Anda di halaman 1dari 25

Case Report Session

EDEMA PARU

WULAN REKSA FORTUNA


G1A217115
Pembimbing : dr.H.Ali Imran Lubis, Sp.Rad
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN

Edema paru merupakan komplikasi yang umum


terjadi pada gagal ginjal akut maupun kronik
Keadaan hipoalbuminemia merupakan
karakteristik dari gagal ginjal kronik  tekanan
onkotik plasma menurun sehingga mendorong
cairan dari kapiler paru ke dalam alveolus
(jumlah perpindahan cairan > pengembalian
cairan ke pembuluh darah ).
BAB II
LAPORAN
KASUS

Identitas pasien
Nama : An.N
Umur : 16 Tahun
Jenis kelamin : Laki laki
Agama : Islam
Alamat : RT.24 Danau Sipin Jambi
MRS : 30 Januari 2018
Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluhan sesak nafas hebat sejak 1 hari yang lalu

Riwayat Penyakit Sekarang


• sesak nafas yang dirasakan sejak ±1 minggu yang lalu
dan memberat 1 hari SMRS.
• Sebelum sesak pasien terlihat pucat sejak 2 minggu
SMRS.
• batuk berlendir ±1 minggu ini dan mengeluh dahak
susah untuk dikeluarkan.
• Pasien juga mengeluh kaki yang membengkak sejak ±4
bulan yang berangsur-angsur membesar namun tidak
diperiksakan.
• Keluhan juga disertai dengan sakit kepala, penglihatan
kabur,lemas,mual,muntah, dan buang air kecil yang
menjadi jarang.
Riwayat Penyakit Dahulu
3 tahun yang lalu pernah dirawat karena Glomerulonefritis namun
pengobatan tidak adekuat

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada anggota keluarga yang mrngalami keluhan yang sama

Riwayat Sosial ekonomi kebiasaan


• Os mengkonsumsi air dalam jumlah sedikit
• Tinggal di pesantren
• Riwayat alergi disangkal
PEMERIKSAAN FISIK

 Kesadaran : compos mentis E4V5M6


 Tekanan darah : 130/90 mmHg
 Nadi : 107x/menit
 Suhu : 37`c
 Respirasi : 38x/menit
STATUS INTERNUS

 Kepala : normocephal  Paru


Mata : CA +/+ , SI -/- Inspeksi : simetris, retraksi (-),penggunaan otot tambahan(+)
Palpasi : strem fremitus kanan=kiri, nyeri tekan (-),krepitasi (-)
Pupil : Isokor, RC +/+
Perkusi : redup paru kanan = kiri
THT : septum deviasi (-), nyeri tekan tragus (-)
Auskultasi : vesikuler (+/+), ronki basah(+/+)
 Leher : kelenjer tiroid tidak membesar, KGB tidak
 Perut
membesar, tidak ada deviasi trakea
Inspeksi : datar, luka operasi (-)
 Dada : simetris, tidak ada retraksi
Auskultasi : bising usus (+) normal
 Jantung
Palpasi : distensi (-) , sikatrik (-) , nyeri ketok CVA (+) , hepar
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat lien tidak teraba, asites (+)
Perkusi : redup sebagian lapang abdomen
Palpasi : ictus cordis sulit dievaluasi
 Genital : tidak diperiksa
Perkusi :
 Ekstremitas : akral hangat, sianosis (-), edema (+/+) pitting
batas kanan jantung : ICS 2 linea midclavicula dextra edema (+/+) CRT (< 2 detik)
Batas kiri jantung : ICS 5 axilaris anterior sinistra
Auskultasi : BJ I/II regular , murmur (-) gallop (-)
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Pemeriksaan hematologi rutin

PEMERIKSAAN Hemoglobin
Hematokrit
9,8
33,7
11-16
35-50

LABORATORIUM
Eritrosit 4,96 4,5-5,5
MCV 79,0 80-100
MCH 26,9 27-34
MCHC 321 320-360
Trombosit 110 150-400
Leukosit 16,8 5-10
Kolesterol total 310 <200
Ureum darah 178 <50
Kesan : Kreatinin darah 8,9 0,8-1,3
Anemia hemolitik, Protein total 3,83 6,7 -7,8
trombositopenia, Albumin 2,3 3,5 – 5,0
Globulin 2,1 1,5 – 3,0
leukositosis, Pemeriksaan urin rutin
peningkatan kreatinin dan Warna Kuning keruh Jernih
ureum,l Berat jenis
Ph
1015
5,0
1005-1030
5,0-8,0
eukositoria,proteinuria, Protein urin +++ -
hematuria mikroskopis Darah uriin +++ -
Bakteri urin + -
Albumin + -
Glukosa + -
gluko
Leukosit 12-14 1-4 / lpb
Eritrosit 80 – 90 0-1 / lpb
Epitel 3-4 -
USG abdominal ( 3 feb 2018)
- asites IA dan IP
- pielonefritis dd/ SN

Ginjal : bentuk dan ukuran normal, cortek


menebal , echostruktur parenkim ginjal kurang
tegas, tak tampak batu
Rontgen
thorax AP
Ekspertise :
 Cor :
CTR < 50%, kontur baik
Aorta dan mediastinum superior tidak melebar
 Pulmo :
Corakan bronkovaskular meningkat, tampak
infitrat perselubungan paru kanan dan kiri di
daerah sentral di dekat pembuluh darah dan
bebas di bagian perifer
Hilus tidak menebal
Sinuscostofrenicus lancip dan diafragma licin
Tulang-tulang dan jaringan lunak dinding
dada baik
Kesan :

