Anda di halaman 1dari 30

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

GANGGUAN GENITOURINARIA
Dr. Putu Ristyaning Ayu, M.Kes, Sp.PK
Bag. Patologi Klinik Fak Kedokteran UNILA
Infeksi Saluran
Kemih (ISK)

Prodia
Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Bakteriuria  terdapat
Berkembang biaknya Sampel pungsi supra
MO di dalam saluran bakteri dalam urin 
kuman > 105 CFU/ mL pubik pertumbuhan
kemih dalam jumlah
bermakna urin segar midstrem bakteri bermakna
urine  bermakna

Normal --> sal kemih Wanita lebih sering


tidak mengandung menderita ISK
bakteri, virus dan MO dibanding pria
lain

Grabe M, Bartoletti R, et al. Guideline in Urological infection: Catheter-Associated UTI.


European Association of Urology; 2015
Infeksi Saluran Kemih (ISK)
ISK sering terjadi kel
kongenital, batu, tumor sal
Gejala bermacam2: disuria,
kemih, prostat membesar,
polakisuria, urgency, kolik
kehamilan, kel saraf
ureter dll
kandung kemih, refluks
vesikoureter & DM

ISK pada dewasa tanpa Anak2  refluks


predisposisi  tidak jadi vesikoureter sampai dewasa
GGK  GGK

Grabe M, Bartoletti R, et al. Guideline in Urological infection: Catheter-Associated UTI.


European Association of Urology; 2015
Klasifikasi ISK
Infeksi sal kemih bawah  menyerang daerah buli2
dan uretra
• Perempuan sistitis
• Laki2 sistitis, prostatitis, epidimidis & uretritis

Infeksi sal kemih atas  menyerang daerah ginjal


dan ureter
• Pielonefritis akut (PNA)
• Pielonefritis Kronis (PNK)
Grabe M, Bartoletti R, et al. Guideline in Urological infection: Catheter-Associated UTI.
European Association of Urology; 2015
Klasifikasi ISK
Berdasarkan Klinisnya ada 2:
◦ ISK Sederhana (tak berkomplikasi)
◦ ISK berkomplikasi

Grabe M, Bartoletti R, et al. Guideline in Urological infection: Catheter-Associated UTI.


European Association of Urology; 2015
Gambaran Klinis

ISK atas ISK bawah


• Sakit pinggang • Kencing sering
• Suhu tinggi • Disuria
• Mual muntah • Nyeri supra pubik
• Hematuria

Grabe M, Bartoletti R, et al. Guideline in Urological infection: Catheter-Associated UTI.


European Association of Urology; 2015
Patofisiologi
MO ISK
Kuman masuk
berasal flora ISK  ggn
Kuman dari usus hidup keseimbangan
ISK  bakteri mll uretra,
feses/ dubur, komensal
kateter, MO
masuk sal masuk sal dalam introitus (uropatogen)
kemih & kandung
kemih vagina, sbg agent &
berkembang kemih & naik
bawah/uretra, preposium, epitel sal
biak ke ginjal -->
naik ke ginja penis, kulit kemih sbg
pielonefritis
perinium, dan host
sekitar anus
Grabe M, Bartoletti R, et al. Guideline in Urological infection: Catheter-Associated UTI.
European Association of Urology; 2015
Patofisiologi

ISK komplikasi(sebagian besar) diperburuk


MO masuk sal kemih melalui 3 cara yaitu: adanya penyakit lainya spt lesi, obs sal kemih,
1. ascending, 2. hematogen seperti penularan batu, pemasangan kateter, kerusakan dan ggn
M.tuberculosis atau S.aureus , 3. limfogen dan neurologi, menurunya sistem imun yang dapat
langsung dari organ sekitarnya yang sebelumnya mengganggu aliran yang normal dan
telah mengalami infeksi perlindungan saluran urin terapi yang lebih
lama

Grabe M, Bartoletti R, et al. Guideline in Urological infection: Catheter-Associated UTI.


European Association of Urology; 2015
Diagnosis ISK
Bakteri yang paling sering ditemukan(bakteri gram negatif): Escherichia coli.
Bakteri lain: Proteus, Enterococci, Pseudomonas dan Klebsiella
Dx ISK ditegakkan dgn adanya MO dlm sal kemih dan disingkirkan kontaminasi

Cara hitung kuman > 105 CFU/ mL urin  positif ISK


hasil biakan-->
Kriteria KASS: > 104 - 105 CFU/ mL urin  kemungkinan infeksi

> 103 - 104 CFU/ mL urin  kemungkinan kontaminasi

< 103 CFU/ mL urin  kontaminasi

Grabe M, Bartoletti R, et al. Guideline in Urological infection: Catheter-Associated UTI.


European Association of Urology; 2015
Pemeriksaan Laboratorium ISK
Cara
pengambilan Urin porsi tengah (mid stream)
sampel
Kateterisasi
Aspirasi Suprapubik
Pemeriksaan urin empat porsi
Lembar S, Then Z, Wiryanto GA, Urinalisis & Pemeriksaan Cairan Tubuh Sederhana, edisi Pertama, 2013
Pemeriksaan Laboratorium ISK
Urinalisis -->2 parameter penting ISK yaitu leukosit dan bakteri.

Pemeriksaan rutin--> Pemeriksaan Dipstik


seperti warna, BJ dan
pH, konsentrasi
glukosa, protein,
keton, darah & Pemeriksaan Mikroskopik Urin
bilirubin
Pemeriksaan Kultur Urin  Gold
standar
Lembar S, Then Z, Wiryanto GA, Urinalisis & Pemeriksaan Cairan Tubuh Sederhana, edisi Pertama, 2013
ISK Komplikata
suatu kondisi abnormalitas struktural/ fungsional sal genitourinari/ adanya penyakit dasar yang
mengganggu dengan mekanisme pertahanan diri individumeningkatkan risiko untuk
mendapatkan infeksi/ kegagalan terapi
 disebabkan ISK komplikata dikelompokkan menjadi 2:
bakteria spektrum
lebih luas 1.Pasien dengan faktor komplikasi dapat dihilangkan oleh terapi, misal., ekstraksi
dibanding infeksi batu, melepas kateter;
sal kemih non 2. Pasien dimana faktor komplikasi tidak bisa atau tidak dapat dihilangkan dengan
komplikata & lebih terapi, misal., penggunaan kateter menetap, sisa batu setelah tindakan atau neurogenic
sering resisten bladder
terhadap
antimikroba Faktor risiko terjadinya ISK komplikata

Grabe M, Bartoletti R, et al. Guideline in Urological infection: Catheter-Associated UTI.


European Association of Urology; 2015
Gejala Klinis
◦ Dysuria, urgensi, frekuensi, nyeri kolik, nyeri sudut kostoverteba, nyeri suprapubik dan demam
◦ Gejala saluran kemih bagian bawah (LUTS) dapat disebabkan oleh ISK tapi juga oleh
gangguan urologi lainnya, seperti misalnya benign prostatic hyperplasia (BPH) atau
transurethral resection of the prostate (TURP)
◦ Kondisi medis seperti diabetes mellitus (10%) dan gagal ginjal seringkali ditemukan dalam
sebuah ISK komplikata

Grabe M, Bartoletti R, et al. Guideline in Urological infection: Catheter-Associated UTI.


European Association of Urology; 2015
Diagnosis
◦ Bakteriuria yang signifikan  uropathogen ≥105 cfu/mL dan ≥104 cfu/mL urin porsi tengah
baik(⚤), dari kateter ≥104 cfu/mL bisa dianggap relevan
◦ Piuria adalah ≥10 sel darah putih per high-power field (400 x) untuk sampel urin yang
disentrifugasi
◦ Pemeriksaan dipstick  pemeriksaan rutin, termasuk uji leukosit esterase, hemoglobin dan
reaksi nitrit
◦ ISK komplikata, selain ditemukan mikroba, harus didapatkan kelainan anatomi atau fungsional
saluran genitourinari atau adanya penyakit dasar
◦ Mikroba penyebab tersering adalah E. Coli, Proteus, Klebsiella, Pseudomonas, Serratia, dan
Enterococci.

Grabe M, Bartoletti R, et al. Guideline in Urological infection: Catheter-Associated UTI.


European Association of Urology; 2015
Kondisi khusus berkaitan dgn ISK
Komplikata
Batu Sal Kemih, penggunaan kateter

Adult Polycystic Diseases (APCKD), Nefritis bakterial

Abses renal/perinefrik, pielonefitis emfisema

Xanthogranulomatous pielonefritis, tranplantasi ginjal


Grabe M, Bartoletti R, et al. Guideline in Urological infection: Catheter-Associated UTI.
European Association of Urology; 2015
ISK pada Anak
Pendahuluan Infeksi saluran kemih pada anak sering terjadi  bervariasi tergantung
usia dan jenis kelamin

Sumber patogenik yang umum adalah bakteria gram-negatif yang


bersifat enterik. E. coli bertanggung jawab pada 75% episode ISK

Obstruksi adalah salah satu penyebab paling umum dari infeksi saluran
kemih.
Fimosis dapat mempengaruhi ISK
Enterobakteria yang diperoleh dari flora normal prepusium, permukaan
glandular dan distal uretra. E. coli dapat mengekspresikan P fimbriae, yang
melekat ke lapisan dalam dari kulit preputium dan ke sel uroepitelial
Grabe M, Bartoletti R, et al. Guideline in Urological infection: Catheter-Associated UTI.
European Association of Urology; 2015
Manifestasi Klinis

◦ Bervariasi mulai dari demam hingga gejala gastrointestinal dan gejala saluran kemih atas atau
bawah
◦ ISK awal masa kanak-kanak biasanya ringan, tetapi bisa berkembang menjadi jaringan parut di
ginjal, khususnya jika terdapat kelainan bawaan saluran kemih
◦ Gejala lanjut akibat jaringan parut di ginjal berupa hipertensi, proteinuria, kerusakan ginjal dan
bahkan gagal ginjal kronis yang membutuhkan dialisis

Grabe M, Bartoletti R, et al. Guideline in Urological infection: Catheter-Associated UTI.


