Anda di halaman 1dari 19

sebagai

Agama

Pemikiran Tokoh

Sumber Ideologi
Idea logos Ideologi

Ilmu tentang ide-ide/ cara berpikir yang


menjadi paham untuk mencapai tujuan
dengan sistem yang terarah dan terprogram
baik secara sosial maupun politik
 Sastrapratedja :
Perangkat gagasan  orientasi tindakan organisir sistem

 Mubyarto:
Doktrin/kepercayaan/simbol-simbol  pedoman kerja  pencapaian tujuan
Ideologi berintikan serangkaian nilai (norma) atau
sistem nilai dasar yang bersifat menyeluruh dan
mendalam yang dimiliki dan dipegang oleh suatu
masyarakat atau bangsa sebagai wawasan atau
pandangan hidup bangsa mereka.

(Oesman dan Alfian, 1990:6)

Ideologi bangsa adalah cara pandang suatu


bangsa dalam menyelenggarakan negaranya.
Ideologi adalah suatu
sistem nilai yang terdiri
Nilai Dasar
atas nilai dasar yang
menjadi cita-cita dan
nilai instrumental yang
Nilai
Instrumental
berfungsi sebagai
metode atau cara
Ideologi
mewujudkan cita-cita
tersebut.
 Dipelopori Machiavelli (1460-1520)
 3 aspek ideologi: Agama, kekuasaan,
dominasi
 Doktrin ideologi mempraktekkan tipudaya
karena kekuatan fisik saja tdk cukup untuk
melanggengkan kekuasaan
 Pandangan Machiavelli dikenal dengan
ADAGIUM – Tujuan menghalalkan cara-
 Penampilan Realitas
 Dilanjutkan oleh Karl Marx
 Kesadaran bukan penentu realitas,
realitas materil (cara produksi/kerja)
yang menentukan kesadaran
 Tesis  Antitesis  Sintesis
Fedomena Ideologi Marx…

Antitesis:
Kondisi
masyarakat
kapitalis kaum
Borjuis sbg
penguasa
modal) dan
pekerja
(proletar) sbg
kelas tertindas

Tesis: Kondisi
masyarakat agraris
kaum Feodal (pemilik
tanah) sbg penguasa,
petani penggarap sbg
kelas tertindas
Sintesis: Di dalam masyarakat komunis tdk
ada lagi kelas penguasa (borjuis/feodal) dan
yang dikuasai (proletar)
Pancasila sebagaimana dimaksud dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
adalah dasar negara dari Negara Kesatuan
Republik Indonesia harus dilaksanakan secara
konsisten dalam kehidupan bernegara.

Pasal 1 TAP MPR RI No. XVIII/MPR/1998 tentang Pencabutan TAP MPR RI


NO II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan
Pancasila (Ekaprasetia Pancakarsa) dan Penetapan tentang Penegasan
Pancasila sebagai Dasar Negara
 Dasar negara yang dimaksud dalam
Ketetapan ini di dalamnya mengandung
makna sebagai ideologi nasional sebagai cita
cita dan tujuan negara.
Tergantung pada kualitas
tiga dimensi yang
terkandung di dalam
Realita

dirinya.
1. Dimensi realita
2. Dimensi idealisme Kekuatan
Ideologi
3. Dimensi fleksibilitas
atau dimensi Fleksibilitas Idealisme

pengembangan
(Oesman dan Alfian, 1990:
7-8).
Nilai-nilai dasar yang terkandung dalam
ideologi itu secara riil berakar dan hidup dalam
masyarakat atau bangsanya, terutama karena
nilai-nilai dasar tersebut bersumber dari
budaya dan pengalaman sejarahnya.
Nilai-nilai dasar ideologi mengandung
idealisme, bukan lambungan angan-angan,
yang memberi harapan tentang masa depan
yang lebih baik melalui perwujudan atau
pengalamannya dalam praktik kehidupan
bersama mereka sehari-hari dengan berbagai
dimensinya.
Ideologi memiliki keluwesan yang
memungkinkan dan bahkan merangsang
pengembangan pemikiran-pemikiran baru yang
relevan tentang dirinya, tanpa menghilangkan
atau mengingkari hakikat atau jati diri yang
terkandung dalam nilai-nilai dasarnya
 Nilai-nilai dan cita-citanya tidak berasal dari
luar melainkan digali dan diambil dari moral,
budaya masyarakat itu sendiri.
 Dasarnya bukan keyakinan ideologis
sekelompok orang melainkan hasil
musyawarah dari konsensus masyarakat
tersebut
 Bahwa ideologi itu tidak diciptakan oleh
negara melainkan digali dan ditemukan
dalam masyarakat itu sendiri. Masyarakatlah
yang memiliki ideologi Pancasila
 Marxisme/Leninisme 1
 Liberalisme 4
 Sosialisme 5
 Kapitalisme 3
 Pancasila 2
Tesis-sintesis: Pandangan/kaidah ideologi
(kelompok) tentang cara
mencapai/mewujudkan kesejahteraan dan
keamanan
 Ujian Tengah Semester Tanggal 19 April
2017, Hari Rabu, Pukul 08.00 di Ruang
1.1.304 A
 Opsi Bentuk soal:
 Bentuk soal essai 100%

Anda mungkin juga menyukai