Jantung : normal
Paru-paru : edema paru
V. DIAGNOSIS KLINIS
CKD STAGE V + EDEMA PARU

VI. PENATALAKSANAAN
 Hemodialisa / transplantasi ginjal
 Oksigen
 Diuretic furosemide 40-80mg

VII. PROGNOSIS
 Quo ad vitam : dubia ad malam
 Quo ad fungsionam : dubia ad malam
 Quo ad sanam : dubia ad malam
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI PARU
EDEMA PARU

 akumulasi cairan di interstisial dan alveolus paru yang terjadi secara


mendadak. Hal ini dapat disebabkan oleh tekanan intravascular
yang tinggi (edema paru kardiak) atau karena peningkatan
permeabilitas membran kapiler (edema paru non kardiogenik)
yang mengakibatkan terjadinya ekstravasasi cairan secara cepat
sehingga terjadi gangguan pertukaran udara di alveoli secara
progresif dan meningkat dan mengakibatkan hipoksia.
 Edema paru ada 2 :
 Edema paru kardiogenik
 Edema paru non kardiogenik
ETIOLOGI EDEMA PARU

 Edema paru kardiogenik  Edema paru non kardiogenik


 Obstruksi aliran atrium kiri  Acute respiratory distress
 Obstruksi aliran ventrikel kiri syndrome
 Disfungsi sistolik ventrikel kiri  Sindrom kongesti vena
 Disfungsi diastolic ventrikel kiri  Sindrom nefrotik
 Glomerulonefritis
 Neurogenic pulmonary
edema
patofisiologi
 Edema timbul bila cairan yang di
filtrasi oleh dinding mikrovaskuler
lebih banyak dari yg bisa di
keluarkan.
 Kardiogenik : peningkatan
tekanan intravascular yg tinggi
 Non kardigenik : peningkatan
permeabilitas membrane kapiler
Manifestasi klinis

Gejala yang paling umum dari edema paru adalah sesak nafas. Gejala lain
mungkin termasuk mudah lelah, lebih cepat mengembangkan sesak nafas
daripada normal dengan aktifitas yang biasa ( dyspnea on exertion) , nafas
yang cepat (takipnea), kepeningan dan kelemahan
Radiologi edema paru akut
 Garis kerley A
Merupakan garis linear Panjang yang membentang
dan perifer menuju hilus yang disebabkan oleh distensi
saluran anastomose antara limfatik perifer dengan
sentral.
 Garis Kerley B
Terlihat sebagai garis pendek dengan arah
horizontal 1-2 cm yang terletak dekat sudut kostofrenicus
yang menggambarkan adanya edema interlobar.
 Garis Kerley C
berupa garis pendek, bercabang pada lobus inferior
namun perlu pengalaman untuk melihatnya karena
terlihat hampir sama dengan pembuluh darah
 Kardiogenik  Non kardigenik

 menunjukkan gambaran rontgen


pada pasien infark miokard dan  menunjukkan gambaran rontgen
edema paru akut kardiogenik. pada pasien terinfeksi
Terdapat pelebaran dari ruang streptococcus pneumonia,
bronchovaskuler dan prominen komplikasi menjadi syok septic
garis septal ( garis kerley B) dan acute respirasi distress
tampak area asinar dengan syndrome. Gambaran infiltrate
peningkatan opaks. alveolus difus dan bilateral.
TATALAKSANA

 Posisi ½ duduk
Hemodialisa atau transplantasi ginjal
Oksigen (40-50%) sampai 8 liter/menit
Diuretic furosemide 40-80 mg IV bolus
BAB IV
ANALISIS KASUS

pasien datang
keluhan sesak nafas Dari PF ditemukan :
Dilakukan
hebat,edema Dispnea, pitting
pemeriksaan lab
tungkai, batuk edema (+), asites,
darah dan urin rutin
berdahak nyeri ketok CVA (+),

Tatalaksana CKD stage V + edema paru


Hemodialisa  Dilakukan
CKD - CKD : edema > 3 bulan, LFG
7,3%, hasil USG,sindrom uremia pemeriksaan
Oksigen  hipoksia radiologis (USG dan
edema - Edema paru dikonfirmasi dg
thorak, dimana edema paru Thorak AP)

Prognosis : dubia merupakan komplikasi lanjutan


ad Malam dari CKD dimana cairan masuk
ke paru dan menyebabkan
pasien dispnea
BAB V
KESIMPULAN

 Edema paru adalah penumpukan abnormal cairan di dalam paru-


paru, baik dalam jaringan interstisial atau dalam alveolus. Cairan
bocor melalui dinding kapiler, merembes ke jalan nafas dan
menimbulkan dispnea yang hebat. Penyakit ini merupakan kondisi
yang mengancam jiwa yang membutuhkan pertolongan segera.
Edema paru dibedakan menjadi 2 sebab kardiogenik dan non
kardiogenik.
 Diagnosis penunjang untuk edema paru dapat diperoleh dari
pemeriksaan fisik, rontgen thorak, elektrokardiografi, pemeriksaan
laboratorium. Untuk penatalaksanaan pada pasien dengan
edema paru disesuaikan dengan gejala yang timbul.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai