Anda di halaman 1dari 12

Peritonitis Sekunder Akut

pada Orang Dewasa


Jessica prissilya wattimena 102013005
Andriel jezreel pokatong 102013381
Novita anggraeni putri irawan 102015105
Felix Jordan wangsa 102016049
Rachael christin 102016058
Jenita salsabila 102016098
Wira candika 102016211
Anna karmila sari 102016218
Wan aishah fariha binti wan nazri 102016269
Skenario 11 : Seorang laki-laki berusia 20
tahun dibawa ke UGD RS dengan keluhan
nyeri perut hebat pada seluruh perutnya sejak
6 jam yang lalu.
Istilah yang tidak diketahui : -
Anamnesis :
PF :
1. Identitas pasien
1.Keadaan umum, Pemeriksaan
2. Keluhan utama
Kesadaran Penunjang :
3. Riwayat
2.TTV 1. Leukosit dan
penyakit
3. Suhu Hematokrit
sekarang
4.Frek.nadi meningkat
4. Riwayat
5.Frek.nafas 2. Asidosis
penyakit dahulu
6.Tekanan darah metabolik
5. Riwayat
7.Auskultasi dan 3. Foto 3 posisi
Keluarga
8.Palpasi 4. CT-Scan
6. Riwayat sosial
Abdomen
dan pribadi

Keluhan pasien : Demam naik


pada malam hari, Anoreksia, Mual,
Susah BAB, 3 Hari berbaring.
Anatomi Peritonium

1. Membran serosa
transparan
2. Mesotelium
Peritonitis

 Nyeri abdomen
 Nyeri tekan abdomen
 Penyakit akut
 Kasus bedah darurat
Diagnosis Banding
Peritonitis Akut (Sekunder) Peritonitis Primer Peritonitis Tersier

perforasi appendicitis, peritonitis bakterial spontan Sudah ditangani dengan


perforasi gaster dan penyakit penyakit Hepar menahun operasi namun kambuh
ulkus duodenale, perforasi karena adanya asites kembali.
kolon sehingga menyebar melalui
aliran limfatik.

Bakteri Gram Negatif dan Bakteri Gram Negatif Bakteri Gram Negatif
Anaerob

Paling sering terjadi Paling jarang terjadi


Patofisiologi
Invasi Perlekatan
Kantong” Perlekata
oleh Eksudat menghilang
Peritoneum nanah n
bakteri fibrinosa bila ada
fibrinosa
infeksi

Permeabi organ”me Akibatkan


Tapi akan menetap
Menyeba litas obstuksi
Bertambah ngalami mnjdi pita”fibrosa
bkan pembulu usus
dgn kenaikan oedem
hipovole h darah Akan
suhu mia Sumbata
kapiler terjadi
n yg
peningkat
Sulit bernapas Maka lama
Tekanan intra Infeksi an
menimbulkan peritonit akan
abdomen menyebar peristaltik
oenurunan is umum menimbu
meningkat permukaan usus
perfusi lkan ilus
peritonium

Di rongga Krna Berakhir dgn


Peritonitis abdomen penyebaran ganggren &
bakteri perforasi usus
Tabel 1. Etiologi Peritonitis Primer, Sekunder, dan

Etiologi

Epidemiologi
 Peritonitis dapat disebabkan oleh kelainan di dalam
abdomen berupa inflamasi dan penyulitnya misalnya
Hasil survey
perforasi pada tahun
appendisitis, 2008
perforasi angka
tukak kejadian
lambung, perforasi
tifus abdominalis.
peritonitis Ileus obstruktif
di sebagian wilayahdan perdarahan
Indonesia oleh
masih
karena Diperforasi
tinggi. organ jumlah
Indonesia, berongga pasien
karena yang
trauma
abdomen.
menderita penyakit peritonitis berjumlah sekitar
7% dari jumlah penduduk di Indonesia.
Manifestasi Klinis

Penatalaksanaan
tanda abdomen : dari awal
yang berasal
peradangan
1. Penggantian cairan dan elektrolit yang hilang yang
manifestasi
dilakukan secara dari infeksi sistemik.
intravena
2. Terapi antibiotik
3. Terapi analgesik
4. Tindakan bedah
Komplikasi
Prognosis
Prognosis dari peritonitis juga tergantung dari berapa lamanya proses
Komplikasi dini : Komplikasi
peritonitis sudah terjadi. Semakin lama orang dalam keadaan
1.peritonitis
Septikemia lanjut : yang makin buruk. Pembagian
akan mempunyai prognosis
dan dapat
prognosis syok 1. Adhesi
dibagi menjadi ( lamanya peritonitis,
tiga, tergantung
septik
yaitu : perlengketan
2.Kurang
Syok dari 24 jam : prognosisnya) > 90 %
24 – 48 Jam : prognosisnya 60 %
hipovolemik
> 48 jam : prognosisnya 20 %
2. Obstruksi
3.Adanya
Sepsis beberapa
intra faktor juga intestinal
dapat memperparah prognosis
abdomen
peritonitis, rekurenpenyakit penyerta, usia, dan
diantaranya adalah adanya
adanya komplikasi.
Kesimpulan

Pada kasus ini dapat disimpulkan pasien menderita


Peritonitis Akut Sekunder dimana pada pemeriksaan fisik
didapatkan tanda yang khas yaitu berupa nyeri tekan
pada seluruh lapang abdomen. Adapun penanganan
yang dapat dilakukan berupa pemberian antibiotik,
resusitasi dan tindakan pembedahan. Keterlambatan dan
tidak adekuatnya tindakan pembedahan dapat
memperburuk prognosis

Anda mungkin juga menyukai