Anda di halaman 1dari 24

Tujuan dan

bukti audit

Windasari rachmawati
Tujuan audit

– Menyatakan pendapat atas kewajaran dalam


semua hal yang material, posisi keuangan
dan hasil usaha serta arus kas sesuai PABU
Tujuan auditor

– Merumuskan opini atas laporan keuangan


berdasarkan suatu evaluasi atas kesimpulan
yang ditarik dari bukti audit yang diperoleh
– Tujuan audit ditentukan berdasarkan asersi
asersi yang dibuat oleh manajemen yang
tercantum dalam laporan keuangan.
Fungsi asersi bagi auditor

Membuat keputusan tentang


penilaian resiko dengan Menentukan prosedur audit
mempertimbangkan tipe yang cocok dengan asersi dan
salah saji potensial yang penilaian resiko
mungkin terjadi
Asersi – asersi dapat
diklasifikasikan
Keberadaan atau keterjadian (existence or occurence)

Kelengkapan (completeness)

Hak dan kewajiban (right and obligation)

Penilaian atau pengalokasian (valuation or allocation)

Penyajian dan pengungkapan(presentation or disclosure)


Asersi keberadaan atau keterjadian
(existence or occurance)

– Berkaitan dengan akun akun riil pada neraca.


1. Akun aktiva
2. Akun utang
3. Akun modal
Selain itu juga berkaitan dengan akun nominal yang tercantum dalam laporan laba
rugi. Akun nominal terdiri dari:
1. Akun pendapatan
2. Akun biaya
Kelengkapan (completeness)

– Ex. manajemen membuat asersi bahwa seluruh pembelian


barang dan jasa dicatat dan dicantumkan dalam laporan
keuangan serta manajemen membuat asersi bahwa utang
usaha dineraca telah mencakup semua kewajiban
perusahaan kepda pemasok.
– Auditor memperhatikan adanya kemungkinan
understatement dalam laporan keuangan klien
Hak dan kewajiban (Right and
obligation)
Apakah aktiva yang tercantum dalam
laporan keuangan benar benar
merupakan hak perusahaan pada
tanggal tertentu

Apakah utang yang tercantum dalam


laporan keungan betul betul
merupakan kewajiban perusahaan pada
tanggal tertentu
– Ex. manajemen membuat asersi bahwa jumlah
sewa guna usaha yang dikapitalisasi dineraca
mencerminkan nilai perolehan hak perusahaan
atas kekayaan yang disewa guna usahakan, dan
utang sewa guna usaha yang bersangkutan
mencerminkan suatu kewajiban perusahaan.
Penilaian atau pengalokasian
(valluation or allocation)
Hasil penilaian berdasarkan PABU berkaitan dengan pengukuran yang tepat atas
aset, utang, pendapatan dan beban berdasarkan kriteria sbb:

Aplikasi prinsip Aplikasi prinsip Rasionalitas dari


penilaian yang penandingan yang estimasi akuntansi
tepat tepat oleh manajemen

Konsistensi dalam
penerapan prinsip
prinsip akuntansi
Penyajian dan pengungkapan
(presentation and disclosure)
– Ex. Manajemen membuat asersi bahwa kewajiban
kewajiban kewajiban yang di klasifikasikan
sebagai utang jangka panjang dineraca tidak akan
jatuh tempo dalam waktu satu tahun dan
manajemen membuat asersi bahwa jumlah yang
disajikan sebagai akun luar biasa dalam L/R
sebagaimana mestinya.
Prosedur auditing

– Meliputi studi dan evaluasi terhadap struktur


pengendalian intern perusahaan klien termasuk sistem
akuntansi
Kecukupan bukti

materialitas

Resiko audit

Faktor – faktor ekonomi

Ukuran dan karakteristik populasi


Faktor faktor ekonomi

– Auditor memiliki keterbatasan sumber


daya yang digunakan untuk memperoleh
bukti yang diperlukan sebagai dasar yang
memadai untuk memberikan pendapat atas
kewajaran laporan keuangan
Ukuran dan karakteristik
populasi
– Auditor tidak mungkin menghimpun dan
mengevaluasi seluruh bukti yang ada untuk
mendukung pendapatnya. Hal tersebut sangat
tidak efisien. Pengumpulan bukti audit dan
pemeriksaan terhadap bukti audit dilakukan atas
dasar sampling
Kompetensi bukti audit

Kompetensi rendah Faktor kompetensi Kompetensi tinggi


Tidak relevan untuk Relevansi pemberian Relevan untuk mendukung
mendukung pendapat pemberian pendapat
Berasal dari dalam SUMBER BUKTI Berasal dari luar perusahaan
perusahaan
Pengendalian internal yang Pengendalian internal yang
tidak memuaskan memuaskan
Pengetahuan tidak langsung
oleh auditor Pengetahuan langsung oleh
auditor
Bukti bukti yang dapat Ketepatan Waktu Bukti bukti yang hanya dapat
dipakai selain pada tanggal dipakai pada tanggal neraca
neraca
subyektif Obyektivitas Obyektif
Dasar yang memadai
(REALISTIS)
Pertimbangan profesional auditor

Integritas manajemen

Transaksi yang terjadi di perusahaan

Jenis kepemilikan perusahaan

Kondisi keuangan perusahaan


Sifat bukti

• Cek dan catatan dari trf dana secara elektronik


Catatan • Faktur, kontrak,buku besar dan buku pembantu
• Jurnal dan penyesuaian lain
akuntansi yang • Catatan seperti kertas kerja dan spreed sheet
mendasari L/K •

Pengungkapan
Buku pedoman akuntansi

• Notulen rapat
Informasi lain • Konfirmasi dari pihak ketiga
yang mendukung • Laporan analisis
• Data yang dapat dibandingkan dengan kompetitor
catatan akuntansi • SPI manual
Jenis bukti audit

• Data akuntansi yang mendasari (underlying


accounting data)
• Semua bukti atau informasi pendukung bagi
Bukti audit yang auditor
mendukung L/K
• jurnal
• Buku besar dan buku pembantu
• Buku pedoman akuntansi
Bukti dari data • Memorandum dan catatan informal seperti work sheet( daftar lembar kerja/ nerac lajur)
akuntansi klien perhitungan dan rekonsiliasi.

•Bukti fisik
•Bukti konfirmasi
•Bukti dokumenter
•Bukti representasi atau pernyataan tertulis
•Bukti matematis atau perhitungan
Bukti audit •Bukti lisan
pendukung •Bukti analitis dan perbandingan
•Struktur pengendalian intern
Prosedur untuk menghimpun
bukti

inspeksi

pengamatan

Pengajuan pertanyaan

konfirmasi
Prosedur dan bukti audit

Prosedur audit Contoh penerapan (asersi) Jenis bukti


Inspeksi terhadap dokumen Pemeriksaan fisik secara rinci Bukti dokumenter
dan catatan terhdap dokumen dan
catatan
Inspeksi terhdap aktiva Pemeriksaan fisik sediaan Bukti fisik
berwujud
observasi Mengamati pelaksanaan Bukti fisik atau visual
suatu kegiatan yang
dilakukan oleh karyawan
perusahaan klien
konfirmasi Mengirimkan surat Bukti konfirmasi
konfirmasi kepda pihak
ketiga
Pengajuan pertanyaan Mengajukan pertanyaan lisan Bukti representasi tertulis
– ------------------------------ C....U......--------------------------------------
--------------

Anda mungkin juga menyukai