Anda di halaman 1dari 23

Sintesis dan Analisis Fasa Yttrium

Lanthanum Garnet dengan Substitusi Zink


Menggunakan Metode Reaksi Padatan
AISYAH LARASATY S.
NAMA PEMBIMBING : ADE MULYAWAN S.SI
NIP : 19220407 201503 1 004
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Pada perkembangan modern seperti sekarang ini, Pada bidang elektronik dan informasi, material magnetik mengambil
peranan penting dalam kehidupan modern. Umumnya seperti penggunaan peralatan elektronik seperti handphone, laptop
dan gadget lainnya semakin meningkat. Akan tetapi, hal ini juga menimbulkan masalah lingkungan. Salah satu masalah
tersebut adalah electromagnetic interference (EMI) yang ditimbulkan oleh malfungsi dari peralatan elektronik. Penelitian
untuk meredam terjadinya EMI telah banyak dilakukan. Teknologi penyerapan gelombang elektromagnetik merupakan salah
satu teknologi yang perlu dikembangkan untuk mengontrol masalah yang ditimbulkan oleh elektromagnetik interference
(EMI). Teknologi ini telah melahirkan sebuah material baru yang mana disebut Radar Absorbing Material (RAM). Salah satu
aplikasi material ini sering digunakan pada bidang militer. Material ini bersifat meredam pantulan atau menyerap gelombang
mikro, sehingga benda yang dilapisi dengan RAM tidak terdeteksi oleh Radio Detection and Ranging (RADAR).

Persyaratan yang diperlukan sebagai bahan absorber gelombang elektromagnetik yang mana memiliki permeabilitas (
magnetic loss properties) dan permeativitas pula (dielectric loss properties). Garnet memiliki struktur yang sangat komplek.
Dalam satu unit sel kubus terdapat 160 atom yang terdiri dari 96 ion O2- bertindak sebagai anion, 24 ion Y3+ yang bertindak
sebagai kation, 24 ion Fe3+ tersusun secara tetrahedral, dan 16 ion Fe3+ tersusun secara octahedral. Semua ion-ion tersebut
membentuk satu struktur yang hampir mirip dengan spinnel, namun karena Ytrium memiliki jari-jari atom yang sangat besar,
maka mampu mendistorsi kisi membentuk struktur garnet. Ferit sebagai bahan magnet yang memiliki permeabilitas yang
tinggi, La yang digunakan memiliki permitivitas yang tinggi, memiliki struktur sederhana dan mensubstitusi senyawa ferrit dan
Zn yang bertujuan untuk membangun permitivitas yang tinggi yang dapat diaplikasikan untuk absorber gelombang
elektromagnetik.
Tujuan Praktik Kerja Lapangan
Tujuan dari penelitian ini adalah sintesis senyawa Y3Fe5O12 dengan metode solid state
sehingga menghasilkan fase tunggal dan Penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam
mengetahui struktur permukaan bahan material dengan menggunakan senyawa kimia garnet
Y3Fe5O12 setelah mendapatkan perlakuan milling, furnace dan mendapatkan hasil dari data
yang di dapatkan dari perlakuan hasil XRD.

Manfaat Praktik Kerja Lapangan


Penelitian ini diharapkan dapat memberi wawasan dan pemahaman dalam rekayasa
material bahan gelombang elektromagnetik dan mampu memberikan peran dalam
pengembangan teknologi serta aplikasi magnet permanen yang ada di lingkungan masyarakat
dan memberikan informasi untuk penelitian selanjutnya tentang pemanfaatan ferrit dalam
bidang material magnetik.
Dasar Teori

Garnet
Struktur garnet ditemukan dalam bentuk Y3Fe5O12 yang lazim disebut dengan Ytrium Iron
Garnet. Garnet memiliki struktur yang sangat komplek. Dalam satu unit sel kubus terdapat 160
atom yang terdiri dari 96 ion O2- bertindak sebagai anion, 24 ion Y3+ yang bertindak sebagai
kation, 24 ion Fe3+ tersusun secara tetrahedral, dan 16 ion Fe3+ tersusun secara octahedral.
Semua ion-ion tersebut membentuk satu struktur yang hampir mirip dengan spinnel, namun
karena Ytrium memiliki jari-jari atom yang sangat besar, maka mampu mendistorsi kisi
membentuk struktur garnet. Yitrium didentifikasi di bawah golongan sebagai magnetik keramik
yang banyak digunakan dalam hal ini disebabkan oleh kualitas tinggi. Perkembangan pesat
dalam modifikasi YIG membuat bahan ini dikenal untuk digunakan pada perangkat elektronik
seperti circulators, isolator optik, dan fiting fasa dalam aplikasi komunikasi gelombang mikro.
Garnet secara kimia sangat stabil, memiliki suhu curie yang tinggi sekitar 500 sampai 550 K,
resistivitas listrik yang tinggi, dan kerugian dielektrik rendah pada rentang frekuensi yang luas.
METODE SOLID STATE

Solid State atau reaksi padatan yang mana reaksi media kering merupakan reaksi kimia yang tidak
menggunakan pelarut. Dalam reaksi normal reaktan ditempatkan dalam pelarut sebelum reaksi berlangsung, dan
bereaksi membentuk suatu zat baru, setelah reaksi selesai maka produk akan dipisahkan dari pelarut. Pada reaksi
solid state tanpa menggunakan pelarut lebih ramah lingkungan karena tidak ada limbah pelarut dalam pembentukan
produk.

Metode padat ini dilakukan dengan mereaksikan padatan dengan padatan tertentu pada suhu tinggi. Metode ini
merupakan metode yang paling banyak digunakan untuk sintesis bahan anorganik dengan mengikuti rute yang
hampir universal, yakni melibatkan pemanasan berbagai komponen pada temperatur tinggi. Faktor pembatasan
dalam reaksi kimia padat biasanya adalah difusi.
X-Ray Diffraction
Panjang gelombang sinar-X ternyata bersesuaian dengan jarak antar atom-atom dalam kristal. Dengan alasan
itu dia mengusulkan untuk menggunakan kristal untuk mendifraksikan sinar-X dengan kisi kristal berlaku sebagai kisi
tiga dimensi. Sebuah kristal terdiri dari deretan atom yang teratur letaknya, masing-masing atom dapat
menghamburkan gelombang elektromagnetik yang mengenainya. Berkas sinar-X monokromatik yang jatuh pada
sebuah kristal akan dihamburkan ke segala arah, tetapi karena keteraturan letak atom-atom, pada arah tertentu
gelombang hambur itu akan berineraksi konstruktif sedangkan yang lain berinteraksi destruktif. Atom-atom dalam
kristal membentuk keluarga bidang datar dengan masing-masing keluarga mempunyai jarak tertentu untuk tiap
komponen bidangnya. Analisis ini diusulkan oleh W. L. Bragg pada tahun 1913, yang kemudian bidang-bidang
tersebut dinamai bidang Bragg. Ketika suatu bidang kristal disinari, maka akan terjadi dua kemungkinan interferensi
akibat difraksi atom-atom penyusun kristalnya; pertama interferensi konstruktif: berkas sinar yang didifraksikan
saling menguatkan karena mempunyai fasa yang sama dan kedua intrferensi destruktif: berkas sinar yang
didifraksikan saling melemahkan.
Metodologi Penelitian
Waktu dan Tempat
Waktu : 14 Desember 2017 – 14 Januari 2018
Tempat : Laboratorium Kimia dan Fisika Gedung 42 PSTBM (Pusat Sains dan Teknologi Bahan Maju) Badan Tenaga Nuklir
Nasional Serpong, Tangerang Selatan.

Alat dan Bahan yang digunakan


Alat Bahan
 Neraca analitik  serbuk Fe2O3 (Iron (III) Oxide)
 Microbalance vial  Serbuk La2O3 (Lanthanum Oxide)
 Kertas timbang  Serbuk ZnO (Zink Oxide)
 High Energy Milling (HEM)  Serbuk Y2O3 (Yittrium Oxide)
 Oven  Etanol.
 Furnace
 Mesin press
 Ball-mill
 Krusibel (crucible)
 Mortar dan Pastel
Metode Penelitian

dikeringkan
Stokiometri Preparasi Pellet
Sampel Milling

digerus
XRD Sintering
Stokiometri
 Penimbangan  Pencampuran Bahan
 Proses Milling
 Pengeringan  Proses Pellet
 Proses Furnance Sebelum Sintering

Sesudah Sintering
 XRD
 Hasil dan Kesimpulan
Hasil GSAS
Sampel dengan Variasi 0

3Y2O3 + 5Fe2O3 2Y3Fe5O12


Sampel dengan variasi 0,1

2,9Y2O3 + 0,1La2O3 + 5Fe2O3 + 0,2ZnO + 0,05O2 2Y2,9La0,1Fe4,9Zn0,1O12


Sampel dengan variasi 0,3

2,9Y2O3 + 0,1La2O3 + 4,7Fe2O3 + 0,6ZnO + 0,15O2 Y3Fe5O12 + YFeO3


Sampel dengan variasi 0,5

2,9Y2O3 + 0,1La2O3 + 4,5Fe2O3 + ZnO + 0,25O2 Y3Fe5O12 + YFeO3 + ZnFe2O4


Sampel dengan variasi 1

2,9Y2O3 + 0,1La2O3 + 4Fe2O3 + 2ZnO + 0,5O2 Y3Fe5O12 + YFeO3 + ZnFe2O4


Data Hasil GSAS
Kesimpulan
1. Pada penelitian ini berhasil dilakukan substitusi Fe dengan Zn. Pada
analisa kualitatif, didapatkan perubahan warna pada setiap variasi
dikarenakan berhasilnya substitusi Fe dan Zn.
2.Pada Sintesa Yttrium Lanthanum Garnet dengan metode gsas
mendapatkan phasa tunggal pada variasi y= 0 dan variasi y= 0,1.
3.Pada sintesa Yttrium Lanthanum Garnet dengan metode gsas pada
variasi y= 0,3 menghasilkan 2 phasa, berupa phasa Y3Fe5O12 , dan
phasa YFeO3 , Pada sampel variasi y= 0,5 dan variasi y=1
menghasilkan 3 phasa, dimana phasa Y3Fe5O12 , phasa YFeO3 , dan
Phasa ZnFe2O4 .

Anda mungkin juga menyukai