Anda di halaman 1dari 38

Therapi Modalitas

dalam Perawatan Kesehatan Jiwa

ABDUL GHOFUR
Wira Husada Desember 2012
Pendahuluan

Penyebab gangguan jiwa:


- Area organobiologis
- Area psikoedukatif
- Area sosiokultural
Konsep Stress Adaptasi
Gangguan Jiwa
a. Factor predisposisi
b. Factor presipitasi dalam bentuk:
- stressor pencetus
- kemampuan penilaian terhadap stressor
- sumber koping yang dimiliki
- bagaimana mekanisme koping

Apakah perilaku individu tersebut adaptif atau maladaptive.


MODALITAS

• Modality = modal, kekuatan, or


potensi
• Modalitas dlm konteks keperawatan
:
– Segala kekuatan atau potensi yg masih
dimiliki klien
– Dapat digunakan utk berubah
MODALITAS (lanjutan)
Definisi th/ modalitas

• Perko & Kreigh (88): terapi modalitas adalah


metoda atau teknik terapi dg :
– Pendekatannya bersifat langsung & fasilitatif,
– Fokus perubahan perubahan bagi klien
– Sistem terapi psikis
– Pola hubungan interpersonal terapeutik klien-terapis
dikembangkan
MODALITAS (lanjutan)

Definisi th/ modalitas

•  prakteknya :
terapi modalitas menuntut
– Kiat dari terapis shg prosedur/tehnik yg digunakan dpt
menyentuh adanya :
• Perasaan asing (alienansi)
• Tertekan (represi)
• Rasa frustasi
• Ketidakjelasan keadaan masa kini or y.a.d
 menuju s/ keterlibatan, penerimaan, kepuasaan
diri klien
• Tiap macam terapi modalitas, syaratnya :
– Ada desain pengalaman belajar baru yg dpt
mengeliminir perasaan ‘tidak mampu’
– Dapat meningkatkan aktivitas pemecahan masalah
Jenis Terapi Modalitas
1. Terapi individual
2. Terapi lingkungan (milleu therapy)
3. Terapi biologis atau terapi somatic
4. Terapi kognitif
5. Terapi keluarga
6. Terapi kelompok
7. Terapi perilaku
8. Terapi bermain
9. Terapi AKtifitas Kelompok
Terapi Individual

• Penanganan klien gangguan jiwa dengan


pendekatan hubungan individual antara
seorang terapis dengan seorang klien
Tujuan:
• menyelesaikan konflik yang dialaminya
• meredakan penderitaan (distress) emosional
• mengembangkan koping baru
Tahapan hubungan dalam terapi individual

- Tahapan orientasi
- Tahapan kerja
- Tahapan terminasi
A. Tahapan orientasi

Perawat
1. Memulai interaksi dengan klien
2. Membina hubungan saling percaya
dengan klien
Lanjutan… fase orientasi

Perawat
• Mendiskusikan apa yang menjadi latar belakang
munculnya masalah pada klien
• Apa konflik yang terjadi
• Mendiskusikan penderitaan yang klien hadapi
• Menetapkan tujuan
• Mendiskusikan kegiatan yang akan dilaksanakan
untuk mencapai tujuan tersebut
B. Fase Kerja
• Melakukan intervensi keperawatan
• Klien melakukan eksplorasi diri
• Perhatikan bagaimana perasaan klien saat
menceritakan masalahnya
• Dikembangkan Pola agar Klien :
– Mengenali siapa dirinya
– Apa yang terjadi dengan dirinya
– Mendorong untuk berani mengambil risiko berubah
perilaku dari perilaku maladaptive menjadi perilaku
adaptif.
C. Fase Terminasi

• Diakhiri dengan pertimbangan:


– hubungan terapeutik telah meredakan dan
situasi lebih terkendali
– apabila klien telah merasa lebih baik
– terjadi peningkatan fungsi diri, social dan
pekerjaan
– serta tujuan terapi telah tercapai
Terapi Lingkungan

