Anda di halaman 1dari 17

MYCOTOXIN MANAGEMENT

THROUGH
TRANSFORMATIONS
ANGGITA RAHMAWATI

Dosen Pengampu : Dr. Tri Joko, S.P. M.P

Matakuliah Patologi Pascapanen


PENDAHULUAN

Mikotoksin merupakan senyawa metabolit sekunder jamur


terutama jamur genus Fusarium, Aspergillus, dan
Penicillium yang muncul di kondisi lingkungan tertentu pada
komoditas pangan. Mikotoksin dapat menyebabkan
kerugian yang besar pada hasil pascapanen dan juga
mengganggu kesehatan hewan ataupun manusia yang
mengonsumsinya.

THE POWER OF POWERPOINT | THEPOPP.COM 2


JENIS MIKOTOKSIN

1 • ALFATOKSIN 4 • TRIKOTESENA

2 • OKRATOKSIN 5 • FUMONISIN

Sumber : Negi et al., 2017


3 • ZEARALENON 6
ALFATOKSIN

• Berasal dari Aspergillus flavus yang berhasil diisolasi pada tahun 1960 di England.
• Aspergillus flavus menghasilkan aflatoksin B1 dan B2 (AFB1 dan AFB2).
• A. flavus dan A. parasiticus ini tumbuh pada kisaran suhu optimum 32-33C dan pH optimum 6.
• A. parasiticus memproduksi AFB1, AFB2, AFG1, dan AFG2 (Desjardins dan Hohn, 1997; Bennet
dan Klich, 2003).
• Di antara keempat jenis aflatoksin tersebut AFB1 memiliki efek toksik yang paling tinggi.
• Mikotoksin ini bersifat karsinogenik, mutagenik, dikategorikan sebagai karsinogenik gol 1A.
• Selain itu, aflatoksin juga bersifat immunosuppresif yang dapat menurunkan sistem kekebalan
tubuh.
OKRATOKSIN

• Okratoksin, terutama Okratoksin A (OA) penyebab keracunan ginjal pada manusia


maupun hewan, dan bersifat karsinogenik.
• Okratoksin A ini pertama kali diisolasi pada tahun 1965 dari Aspergillus ochraceus.
• Okratoksin A (OA) dihasilkan oleh Penicillium viridicatum (KuiperGoodman, 1996) yang
terdapat pada biji-bijian di daerah beriklim sedang seperti gandum
• Saat ini diketahui sedikitnya 3 macam Okratoksin, yaitu Okratoksin A (OA), Okratoksin B
(OB), dan Okratoksin C (OC). OA adalah yang paling toksik dan paling banyak
ditemukan di alam. Okratoksin dapat menyebabkan keracunan pada liver dan ginjal
(Prelusky et al., 1994 dalam Desjardins dan Hohn,1997).
ZEARALENON
• Zearalenon adalah toksin estrogenik yang dihasilkan oleh cendawan Fusarium
graminearum, F. tricinctum, dan F. moniliforme. Suhu optimum tumbuh 20 – 25C
dan kelembaban 40 – 60 %.
• Zearalenon pertama kali diisolasi 1962.
• Mikotoksin ini cukup stabil dan tahan terhadap suhu tinggi.
• Terdapat 6 macam turunan zearalenon, di antaranya α- zearalenon yang memiliki
aktivitas estrogenik 3 kali lipat daripada senyawa induknya. Senyawa turunan
lainnya adalah 6,8-dihidroksizearalenon, 8-hidroksizearalenon, 3-
hidroksizearalenon, 7- dehidrozearalenon, dan 5- formilzearalenon. Komoditas
yang banyak tercemar zearalenon adalah jagung, gandum, kacang kedelai, beras
dan serelia lainnya.
TRIKOTESENA

• Trikotesena dihasilkan oleh Fusarium spp., Trichoderma, Myrothecium,


Trichothecium dan Stachybotrys.
• Toksin yang dihasilkan adalah toksin T-2 yang merupakan jenis trikotesena
paling toksik.
• Toksin ini menyebabkan iritasi kulit dan juga diketahui bersifat teratogenik.
• Trikotesena lainnya seperti deoksinivalenol, nivalenol dapat menyebabkan
mual-mual (Ueno et al., 1972 dalam Sinha, 1993).
• Toxin ini ditemukan pada produk cereal di Turkey (Omurtag dan Yazicioglu,
2006).
FUMONISIN

• Fumonisin toksin yang dihasilkan oleh Fusarium spp., terutama F. moniliforme


dan F. proliferatum.
• Komoditas pertanian yang sering dicemari adalah jagung, gandum, sorgum dan
berbagai produk pertanian lainnya.
• Mikotoksin ini banyak ditemukan bersama-sama dengan aflatoksin sehingga dapat
meningkatkan toksisitas kedua mikotoksin tersebut (Maryam, 2000a).
• Toxin fumonisin ditemukan pada beberapa tanaman obat dan teh herbal yang
tersebar di pasar Turkey (Omurtag dan Yazicioglu, 2006).
MANAJEMEN MIKOTOKSIN MELALUI TRANSFORMASI

Genetic transformation

Different gene transfer method

Bio-transformation:
Mikroorganisme yang dapat mendetoksifikasi mikotoksin

TABEL 1. BEBERAPA MIKROORGANISME YANG DAPAT MENDETOKSIFIKASI


MIKOTOKSIN
GENETIC TRANSFORMATION
1. Reducing infection by the pathogen (Mengurangi infeksi oleh patogen)

2. Inserting genes capable of degrading the toxin (Memasukkan gen yang mampu mendegradasi toksin)

3. Reducing mycotoxin accumulation by interfering with the biosynthetic pathway: (Mengurangi akumulasi
mikotoksin dengan mengganggu jalur biosintetik)
DIFFERENT GENE TRANSFER METHOD:
1. Metode Fisik
• Elektroporasi: Elektroporasi adalah metode transfer gen menggunakan suatu alat yang menghasilkan kejutan listrik
sangat kuat untuk melubangi sementara protoplas yang ada. Saat protoplas berlubang DNA bebas yang ada disekitarnya
masuk dan terintegrasi pada kromosom protoplas. Keberhasilan transfer gen dengan elektroporasi cukup baik yaitu
mendekati 1 persen dari sel protoplas yang hidup. Hanya ada satu kendala utama yaitu menumbuhkan protoplas
menjadi sel atau organisme sempurna.
DIFFERENT GENE TRANSFER METHOD:

• Penembakan partikel (Particel Bombardement)


Teknologi yang menggunakan metode penembakan partikel atau gen
gun. DNA yang melapisi partikel ditembakkan secara langsung ke
dalam sel atau jaringan tanaman (Klein et al.1988). Partikel yang
mengandung DNA tersebut menembus dinding sel dan membran,
kemudian DNA berdifusi dan menyebar di dalam sel secara
independen.
DIFFERENT GENE TRANSFER METHOD:
1. Metode Kimia
• Polythene glycol mediated method :
Dalam metode ini protoplas yang terisolasi dari sel tanaman
disimpan dalam larutan yang mengandung 40% polietilena glikol
(PEG), kalsium nitrat / CaCl dan manitol / Sukrosa yang
merupakan buffering osmotik ke dalam larutan. Kemudian DNA
pembawa ditambahkan ke dalam larutan.
BIO-TRANSFORMATION
Misalnya, detoksifikasi deoxynivalenol (DON) dan Zearalenone (ZEN) dicapai oleh ekspresi gen acetyltransferase (Tri101) dan
gen lactonohydrolase (Zh101) (Okubura et al., 2002; Takahashi et al., 2004). Baru-baru ini, para peneliti mengisolasi gen ZEN-
detoksifikasi, zhd101, dari Clonostachys rosea (28). ZHD101 mengubah ZEN menjadi produk nonestrogenik
KESIMPULAN
Mikotoksin memiliki signifikansi besar dalam kehilangan pasca panen dan mengelolanya bukanlah tugas yang mudah.
Transformasi adalah pendekatan baru untuk mengelola komoditas yang dipengaruhi mikotoksin dengan menggunakan teknik
bioteknologi & rekayasa genetika dan degradasi enzim atau mikroba yang menawarkan cara detoksifikasi mikotoksin yang efisien,
ramah lingkungan, dan tidak meninggalkan residu beracun maupun produk yang tidak diinginkan. Tetapi karena pendekatan ini
ada pada tahap awal maka perlu banyk lagi penelitiannya
THANK YOU! 
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai