Anda di halaman 1dari 67

Manajemen Tata Kelola Aset di

Puskesmas

PELATIHAN
MANAJEMEN PUSKESMAS

08/06/2018
Tujuan Pembelajaran Umum

Setelah mempelajari materi ini, peserta mampu melakukan


manajemen Aset di Puskesmas
Tujuan Pembelajaran Khusus

Setelah mempelajari materi ini, peserta mampu menjelaskan Manajemen Aset di Puskesmas :
1. Dasar Hukum
2. Pengertian BMN/D
3. Pengelolaan BMN/D
4. Proses Hibah BMN
 Dekonsentrasi
 Tugas Pembantuan
 Droping
SUB POKOK BAHASAN

1. Dasar Hukum
2. Pengertian BMN/D
3. Pengelolaan BMN/D
4. Proses Hibah BMN
 Dekonsentrasi
 Tugas Pembantuan
 Droping
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 6/8/2018 4
Sub Sub Pokok Bahasan 1 :

DASAR HUKUM
DASAR HUKUM
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003
• Tentang Keuangan Negara

Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004


• Tentang Perbendaharaan Negara

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010


• Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014

• Tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah


Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016

• Tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah


1
Dasar Hukum lanjutan
Peraturan Menteri Keuangan

PMK 166/PMK.06/2015
PMK 04/PMK.06/2015

• Pelimpahan Sebagian Wewenang • tentang Penilaian Barang Milik Negara


Kementerian Keuangan Selaku Pengelola
Barang Kepada Pengguna Barang

PMK 181/PMK.06/2016 PMK 111/PMK.06/2016 PMK 83/PMK.06/2016

• Tentang Penatausahaan Barang • Tata cara Pelaksanaan


• Tata cara Pelaksanaan
Milik Negara Pemusnahan dan
Pemindahtanganan BMN
Penghapusan BMN

3
Dasar Hukum lanjutan
Keputusan Menteri Kesehatan dan Edaran

Kepmenkes 558/2016 Kepmenkes 456/2015


Tentang Pelimpahan Tentang Pelimpahan
Sebagian Wewenag Wewenang
Menkes Selaku Pemanfaatan dan
Pengguna Barang Dalam Penghapusan BMN di
Pengelolaan BMN di lingkungan Kementerian
lingkungan Kemenkes Kesehatan

Kepmenkes 430/2015 Edaran Menkes 354/2015


Tentang Penetapan Tentang Kebijakan
Pejabat Pelaksana Akuntansi
Tugas Pengelola BMN Penatausahaan
di lingkungan Persediaan
Kementerian Kesehatan Kementerian Kesehatan

Permenkes 79/2015
Tentang Pedoman Pengelolaan BMN di lingkungan Kementerian
Kesehatan

4
Sub Sub Pokok Bahasan 2 :

PENGERTIAN BMN/BMD
PENGERTIAN

Barang Milik Negara/Daerah :


1. barang yg dibeli/diperoleh atas beban APBN / APBD
2. barang yg berasal dari perolehan lain yg sah.

Perolehan lainnya yg sah meliputi barang :


1. hibah/sumbangan atau yg sejenis.
2. pelaksanaan perjanjian/ kontrak;
3. berdasarkan ketentuan undang-undang;
4. berdasarkan putusan pengadilan yg telah memperoleh kekuatan
hukum tetap.
5
PEJABAT PENGELOLA BMD
PEMEGANG KEKUASAAN
GUBERNUR / BUPATI /
PENGELOLAAN BMD
WALIKOTA

PENGELOLA BARANG SEKRETARIS DAERAH

PEJABAT PENATAUSAHAAN KA. BPKAD/KA .DPKAD


BARANG

KEPALA SKPD
PENGELOLA PENGGUNA BARANG
BMD
KUASA PENGGUNA BARANG SEKRETARIS SKPD

PEJABAT PENATAUSAHAAN
KA TU /SUBAG

PENGURUS BARANG
PELAKSANA SKPD

PENGURUS BARANG PEMBANTU PELAKSANA SKPD/ UPTD


GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA
Pemegang kekuasaan BMD

1. Menetapkan kebijakan :
 Pengelolaan BMD;
 Pengamanan dan pemeliharaan;
2. Menetapkan :
 Penggunaan, pemanfaatan atau pemindahtanganan ;
 Pejabat yang mengurus dan menyimpan BMD;
3. Mengajukan usul pemindahtanganan BMD yang memerlukan persetujuan DPRD;
4. Menyetujui :
 Usul pemindahtanganan, pemusnahan, dan penghapusan BMD sesuai batas
kewenangannya;
 Usul pemanfaatan BMD selain tanah dan/atau bangunan; dan
 Usul pemanfaatan BMD dalam bentuk Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur.

Pasal 9 Permendagri 19/2016


Sekretaris Daerah
Pengelola BMD

1. Meneliti dan menyetujui :


 RKBMD (Rencana Kebutuhan Barang Milik Daerah)
 RKPBMD (Rencana Kebuthan Pemeliharaan Barang Milik daerah)
2. Mengajukan usul Pemanfaatan dan Pemindahtangan
3. Mengatur :
 Pelaksanaan penggunaan, pemanfaatan, pemusnahan, dan penghapusan ;
 Pelaksanaan pemindahtanganan BMD yang telah disetujui oleh
Gubernur/Bupati/Walikota atau DPRD;
6. Melakukan:
 Koordinasi dalam pelaksanaan inventarisasi BMD;
 Pengawasan dan pengendalian dalam pengelolaan BMD..

Pasal 10 Permendagri 19/2016


Kepala BPKAD
Pejabat Penatausahaan Barang

1. Membantu meneliti dan menyetujui kepada pengelola barang dalam :


 RKBMD
 RKPBMD
2. Memberikan pertimbangan kepada pengelola barang atas pengajuan usul pemanfaatan dan
pemindahtanganan
3. Memberikan pertimbangan kepada pengelola barang untuk mengatur:
 Pelaksanaan penggunaan, pemanfaatan, pemusnahan, dan penghapusan
 Pelaksanaan pemindahtanganan BMD yang telah disetujui oleh Gubernur /Bupati/Walikota atau DPRD
4. Membantu melakukan :
 Koordinasi dalam pelaksanaan inventarisasi BMD
 Pengawasan dan pengendalian dalam pengelolaan BMD
5. Menyusun laporan barang milik daerah

Pasal 11 Permendagri 19/2016


Kepala SKPD
Pengguna Barang

1. Mengajukan usulan :
 RKBMD dan penganggaran BMD
 Permohonan penetapan status penggunaan
 Pemanfaatan dan pemindahtanganan berupa tanah dan/atau bangunan yang tidak memerlukan
persetujuan DPRD dan selain tanah dan/atau bangunan
 Pemusnahan dan penghapusan
2. Melakukan pencatatan dan inventarisasi BMD
3. Menggunakan BMD yang berada dalam penguasaannya
4. Mengamankan dan memelihara BMD
5. Menyerahkan BMD berupa tanah dan atau / bangunan yg tidak digunakan untuk kepentingan
penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi SKPD yg di pimpinnya dan sedang tidak di manfaatkan pihak lain
kepada Gubernur/Bupati./walikota melalui Pengelola barang
6. Melakukan pembinaan, pengawasan , dan pengendalian
7. Menyusun dan menyampaikan laporan barang pengguna semesteran dan tahunan yang berada dalam
penguasaannnya kepada Pengelola Barang

Pasal 12 Permendagri 19 /2016


SEKDIS/KA TU
Pejabat Penatausahaan Pengguna Barang

1. Menyiapkan :
 Usulan RKBMD dan penganggaran BMD
 Usulan pemanfaatan dan pemindahtanganan berupa tanah dan/atau bangunan yang tidak
memerlukan persetujuan DPRD dan selain tanah dan/atau bangunan
 Usulan Pemusnahan dan penghapusan

2. Meneliti :
 Usulan permohonan usulan penetapan status penggunaan
 Pencatatan dan inventarisasi
 Laporan barang semesteran dan tahunan yang dilaksanakan oleh Pengurus Barang dan/atau
Pengurus Barang Pembantu
 Laporan Mutasi barang setiap bulan yang disampaikan oleh Pengurus Barang pengguna dan /
atau pengurus barang pembantu

Pasal 14 permendagri 19 / 2016


Sekdis/Ka TU/Sub. Subag
Pejabat Penatausahaan Pengguna Barang

3. Mengajukan rencana penyerahan BMD berupa tanah dan /atau bangunan yang tidak digunakan
untuk kepentingan penyelenggaraan tugas dan fungsi pengguna Barang dan sedang tidak
dimanfaatkan oleh pihak lain
4. Memberikan persetujuan atas surat Permintaan Barang (SPB) dengan menerbitkan surat Perintah
Penyaluran barang (SPPB) untuk mengeluarkan BMD dari Gudang penyimpanan
5. Menyusun dan menyampaikan laporan barang pengguna semesteran dan tahunan
6. Meneliti dan memverifikasi Kartu Inventaris Ruangan (KIR) setiap semester dan setiap tahun
7. Melakukan verifikasi sebagai dasar memberikan persetujuan atas perubahan kondisi fisik BMD

Pasal 14 permendagri 19 / 2016


Pelaksana di SKPD
Pengurus Barang Pengguna

1. Membantu menyiapkan dokumen Rencana Kebutuhan dan Penganggaran BMD


2. Menyiapkan usulan permohonan penetapan status penggunaan BMD yang diperoleh dari beban APBD
dan perolehan lainnya yang sah;
3. Melaksanakan pencatatan dan inventarisasi BMD
4. Membantu mengamankan BMD yang berada pada penggunan barang
5. Menyiapkan dokumen pengajuan usulan pemanfaatan dan pemindahtanganan BMD berupa tanah
dan /atau bangunan yang tidak memerlukan persetujuan DPRD dan BMD selain tanah dan /atau
bangunan
6. Menyiapkkan dokumen penyerahan BMD berupa tanah dan /atau bangunan yang tidak digunakan
untuk kepentingan penyelenggaraan tugas dan fungsi pengguna barang dan sedang tidak
dimanfaatkan oleh pihak lain.
7. Menyiapkan dokumen pengajuan usulan pemusnahan dan penghapusan.
8. Menyusun laporan barang semesteran dan tahunan