• Yaitu menata lingkungan agar terjadi


perubahan perilaku pada klien dari perilaku
maladaptive menjadi perilaku adaptif
• Bentuknya adalah memberi kesempatan
klien untuk tumbuh dan berubah perilaku
dengan memfokuskan pada nilai terapeutik
dalam aktivitas dan interaksi.
Terapi lingkungan (lanjutan)

• memberikan kesempatan, dukungan,


pengertian agar klien dapat berkembang
menjadi pribadi yang bertanggung jawab
• Klien di paparkan peraturan-peraturan yang harus
ditaati, harapan lingkungan, tekanan peer, dan
belajar bagaimana berinteraksi dengan orang lain
• Dorong Klien untuk mengembangkan
komunikasi dan pembuatan keputusan, meningkatkan
harga diri, belajar keterampilan dan perilaku yang baru
Terapi Biologis

• Terapi somatic  gangguan jiwa


dipandang sebagai penyakit
• Tekanan model medical:
– pengkajian spesifik dan pengelompokkasn gejala
dalam sindroma spesifik
– Perilaku abnormal dipercaya akibat adanya
perubahan biokimiawi tertentu.
Terapi Biologis (lanjutan…)

• Jenis terapi somatic gangguan jiwa:


– Pemberian obat (medikasi psikofarmaka)
– Intervensi nutrisi
– Electro Convulsive Therapy (ECT)
– Foto terapi dan bedah otak

Sekarang medikasi psikoaktif dan ECT


Terapi Kognitif

• Mrp strategi memodifikasi keyakinan dan


sikap yang mempengaruhi perasaan dan
perilaku klien
• Membantu mempertimbangkan stressor
• Mengidentifikasi pola berfikir
• Keyakinan yang tidak akurat tentang
stressor tersebut
Tujuan

1. Mengembangkan pola berfikir yang rasional


2. Membiasakan diri selalu menggunakan
pengetesan realita dalam menanggapi setiap
stimulus sehingga terhindar dari distorsi
pikiran
3. Membentuk perilaku dengan pesan internal
Bentuk intervensi dalam terapi kognitif

1. Mengajarkan untuk mensubstitusi


pikiran klien
2. Belajar penyelesaian masalah
3. Memodifikasi percakapan diri
negatif
Terapi Keluarga

• Seluruh anggota keluarga sebagai unit


penanganan (treatment unit)
• Tujuan terapi keluarga adalah agar
keluarga mampu melaksanakan fungsinya
• Sasaran utama terapi:
– keluarga yang mengalami disfungsi
– tidak bisa melaksanakan fungsi-fungsi yang
dituntut oleh anggotanya
Proses terapi keluarga

1) Fase 1 (perjanjian)
- perawat dan klien mengembangkan
hubungan saling percaya, isu-isu
keluarga diidentifikasi, dan tujuan terapi
ditetapkan bersama
2. Fase 2 (kerja)

a. Keluarga dengan dibantu oleh perawat


sebagai terapis berusaha mengubah pola
interaksi di antara anggota keluarga,
b. Meningkatkan kompetensi masing-masing
individual anggota keluarga,
c. Eksplorasi batasan-batasan dalam
keluarga, peraturan-peraturan yang ada
3. Fase 3 (terminasi)

• Keluarga akan melihat lagi proses yang


selama ini dijalani untuk mencapai tujuan
terapi, dan cara-cara mengatasi isu yang
timbul
Terapi Kelompok

1. Bentuk terapi kepada klien yang


dibentuk dalam kelompok
2. Suatu pendekatan perubahan perilaku
melalui media kelompok
Tujuannya

1. Meningkatkan kesadaran diri klien


2. Meningkatkan hubungan interpersonal
3. Mengubah perilaku maladaptive
1) Fase orientasi

1. Klien diorientasikan kepada apa yang


diperlukan dalam interaksi, kegiatan yang
akan dilaksanakan, dan untuk apa
aktivitas tersebut dilaksanakan
2. Peran terapis: cara mengusulkan struktur
kelompok, meredakan ansietas yang biasa
terjadi di awal pembentukan kelompok, dan
memfasilitasi interaksi di antara anggota
kelompok
2. Fase kerja

ISI : - mengeksplorasi isu dengan


berfokus pada keadaan here and
now
- dukungan anggota kelompok
- klien bersama kelompoknya
melakukan kegiatan untuk mencapai
target perubahan perilaku dengan saling
mendukung di antara satu sama lain
anggota kelompok
3. Fase terminasi

Peran perawat adalah mendorong anggota


kelompok untuk saling memberi umpan balik,
dukungan, serta bertoleransi terhadap setiap
perbedaan yang ada.

Akhir dari terapi kelompok adalah mendorong


agar anggota kelompok berani dan mampu
menyelesaikan masalah yang mungkin terjadi
di masa mendatang.
Terapi Perilaku

• Jenis terapi:
- Role model
- Kondisioning operan
- Desensitisasi sistematis
- Pengendalian diri
- Terapi aversi atau releks kondisi
1. Role model

Strategi mengubah perilaku dengan memberi


contoh perilaku adaptif untuk ditiru klien.
- Dengan melihat contoh klien mampelajari
melalui praktek dan meniru perilaku
tersebut.
- Teknik ini biasanya dikombinasikan dengan teknik
kondisioning operan dan desensitisasi.
Kondisioning operan

• Penguatan positif di mana terapis memberi


penghargaan kepada klien terhadap perilaku
yang positif yang telah ditampilkan oleh
klien
• Reward atau penghargaan bagi perilaku
positif klien  PENTING untuk DI KUATKAN
Teknik desensitisasi sistematis

Adalah teknik mengatasi kecemasan terhadap sesuatu


stimulus atau kondisi dengan secara bertahap
memperkenalkan/memaparkan pada stimulus atau situasi
yang menimbulkan kecemasan tersebut secara bertahap
dalam keadaan klien sedang relaks.

Makin lama intensitas pemaparan stimulus makin meningkat


seiring dengan toleransi klien terhadap stimulus tersebut.

Hasil akhirnya adalah klien akan berhasil mengatasi ketakutan


atau kecemasannya akan stimulus tersebut.
Teknik pengendalian diri

• Bentuk latihannya adalah berlatih


mengubah kata-kata negatif menjadi kata-
kata positif.

• Apabila ini berhasil maka klien sudah


memiliki kemampuan untuk
mengendalikan perilaku yang lain sehingga
menghasilkan terjadinya penurunan
tingkat distress klien tersebut
Teknik pengendalian diri (lanjutan)

Penguatan negatif  dengan memberi


pengalaman ketidaknyamanan untuk
merusak perilaku yang maladaptive.

Bentuk ketidaknyamanan ini dapat berupa


menghilangkan stimulus positif sebagai
“punishment” terhadap perilaku
maladaptive tersebut
Terapi Bermain

Ada anggapan dasar bahwa anak-anak akan


dapat berkomunikasi dengan baik melalui
permainan dari pada dengan ekspresi verbal
Perawat mengkaji tingkat perkembangan,
status emosional anak, hipotesa diagnostiknya,
serta melakukan intervensi untuk mengatasi
masalah anak tersebut.
Prinsip terapi bermain

Membina hubungan yang hangat dengan anak


Merefleksikan perasaan anak yang terpancar
melalui permainan,
Mempercayai bahwa anak dapat menyelesaikan
masalahnya
Kemudian menginterpretasikan perilaku anak
tersebut
Indikasi

Anak yang mengalami depresi, anak yang


mengalami ansietas, atau sebagai korban
penganiayaan (abuse).

Dianjurkan untuk klien dewasa yang


mengalami stress pasca trauma
gangguan identitas disosiatif dan klien
yang mengalami penganiayaan.

Anda mungkin juga menyukai