Anda di halaman 1dari 17

Penkes Pada Penyakit

Kronik
BY: KELOMPOK 4
Pengertian Penkes

 Pendidikan kesehatan adalah unsur program kesehatan dan kedokteran


yang di dalamnya terkandung rencana untuk merubah perilaku
perseorangan dan masyarakat dengan tujuan untuk membantu
tercapainya program pengobatan, rehabilitasi, pencegahan penyakit,
dan peningkatan kesehatan (Effendy, 1998).
Pengertian Fase Kronik

 Lubkin (1995) dalam Bastable. S. B. (2002) mengatakan bahwa penyakit


kronis merupakan penyakit nomor satu di Negara Amerika Serikat.
Penyakit kronis bersifat permanen dan tidak pernah dapat disembuhkan
secara tuntas.
Tujuan Pendidikan Kesehatan pada
Fase Kronis
 Menurut WHO (1954) dalam Machfoedz dan Suryani (2009), tujuan pendidikan
kesehatan adalah untuk merubah perilaku orang atau masyarakat dari
perilaku tidak sehat menjadi perilaku sehat. Pendidikan kesehatan akan
merubah perilaku klien, sehingga kapasitas perilaku klien meningkat. Beberapa
kapasitas perilaku klien antara lain :
 Menjadikan kesehatan sebagai hal yang bernilai

 Menolong pencapaian tujuan hidup sehat

 Mendorong pelayanan kesehatan untuk berkembang dan bermanfaat secara


tepat.
Prinsip Pendidikan Kesehatan pada
Fase Kronis

 Harus memiliki pengalaman selain pengetahuan.


 Berfokus pada klien, sebagai subyek yang akan menentukan
perubahan perilaku seseorang.
 Melakukan evaluasi terhadap perubahan perilaku klien
sebagai indikator keberhasilan pelaksanaan pendidikan
kesehatan.
Ruang Lingkup Pendidikan Kesehatan
pada Fase Kronis (Maulana, 2009)

 Dimensi Sasaran
 Pendidikan kesehatan individual dengan sasaran individu.
 Pendidikan kesehatan kelompok dengan sasaran kelompok
 Pendidikan kesehatan masyarakat dengan sasaran masyarakat luas
 Dimensi Tempat Pelaksanaan
 Pendidikan kesehatan di sekolah, dengan sasaran murid.
 Pendidikan kesehatan di rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan
lainnya dengan sasaran pasien dan keluarga pasien.
 Pendidikan kesehatan di tempat kerja dengan sasaran buruh atau karyawan.
Lanjutan . . .

 Dimensi Tingkat Pelayanan


 Peningkatan Kesehatan (Health Promotion)
 Perlindungan Umum dan Khusus (General and Specific Protection)
 Diagnosis Dini dan Pengobatan Segera atau Adekuat (Early diagnosis and
Prompt Treatment)
 Pembatasan Kecacatan (Disability Limitation)
 Rahabilitasi (Rehabilitation)
Langkah-Langkah Pendidikan
Kesehatan pada Fase Kronis

 Upaya mencari dan menemukan fakta


 Upaya merumuskan prioritas kebutuhan (masalah)
 Upaya merumuskan kegiatan (program)
Strategi Pendidikan Kesehatan pada
Fase Kronis WHO (1994)

 Advokasi (Advocacy)
 Dukungan Sosial (Social Support)
 Pemberdayaan Masyarakat (Empowerment)
Macam-Macam Penyakit Kronis

 Alzheimer adalah penyakit yang bersifat degeneratif dan progresif pada


otak yang menyebabkan cacat spesifik pada neuron, serta mengakibatkan
gangguan memori, berpikir, dan tingkah laku (Price & Sylvia A. 2006).
 Kardiakaritmia merupakan kondisi abnormal pada denyut jantung.
 Aterosklerosis atau arteri osklerosis adalah akumulasi kolesterol di dalam
dinding pembuluh darah arteri, apabila cukup parah dapat menghambat
aliran darah ke berbagai organ.
 Kanker adalah adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-
sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker.
 Kardiovaskular suatu istilah untuk gangguan yang menyebabkan penyakit
jantung (kardio) dan pembuluh darah (vascular).
Penatalaksanaan Pendidikan
Kesehatan pada Fase Kronis