Pasal 16 permendagri 19 / 2016


Pengurus Barang Pengguna

9. Menyiapkan surat permintaan barang (SPB) kberdasarkan nota permintaan barang


10. Mengajukan surat permintaan barang (SPB) kepada pejabat penatausahaan barang pengguna
11. Menyerahkan barang berdasarkan Surat Perintah Penyaluran barang (SPPB) yang dituangkan dalam
berita acara penyerahan barang
12. Membuat Kartu Inventaris barang (KIR) semesteran dan tahunan
13. Memberi label barang milik daerah
14. Mengajukan permohonan persetujuan kepada pejabat penatausahaan pengguna barang atas
perubahan kondisi fisik BMD berdasarkan pengecekan fisik barang
15. Melakukan stock opname barang persedian
16. Menyimpan dokumen , antara lain foto copy/salinan dokumen kepemilikan BMD dan menyimpan
asli/fotokopi /salinan dokumen penatausahaan
17. Melakukan rekonsiliasi dalam rangka penusunan laporan
18. Membuat laporan mutasi barang setiap bulan yang disampaikan kepada pengelola barang melalui
pengguna barang setelah diteliti oleh pejabat penatausahaan pengguna barang.

Pasal 16 permendagri 19 / 2016


Pelaksana di Sekretariat/UPTD
Pengurus Barang Pembantu

1. Menyiapkkan dokumen Rencana kebutuhan dan penganggaran, pemanfaatan BMD


2. Menyiapkan usulan permohonan penetapan status penggunaan BMD
3. Melaksanakan pencatatan dan inventarisasi
4. Membantu mengamankan BMD
5. Menyiapkan penyerahan BMD berupa tanah dan /atau bangunan yang tidak digunakan untuk
kepentingan penyelenggaraan tugas dan fungsi kuasa pengguna barang dan sedang tidak
dimanfaatkan oleh pihak lain.
6. Menyiapkan dokumen pengajuan usulan pemusnahan dan penghapusan.
7. Menyusun laporan barang semesteran dan tahunan
8. Menyiapkan surat Permintaan barang (SPB) berdasarkan nota permintaan barang
9. Mengajukan surat permintaan barang (SPB) kepada Kuasa Pengguna barang
10. Menyerahkan barang berdasarkan Surat Perintah Penyaluran barang (SPPB) yang dituangkan dalam
berita acara penyerahan barang

Pasal 17 permendagri 19 / 2016


Pengurus Barang Pembantu

11. Membuat kartu Inventaris barang (KIR) semesteran dan tahunan


12. Memberi label milik daerah.
13. Mengajukan permohonan persetujuan kepada Pejabat Penatausahaan Pengguna Barang melalui
Kuasa Pengguna barang atas perubahan kondisi fisik barang
14. Melakukan stock opname barang persedian
15. Menyimpan dokumen , antara lain foto copy/salinan dokumen kepemilikan BMD dan menyimpan
asli/fotokopi /salinan dokumen penatausahaan
16. Melakukan rekonsiliasi dalam rangka penusunan laporan
17. Membuat laporan mutasi barang setiap bulan yang disampaikan kepada pengguna barang melalui
kuasa pengguna barang setelah diteliti oleh pejabat penatausahaan pengguna barang dan pengurus
barang pengguna.

Pasal 17 permendagri 19 / 2016


Sub Sub Pokok Bahasan 3 :

PENGELOLAAN BMN
RUANG LINGKUP PENGELOLAAN BMD
(Permendagri 19 tahun 2016)

1. Perencanaan Kebutuhan dan Penganggaran;


2. Pengadaan;
3. Penggunaan;
4. Pemanfaatan;
5. Pengamanan dan Pemeliharaan;
6. Penilaian;
7. Pemindahtanganan;
8. Pemusnahan;
9. Penghapusan;
10. Penatausahaan;
11. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian.
12. Ganti Rugi
1. PERENCANAAN DAN PENENTUAN KEBUTUHAN
STANDAR BRG /SPESIFIKASI ALASAN/PERTIMBANGAN:

STANDAR KEBTHN BRG /JLH - Mengetahui besaran organisasi dan personil


- Barang Rusak atau dihapus
- Mutasi Staf
STANDAR HARGA - Menjaga tingkat Persediaan barang
- Pertimbangan Teknologi

Perencanaan dan Penentuan


Kebutuhan

Rencana Kebutuhan Barang


( RKBD ) dan rencana
Kebutuhan Pemeliharaan
Barang ( RKPBD )
digunakan sebagai dasar
penyusunan RKA SKPD
2. Pengadaan

• Dilaksanakan berdasarkan prinsip :


- efisien,
- efektif,
- transparan dan terbuka,
- bersaing,
- adil/tidak diskriminatif dan
- akuntabel
• Pelaksanaan pengadaan dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang
berlaku
Penerimaan & Penyaluran Barang
 Penerimaan barang dilakukan setelah diperiksa oleh Panitia Pemeriksa
Barang dengan membuat BA Pemeriksaan.
 Panitia Pemeriksa Barang bertugas untuk memeriksa, meneliti, dan
menyaksikan barang yg diserahkan sesuai dg persyaratan yg tertera dlm SPK
atau kontrak / perjanjian
 BA Pemeriksaan digunakan sebagai salah satu syarat pembayaran
 Penyaluran barang / pendistribusian barang dilaksanakan berdasarkan Surat
Perintah Pengeluaran barang/ SPPB dengan Beraita Acara Serah terima
3. Penggunaan

Penetapan status penggunaan barang milik daerah pada masing-masing SKPD dengan memperhatikan
hal-hal sebagai berikut:
▫ jumlah personil/pegawai pada SKPD;
▫ standar kebutuhan tanah dan/atau bangunan dan selain tanah dan/atau
bangunan untuk menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi SKPD;
▫ beban tugas dan tanggungjawab SKPD; dan
▫ jumlah, jenis dan luas, dirinci dengan lengkap termasuk nilainya
4. Pemanfaatan :
5. KERJASAMA
PENYEDIAAN 1.SEWA
INFRASTRUKTUR

4. BANGUN GUNA
SERAH atau 2. PINJAM
BANGUN SERAH PAKAI
GUNA

3. KERJASAMA
PEMANFAATAN
1). S E W A
a. MENGOPTIMALKAN PENDAYA GUNAAN BMD (Brg belum dimanfaatkan)
b. MENGUNTUNGKAN PEMDA
c. PENYERAHAN HAK PENGGUNAAN
d. TDK MERUBAH STATUS KEPEMILIKAN
e. JANGKA WAKTU PALING LAMA MAKSIMAL 5 TH DAN DPT DIPERPANJANG
f. DIATUR DLM SURAT PERJANJIAN
g. FORMULA BESARAN SEWA TIM PENAKSIR
f. DITUANGKAN DLM PERJANJIAN SEWA MENYEWA

HASIL SEWA DISETOR KE KAS

29
2). PINJAM PAKAI

1. Penyerahan penggunaan barang antara pemerintah


:
- Pusat dengan Daerah.
- Daerah dengan Pusat.
- Daerah dengan Daerah
2. Jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun,
dapat diperpanjang sekali.
3. Tanpa menerima imbalan.
4. Tidak merubah status kepemilikan.
5. Biaya Ops dan Pemeliharaan ditanggung oleh
30

Peminjam.
3). Kerjasama Pemanfaatan
4). Bangun Guna Serah
Pemanfaatan Barang Milik Daerah berupa tanah oleh pihak lain dengan cara mendirikan bangunan
dan/atau sarana berikut fasilitasnya, kemudian didayagunakan oleh pihak lain tersebut dalam jangka
waktutertentu yang telah disepakati, untuk selanjutnya diserahkan kembali tanah beserta bangunan
dan/atau sarana berikut fasilitasnya setelah berakhirnya jangka waktu
Bangun Serah Guna
Pemanfaatan Barang Milik Daerah berupa tanah oleh pihak lain dengan cara mendirikan bangunan
dan/atau sarana berikut fasilitasnya, dan setelah selesai pembangunannya diserahkan dan di catat
dalam neraca selanjutnya didayagunakan oleh pihak lain tersebut dalam jangka waktu tertentu yang
disepakati
Dilakukan antara pemerintah dan Badan Usaha, yaitu:
a. Perseroan terbatas;
b. BUMN;
c. BUMD; dan/atau
d. Koperasi.

Jangka waktu kerja sama penyediaan infrastruktur paling


lama 50 tahun dan dapat diperpanjang
5. Pengamanan & Pemeliharaan
PEMELIHARAAN BMD
6. Penilaian

• Penilaian BMD dilakukan dalam rangka pengamanan dan penyusunan neraca daerah, pencatatan,
inventarisasi, pemanfaatan dan pemindahtanganan
• Penilaian BMD dilakukan untuk mendapatkan nilai yang wajar
• Penilaian BMD berpedoman pada SAP (Stan Ak. Pemerintah)
• Kegiatan penilaian BMD harus didukung dengan data yang akurat atas seluruh kepemilikan barang
milik daerah yang tercatat dalam daftar inventarisasi BMD
• Penilaian tanah dan bangunan ditetapkan oleh Kepala Daerah melalui tim dan dapat melibatkan
lembaga independen bersertifikat
• Penilaian BMD selain tanah dan bangunan oleh tim yang ditetapkan oleh pengelola barang dan dapat
melibatkan lembaga independen bersertifikat
7. Pemindahtanganan

 BMD yg tdk diperlukan dpt di pindahtangankan/Pengalihan kepemilikan


 Bentuk pemindahtanganan : penjualan, tukar menukar, hibah atau penyertaan modal
pemerintah daerah.
 Pemindahtanganan tanah dan bangunan serta selain tanah dan bangunan senilai > 5milyar
rupiah (BMD) harus dengan persetujuan DPRD yang diajukan oleh kepala daerah
 Pemindahtanganan tanah dan bangunan tanpa persetujuan DPRD jika;
 Tidak sesuai lagi dengan peruntukan tata ruangnya
 Anggaran pengganti telah tersedia
 Diperuntukkan untuk kepentingan umum
 Dikuasai oleh negara berdasarkan keputusan pengadilan dan berkekuatan hukum
8. Pemusnahan

 Pemusnahan BMD dilakukan dalam hal :


 BMD tidak dapat digunakan, tidak dapat dimanfaatkan , dan atau tidak
dapat dipindahtangankan atau
 Terdapat alasan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
 Dilaksanakan oleh pengguna barang setelah mendapat persetujuan
Gubernur/Bupati/Walikota.
 Nilai aset > 5 Miliyard persetujuan DPRD.
 Pelaksanaan pemusnahan dituangkan dalam berita acara dan dilaporkan ke
Gubernur/Bupati/Walikota
9. Penghapusan
• Dalam hal barang sudah tidak berada pada pengguna atau kuasa pengguna barang, beralih
kepemilikannya, terjadi pemusnahan, atau sebab sebab lainnya
• Pemusnahan barang dilakukan oleh pengguna barang sepengetahuan pengelola barang setelah
mendapat persetujuan dari kepala daerah
• Penghapusan barang milik Daerah :

▫ barang tidak bergerak seperti tanah dan/atau bangunan ditetapkan dengan


Keputusan Kepala Daerah setelah mendapat persetujuan DPRD
▫ barang-barang inventaris lainnya selain tanah dan/atau bangunan sampai
dengan Rp. 5.000.000.000,-00 (lima milyar rupiah) dilakukan oleh Pengelola
setelah mendapat persetujuan Kepala Daerah.
10. Penatausahaan
 PEMBUKUAN
Mencatat pada KIB disesuaikan dengan Kebijakan Akuntansi terutama kapitalisasi dan
menyimpan bukti kepemilikannya

 INVENTARISASI
• Pengguna Barang melakukan inventarisasi BMD 5 th sekali, yang hasilnya disampaikan
kepada Pengelola Barang;  Sensus
• Persediaan dan Konstruksi Dalam Pengerjaan dilaksanakan inventarisasi oleh Pengguna
Barang setiap tahun anggaran;
• Laporan hasil inventarisasi disampaikan kepada Pengelola Barang.

 PELAPORAN
• Pengguna Barang menyampaikan Laporan Barang Pengguna Semesteran (LBPS) dan
LBPT kepada Pengelola Barang;
• Pengelola Barang menyusun Laporan BMD untuk NERACA
DAERAH.
KEGIATAN PENATAUSAHAAN BMD
11. Pembinaan, Pengawasan, dan Pengendalian
Menteri Keuangan (APBN) / Menteri Dalam Negeri
Pembinaan (APBD) melalui penetapan kebijakan/pemberian
pedoman, bimbingan, pelatihan, dan supervisi.

Pengguna Barang :
Pemantauan dan penertiban terhadap penggunaan,
Pengawasan dan Pemanfaatan, Pemindahtanganan, Penatausahaan,
Pengendalian Pemeliharaan dan Pengamanan yg berada dalam
penguasaannya.

Pelaksaannya dilakukan oleh : Kuasa Pengguna Barang

Ditindak lanjuti oleh Pengelola barang  Aparat Pengawasan


Internal melalukan pemantauan dan investigasi.
12. Tuntutan Ganti Rugi
• Setiap kerugian daerah akibat kelalaian, penyalahgunaan/pelanggaran hukum atas pengelolaan
Barang Milik Daerah diselesaikan melalui tuntutan ganti rugi sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.

• Setiap pihak yang mengakibatkan kerugian daerah dapat dikenakan sanksi administratif dan/atau
sanksi pidana sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

• Untuk pengamanan dan penyelamatan barang milik daerah, dilengkapi dengan ketentuan-ketentuan
yang mengatur tentang sanksi terhadap pengelola, pembantu pengelola, pengguna/kuasa pengguna,
dan penyimpan dan/atau pengurus barang berupa Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang karena
perbuatannya merugikan daerah
Sub Pokok Bahasan 4 :

PROSES HIBAH BMN


Hibah BMN
PENGERTIAN
Pengalihan kepemilikan BMN dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah atau kepada pihak lain tanpa
memperoleh penggantian.

Hibah BMN Untuk kepentingan sosial, budaya,


dilaksanakan dengan keagamaan, kemanusiaan, pendidikan
BMN yang dapat dihibahkan:
pertimbangan untuk yg bersifat non komersial dan/atau  Dari awal pengadaan untuk dihibahkan;
: Penyelengaraan pemerintah  Bukan barang rahasia negara;
negara/daerah  Bukan barang yang menguasai hajat hidup orang
banyak;
 BMN Yang dihibahkan wajib digunanakan sebagaimana  Berdasarkan keputusan pengadilan atau ketentuan
ketentuan yang ditetapkan dalam naskah Hibah perundang-undangan ditentukan untuk dihibahkan;
 Pihak Penerima Hibah :
 Untuk pembangunan fasilitas umum sesuai
• Lembaga Sosial, budaya, keagamaan kemanusiaan atau
lembaga pendidikan non komersial ketentuan perundang-undangan, fasilitas sosial
• Masyarakat baik perorangan maupun kelompok dan keagamaan.
• Pemerintah negara lain dalam rangka Hub. Internasional
• Masyarakaut Internasional yang terkena bencana alam,
perang , atau wabah penyakit endemik
• Pemerintah Daerah;
• BUMN berbentuk perusahaan Umum dalam pmenjaga
stabilitas ketahanan negara , dan pihak lain yg ditetapkan
Pengelola Barang
DANA DEKONSENTRASI

Pendanaan dalam rangka Dekonsentrasi dialokasikan untuk kegiatan


bersifat non-fisik, yaitu kegiatan yang menghasilkan keluaran yang tidak
menambah aset tetap (sinkronisasi dan koordinasi perencanaan,
fasilitasi, bimbingan teknis, pelatihan, penyuluhan, supervisi, penelitian
dan survey, pembinaan dan pengawasan, serta pengendalian)

Dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan Dekonsentrasi


sebagaimana dimaksud diatas, sebagian kecil Dana Dekonsentrasi dapat
dialokasikan sebagai dana penunjang untuk pelaksanaan tugas
administratif dan/atau pengadaan input berupa pengadaan barang/jasa
dan penunjang lainnya dengan kode akun 526XXX
DANA TUGAS PEMBANTUAN
Pendanaan dalam rangka Tugas Pembantuan dialokasikan untuk kegiatan
bersifat fisik, yaitu kegiatan yang menghasilkan keluaran yang menambah
nilai aset pemerintah, yaitu pengadaan tanah, bangunan, peralatan dan
mesin, jalan, irigasi dan jaringan, serta kegiatan fisik lain (pengadaan
barang habis pakai, seperti obat-obatan, vaksin, pengadaan bibit dan
pupuk yang akan diserahkan kepada pemerintah daerah ) yang menambah
nilai aset pemerintah dengan kode akun 53XXXX. (Khusus untuk kegiatan
fisik lainnya dengan kode akun 521411)

Dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan Tugas Pembantuan,


sebagian kecil Dana Tugas Pembantuan dapat dialokasikan sebagai dana
penunjang untuk pelaksanaan tugas administratif dan/atau pengadaan input
berupa pengadaan barang/jasa dan penunjang lainnya dengan kode akun
521321
Perlakuan Hibah BMN DK/TP

BAIK = HIBAH

RUSAK BERAT = PEMINDAHTANGANAN


DENGAN PENJUALAN

HILANG/TIDAK DITEMUKAN =
PENGHAPUSAN
2010

PENGGUNAAN

PENGELOLAA
PENATAUSAHAAN N PEMINDAH-
TANGANAN
BMN DK/TP

Hibah

PENGHAPUSAN
Penjualan
2010

(1) Kewenangan dan tanggung jawab tertentu Pengelola Barang dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai
pendelegasian kewenangan dan tanggung jawab tertentu dari Pengelola Barang
kepada Pengguna Barang. (Peraturan Menteri Keuangan Nomor 4/PMK.06/2015,
mulai berlaku tanggal 1 Juli 2015)
(2) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), kewenangan dan
tanggung jawab Pengelola Barang untuk memberikan persetujuan atau penolakan
atas usul Pemindahtanganan dalam bentuk Hibah BMN DK/TP didelegasikan
kepada Pengguna Barang sejak berlakunya Peraturan Menteri ini (PMK Nomor
104/PMK.06/2015 mulai berlaku tanggal 28 Mei 2015)

51
2010

(1) Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang harus melakukan


inventarisasi untuk menentukan rincian data atas BMN DK/TP, termasuk
kondisi dan keberadaan BMN DK/TP.
(2) Hasil inventarisasi digunakan sebagai dasar Pengguna Barang dalam
menentukan pengelolaan atas BMN DK/TP.

52
HIBAH DK/TP
BAIK = HIBAH

PERSYARATAN HIBAH
SKPD

Dokumen – dokumen yang harus dipersiapkan untuk proses hibah BMN :


1. Surat Usulan
2. Berita Acara Pemeriksaan/Penelitian dan Daftar BMN yang akan dihibahkan (disertai NUP Barang)
3. Surat Tanggung Jawab Mutlak yang ditandatangani oleh pimpinan satker (bermaterai Rp 6.000,-)
4. Surat Pernyataan bersedia menerima hibah yang ditandatangani oleh pimpinan satker (bermaterai Rp 6.000,-)
5. Data Calon Penerima Hibah
6. Fotokopi bukti kepemilikan (Sertifikat, IMB, STNK & BPKB) atau dokumen yang setara
7. Kartu Inventaris Barang (KIB) dari aplikasi SIMAK BMN
8. Print out Laporan BMN (Intra, Ekstra & Gab)
9. Backup SIMAK BMN dalam cd/disket
10. Softcopy Daftar BMN yang akan dihibahkan yang disertai NUP Barang dalam CD
BAIK = HIBAH

PERSYARATAN HIBAH
Eselon I

Dokumen – dokumen yang harus dipersiapkan untuk proses


hibah BMN :
1. Surat Usulan
2. SK Tim
3. Dokumen dari SKPD
4. Surat Pernyataan Bersedia Memberikan Hibah
PELAKSANAAN HIBAH BMN DK/TP
No Tahapan Pelaksana Kegiatan Dokumen
1 Persiapan SKPD 1. Penelitian administratif Dituangkan dalam Laporan Hasil Penelitian (BA Pemeriksaan /
2. Penelitian Fisik Penelitian)

2 Permohonan SKPD Mengajukan permohonan Hibah BMN kepada 1. BA Pemeriksaan / Penelitian


Eselon I 2. Surat Pernyataan Bersedia Menerima Hibah (Materai)
3. Data Calon Penerima Hibah
4. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (Materai)
5. Fotokopi bukti kepemilikan (Sertifikat, IMB, STNK & BPKB) atau
dokumen yang setara
6. Kartu Inventaris Barang (KIB) dari aplikasi SIMAK BMN
7. Print out Laporan BMN (Intra, Ekstra & Gab)
8. Backup SIMAK BMN dalam cd/disket
9. Softcopy Daftar BMN yang akan dihibahkan

3 Permohonan Eselon I Mengajukan permohonan Hibah BMN kepada 1. Surat Usulan


Sekretaris Jenderal 2. SK Tim
3. Dokumen dari Eselon II
4. Surat Pernyataan Bersedia Memberikan Hibah

4 Persetujuan Pengguna Barang 1. Penelitian kelayakan pertimbangan dan Surat persetujuan Hibah BMN (dalam hal disetujui)
alasan permohonan.
2. Penelitian data dan kelengkapan dokumen.

5 BAST dan Naskah Eselon I dan SKPD Tandatangan 1. BAST


Hibah BAST dan Naskah Hibah 2. Naskah Hibah

6 Pelaksanaan Eselon I Eselon I menerbitkan Keputusan Penghapusan Keputusan Penghapusan BMN


Penghapusan BMN
HIBAH DROPING

57
BMN BAIK = HIBAH

PERSYARATAN HIBAH
SKPD

Dokumen – dokumen yang harus dipersiapkan untuk proses hibah BMN :


1. Berita Acara Pemeriksaan/Penelitian dan Daftar BMN yang akan dihibahkan (disertai NUP Barang)
2. BAST Sementara / Operasional
3. Surat Pernyataan bersedia menerima hibah yang ditandatangani oleh pimpinan satker (bermaterai Rp
6.000,-)
4. Data Calon Penerima Hibah
BAIK = HIBAH

PERSYARATAN HIBAH
E-2

Dokumen – dokumen yang harus dipersiapkan untuk proses hibah BMN :


1. Surat Usulan
2. Dokumen dari SKPD
3. Surat Tanggung Jawab Mutlak yang ditandatangani oleh pimpinan satker (bermaterai Rp 6.000,-)
4. Fotokopi bukti kepemilikan (Sertifikat, IMB, STNK & BPKB) atau dokumen yang setara
5. Kartu Inventaris Barang (KIB) dari aplikasi SIMAK BMN
6. Print out Laporan BMN (Intra, Ekstra & Gab)
7. Backup SIMAK BMN dalam cd/disket
8. Softcopy Daftar BMN yang akan dihibahkan yang disertai NUP Barang dalam CD
BAIK = HIBAH

PERSYARATAN HIBAH
Eselon I

Dokumen – dokumen yang harus dipersiapkan untuk proses hibah BMN :


1. Surat Usulan
2. SK Tim
3. Dokumen dari Eselon II
4. Surat Pernyataan Bersedia Memberikan Hibah
RUSAK BERAT = PENJUALAN

PERSYARATAN PENJUALAN

Dokumen – dokumen yang harus dipersiapkan untuk proses Penjualan BMN :


1. Keputusan pembentukan Panitia Penghapusan dan Penjualan BMN yang ditandatangani oleh Pimpinan Unit Eselon I
2. Berita Acara Pemeriksaan/Penelitian BMN untuk dihapus berdasarkan hasil kajian meliputi aspek teknis, aspek ekonomis dan
aspek yuridis beserta lampiran yang ditandatangani oleh Panitia Penghapusan dan Penjualan BMN dan diketahui oleh Kepala
Satuan Kerja;
3. Laporan Kondisi Barang;
4. Surat Pernyataan dengan dihapusnya BMN tidak mengganggu tugas pokok dan fungsi;
5. Surat Pernyataan bertanggung jawab Nilai Limit dari Kepala Satuan Kerja bermaterai asli, dalam penentuan nilai limit dapat
melibatkan Tim Penilai dari Pengelola Barang.
6. Foto Kopi Surat Keputusan Penetapan Status Penggunaan BMN;
7. Kartu Identitas Barang (KIB) atas tanah dan/atau bangunan/kendaraan bermotor;
8. Foto Kopi Surat Ijin Mendirikan Bangunan (IMB)/STNK/BPKB;
9. Foto BMN berwarna;
PELAKSANAAN PENGHAPUSAN BMN DENGAN PENJUALAN
PADA PENGELOLA BARANG
No Tahapan Pelaksana Kegiatan Dokumen Waktu
1. Persiapan SKPD 1. Penelitian administratif 1. SK Tim -
2. Penelitian Fisik 2. Berita Acara Pemeriksaan/ Penelitian BMN untuk dihapus;
3. Mengajukan usulan 3. Laporan Kondisi Barang;
penghapusan 4. Surat Pernyataan dengan dihapusnya BMN tidak
mengganggu tugas pokok dan fungsi;
5. Surat Pernyataan bertanggung jawab Nilai Limit dari
Kepala Satuan Kerja bermaterai asli
6. Foto Kopi Surat Keputusan Penetapan Status Penggunaan
BMN;
7. Kartu Identitas Barang (KIB) atas tanah dan/ atau
bangunan/ kendaraan bermotor;
8. Foto Kopi Surat Ijin Mendirikan Bangunan
(IMB)/ STNK/ BPKB;
9. Foto BMN berwarna;

2. Permohonan Eselon I Memberikan rekomendasi 1. Surat Rekomendasi -


2. Dokumen dari SKPD

3. Persetujuan dan KPKNL 1. Penelitian kelayakan 1. Surat persetujuan Penghapusan BMN (dalam hal disetujui) 6 bulan sejak tanggal
Pelaksanaan pertimbangan dan alasan 2. BAST persetujuan harus
Lelang permohonan. 3. Risalah Lelang segera ditindaklanjuti
2. Penelitian data dan dengan lelang
kelengkapan dokumen.
3. Lelang