European Association of Urology; 2015
Klasifikasi ISK pada Anak
pertama atau Infeksi yang belum tuntas: akibat pemberian dosis
berulang/ antimikroba subterapeutik, ketidakpatuhan dengan perawatan,
rekuren, atau malabsorpsi, atau patogen resisten
disesuaikan
dengan derajat
keparahan Infeksi yang menetap: bisa jadi disebabkan oleh sumber
(ringan/berat) infeksi persisten dalam saluran kemih. Pembedahan atau
ISK berulang perawatan medis untuk kelainan saluran kemih mungkin akan
bisa diperlukan.
diklasifikasikan
lagi menjadi 3 Infeksi ulang: tiap episode adalah infeksi baru yang diperoleh
kelompok: dari periuretra, perineum, atau rektum

Grabe M, Bartoletti R, et al. Guideline in Urological infection: Catheter-Associated UTI.


European Association of Urology; 2015
Grabe M, Bartoletti R, et al. Guideline in Urological infection: Catheter-Associated UTI.
European Association of Urology; 2015
Pemeriksaan Laboratorium

Urinalisis --> piuria (> 5 leukosit/ LPB) dan


bakteriuria dalam sampel urin memperkuat diagnosis
klinis ISK

Penanda Biokimia -->


nitrit dan leukosit
esterase --> uji dipstik. Kultur Urin --> Diagnosis definitif ISK pada anak bila
Beberapa biomarker baru
untuk ISK pada anak di temukan >105 cfu/mL urin
seperti C-reactive
protein, N- acetyl-β-
glucosaminidase, dan IL-
6 masih dalam tahap
penelitian
Lembar S, Then Z, Wiryanto GA, Urinalisis & Pemeriksaan Cairan Tubuh Sederhana, edisi Pertama, 2013
Uretritis
Definisi
 Penyebab N. Gonorrhoeae,
C. trachomatis (22.3%),
 infeksi pada uretra Mycoplasma genitalium (12,5%),
Trichomonas vaginalis (2,5%),
Uretritis bersifat primer atau dan Ureaplasma urealyticum
sekunder (24,0%), kombinasi patogen
Uretritis sekunder didapatkan yang terdeteksi 9,5%, dan
pada pasien dengan kateter atau sisanya tidak ditemukan
striktur uretra etiologinya
 masa inkubasi berkisar antara
3– 14 hari
Gejala dan Tanda
Pria Wanita
LUTS Tanpa gejala

Sekret dari Uretra Dysuria, sekret mukopurulen,

Kencing nanah Radang panggul dan komplikasinya


C. Trachomatis penyebab paling sering epididimitis ⚣
75% wanita tidak mengalami gejala & 40% yang tidak diobatipenyakit radang panggul
Jaringan parut pada tuba fallopi akibat dari infeksi Chlamydia merupakan resiko dari kehamilan
ektopik, nyeri panggul, dan infertilitas

Trichomoniasis ⚣ tidak menimbulkan gejala tetapi dapat menyebabkan gejala yang singkat berupa


discharge pada uretra, disuria dan urgency

⚢, 50% tidak menimbulkan gejala dan kalaupun ada gejala, manifestasi klinis  cairan vagina berbusa
berwarna putih atau hijau yang mendadak, berbau tidak sedap, gatal dan kemerahan

PF ⚢  discharge berbusa dengan karakteristik “vulva strawberry” atau “servik strawberry”


Namun, asessmen klinis sendiri tidak cukup spesifik untuk menegakkan diagnosa.
Gejala lain termasuk nyeri saat berhubungan seksual, rasa tidak nyaman pada suprapubik dan urgensi
Wanita hamil berhubungan dengan kelahiran prematur dan peningkatan resiko dari transmisi HIV
Pewarnaan gram  uji diagnostik cepat
mengevaluasi uretritis  bahan dari sekret
uretra atau apusan uretra
Bila ditemukan > 5 leukosit/ LBP dan
gonococcus intraseluler sebagai gram-negatif
diplococci, mengindikasikan uretritis gonore

Gagal terapikultur dan sensitivitas sangatlah


penting untuk mengetahui antibiotik yang
sensitif dan resisten

Dx Infeksi Kultur dapat dilakukan dengan mengambil


sekret dari uretra bila memungkinkan
Pasien dengan gonore direkomendasikan

Gonore
Lembar S, Then Z, Wiryanto GA, Urinalisis & Pemeriksaan Cairan Tubuh Sederhana, edisi Pertama, 2013
untuk dilakukan pemeriksaan penyakit menular
seksual lainnya, termasuk chlamydia, syphilis,
dan HIV

Anda mungkin juga menyukai