 Pendidikan Kesehatan
 Menjelaskan kepada klien tentang perjalanan penyakitnya dan keterbatasan pengobatan.
Pendidikan kesehatan harus langsung pada penderita dan keluarganya dan harus
menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
 Merespon terhadap Emosi
 Dengarkan secara baik-baik, berikan waktu yang cukup bagi klien dan keluarganya untuk
mengemukakan perasaannya, kekhawatirannya, dan harapannya.
 Melibatkan Keluarga
 Dukungan pada keluarga dan petunjuk penatalaksanaan sangat penting. Keluaraga harus
dibantu agar tidak melakukan sikap yang berlebihan terhadap klien, seperti terlalu
melindungi, telalu kawatir, dan memberikan perhatian berlebihan.
Lanjutan . . .

 Melibatkan Klien
 Apabila klien dilibatkan dalam penatalaksanaan penyakitnya, maka mereka akan lebih
patuh dan bertanggungjawab.
 Melibatkan Tim Multidisiplin
 Beberapa ahli diperlukan dalam menatalaksana klien dengan kondisi kronis, seperti dokter,
psikolog, pekerja sosial, okupasiterapis, fisioterapis, ahli gizi, dan ahli yang terkait.
 Menyediakan Perawatan yang Berkelanjutan
 Klien dengan konsdisi kronis membutuhkan seseorang yang bisa dipercaya. Paling sedikit
salah satu dari anggota tim, lebih baik dokter dari pusat kesehatan primer (seperti
puskesmas), yang membina hubungan jangka panjanag dengan penderita dan
keluarganya. Peran dokter disini adalah mengkoordinasi perawatan berbagai spesialis
(multidisiplin), memantau tumbuh kembangnya, memberikan petunjuk yang mungkin
diperlukan, dan lain sebagainya.
Lanjutan . . .

 Menyediakan Pelayanan Rawat Jalan yang Komperhensif


 Diperlukan pelayanan psikologikal, belajar bersosialisasi, pendidikan
penelitian, dikatakan bahwaklien yang mendapatkan pelayanan yang
komprehensif, dapat menurunkan frekuensi rawat inap,lama dirawat,
biaya dirumah sakit, dan menurunkan kemungkinan dirawat kembali.
 Merujuk ke Kelompok Pendukung (kelompok sebaya atau kelompok
sejenis)
 Ikut dalam kelompok pendukung yang dapat saling bertukar pengalaman
dan informasi dan informasi antara klien dan keluarga lain dengan
masalah yang sama.
 Mengembangkan Tektik Menolong Diri Sendiri Pelatihan (terapi perilaku)
Lanjutan . . .

 Pada klien dalam teknik mengatsi stres atau rasa sakit, dapat membantu
klien mengurangi stres terhadap penyakit dan pengobatan yang
diberikan.
 Pembatasan
 Bila keptuhan atau perilaku yang menjadi masalah, klien harus dibuat
disiplin, dan tim yang merawat serta keluarganya harus setuju dan
mendukung.
 Perawatan Dirumah Sakit
 Bila diperlukan perawatan klien dirumah sakit, maka akan lebih baik jika
ditangani dengan kondisi yang kondusif untuk kebutuhan perkembangan
klien.
Kebutuhan Klien pada Penyakit Kronis

 Kebutuhan penderita untuk Perlunya pemahaman terhadap penyakit dan dampak


penyakit pada kehidupan sehari-hari (Bastable, 2002).
 Kebutuhan penderita untuk Penyesuaian diri dengan penyakit/ penerimaan diri
terhadap penyakit yang diderita (Bastable, 2002).
 Kepatuhan dalam meminum obat dan perawatan yang dianjurkan (WHO, 1995).
 Pengetahuan tentang bagaimana perawatan penderita di rumah (WHO, 1995).
 Kebutuhan Nutrisi yang seimbang dan sehat
Tugas keluarga dalam melakukan
pendidikan kesehatan yaitu :

 Mengeal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggota keluarga


 Mengambil keputusan untuk tindakan kesehatan yang tepat
 Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit
 Memodifikasi lingkngan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarganya
 Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan disekitarnya

THANK FULL FRIENDS

Anda mungkin juga menyukai