Anda di halaman 1dari 9

Pemanfaatan Tanaman Suku

Wawoni

Nisrina Nur Syifa


Pulau Wawonii dihuni oleh beberapa kelompok sosial masyarakat dengan etnik asli
yang disebut "Wawonii". Sekitar tahun 1995-an di pulau ini direncanakan untuk
area pengembangan perkebunan coklat. Namun setelah kawasan hutan dibuka dan
kayu hasil tebangan diangkut ke luar pulau, rencana tersebut sampai saat ini tidak
juga terealisasi (Anonimous, 2000).
Pulau Wawonii terletak di jazirah tenggara pulau Sulawesi
Wawonii berasal dari 2 kata yaitu "wawo" yang berarti di atas atau daratan, dan
"nii" yang berarti kelapa. Secara harfiah kata wawonii berarti daratan/ pulau yang
ditumbuhi pohon kelapa karena sepanjang tepi pantai sekeliling pulau ini
didominasi oleh pohon kelapa.
Sistem Pertanian Tradisional
Suku Wawonii
– Kehidupan sehari-hari masyarakat lokal pulau Wawonii tergantung pada sistem
pertanian tradisional. Awal penggunaan lahan berupa "larowita" kebun
campuran yang ditanami dengan berbagai tanaman palawija dan semusim.
Penanaman padi hanya dilakukan sekali pada saat lahan baru dibuka dan selesai
diolah.
– Penggunaan lahan selanjutnya tergantung pada jenis tanaman tahunan atau
perkebunan yang dominan pada lahan tersebut. Kegiatan tersebut dikenal
sebagai "laronii", "laro sokolati" atau "laro dambola".
tumbuhan senggani (Melastoma malabathricum L) → indikator menentukan lahan
untuk ladang. Jika kedua jenis ini tampak tumbuh subur pada suatu lokasi, berarti
lahan tersebut juga subur dan layak diolah untuk dijadikan ladang
Tumbuhan sebagai bahan
bangunan

Bangunan rumah asli masyarakat Wawonii berupa rumah panggung kayu/"raha


malangga”.
◊ rotan (Calamus sp) yang dalam bahasa setempat disebut "uwe watu“ digunakan
sebagai rangka rumah pengganti behel besi.
◊ Alang-alang (Imperata cylindrica ) : sebagai bahan atap
◊ tuba (Derris trifoliata.) : pengganti paku
Tumbuhan sebagai bahan
obat dan kosmetika
– Tumbuhan mangrove (Xylocarpus granatum) untuk menghilangkan noda-noda
hitam pada wajah
– santan kelapa agar rambut tidak kusam
Tumbuhan sebagai kerajinan
anyaman
{Lepironia articulata) yaitu tumbuhan purun danau yang tumbuh di rawa-rawa.
Tumbuhan tersebut digunakan sebagai wadah anyaman untuk hasil panen
palawija, wadah ikan, wadah bumbu, wadah alat jahit, tikar dan tudung kepala
Tumbuhan sebagai bahan energi utama

– Kayu bakar sebagai sumber energi sampai saat ini masih tetap digunakan
– masyarakat lokal Wawonii tidak melakukan penebangan pohon di kawasan
hutan daratan untuk keperluan kayu bakar. Kebutuhan kayu bakar untuk
keperluan sehari-hari dari hasil pengumpulan patahan kayu di kebun antara lain
kayu jambu mete, kelapa, coklat, gamal

Anda mungkin juga menyukai