PASCAPANEN
PASCAPANEN
THROUGH
TRANSFORMATIONS
ANGGITA RAHMAWATI
1 • ALFATOKSIN 4 • TRIKOTESENA
2 • OKRATOKSIN 5 • FUMONISIN
• Berasal dari Aspergillus flavus yang berhasil diisolasi pada tahun 1960 di England.
• Aspergillus flavus menghasilkan aflatoksin B1 dan B2 (AFB1 dan AFB2).
• A. flavus dan A. parasiticus ini tumbuh pada kisaran suhu optimum 32-33C dan pH optimum 6.
• A. parasiticus memproduksi AFB1, AFB2, AFG1, dan AFG2 (Desjardins dan Hohn, 1997; Bennet
dan Klich, 2003).
• Di antara keempat jenis aflatoksin tersebut AFB1 memiliki efek toksik yang paling tinggi.
• Mikotoksin ini bersifat karsinogenik, mutagenik, dikategorikan sebagai karsinogenik gol 1A.
• Selain itu, aflatoksin juga bersifat immunosuppresif yang dapat menurunkan sistem kekebalan
tubuh.
OKRATOKSIN
Genetic transformation
Bio-transformation:
Mikroorganisme yang dapat mendetoksifikasi mikotoksin
2. Inserting genes capable of degrading the toxin (Memasukkan gen yang mampu mendegradasi toksin)
3. Reducing mycotoxin accumulation by interfering with the biosynthetic pathway: (Mengurangi akumulasi
mikotoksin dengan mengganggu jalur biosintetik)
DIFFERENT GENE TRANSFER METHOD:
1. Metode Fisik
• Elektroporasi: Elektroporasi adalah metode transfer gen menggunakan suatu alat yang menghasilkan kejutan listrik
sangat kuat untuk melubangi sementara protoplas yang ada. Saat protoplas berlubang DNA bebas yang ada disekitarnya
masuk dan terintegrasi pada kromosom protoplas. Keberhasilan transfer gen dengan elektroporasi cukup baik yaitu
mendekati 1 persen dari sel protoplas yang hidup. Hanya ada satu kendala utama yaitu menumbuhkan protoplas
menjadi sel atau organisme sempurna.
DIFFERENT GENE TRANSFER METHOD: