmasi positif terhadap
negatif Corynebacterium Corynebacterium
bacteriae bacteriae

Penyakit Difteri-3
Kepala Dinas Kesehatan
Suatu wilayah dinyatakan KLB
Kabupaten/Kota, Kepala Dinas
Difteri jika ditemukan 1 (satu)
Kesehatan Provinsi atau Menteri
kasus difteri klinis yaitu orang
dapat menetapkan daerah dalam
dengan gejala Laringitis,
keadaan KLB apabila suatu
Nasofaringitis atau Tonsilitis
daerah memenuhi salah satu
ditambah pseudomembran putih
kriteria KLB (Permenkes 1501
keabuan yang tak mudah lepas
Tahun 2010 tantang Jenis
dan mudah berdarah di faring,
Penyakit Menular Tertentu yang
laring dan tonsil dan dilaporkan
Dapat Menimbulkan Wabah dan
dalam 24 jam
Upaya Penanggulangan)

Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri


ORI dimaksudkan untuk :
1. memutuskan penularan dengan
segera,
OUTBREAK 2. menurunkan jumlah kasus difteri,
dan
RESPONSE
3. mencegah agar penyakit tersebut
IMMUNIZATION tidak semakin meluas dengan
(ORI) cara memberikan imunisasi difteri
kepada kelompok usia tertentu
sesuai dengan kasus.
ORI Difteri dilakukan dengan 3 putaran Imunisasi di daerah-daerah
yang telah ditentukan, jarak antara dosis pertama-kedua adalah 1
bulan dan antara dosis kedua-ketiga adalah 6 bulan. Usia sasaran
ORI Difteri, 1 sampai <19 tahun.
JARAK IMUNISASI ORI DIFTERI

DOSIS 2 DOSIS 3

6 Bulan
1 Bulan

DOSIS 1
Jenis Vaksin ORI Difteri:
– DPT-HB-Hib (vaksin kombinasi mencegah
difteri, pertusis, tetanus, Hepatitis B dan
VAKSIN meningitis serta pneumonia yang
disebabkan oleh Haemophylus infuenzae
OUTBREAK tipe b)  Untuk usia < 5 tahun
RESPONSE – DT (vaksin kombinasi difteri tetanus)
Untuk usia 5-7 tahun
IMMUNIZATION
– Td (vaksin kombinasi tetanus difteri) 
(ORI) Untuk usia > 7 tahun

ORI Difteri dilakukan dengan 3 putaran Imunisasi di daerah-daerah


yang telah ditentukan, jarak antara dosis pertama-kedua adalah 1
bulan dan antara dosis kedua-ketiga adalah 6 bulan. Usia sasaran
ORI Difteri, 1 sampai <19 tahun.

Anda mungkin juga menyukai