4 Pelaksanaan Biro Keuangan Menerbitkan SK Keputusan Penghapusan BMN


Penghapusan dan BMN
PELAKSANAAN PENGHAPUSAN BMN DENGAN PENJUALAN
PADA PENGGUNA BARANG
No Tahapan Pelaksana Kegiatan Dokumen Waktu
1. Persiapan SKPD 1. Penelitian administratif 1. SK Tim -
2. Penelitian Fisik 2. Berita Acara Pemeriksaan/ Penelitian BMN untuk dihapus;
3. Mengajukan usulan 3. Laporan Kondisi Barang;
penghapusan 4. Surat Pernyataan dengan dihapusnya BMN tidak
mengganggu tugas pokok dan fungsi;
5. Surat Pernyataan bertanggung jawab Nilai Limit dari Kepala
Satuan Kerja bermaterai asli
6. Foto Kopi Surat Keputusan Penetapan Status Penggunaan
BMN;
7. Kartu Identitas Barang (KIB) atas tanah dan/ atau
bangunan/ kendaraan bermotor;
8. Foto Kopi Surat Ijin Mendirikan Bangunan (IMB)/ STNK/ BPKB;
9. Foto BMN berwarna;

2. Permohonan Eselon I Memberikan rekomendasi dan 1. Surat Rekomendasi -


meneruskan kepada Biro Keuangan 2. Dokumen dari SKPD
dan BMN untuk mendapatkan
Persetujuan

3. Persetujuan Biro Keuangan dan 1. Penelitian kelayakan Surat persetujuan Penghapusan BMN (dalam hal disetujui) 6 bulan sejak tanggal
BMN pertimbangan dan alasan persetujuan harus
permohonan. segera ditindaklanjuti
2. Penelitian data dan dengan lelang
kelengkapan dokumen.

4. Pelaksanaan KPKNL Lelang 1. BAST


Lelang 2. Risalah Lelang

5 Pelaksanaan Eselon I Menerbitkan SK Keputusan Penghapusan BMN


Penghapusan
PENGHAPUSAN BMN karena Sebab-Sebab Lain

ASET BERWUJUD ASET TAK BERWUJUD

1. Hilang, kecurian, terbakar, susut, menguap, mencair


1. Tidak sesuai dengan perkembangan
2. Mati untuk hewan, ikan dan tanaman teknologi
3. Harus dihapuskan untuk bangunan yang berdiri di atas tanah Pihak Lain atau Pemerintah 2. Tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi
Daerah karena tidak dapat dilakukan Pemindahtanganan
3. Rusak berat
4. Harus dihapuskan untuk ATR atas aset milik Pihak Lain karena tidak dapat dilakukan
Pemindahtanganan 4. Masa manfaat/kegunaan telah berakhir
5. Harus dihapuskan untuk bangunan dalam kondisi rusak berat dan/atau membahayakan
lingkungan sekitar
6. Harus dihapuskan untuk bangunan yang berdiri di atas tanah yang menjadi objek
pemanfaatan dalam bentuk KSP, BGS/BSG atau KSPI, setelah bangunan tersebut
diperhitungkan sebagai investasi pemerintah
7. Harus dihapuskan karena anggaran untuk bangunan pengganti sudah disediakan dalam
dokumen penganggaran
8. Sebagai akibat dari keadaan kahar (force majeure)

POINT 3 S.D 8 DAPAT DILAKUKAN PENGHAPUSAN UNTUK BMN BERUPA TANAH DAN/ATAU
BANGUNAN
HILANG = PENGHAPUSAN SEBAB LAIN

PERSYARATAN HILANG, KECURIAN, TERBAKAR,


PENGHAPUSAN SUSUT, MENGUAP, MENCAIR

Dokumen – dokumen yang harus dipersiapkan untuk proses penghapusan BMN :


1.Surat pernyataan Tanggung Jawab dari Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang
2.Surat pernyataan Bahwa BMN Telah Hilang dari Pengguna Barang/Kuasa Pengguna
Barang
3.Surat Kehilangan dari Kepolisian (untuk kehilangan di tahun berjalan)
4.Fotokopi dokumen kepemilikan, untuk BMN yang harus dilengkapi dengan
dokumen kepemilikan
5.KIB, untuk BMN yang harus dilengkapi dengan KIB
STRATEGI OPTIMALISASI PENGELOLAAN BMD

1. Identifikasi dan  Informasi yang akurat, lengkap dan mutakhir


 Penyusunan Neraca Kekayaan daerah
inventarisasi nilai
 Profesi Auditor / jasa penilai independen
dan Potensi aset
daerah
 Mendukung pengelolaan aset efisien, efektif dan transparansi
2. Sistem informasi
 Data base aset yang dimiliki
manajemen aset
 Laporan Pertanggungjawaban
daerah
 Dasar Kebutuhan pengadaan barang dan estimasi kebutuhan
belanja modal

3. Pengawasan dan  Tidak terjadi salah urus (miss management)


Pengendalian  Kehilangan dan tidak termanfatakan
Pemanfaatan aset

4. Melibatkan tim ahli Fungsi Pengawasan


Auditor Internal
TERIMA KASIH
08/06/2018

Anda mungkin juga menyukai