MEMAHAMI MANUSIA
Perspektif lainnya :
- Perspektif humanistik
- Perspektif feminist
PERSPEKTIF BIOLOGIS
PERSPEKTIF BIOLOGIS: Menekankan sejumlah fakta biologis
berkaitan dengan perilaku, pikiran, perasaan, sekaligus
faktor genetik yang berkontribusi mempengaruhi perilaku.
Lahir psikologi evolusi, mengikuti jejak
fungsionalisme.
• 2) Sanguinicus (sanguinis),
yakni orang-orang yang banyak darahnya, sehingga
orang-orang tipe ini selalu menunjukkan wajah berseri-
seri, periang atau selalu gembira, dan bersikap
optimistis.
3) Flegmaticus (plegmatis),
yaitu orang-orang yang banyak lendirnya. Orang-
orang seperti ini sifatnya lamban dan pemalas,
wajahnya selalu pucat, pesimis, pembawaannya
tenang, pendiriannya tidak mudah berubah.
4) Cholericus (koleris),
yakni yang banyak empedu kuningnya. Orang bertipe
ini bertubuh besar dan kuat, namun penaik darah
dan sukar mengendalikan diri, sifatnya garang dan
agresif.
Kretschmer, ahli penyakit jiwa berkebangsaan
Jerman
• Mengemukakan adanya hubungan yang erat antara tipe tubuh
dengan sifat dan wataknya.
• Ia memebagi manusia dalam empat golongan menurut tipe
atau bentuk tubuhnya masing-masing, yaitu berikut ini :
1) Atletis, dengan ciri-ciri tubuh: besar, berotot kuat, kekar
dan tegap, berdada lebar.
2) Leptosom, dengan ciri-ciri: tinggi, kurus, tidak kuat, bahu
sempit, lengan, dan kaki kecil.
3) Piknis, dengan ciri-ciri: bulat, gemuk, pendek, muka bulat,
leher pejal.
4) Displastis, merupakan bentuk tubuh campuran dari ketiga
tipe diatas.
• Tipe watak orang yang berbentuk atletis dan astenis
adalah schizothism, yang menurut Kretschmer
mempunyai sifat-sifat, antara lain : sulit bergaul,
mempunyai kebiasaan yang tetap, sukar
menyesuaikan diri dengan situasi baru, kelihatan
sombong, egoistis dan bersifat ingin berkuasa,
kadang-kadang optimis, kadang pula pesimis, selalu
berpikir terlebih dahulu masak-masak sebelum
bertindak.
• Lain halnya dengan orang yang memiliki bentuk
tubuh piknis, atau tipe wataknya sering disebut
siklithim. Sifat orang-orang ini adalah mudah bergaul,
suka humor, mudah berubah-ubah stemming-nya,
mudah menyesuaikan diri dengan situasi yang baru,
lekas memaafkan kesalahan orang lain, tetapi kurang
setia, dan tidak konsekuen.
Teori Sheldon
Sheldon menggambarkan kepribadian manusia itu terdiri dari komponen-
komponen.
Komponen Kejasmanian
1) Komponen-komponen kejasmanian primer, yang terdiri dari :
a. Endomorphic, berbadan pendek gemuk dengan ciri-ciri kepribadian
yang disebutnya sebagai viscerotonia, yaitu: senang makan, hidup
mudah, tak banyak yang dipikirkan, rasa kasih sayang, senang
bergaul, toleran, rileks.
b. Mesomorphic, berbadan tinggi besar dengan ciri kepribadian
somatonia, yaitu senang akan kekuatan jasmaniah, aktif, agresif,
energik, tahan sakit
c. Ectomorphic, berbadan tinggi kurus, dada pipih, lemah, otot-ototnya
hampir tidak kelihatan, dengan ciri kepribadian cerebrotonia yaitu
suka berpikir, melamun, senang menyendiri, pesimis, mudah terharu
2). Komponen kejasmanian sekunder, yang terdiri dari :
a) Dysplasia
Dengan meminjam istilah dari Kretchmer istilah itu dipakai oleh
Sheldon untuk menunjukan setiap ketidak tepatan dan ketidak-
lengkapan campuran ketiga komponen primer itu pada berbagai
daerah dari pada tubuh.
b) Gynandromorphy
Gynandromorphy itu menunjukan sejauhmana jasmani memiliki sifat-
sifat yang biasanya terdapat pada jenis kelamin lawannya.
Komponen ini oleh Sheldon dinyatakan dengan huruf “g” jadi orang
laki-laki yang memiliki komponen “g” tinggi akan memiliki tubuh yang
lembut, panggul besar, dan sifat-sifat wanita yang lain. Seseorang
yang memiliki komponen “g” ini maksimal adalah banci.
c) Texture
Ialah komponen yang menunjukan bagaimana orang itu nampaknya
keluar.
PERSPEKTIF
PSIKODINAMIKA
PSIKODINAMIKA
Apakah tipe
Garl Gustav Jung (Psikologi kepribadian
Analitik)
mu?
Tekanan:
perkembangan
identitas ego &
psikososial,
individu terus
berubah (life-span
developmetal)
Ada 8 tahap
perkembangan,
masing-masing
ditandai krisis
tertentu:
Tahap 1 2 3 4 5 6 7 8
Basic trust
Oral Vs
mistrust
Autonomy
Vs
Anal
Shame/doubt
Initiative
Genital Vs
Guilt
Industiry
Laten Vs
Inferiority
Dewasa Intimacy
Vs
muda
Isolation
Generactivity
Dewasa
Vs
madya
Stagnation
Ego
Dewasa integrity
lanjut Despair
Aspek-aspek
perilaku
dipengaruhi oleh
faktor-faktor
budaya identitas
etnis, misal:
kasus minoritas
ras
Sistem keluarga
Pola kepribadian tidak lepas dari hasil interaksi dalam keluarga; individu, bagian dari suatu
sistem. Jika ada salah seorang anggota keluarga teridentifikasi memiliki simptom “gangguan”,
bukan hanya individu itu sendiri yang “sakit”, tetapi ada sesuatu yang salah pada sistem
keluarga tersebut
Struktur hubungan
Pola komunikasi
Kunci utama pahami perilaku
manusia sebagai media yang
pengaruhi interaksi sistemik.
Komunikasi paradoks (pesannya
mengandung 2 pengertian
sekaligus tapi saling
bertentangan = double bind),
menghasilkan psikopatologi
Sebagai sistem
Keluarga adalah
sistem terintegrasi
yang mengelola
keseimbangan
internal agar
perilaku stabil. Jika
ditemukan “pasien
teridentifikasi” harus
segera ditangani
agar sistem kembali
stabil
PERSPEKTIF BELAJAR
Classical conditioning
(Ivan Pietrovich Pavlov)
PERILAKU
Fokusnya perilaku
yang
tampak/dapat
Satu stimulus memicu munculnya stimulus lain. diobservasi,
Selama proses kondisioning, individu peroleh konsep dianggap
informasi hubungan antara berbagai stimulus, berguna hanya
bukan sekedar asumsi sederhana diantaranya. jika dapat
dikaitkan dengan
perilaku yang
tampak.
Stimulus: peristiwa-peristiwa fisik yang
berimbas pada perilaku
Sketsa percobaan Pavlov
Modifikasi dari Metode Pavlov
Pada alat dalam gambar di sebelah bawah, didasarkan pada teknik Pavlov, air liur dari
pipi anjing mengalir ke sebuah tabung, diukur dari gerakan jarum pada tabung
berputar.
Skema proses
prakondisioning
Reaksi minim
1. atau tiada reaksi
proses kondisioning
Aroma masakan (USC) Air liur (UCR)
+
poskondisioning
3. Air liur (CR)
UCS = Stimulus memicu kehadiran respon tidak terkondisi ketika pertama kali disajikan
UCR = Respon dipicu oleh UCS
CS = Stimulus yang berulang-ulang dipasangkan dengan UCS
CR = Respon terhadap CS (stimulus berkondisi)
Kondisioning Klasik dalam
Kehidupan Nyata
Kondisioning klasik membantu jelaskan
respons-respons emosional
positif terhadap benda-benda atau
kejadian-kejadian tertentu, rasa takut
& fobia, pengembangan rasa suka &
tidak suka, reaksi terhadap Dalam film seri TV
pengobatan medis/ placebo. Monk, tokoh utama
memiliki fobia
terhadap kuman.
Bagaimana caranya
dia bisa seperti itu?
JB Watson menunjukkan bagaimana rasa takut
dapat dipelajari & kemudian dapat
dihilangkan dengan proses
kontrakondisioning.
“Berikan kepada saya sepuluh orang anak, maka saya akan jadikan ke
sepuluh anak itu sesuai dengan kehendak saya”.
“Psychology as the Behaviourist view it” (1913)
Manusia (dan juga spesies lainnya)
secara biologis siap
memperoleh beberapa
respons adaptif dengan
mudah, seperti rasa tidak
enak yang terkondisi maupun
ketakutan-ketakutan tertentu.
Anda merasa perut Anda penuh
setelah makan, tapi Anda tiba-tiba
merasa masih ada ruang untuk
hidangan penutup. Mengapa terjadi
hal ini?
Perkembangan kondisioning klasik: menggabungkan
temuan tentang motivasi, pembelajaran, dan biologi.
Menguat/melemahnya perilaku
tergantung pada konsekuensi yang
mengikutinya.
Respons-respons yang terbentuk bukan
sesuatu yang sifatnya refleks & lebih
rumit daripada yang terjadi di
kondisioning klasik.
Diasosiasikan dengan B.F. Skinner, yang
menyebutnya sebagai
“behaviorisme radikal.”
Reinforcement memperkuat/meningkatkan
kemungkinan terjadinya respons ; hukuman
memperlemah/menurunkan kemungkinan terjadinya
respons.
Reinforcement negatif:
sesuatu yang tidak
menyenangkan dihilangkan.
Sebutkan contohnya!
Premack principle: tekanan pada
aktivitas yang lebih dapat memperkuat
perilaku yang kurang menimbulkan minat
Satu metode untuk meningkatkan
perilaku diharapkan
Hukuman positif: sesuatu
yang tidak menyenangkan
mengikuti respons. Sebutkan
contohnya!
Abraham
Maslow (hirarki
kebutuhan)
Carl Rogers (person-centered therapy)
Terapis:
-genuineness (tulus)
-empathy (empati)
-uncounditional positive regard
(penghargaan tak bersyarat)